Tesis Herry Fix
Tesis Herry Fix
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat S-2
Oleh :
HERRY WAHAB IRAWAN
NPM : 211663009
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat S-2
Oleh :
HERRY WAHAB IRAWAN
NPM : 211663009
TESIS
Oleh :
HERRY WAHAB IRAWAN
NPM : 211663009
Proposal Tesis ini telah disetujui untuk diuji pada 28 Januari 2023
Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
ii
Lembar Pengesahan
TESIS
Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan
Untuk memperoleh gelar Magister Hukum
Oleh :
Anggota,
(Dr. Suwarno Abadi, S.H., M.Si) (Dr. Arief syahrul Alam, S.H., M.Hum.)
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa
sepanjang dan sejauh sepengetahuan saya, di dalam penulisan TESIS ini tidak
atau belum pernah saya temukan sebuah karya ilmiah yang sama yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di sebuah perguruan
tinggi, dan tidak pula terdapat karya yang pernah dituliskan atau diterbitkan orang
lain yang secara tertulis dikutip dalam TESIS dengan mencantumkan sumber
kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam penulisan TESIS ini dapat dibuktikan adanya unsur-
unsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini digugurkan dan gelar akademik yang
telah saya peroleh (Magister) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Mahasiswa,
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Tesis ini sebagai tugas akhir pada Program Magister Hukum,
Program Pascasarjana Universitas Wijaya Putra dengan judul
“PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA PRIBADI DEBITUR
DALAM APLIKASI PINJAMAN ON LINE”. Ucapan terimakasih sebesar-
besarnya disampaikan kepada :
1. Dr. Budi Endarto, S.H., M.Hum. selaku Rektor Universitas Wijaya Putra
Surabaya.
2. Dr. Suwarno Abadi, S.H., M.Si. selaku ketua Program studi magister hukum.
3. Dr. Taufiqurrahman, S.H., M.Hum. selaku dosen pebimbing I pada penulisan
tesis ini yang telah banyak meluangkan waktunya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini dengan tepat waktu.
4. Dr. Andy Usmina Wijaya, S.H., M.H. selaku dosen pebimbing II pada
penulisan tesis ini yang telah banyak meluangkan waktunya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tesis ini dengan tepat waktu.
5. Dr. Rihantoro Bayuaji, S.H., M.H dan Dr. Arief syahrul Alam, S.H., M.Hum.
selaku dosen penguji.
6. Dan buat semua pihak yang turut serta memberikan dorongan, serta semangat
dalam penulisan tesis ini yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah mendukung penyusunan Tesis
ini.
Surabaya, 3 Febuari 2023
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 94
4.2 Saran .................................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR SINGKATAN
BW : Bugerlijk Wetbook
UU : Undang-Undang
x
BAB I
PENDAHULUAN
dan dipindahkan dari satu pihak ke pihak lain tanpa sepengetahuan Subjek Data
Tahun 1945 mencantum secara jelas cita-cita bangsa Indonesia yang sekaligus
menjadi tujuan nasional bangsa Indonesia. Tujuan nasional tersebut adalah dengan
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
1
2
Pribadi. Karena Pelindungan Data Pribadi merupakan hak asasi manusia dan salah
satu unsur yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
ayat (1) yang menyatakan “Setiap orang berhak atas pelindungan diri pribadi,
serta berhak atas rasa aman dan pelindungan dari ancaman ketakutan untuk
merupakan salah satu bidang yang banyak mendapat pengaruh dari adanya
memiliki kondisi finansial rendah kerap menggunakan segala cara untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini tidak lepas dari masalah biaya yang
1
https://www.detik.com/edu/detikpedia/15des22
3
kebutuhan yang mudah dan cepat. Konsep ini menghadirkan transaksi keuangan
yang praktis dengan menggunakan satu Platform atau Aplikasi. 2 Salah satu
Platform Fintech yang marak digunakan adalah Fintech pinjaman dana berbasis
online dengan skema Peer-to-Peer Lending (P2P) yang dapat diunduh oleh
3
masyarakat/debitur. Melalui aplikasi pinjaman online masyarakat yang
pinjaman tanpa perlu mengajukan kredit ke bank dan juga tanpa memerlukan
jaminan (collateral).
layanan pinjaman online (pinjol) diawasi secara langsung oleh Badan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK). OJK menerangkan fintech pinjaman online yang resmi
izin.
2
U Yunus, “A Comparison Peer to Peer Lending Platforms in Singapore and Indonesia,” Journal of
Physics: Conference Series 1235, no. 8 (2019): 7–12.
3
Kornelius Benuf et . al . “Perlindungan Hukum Terhadap Keamanan Data Konsumen Financial
Technology Di Indonesia,” Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum 3, no. 2 (2019): 145–60,
https://doi.org/10.24246/jrh.2019.v3.i2.p145-160.
4
yang ditimbulkan. Disatu sisi bahwa adanya pinjaman online ini memudahkan
kebutuhan hidupnya namun disisi lain juga berpotensi merugikan pihak yang
terlibat. Akhir-akhir ini banyak kasus yang terjadi akibat maraknya aplikasi
pinjaman online, salah satunya dengan adanya pelanggaran data pribadi, dimana
Selain itu, pihak kreditur juga melakukan spam pesan singkat dan melakukan
panggilan secara terus menerus yang menganggu debitur maupun kontak debitur.
Hal ini berpontensi merugikan bagi pihak debitur baik secara materill maupun
psikis.
penegakan hukum terhadap perusahaan yang curang. Dengan revolusi digital, mau
tidak mau harus ada extraordinary action yang cepat agar masyarakat tidak jadi
korban. Faktor lain adalah karena masalah struktural berupa sulitnya akses
keuangan dari lembaga formal, seperti bank, dalam menjawab kebutuhan real di
cepat, dan dalam jumlah besar dan menjawab masyarakat, ditambah literasi
keuangan yang belum baik dengan tidak mengerti dampak ditimbulkan. Literasi
secara berlebihan dan cenderung memilih kredit dengan biaya lebih tinggi.
Sehingga salah satunya caranya adalah dengan pengetatan regulasi fintech dan
5
membentuk tim khusus di Kemkominfo, OJK, dan penegak hukum yang fokus
Selain dari faktor regulasi, ada lima faktor sosial yang menyebabkan
masyarakat terjerat apa yang dia sebut lintah digital. Pertama adalah kebutuhan
manusia digital itu jauh lebih konsumtif akibat dorongan tampilan visual yang
kecanduan judi online yang membuat orang membutuhkan dana segar dan cepat
di dunia maya. Kelima adalah kearifan sosial yang bergeser sehingga yang
dan denda yang besar hingga ancaman saat meminjam dari pinjol ilegal. “Pinjam
Rp4 juta, terima Rp3,6 juta. Bunganya besar, dan kalau telat dendanya 10% per
hari," kata korban yang tak mau disebutkan namanya itu. Kemudian saat dia telat
tulisannya, tolong sampaikan ke dia, pencuri uang perusahan kami dan sedang
kami dan tolong info ke dia dan keluarganya untuk segera melakukan pembayaran
ke perusahan kami. Tidak berhenti diancam, diteror mau ke kantor minta alamat
dialami korban ini dan banyak korban lainnya, Presiden Joko Widodo telah
relevan untuk diangkat dan dibahas di dalam penelitian hukum ini adalah sebagai
berikut :
1. Apakah konsep hukum data pribadi debitur dalam aplikasi pinjaman online
(pinjol)?
pinjol.
oleh debitur terhadap penyalahgunaan data pribadi oleh kreditur dalam jasa
pinjol.
6
https://www.bbc.com/indonesia/25okt2022
7
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat antara
lain :
2. Secara Praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pihak-
dalam aplikasi pinjol bisa melakukan proses hukum sesuai dengan peraturan
yang ada.
akan harkat dan martabat, serta pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia yang
7
https://www.hukumonline.com/berita/a/teori-perlindungan-hukum-menurut-para-ahli-Teori-Teori
Perlindungan Hukum Menurut Para Ahli
8
negara kepada semua pihak untuk dapat melaksanakan hak dan kepentingan
menerangkan bahwa selain peran penegak hukum, ada lima lain yang
8
Ibid hal 7
9
diterapkan.
5) Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang
yang harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk memberikan rasa aman,
baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai ancaman dari pihak
manapun.
tidak sesuai dengan aturan hukum. untuk mewujudkan ketertiban dan ketentraman
manusia.9
9
Setiono, Supremasi Hukum, (Surakarta: UNS, 2004), hlm. 3.
10
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Edisi Kedua, Cet. 1, (Jakarta: Balai Pustaka), hlm. 595.
10
hukum sebagai alat yang digunakan oleh agent of change atau pelopor perubahan
perilaku yang mengatur manusia dan merupakan tatanan pemaksa, maka agar
hukum dapat berfungsi efektif mengubah perilaku dan memaksa manusia untuk
melaksanakan nilai-nilai yang ada dalam kaedah hukum, maka hukum tersebut
11
Ibid hal 9
11
merupakan penegakan hukum. Namun dalam istilah lain sering disebut penerapan
hukum, atau dalam istilah bahasa asing sering disebut rechistoepassing dan
modern, dan dilaksanakan oleh birokrasi dari eksekutif dimaksud, atau yang
bagian dari mata rantai untuk mewujudkan rencana yang tercantum dalam
12
http://e-journal.uajy.ac.id/ tinjauan pustaka hukum 1/R Bayubroto 2009.
13
Ibid
12
sanksinya, seperti sanksi administrasi, sanksi perdata, dan sanksi pidana”. Lebih
kewajiban dari seluruh masyarakat dan untuk ini pemahaman tentang hak dan
bahwa : “Penegakan hukum dapat dilihat dari dua sistem atau strategi, yang
bagian akhir (Sluit stuk) dari penegakan hukum. Yang perlu ada terlebih dahulu
Pengawasan preventif ini ditujukan kepada pemberian penerangan dan saran serta
14
Ibid hal 11
13
umum dan individual. Handhaving meliputi fase law enforcement yang berarti
penegakan hukum secara represif dan fase compliance yang berarti preventif.15
normal, damai, tetapi dapat terjadi pula pelanggaran hukum, sehingga hukum
bagaimana hukumnya itulah yang harus berlaku dan tidak boleh menyimpang,
atau dalam pepatah meskipun dunia ini runtuh hukum harus ditegakkan
penegakan hukum harus memberi manfaat atau kegunaan bagi masyarakat, jangan
hukum harus adil karena hukum bersifat umum dan berlaku bagi setiap orang dan
15
http://e-journal.uajy.ac.id/ tinjauan pustaka hukum 1
14
banyak orang. Untuk mengatasi ketidak seimbangan dan ketidakadilan itu, kita
bisa melakukan langkah tegas (affirmative action). Langkah tegas itu dengan
menciptakan suatu kultur penegakan hukum yang beda, sebutlah kultur kolektif.
teknologi digital yang dibuat untuk mempertemukan debitur dan kreditur untuk
keuangan. Adapun dari definisi lain, fintech diartikan sebagai industri yang terdiri
Dari definisi umum tersebut, banyak pakar yang mendefinisikan secara lebih rinci
mengenai Fintech.
merupakan industri yang bergerak dengan sangat cepat dan dinamis dimana
terdapat banyak model bisnis yang berbeda. Pandangan ini diperkuat oleh Hsueh
16
http://e-journal.uajy.ac.id/ tinjauan pustaka hukum 1
17
Aaron, M., Rivadeneyra, F., and Sohal, S., Fintech : Is this time different? A framework for
assessing risks and opportunities for Central Banks. Bank of Canada Staff Discussion Paper, July 10, 2017,
Canada : Bank of Canada
15
perpaduan antara teknologi dengan fitur keuangan maupun inovasi pada sektor
layanan, teknologi, dan/atau model bisnis baru serta dapat berdampak pada
Pinjaman online adalah jenis pinjaman yang cukup diajukan melalui aplikasi
ponsel, tanpa perlu bertatap muka. Cara ini memberikan kemudahan dan
kecepatan dalam proses pengajuan kredit. Pinjaman online tumbuh sangat cepat
utama. Pengajuan kredit yang selama ini dikenal lama dan rumit, sekarang bisa
dilakukan dengan mudah, cepat, dan tanpa tatap muka hanya melalui ponsel.
18
Financial Stability Board, Fintech Credit : Market Structure, Business Models and Financial
Stability Implications. May 2017.
19
Ibid
16
Dalam arti luas, pinjaman online adalah semua jenis pinjaman tidak
langsung dari bank tradisional. Sejumlah pemberi pinjaman online sering disebut
tradisional. Secara historis, istilah ini telah digunakan untuk memasukkan serikat
kredit, pinjaman pemerintah, dan kredit lain yang secara struktural mirip dengan
c. Crowdfunding
20
Hsiu-Wen Hsueh, "Effect of Fintech on the Productivity in the Taiwan Banking Industry",
International Journal of e-Education, e-Business, e-Management and e-Learning, Vol. 7, 4, (2017).
17
konten, program, dan karya kreatif dipublikasikan secara umum dan untuk
permintaan pasar.
P2P lending (Peer-to-Peer Lending) dan pinjol (pinjaman online) adalah platform
(investor) dengan peminjamnya (lender). Jadi, ada tiga pihak yang terlibat dalam
c. Lender/debitur/peminjam.
Namun penting untuk dicatat bahwa dana yang disampaikan oleh platform
P2P lending atau pinjol bukan dana mereka pribadi. Dana tersebut berasal dari
Salah satu bentuk hukum yang berperan nyata dan penting bagi kehidupan
Belanda yaitu overeenkomst, dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
menentukan bahwa :”Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu
orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.”
pihak yang mengikatkan dirinya kepada pihak lain. Hukum Perjanjian dapat juga
diartikan sebagai suatu hukum yang terbentuk dari akibat seseorang yang berjanji
kepada orang lain untuk melakukan sesuatu hal. Hal ini, kedua belah pihak telah
kontrak karena dalam Pasal 1313 KUHPerdata tidak memuat kalimat “Perjanjian
harus dibuat secara tertulis”. Perjanjian dalam Hukum Belanda yaitu Bugerlijk
21
Agus Yudha hernoko, Op.Cit., h.16.
19
kekayaan antara dua orang atau lebih yang memberikan kekuatan hak pada suatu
pihak untuk memperoleh prestasi dan sekaligus mewajibkan pada pihak lain untuk
melaksanakan prestasi.22
pengertian kontrak atau perjanjian adalah perbuatan hukum, dimana satu orang
Dalam Pasal 1320 KUH Perdata menentukan empat syarat sahnya suatu
perjanjian, yaitu :
Dalam Pasal 1320 ayat (1) KUH Perdata menyatakan bahwa Kesepakatan
adalah persesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih dengan
pihak lainnya.
melakukan tindakan hukum pada umumnya, dan menurut hukum setiap orang
22
Syahmin AK , Hukum Kontrak Internasional, Rjagrafindo Persada, Jakarta, 2006,
23
Agus Yudha Hernoko, Op.,Cit., h.18.
24
R. Soeroso, Perjanjian di bawah Tangan, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, h. 12
20
yang sudah dewasa. Ukuran kedewasaan telah berumur 21 tahun dan atau
Dalam Pasal 1320 B syarat 3 yang dimaksud dengan Suatu hal atau objek
yang bersangkutan.
menjadi kewajiban debitur dan apa yang menjadi hak kreditor (Yahya
Dalam Pasal 1234 KUH Perdata, Prestasi terdiri atas : (1) Memberikan
Pada pasal 1320 KUH Perdata tidak dijelaskan pengertian Kausa yang
halal (orzaak). Dalam pasal 1337 KUH Perdata hanya menyebutkan causa
21
Menurut Subekti, bahwa sebab adalah isi perjanjian itu sendiri, dengan
Istilah kata halal bukanlah lawan kata haram dalam hukum, namun
yang dimaksud sebab yang halal adalah isi kontrak yang tidak bertentangan
menyebutkan bahwa :
Bagian Kesatu
Pasal 24
25
Agus Yudha Hernoko, Op. Cit., h.194.
22
Pasal 25
Pasal 30
Pasal 31
Pasal 32
(4) Akses informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak termasuk
informasi terkait identitas Pemberi Dana di luar identitas para pihak
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c.
(5) Informasi penggunaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
paling sedikit memuat:
a. posisi akhir jumlah Pendanaan;
b. manfaat ekonomi Pendanaan; dan
c. jangka waktu Pendanaan.
(6) Penyelenggara wajib menyampaikan perjanjian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) kepada Pengguna.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pemberi Dana dan Penerima Dana
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Pasal 33
Pasal 34
Pribadi
BAB II ASAS
Pasal 3
26
https://ojk.go.id/id/regulasi/Documents/Pages/Layanan-Pendanaan-Bersama-Berbasis-Teknologi-
Informasi/POJK
25
g. pertanggungjawaban; dan
h. kerahasiaan.
BAB III
Pasal 4
Pasal 10
(1) Subjek Data Pribadi berhak untuk mengajukan keberatan atas tindakan
pengambilan keputusan yang hanya didasarkan pada pemrosesan secara
otomatis, termasuk pemrofilan, yang menimbulkan akibat hukum atau
berdampak signifrkan pada Subjek Data Pribadi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengajuan keberatan atas pemrosesan
secara otomatis sebagaimana dimaksud pada ayat (l) diatur dalam
Peraturan Pemerintah.27
27
https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/176837/Salinan_UU_Nomor_27_Tahun_2022.pdf
26
Pasal 368
(1) Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum, memaksa seorang dengan kekerasan
atau ancaman kekerasan untuk memberikan barang sesuatu, yang
seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau
supaya membuat hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena
pemerasan dengan pidana penjara paling lama Sembilan bulan.
Pasal 369
(1) Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum. dengan ancaman pencemaran baik
dengan lisan maupun tulisan, atau dengan ancaman akan membuka
rahasia, memaksa seorang supaya memberikan barang sesuatu yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang itu atau orang lain. atau supaya
membuat hutang atau menghapuskan piutang, diancam dengan pidana
penjara paling lama empat tahun.
(2) Kejahatan ini tidak dituntut kecuali atas pengaduan orang yang terkena
kejahatan.
Berikut tabel perbandingan karakteristik antara pinjol legal dan pinjol ilegal
Sebagai ilmu normatif ilmu hukum memiliki cara yang khas Sui Generis.28
suatu metode yang berbeda dengan penelitian lainnya. Metode penelitian hukum
Dalam penelitian karya ilmiah dapat menggunakan salah satu dari bagian
grand method yaitu Library Research ialah karya ilmiah yang didasarkan pada
literatur atau pustaka; Field Research yaitu penelitian lapangan dan Bibilographic
dalam teori.
28
Sui Generis dalam peristilahan hukum adalah ilmu hukum adalah ilmu jenis sendiri dalam hal
cara kerja dan sistem ilmiah. Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Prenada Media Grup),
2005. hlm. 21
29
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian hukum, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2004).
hlm. 57.
28
Berdasarkan pada subjek studi dan jenis masalah yang ada, maka dari tiga
jenis Grand Method yang telah disebutkan di atas, dalam penelitian ini akan
dikatakan library based, focusing on reading and analysis of the primary and
secondry materials.31
Penelitian hukum normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara
meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Penelitian hukum normatif mencakup
dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder. 33 Penelitian
hukum normatif disebut juga penelitian hukum doktrinal. Menurut Peter Mahmud
Marzuki, penelitian hukum normatif adalah suatu proses untuk menemukan suatu
30
Soerjono Sukanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Tinjauan Singkat, (Jakarta:
Rajawali Press, 2006). hlm. 23.
31
Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodelogi Penelitian Hukum Normatif, (Malang: Bayu Media
Publishing), 2006. hlm. 46.
32
Soerjono Soekanto,Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Rajawai Pers, Jakarta, 2013,
Halaman 14.
33
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan Singkat, PT.
Jakarta :Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 13.
29
menjawab isu hukum yang dihadapi.34 Pada penelitian hukum jenis ini, seringkali
undangan atau hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan
peraturan perundang-undangan antara yang satu dengan yang lainnya, baik yang
antara peraturan yang satu dengan yang lainnya, akan tetapi peraturan yang satu
Horizontal
34
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta,:Kencana Prenada, 2010, hal. 35
35
Amiruddin dan H. Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta:PT. Raja
Grafindo Persada, 2006, hal. 118
36
L.M. Gandhi, Harmonisasi Hukum Menuju Hukum Yang Responsif, Makalah, yang disampaikan
pada Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap FH-UI, 1995, hal 4-5.
37
Kusnu Goesniadhie, Harmonisasi Hukum Dalam Persfektif perundang-undangan; Lex Specialis
Suatu Masalah, (Surabaya; JP Books, 2006), hal. 100.
30
saling bertentangan antara satu dengan lainnya apabila dilihat dari sudut vertikal
didalam perspektif hierarkisnya. Sudah tentu bahwa telaah ini juga harus
Dengan demikian dapat pula kita tinjau sebab-sebab terjadinya kasus yang
Vertikal
38
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
39
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum , Op. Cit hal 257
40
Ibid.
31
telah diseleksi, untuk kemudian dianalisa. Dari hasil analisa akan dapat terungkap,
sampai sejauh mana taraf sinkronisasi secara horizontal dari berbagai macam
penelitian ini tidak hanya berguna bagi penegak hukum, akan tetapi juga bagi
41
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: Rajawali Press, 1997), hal 97
42
Romli Atmasasmita, Moral dan Etika Pembangunan Hukum Nasional: Reorientasi Politik
Perundang-undangan, Makalah disampaikan dalam Seminar Pembangunan Hukum Nasional VIII di Bali, 14-
18 Juli 2003
32
2. kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat, yaitu setiap jenis peraturan
dari aspek konsep-konsep hukum yang melatar belakanginya, atau bahkan dapat
doktrin yang berkembang di dalam ilmu hukum. Pendekatan ini menjadi penting
43
https://www.saplaw.top/pendekatan-perundang-undangan-statute-approach-dalam-penelitian-
hukum/ saiful anam&partners advocates &legal konsultan
34
teliti dan cermat bahan hukum atau data hukum untuk memecahkan permasalahan
bahan-bahan hukum atau data-data hukum sudah ada di berbagai tempat baik di
Keakhasan Ilmu Hukum itu terlihat pada keberadaan norma hukum sebagai obyek
adalah norma hukum yang tersebar dalam peraturan hukum primer (primary
Data dan sumber data yang digunakan dalam menyusun penelitian ini
Merupakan bahan hukum yang terdiri dari semua dokumen peraturan yang
44
https://www.saplaw.top/pendekatan-perundang-undangan-statute-approach-dalam-penelitian-
hukum/saiful anam&partners advocates consultantns
45
H L A Hart; 1981, “The Concept of Law”, Clarendon Press, Oxford, Halaman 77.
35
undangan. Baik dibidang hukum perdata maupun hukum acara perdata, antara
lain:
1) Rancangan Undang-undang.
2) Hasil-hasil penelitian.
3) Jurnal.
4) Modul.
5) Majalah Hukum.
terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, antara lain :
1) Kamus.
Secara sistematis tesis ini terbagi atas empat bab yang tiap-tiap bab terdiri atas
beberapa sub bab yang saling berhubungan. Adapun sistematika penulisan tesis
latar belakang pemikiran penulis sehingga mengangkat judul proposal tesis ini,
pemasalahan yang akan dibahas dalam proposal tesis ini, tujuan penelitian,
Data Pribadi adalah keseluruhan upaya untuk melindungi data pribadi dalam
rangkaian pemrosesan data pribadi guna menjamin hak konstitusional subjek data
pribadi.
BAB III mengenai langkah hukum debitur terhadap penyalahgunaan data pribadi
oleh kreditur dalam aplikasi pinjaman online, perlindungan hukum hak dan
Informasi. Perlindungan atas data pribadi merupakan hak dari setiap penduduk.
BAB IV mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran
yang diperlukan guna menyelesaikan permasalahan atau isu hukum yang diteliti.
BAB II
penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang dibuat untuk
melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat
digunakan oleh sasaran yang dituju. Aplikasi bisa dikatakan suatu perangkat lunak
membuat laporan, percetakan dan lain-lain. Aplikasi berasal dari kata Aplication
memakai teknik pemrosesan data aplikasi biasanya mengacu pada komputasi yang
perangkat lunak misalnya Microsoft Visual Basic 6.0, akan dapat memberikan
makna atau arti baru yaitu suatu program yang ditulis atau dibuat untuk
46
http://teknik-informatika-s1.stekom.ac.id/informasi/baca/13-Pengertian-Aplikasi-
menurut-pada-Ahli/
37
38
online membuat proses peminjaman menjadi lebih praktis dan cepat serta tidak
memerlukan usaha banyak. Pinjaman online sendiri merupakan salah satu bukti
mengajukan kredit sesuai jumlah dana yang dibutuhkan. Nasabah akan menerima
kepada debitur yaitu debitur tidak perlu hadir secara fisik untuk melakukan proses
pinjam meminjam dan hanya perlu melakukan tanda tangan secara elektonik.
mengharuskan kreditur dan debitur bertemu secara langsung melainkan para pihak
melakukannya melalui media elektronik dan jaringan internet, dimana para pihak
menyatakan bahwa Suatu perjanjian adalah perbuatan dengan mana satu orang
atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Kesepakatan
47
Ibid,hal37
39
yang menyatakan bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
menganut kebebasan, dimana semua perjanjian yang dibuat para pihak dianggap
sah secara yuridis selama tidak melanggar secara ketertiban dan kesusilaan. 48
pada umumnya dimana suatu pinjaman terjadi ketika ada kesepakatan para pihak
antara kreditur dan debitur, yang membedakan hanya pada media yang digunakan.
Jika pada kredit secara konvensional para pihak harus bertemu secara langsung
disuatu tempat guna menyepakati mengenai jumlah uang yang akan dipinjam.
peminjaman uang terjadi tanpa perlu adanya pertemuan langsung antara para
pihak.
Suatu perjanjian dianggap sah apabila memenuhi syarat subjektif dan syarat
objektif. Pemenuhan syarat tersebut berakibat pada perjanjian yang telah dibuat
menjadi sah. Perjanjian juga mengikat bagi para pihak mengenai hak dan
dipenuhi.
48
Mudakir Iskandar Syah, Hukum Bisnis Online Era Digital, Campustaka, Jakarta, 2018, h. 78
40
Dalam hal ini terkait syarat subjektif dan objektif dalam perjanjian
mana dalam perjanjiannya dapat dibuat dalam bentuk tertulis maupun tidak
tersebut terjadi ditempat yang sama dengan waktu yang sama. Sedangkan
dalam perjanjian pinjaman online para pihak tidak saling bertemu dalam hal
langsung melainkan melalui media elektronik dalam hal ini adalah media
elektronik.
penawaran dan penerimaan tersebut dilakukan dengan tiga tahap yaitu tahap
pertama calon debitur melihat adanya penawaran atau iklan yang diberikan
oleh pihak penyelenggara jasa pinjaman online melalui media internet, tahap
ke dua calon debitur menerima penawaran atau iklan yang diberikan oleh
dari kreditur terkait penerimaan dan penawaran yang diajukan oleh pihak
debitur melalui media atau surat elektronik dapat dikatakan sah meskipun
melakukan perbuatan hukum secara mandiri yang mengikat diri sendiri tanpa
Dalam hal ini subjek hukum dapat berupa badan hukum dan non badan
disebut sebagai subyek hukum. Badan hukum terdiri dari badan hukum
publik yang mana adalah badan hukum yang dibuat menurut hukum
kepentingan umum atau publik. Contoh dari badan hukum publik adalah
adalah badan hukum yang dibuat menurut dasar hukum perdata atau
usaha dan satu kesatuan yang memenuhi syarat yang ditentukan oleh
Dalam hal ini badan hukum privat mempunyai tujuan untuk mencapai
syarat dari perusahaan jasa layanan peminjaman online, yang mana untuk
syarat dan kecakapan apabila dilihat dari usia dewasa dalam perjanjian
kebenaran dari data pihak debitur. Kecakapan tidak hanya diukur dari
Mengenai suatu hal tertentu dalam hal ini berkaitan dengan objek perjanjian
(Prestasi). Prestasi adalah kewajiban debitur dan hak kreditur, dimana prestasi
terdiri atas :
a) Memberikan sesuatu,
Sesuatu hal tertentu dalam Pasal 1320 KUHPerdata merupakan hak dan
kewajiban dari pihak kreditur dan debitur apabila timbul suatu perselisihan.
Objek yang menjadi pokok perjanjian adalah prestasi yang mana objek
online adalah suatu hal yang menjadi hak kreditur yaitu dalam menyerahkan
sejumlah uang dan suatu hal yang menjadi kewajiban bagi debitur untuk
Dalam hal ini suatu sebab yang halal adalah kausa yang tidak bertentangan
kekuatan.
Sebab yang halal adalah isi dari perjanjian dan bukan sebab para pihak
Jasa Keuangan sehingga syarat sebab kausa yang halal dapat dikatakan
Dari adanya syarat sah tersebut menurut Pasal 1320 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata dapat dijelaskan bahwa untuk dua syarat yang
pertama yaitu sepakat mereka yang mengikatkan dirinya dan cakap untuk
sedangkan dua syarat yang terakhir yaitu mengenai suatu hal tertentu dan
suatu sebab yang halal dinamakan syarat-syarat obyektif karena hal itu
dilakukan itu.
perjanjian tersebut dapat dibatalkan. Artinya bahwa salah satu pihak dapat
disepakatinya, tetapi apabila para pihak tidak ada yang keberatan maka
perjanjian tersebut dianggap sah. Dan jika terjadi pelanggaran terhadap unsur
obyektif yaitu syarat ketiga dan keempat, maka perjanjian tersebut batal demi
hukum artinya bahwa dari semula perjanjian itu dianggap tidak ada.
46
hanya pada bentuk dan berlakunya. Media yang digunakan dalam perjanjian
biasa adalah kertas yang dibuat berdasarkan kesepakatan para pihak. Setelah
dibuat dan disepakati maka perjanjian tersebut mengikat para pihak sejak
media elektronik yang ada hanya form dan blanko klausula perjanjian yang
dibuat salah satu pihak yang ditulis dan ditampilkan dalam media elektronik
(halaman web), kemudian pihak yang lain cukup mengisi form tersebut dan
perjanjian tersebut.
konvensional yang dilakukan masyarakat hingga saat ini baik itu berdasarkan
antara para pihak kreditur dan debitur, apabila mereka telah menyetujui dan
kreditur dan debitur mengenai jumlah uang yang akan dipinjamkan. Tanpa
dipahami bahwa transaksi pinjaman secara online yang terjadi dalam lalu
dilakukan antara kreditur dan debitur serta adanya campur tangan dari pihak
yang resmi dalam hal ini adalah penyelenggara kredit online yang terdaftar
dalam otoritas jasa keuangan. Dan dilakukan tanpa adanya tatap muka secara
langsung.
“Pinjam meminjam ialah perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan
kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang yang menghabis
karena pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang belakang ini akan
mengembalikan sejumlah yang sama dari macam dan keadaan yang sama pula”.
keperdataan khususnya dalam aspek perjanjian. nama domain atau website yang
digunakan sebagai alamat dan identitas di internet juga memiliki kaitan erat
48
dengan nama perusahaan, produk atau jasa (Service).49 Identitas seseorang dapat
tangan elektronik harus dapat dianggap sebagai alat bukti yang sah setelah melalui
maka suatu data dalam bentuk tertulis maka suatu data elektronik dapat
c. Dalam hal tanda tangan, suatu tanda tangan elektronik merupakan tanda
tangan sah.
d. Dalam hal kekuatan pembuktian dari data yang bersangkutan maka data
49
Resa Raditio, Aspek Hukum Transaksi Elektronik, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2014, h. 29
49
Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang diatur dalam Pasal 5 ayat (4)
yang mensyaratkan bahwa suatu informasi harus berbentuk tertulis atau asli,
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dianggap sah sepanjang
informasi yang tercantum di dalamnya dapat diakses, ditampilkan, dijamin
keutuhannya, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menerangkan suatu
keadaan.
Setiap Orang yang menyatakan hak, memperkuat hak yang telah ada, atau
meniolak hak Orang lain berdasarkan adanya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik harus memastikan bahwa Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang ada padanya berasal dari Sistem Elektronik yang
memenuhi syarat berdasarkan Peraturan Perundangundangan.
(1) Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang
sah selama memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Data pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkait hanya kepada Penanda
Tangan;
b. Data pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat proses
penandatanganan elektronik hanya berada dalam kuasa Penanda Tangan;
c. Segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik yang terjadi setelah
waktu penandatanganan dapat diketahui;
d. Segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yang terkait dengan
Tanda Tangan Elektronik tersebut setelah waktu penandatanganan dapat
diketahui;
e. Terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa
Penandatangannya; dan
f. Terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa Penanda Tangan telah
memberikan persetujuan terhadap Informasi Elektronik yang terkait.
(2) Ketentuan lebih lanjut tentang Tanda Tangan Elektronik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
51
(1) Setiap Orang yang terlibat dalam Tanda Tangan Elektronik berkewajiban
memberikan pengamanan atas Tanda Tangan Elektronik yang digunakannya.
(2) Pengamanan Tanda Tangan Elektronik sebagairnana dimaksud pada ayat (1)
sekurang-kurangnya meliputi:
a. Sistem tidak dapat diakses oleh orang lain yang tidak berhak;
b. Penanda Tangan harus menerapkan prinsip kehati-hatian untuk
menghindari penggunaan secara tidak sah terhadap data terkait pembuatan
Tanda Tangan Elektronik;
c. Penanda Tangan harus tanpa menunda-nunda, menggunakan cara yang
dianjurkan oleh penyelenggara Tanda Tangan Elektronik ataupun cara lain
yang layak dan sepatutnya harus segera memberitahukan kepada seseorang
yang oleh Penanda Tangan dianggap memercayai Tanda Tangan
Elektronik atau kepada pihak pendukung layanan. Tanda Tangan
Elektronik jika:
1. Penanda Tangan mengetahui bahwa data pembuatan Tanda Tangan
Elektronik telah dibobol; atau
2. keadaan yang diketahui oleh Penanda Tangan dapat menimbulkan
risiko yang berarti, kemungkinan akibat bobolnya data pembuatan
Tanda Tangan Elektronik; dan
d. Dalam hal Sertifikat Elektronik digunakan untuk mendukung Tanda
Tangan Elektronik, Penanda Tangan harus memastikan kebenaran dan
keutuhan semua informasi yang terkait dengan Sertifikat Elektronik
tersebut.
(3) Setiap Orang yang melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat(1), bertanggung jawab atas segala kerugian dan konsekuensi hukum
yang timbul.
bukti hukum yang sah, yang merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai
menyatakan bahwa kontrak elektronik adalah perjanjian para pihak yang dibuat
dalam Pasal 1 angka 5 yang mana menyatakan bahwa sistem elektronik adalah
Keabsahan dari kontrak elektronik telah dijelaskan dalam Pasal 5 ayat (3)
sah apabila menggunakan sistem elektronik sesuai dengan ketentuan yang telah
dan tanda tangan elektronik dapat sebagai bukti yang sah dalam melakukan
perjanjian kredit online. Dan perjanjian kredit online dianggap sah sepanjang
Jadi dalam hal ini terkait dengan keabsahan dari perjanjian kredit online
sepanjang memenuhi unsur Pasal 1320 KUHPerdata terkait dengan syarat sah
diantaranya kesepakatan, kecakapan, suatu hal tertentu dan suatu sebab yang halal
dianggap sah secara hukum dan berlaku mengikat bagi kedua belah pihak
sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 1338 KUHPerdata. Dan untuk terkait dengan
sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 1 angka (17) dan dengan adanya informasi,
dokumen dan tanda tangan elektronik berdasarkan hal tersebut maka perjanjian
menunjukkan transfer data pribadi masuk dalam aktivitas pemrosesan data pribadi
Transfer data pribadi merupakan pengiriman data subjek data pribadi dari
pengendali data ke pengedali data lainnya. Transfer data pribadi perlu dilakukan
dan Rue adalah serangkaian operasi informasi yang direncanakan guna mencapai
tujuan atau hasil yang diinginkan. Kualitas dari suatu data atau informasi
1. Akurat, berarti data atau informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak
bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti data atau informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya;
54
2. Tepat waktu, berarti data atau informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Data atau Informasi yang sudah usang tidak mempunyai
pemakainya50
Data Pribadi, menyatakan Data Pribadi adalah data tentang orang perseorangan
dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
sistem elektronik atau non elektronik. Selain itu Pasal 1 angka (2) Undang-
konstitusional subjek Data Pribadi. Untuk itu penggunaan setiap informasi melalui
media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas
persetujuan orang yang bersangkutan. Bila dilanggar, maka yang dirugikan dapat
tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik juga mengatur terkait
yang dilaksanakan berdasarkan asas perlindungan data pribadi yang baik, salah
satunya yaitu berdasarkan persetujuan. Oleh karena itu, aspek penting dalam
50
Terry, George R. dan Rue, Leslie W. 2003. Dasar-Dasar Manajemen.
55
Masyarakat juga perlu mencermati dengan teliti setiap persyaratan yang diajukan
data pribadi dalam rangkaian pemrosesan data pribadi guna menjamin hak
konstitusional subjek data pribadi, sesuai dengan Pasal 1 angka (2) Undang-
mulai bergeser pada lembaga keuangan yang berbasis teknologi. Salah satu
kemajuan dalam bidang keuangan saat ini adalah terkait bentuk kredit secara
online atau biasa yang disebut dengan Financial Technology (Fintech). Menurut
baru serta berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan/atau
pinjam meminjam uang secara online, yang mana menurut Peraturan Otoritas Jasa
masyarakat yang menginginkan pelayanan yang serba cepat, mudah dan praktis
dan adapun tiga pihak yang terlibat dalam pinjaman secara online yaitu:
nantiya akan digunakan oleh penyelenggara jasa pinjaman atau pelaku usaha
dalam menjual barang atau jasanya kepada konsumen melalui aplikasi secara
online atau yang biasa dikenal dengan Penyelenggara jasa pinjaman online.
internet hal tersebut untuk memastikan agar barang atau jasa yang ditawarkan
c. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia di
dalam masyarakat yang mana konsumen dalam hal ini adalah masyarakat yang
mudah dan praktis yang mana tiap penyelenggara jasa pinjaman mempunyai
Tunai Kita, Akulaku, Tunaiku, Julo, Dana Rupiah, Kredit Cepat, dll Setiap
jumlah bunga yang diberikan. Sehingga dalam hal ini dapat di manfaatkan
oleh calon debitur dalam memilih atau menggunakan jasa pinjaman uang yang
debitur harus membuat akun pada aplikasi pinjaaman tersebut yang mana
alamat email yang aktif yang mana hal tersebut untuk kode verifikasi agar
akan diarahkan untuk login dan mengisi jumlah uang yang akan di ajukan atau
dipinjam yang mana hal tersebut juga sudah tertera jatuh tempo dan jumlah uang
yang harus dikembalikan oleh pihak debitur, sehingga debitur dapat memilih
pihak kreditur untuk menggunakan kamera dalam mengambil gambar dari debitur,
setelah itu pihak kreditur diarahkan untuk mengupload foto ktp, mengisi data
sesuai dengan KTP debitur yang mana data yang harus di isi meliputi : nama,
nomor ktp, nama ibu kandung, jenis kelamin, pendidikan terakhir, status
perkawianan, jumlah anak, tempat tanggal lahir, golongan darah, alamat RT/RW,
kelurahan desa, kecamatan, agama dan untuk selanjutnya pihak debitur harus
perusahaan pihak debitur bekerja dan nomor telepon perusahaan setelah mengisi
semua data tersebut pihak debitur diarahkan untuk mengisi formulir rekening
dengan mengisi nomor rekening debitur, nama bank, nama pemilik rekening dan
tujuan pinjaman. Setelah semuanya selesai maka akan di verifikasi dalam waktu
yang singkat yang mana pinjaman akan cair pada saat itu juga.
59
perjanjian baku atau standart kontrak dimana perjanjian tersebut hampir seluruh
klausul-klausulnya sudah di bakukan oleh pemakainya dan pihak yang lain pada
perubahan 51 . Dalam hal ini perjanjian baku dibuat secara sepihak oleh pelaku
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu yang
waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Bentuk dan isi perjanjian pinjaman dibuat dan ditentukan secara sepihak
oleh kreditur atau penyelenggara pinjaman online. Dimana debitur hanya dapat
51
Sutan Remi Sjahdeini, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang Bagi Para Pihak
Dalam Perjanjian Kredit Bank Di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2009, h. 74
52
Ibid.,
60
permasalahan salah satunya dalam kasus platform RupiahPlus dimana salah satu
teman kontak pihak dari debitur dihubungi oleh pihak kreditur tanpa
melalui temannya agar segera melunasi pinjamannya, dari hal tersebut sangat
menimbulkan rasa malu pada pihak debitur dan menjadi sesuatu yang tidak
dalam kontrak perjanjian. berdasarkan hal tersebut maka dalam hal ini pihak
debitur perlu diberikan perlindungan hukum atas perlakuan pihak kreditur yang
53
Mariam Darus Badrulzaman, Hukum Perikatan Dalam KUH Perdata, Citra Aditya, Bandung,
2015, h. 88
BAB III
PINJAMAN ON LINE
UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, dalam Pasal 29 ayat
menyatakan bahwa Setiap orang berhak atas pelindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan hak miliknya. Maka dalam pernyataan tersebut, dapat
rights) yang dimiliki setiap orang yang harus dilindung oleh negara, dimana
dalam privacy rights setiap orang memiliki hak untuk menutup atau merahasiakan
Informasi Dan Transaksi Elektronik, yang tercantum dalam Pasal 26 ayat (1) dan
54
I Dewa Gede Adi Wiranjaya dan I Gede Putra Ariana, 2016,Perlindungan Hukum Terhadap
Pelanggaran Privasi Konsumen DalamBertransaksi Online, Kerta Semaya, Vol. 4, No. 4, Juni 2016, h. 3.
61
62
Ketentuan yang diatur tersebut, telah memberikan hak kepada pemilik data
pribadi untuk tetap menjaga kerahasiaan data pribadinya, apabila data pribadinya
telah tersebar dan disalahgunakan oleh pihak lain, maka pemilik data pribadi
pribadi seseorang secara umum, artinya dalam setiap kegiatan yang menyangkut
transaksi elektronik yang menggunakan data pribadi seseorang maka wajib untuk
menjaga dan melindungi data pribadi tersebut, dengan pengaturan tersebut, maka
setiap orang memiliki hak untuk menyimpan, merawat dan menjaga kerahasiaan
datanya agar data yang dimiliki tetap bersifat pribadi. Setiap data pribadi yang
telah diberikan tersebut harus digunakan sesuai dengan persetujuan dari orang
berbasis teknologi. Pasal 44 ayat 1 huruf (a) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
63
kerahasiaan, keutuhan, dan ketersediaan Data Pribadi, data transaksi, dan data
keuangan yang dikelolanya sejak data diperoleh hingga data tersebut dimusnakan.
Hal ini berarti pihak pemberi pinjaman memiliki kewajiban untuk merahasiakan
persetujuan pemilik Data Pribadi, data transaksi, dan data keuangan, kecuali
data pribadi (peminjam), maka pihak pemberi pinjaman tidak dapat menggunakan
data pribadi tersebut untuk kegiatan apapun, kecuali dengan persetujuan pemilik
tersebut melalui upaya hukum, yaitu upaya hukum non litigasi (di luar peradilan)
Penyelesaian perkara di luar pengadilan, atas dasar perdamaian atau melalui wasit
penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para
3.2.1 Konsultasi
pihak tertentu, yang disebut dengan klien dengan pihak lain yang merupakan
65
memenuhi keperluan dan kebutuhan kliennya tersebut. Peran dari konsultan dalam
pertanyaan kepada konsultan. Hasil konsultasi berupa saran yang tidak mengikat
secara hukum, artinya saran tersebut dapat digunakan atau tidak oleh klien,
3.2.2 Negoisasi
diantara para pihak yang bertikai dengan maksud mencari dan menemukan
55
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-manado/baca-artikel/13628/Arbitrase-Dan-
Alternatif-Penyelesaian-Sengketa.
66
yang telah saling mengenal, bahkan perundingan dapat pula terjadi antara orang-
hanya masalah yang sifatnya sederhana, masalah yang rumit bahkan bersifat
Menurut Fisher dan Ury dalam buku Getting to Yes: Negotiating an Agreement
Without Giving In, negosiasi merupakan komunikasi dua arah yang dirancang
untuk mencapai kesepakatan pada saat kedua belah pihak memiliki berbagai
kepentingan yang sarna maupun berbeda. Pihak yang melakukan negosiasi bisa
dari buku Negosiasi Itu Ada Ilmunya karya Mahardika Wirastama, tujuan
negosiasi yaitu:
1. Memperoleh kesepakatan
2. Mendapatkan solusi
3. Mendapatkan keuntungan
digunakan negosiator.
67
lain sebagai musuh atau lawan. Sehingga dalam melakukan negosiasi seorang
permintaan yang tinggi, jarang memberikan konsesi dan tidak peduli pada
sebagai mitra kerja yang akan bekerjasama untuk mencapai kesepakatan. Bukan
Posisi pada negosiasi ada tiga yaitu, posisi maximalist (perunding yang
2. Tahap Argumentasi
masalah pokok secara jelas serta kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki.
68
Negosiator mulai saling menjajaki kesepakatan apa yang dapat diberikan dan
dikembangkan.
3.2.3 Mediasi
sengketa yang disepakati oleh para pihak. Terdapat beberapa cara penyelesaian
56
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5987543/negosiasi-pengertiantujuan-serta-
tahapannya
69
tersebut melanggar ketentuan pasal 130 HIR dan atau pasal 154 Rbg yang
dengan dibantu oleh Mediator. Sifat dari proses mediasi pada asasnya tertutup
kecuali para pihak menghendaki lain. Hal-hal yang perlu diketahui dalam mediasi
biaya jasa mediator non hakim dan bukan pegawai pengadilan ditanggung
3. Biaya lain-lain
70
diantaranya :
Industrial;
perundang-undangan;
perkara (intervensi);
perkawinan;
bersertifikat.
1. Pada sidang pertama yang dihadiri oleh para pihak, hakim mewajibkan
mediasi
mendorong para pihak untuk berperan langsung atau aktif dalam proses
mediasi.
1. Dalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja setelah para pihak menunjuk
2. Dalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja setelah para pihak gagal
3. Proses mediasi berlangsung paling lama 40 (empat puluh) hari kerja sejak
mediator dipilih oleh para pihak atau ditunjuk oleh ketua majelis hakim
perkara.
5. Jika diperlukan dan atas kesepakatan para pihak, mediasi dapat dilakukan
yaitu:
4. Biaya ringan
akan memediasi mereka. Mediator yang dapat dipilih adalah sebagai berikut:
Jika dalam sebuah proses mediasi terdapat lebih dari satu orang mediator,
sendiri.
Para pihak wajib menempuh proses mediasi dengan itikad baik. Salah satu
pihak dapat menyatakan mundur dari proses mediasi jika pihak lawan
74
menempuh mediasi dengan itikad tidak baik (vide Pasal 7 ayat (1) PERMA
No. 1/2016).
mengambil keputusan;
dan
Perdamaian;
Tokoh Masyarakat dalam mediasi. Atas persetujuan para pihak atau kuasa
hukum, mediator dapat mengundang seorang atau lebih ahli, Tokoh Agama,
Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat dalam bidang tertentu untuk memberikan
pendapat di antara para pihak. Para pihak harus terlebih dahulu mencapai
dan atau penilaian seorang ahli. Semua biaya untuk kepentingan seorang ahli
atau lebih dalam proses mediasi, ditanggung oleh para pihak berdasarkan
kesepakatan.
b. Jika dalam proses mediasi para pihak diwakili oleh kuasa hukum, para
dicapai.
d. Para pihak wajib menghadap kembali kepada hakim pada hari sidang yang
telah selesai.
Hakim Pengawas
Pertama (Pengadilan Negeri) atau di tempat lain yang disepakati oleh para
berdasarkan kesepakatan.
perdamaian terhadap perkara yang sedang dalam proses banding, kasasi, atau
peninjauan kembali atau terhadap perkara yang sedang diperiksa pada tingkat
banding, kasasi, dan peninjauan kembali sepanjang perkara itu belum diputus.
Upaya perdamaian ini berlangsung paling lama 14 (empat belas) hari kerja
Tingkat Pertama.
atau Ketua Mahkamah Agung tentang kehendak para pihak untuk menempuh
perdamaian.
perkara yang bersangkutan selama 14 (empat belas) hari kerja sejak menerima
kasasi atau peninjauan kembali, Para Pihak atas dasar kesepakatan dapat
dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diterimanya
Agung.
4. dapat dieksekusi;
disepakati para pihak. Hasil konsilisiasi ini harus dibuat secara tertulis dan
harus didaftarkan di Pengadilan Negeri. Kesepakatan tertulis ini bersifat final dan
57
https://komisiinformasi.bantenprov.go.id/
80
yang netral bukan untuk memutuskan sengketa, melainkan para pihak sendirilah
berselisih.
proses peradilan umum ini didasarkan atas perjanjian tertulis dari pihak
58
Ibid
81
yang bertugas melakukan konsiliasi dan wajib memberikan anjuran tertulis kepada
Selain itu, UU Nomor 2 tahun 2004 juga menjelaskan tata cara dan jangka waktu
industrial. UU ini juga menjelaskan pengertian konsiliator dalam Pasal 1 ayat (14)
menyebutkan:
59
Ibid
82
oleh Menteri, yang bertugas melakukan konsiliasi dan wajib memberikan anjuran
tertulis kepada para pihak yang berselisih untuk menyelesaikan perselisihan
kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja atau perselisihan antar
serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan".
maka para pihak menandatangani perjanjian bersama yang dibuat oleh konsiliator
bagi segala pihak. Ada berbagai macam manfaat yang bisa didapatkan melalui
diselesaikan dengan cara damai atau kekeluargaan. Hal ini karena proses
60
Ibid
83
3. Fleksibel
Pertemuan konsiliasi biasanya terdiri dari dua tahap yakni tahap tertulis
dan tahap lisan. Pada tahap pertama sengketa diuraikan secara tertulis dan
4. Para pihak tidak memiliki permusuhan yang berlangsung lama dan mendalam.
61
Ibid
84
lainnya, seperti pengacara dan penjamin tidak akan diperlakukan lebih baik
buruh dalam suatu perusahaan melalui musyawarah mufakat yang ditengahi oleh
kepentingan, perselisihan PHK atau perselisihan antar serikat pekerja, dan tidak
terkait dengan perselisihan hak. Jika dalam pertemuan konsiliasi pihak yang
anjuran tertulis.
Selain itu, sifat anjuran ini hanya rekomendasi dan bisa tidak dijalankan
kedua belah pihak. Kemudian, jika anjuran ini ditolak, salah satu pihak bisa
tercapai akan dibuat perjanjian bersama yang ditandatangani para pihak dan
pendaftaran.62
62
Ibid
85
hukum, tujuan, manfaat, dan resikonya, yang dapat Anda pelajari jika ingin
melakukan konsiliasi.63
Upaya hukum non- litigasi dapat dilakukan dengan cara pengaduan kepada
pengawas dibidang jasa keuangan yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kemudian
pengadilan.
Litigasi adalah persiapan dan presentasi dari setiap kasus, termasuk juga
suatu tindakan sipil yang dibawa di pengadilan hukum di mana penggugat, pihak
63
https://www.rumah.com/panduan-properti/konsiliasi-adalah-75820
86
yang mengklaim telah mengalami kerugian sebagai akibat dari tindakan terdakwa,
sementara atau permanen untuk mencegah atau memaksa tindakan. Orang yang
peminjam, tetapi juga kepada pihak ketiga dan pihak yang tidak memiliki
hubungan hukum dengan pemilik data pribadi yang telah menyalahgunakan data
pribadi tersebut. Dengan diberikannya hak tersebut, maka telah adanya kepastian
data pribadinya tidak disebarluaskan atau agar tetap dijaga kerahasiannya oleh
64
https://komisiinformasi.bantenprov.go.id/
87
membayar ganti rugi pada debitur sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1266
bahwa segala bentuk perjanjian yang dibuat secara sah berlaku mengikat sebagai
Undang-Undang bagi para pihak yang membuatnya. Namun, dalam hal kreditur
maka hal tersebut jelas melanggar aturan hukum yang berlaku. Selain itu,
debitur dapat memperoleh ganti rugi atas akibat perbuatan kreditur yang
Keuangan Pasal 8 ayat (1) yang menyatakan PUJK wajib bertanggung jawab atas
pihak ketiga yang bekerja untuk atau mewakili kepentingan PUJK. Atas tindakan
ganti rugi.
bagi pelanggar. Akibat hukum adalah akibat yang timbul dari perbuatan hukum
yang dilakukan oleh subyek hukum. Dengan demikian, akibat hukum dari adanya
pelanggaran data pribadi oleh pihak penyelenggara pinjaman online yaitu berupa
penjatuhan sanksi. Dalam ketentuan hukum perdata, jenis perikatan yang paling
pokok, alat bukti mengenai batas-batas hak dan kewajiban para pihak dan sebagai
perjanjian, sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata. Dalam klausula
perjanjian tersebut, diatur mengenai hak dan kewajiban para pihak. Dengan
adanya hak dan kewajiban dari masing-masing pihak, maka dalam hal ini, pihak
66
Zaeni Asyhadie, 2006, Hukum Bisnis dan Pelaksanaannya di Indonesia, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, h. 24.
67
Hermansyah, 2011, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Cet. VI,Kencana, Jakarta, h. 72.
89
formal setiap orang yang merasa dirugikan dapat melakukan tuntutan ganti rugi
dan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu wajib mengganti
Perlindungan hukum perlu diberikan kepada peminjam dari tindakan sepihak yang
dilakukan oleh pelaku usaha (dalam hal ini yaitu pemberi pinjaman). 69 serta
nama baik sebagaimana diatur dalam Pasal 27 ayat (3) UU No. 11 Tahun 2008
maka sanksi yang dijatuhkan diatur dalam ketentuan pidana UU No. 11 Tahun
2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pada Pasal 45 yang menyatakan
bahwa, “Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
68
I Ketut Oka Setiawan, 2018, Hukum Perikatan, Cet. III, Sinar Grafika, Jakarta, h. 19.
69
Suharnoko, 2012, Hukum Perjanjian: Teori dan Analisis Kasus, Cet.VII, Prenada Media Group,
Jakarta, h. 64.
70
Celina Tri Siwi Kristiyanti, 2011, Hukum Perlindungan Konsumen,Cet. III, Sinar Grafika,
Jakarta, h. 38.
90
27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling
miliar rupiah)”.
Selain sanksi pidana, secara khusus pelanggaran data pribadi di bidang pinjaman
online juga dapat dikenakan sanksi administratif, sebagaimana diatur dalam POJK
Informasi, dimana apabila kreditur melanggar Pasal 44 ayat 1 huruf (a) yang
ketersediaan Data Pribadi, data transaksi, dan data keuangan yang dikelolanya
sejak data diperoleh hingga data tersebut dimusnahkan”, maka Kreditur dapat
bahwa :
juga mengatur sanksi yang dapat dikenakan kepada pihak yang melanggar aturan
Selain larangan juga terdapat sanksi pidana yang dijatuhkan bagi yang
menyatakan bahwa :
(1) Setiap Orang yang dengan sengaja dan melawan hukum memperoleh atau
mengumpulkan Data Pribadi yang bukan mililoeya dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain yang dapat mengakibatkan
kerugian Subjek Data Pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan sengaja dan melawan hukum mengunglapkan Data
Pribadi yang bukan miliknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan senqaja dan melawan hukum menggunakan Data
Pribadi yang bukan miliknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (3)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
(1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 dan Pasal 68
dilakukan oleh Korporasi, pidana dapat dljatuhkan kepada pengurus,
pemegang kendali, pemberi perintah, pemilik manfaat, dan/ atau Korporasi.
(2) Pidana yang dapat d[jatuhkan terhadap Korporasi hanya pidana denda.
(3) Pidana denda yang dijatuhkan kepada Korporasi paling banyak 10 (sepuluh)
kali dari maksimal pidana denda yang diancamkan.
(4) Selain dijatuhi pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Korporasi
dapat dijatuhi pidana ' tambahan berupa:
a. perampasan keuntungan dan/ atau harta kekayaan yang diperoleh atau
hasil dari tindak pidana;
93
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
pengisian data diri/data pribadi. Dimana data diri/ data pribadi sekarang sudah
Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi. Namun masih saja
penagihan dengan cara yang tidak sesuai perjanjian atau melanggar peraturan
yang ada di dalam UU. Ada oknum pinjol yang melakukan penagihan dengan
kontak debitur, meneror debitur atau pun kontak debitur dengan dahlil agar
terganggu dan mengalami kerugian materiil maupun non materiil. Karena hal
94
95
maupun sanksi pidana bagi pelaku yang melakukan pelanggaran atas data
jelaskan dalam Pasal 28G ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan pelindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
4.2 Saran
hukum agar tidak mudah tergiur dengan layanan pinjaman online yang
Aaron, M., Rivadeneyra, F., and Sohal, S., Fintech : Is this time different? A
framework for assessing risks and opportunities for Central Banks. Bank of
Canada Staff Discussion Paper, Canada : Bank of Canada,2017.
I Dewa Gede Adi Wiranjaya dan I Gede Putra Ariana, Perlindungan Hukum
Terhadap Pelanggaran Privasi Konsumen DalamBertransaksi Online,
Kerta Semaya, Vol. 4, No. 4, 2016.
I Ketut Oka Setiawan, Hukum Perikatan, Cet. III, Sinar Grafika, Jakarta, 2018.
Suharnoko, Hukum Perjanjian: Teori dan Analisis Kasus, Cet.VII, Prenada Media
Group, Jakarta, 2012.
Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodelogi Penelitian Hukum Normatif, Malang: Bayu
Media Publishing, 2006.
Marzuki Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Jakarta: Prenada Media Grup, 2005.
Mudakir Iskandar Syah, Hukum Bisnis Online Era Digital, Campustaka, Jakarta,
2018.
Resa Raditio, Aspek Hukum Transaksi Elektronik, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2014.
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan
Singkat, PT. Jakarta :Raja Grafindo Persada, 2003.
Arsito Ari Kuncoro, jurnal Universitas stekom universitas sains & teknologi
komputer,13 pengertian aplikasi menurut para ahli,20 april 2022.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Edisi Kedua, Cet. 1, Jakarta: Balai
Pustaka.
Kornelius Benuf, Siti Mahmudah, and Ery Agus Priyono, Perlindungan Hukum
Terhadap Keamanan Data Konsumen Financial Technology Di Indonesia,
Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum 3, 2019.
Komisi informasi banten arsip artikel perbedaan litigasi dan non litigasi 20 juli
2016.
Rumah.com by property Guru artikel konsiliasi : pengertian, dasar hukum, Tujuan
dan resiko melakukannya. 29 nov 2022.
Nikita Rosa Damayanti, detik edu artikel negosiasi : pengertian serta tahapannya,
17 maret 2022.
Saiful Anam & patner, advocates & legal Consultants, artikel, pendekatan
perundang-undangan (statute approach) dalam penelitian hukum
18/12/2017.
Peraturan Perundang-Undangan