Oleh:
02011381722353
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2023
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS HUKUM
PALEMBANG
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
JUDUL SKRIPSI:
Telah diuji dan lulus dalam Ujian Komprehensif pada tanggal 25 November 2022 dan
dinyatakan memenuhi syarat memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Program Studi Ilmu
Mengesahkan
Rd. Muhammad Ikhsan, S.H., M.H. Neisa Angrum Adisti, S.H., M.H.
19680202199512100 198812032011012008
ii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini tidak memuat bahan-bahan yang
sebelumnya telah diajukan untuk memperoleh gelar di Perguruan tinggi manapun
tanpa mencantumkan sumbernya. Skripsi ini juga tidak memuat bahan-bahan yang
sebelumnya telah dipublikasikan atau ditulis oleh siapapun tanpa mencantumkan
sumbernya dalam teks. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Apabila telah terbukti saya telah melakukan hal-hal yang bertentangan dengan
pernyataan ini, saya bersedia menanggung segala akibat yang timbul dikemudian hari
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Orang Tua
Sahabat
Teman
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis utarakan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum Fakultas Hukum Universitas
Sriwijaya.
pihak dan berkah dari Tuhan yang Maha Esa sehingga kendala-kendala yang dihadapi
tersebut dapat dilalui. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada bapak Rd. Muhammad Ikhsan, S.H., M.H.. selaku pembimbing
1 dan Ibu Neisa Angrum Adisti, S.H., M.H. selaku pembimbing 2 yang telah dengan
sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran/gagasan
memberikan bimbingan, motivasi, arahan dan saran- saran yang berharga kepada
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
bimbingan, pertolongan baik secara materil maupun imateril. Untuk itulah Penulis
1. Allah SWT, karena atas berkat, rahmat dan karunia yang telah diberikan
skripsi ini dapat penulis kerjakan sampai dengan selesai. Shalawat serta salam
sahabat beliau;
Sriwijaya.;
3. Bapak Dr. Febrian, S.H., M.s selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sriwijaya;
4. Bapak Dr. Mada Apriandi Zuhir, S.H., MCL., selaku Wakil Dekan I
6. Bapak Drs. H. Murzal, S.H M.Hum., selaku Wakil Dekan III Fakultas
7. Bapak Rd. Muhammad Ikhsan S.H., M.H. selaku Ketua Jurususan Studi
vi
yang banyak sekali memberikan saran serta dengan sabar membimbing
Sriwijaya;
10. Teristimewa untuk kedua orang tua saya dan keluarga besar, terima kasih atas
12. Seluruh dosen, tenaga pengajar dan staf Fakultas Hukum Universitas
Sriwijaya yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis selama
proses perkuliahan;
Palembang, 2023
vii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................................. iiv
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... v
LEMBAR PERSEMBAHAN ......................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ viii
ABSTRAK ..................................................................................................................................... xi
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian............................................................................................................ 5
E. Ruang Lingkup ................................................................................................................. 6
F. Kerangka Teori................................................................................................................. 6
1. Teori Alasan Penghapus Pidana ............................................................................ 6
2. Teori Tanggung Jawab Pidana .............................................................................. 8
viii
C. Tinjauan Umum tentang Alasan Penghapus Pidana ...................................................... 28
1. Pengertian Alasan Penghapus Pidana ................................................................. 28
2. Jenis – Jenis Alasan Penghapus Pidana............................................................... 30
3. Pembelaan Terpaksa / Noodweer ........................................................................ 32
ix
ABSTRAK
Rd. Muhammad Ikhsan, S.H., M.H. Neisa Angrum Adisti, S.H., M.H.
19680202199512100 198812032011012008
Mengetahui
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, dampak globalisasi terlihat dengan sangat jelas
yang berbeda dengan manusia yang lainnya, dan dalam hal ini terdapat
1
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Buku Referensi Penanganan
Kasus-Kasus Terhadap Perempuan di Lingkungan Peradilan Umum, Jakarta, Komnas Anti
Kekerasan Terhadap Perempuan, 2009, hlm.10
2
Letezia Tobing, “Perbuatan-Perbuatan yang Termasuk Penganiayaan”,
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt515867216deba/perbuatan-perbuatan-
yang-
termasukpenganiayaan/#:~:text=Menurut%20yurisprudensi%2C%20maka%20yang%20dia
rtikan,%E2%80%9Csengaja%20merusak%20kesehatan%20orang%E2%80%9D. diakses
pada 1 Juni2021.
2
mengakibatkan kematian.”4
2. Poerwadarminta
3. Sudarsono
orang lain.”6
3
Hilman Adikusuma, Hukum Perekonomian Adat Indonesia, Bandung, Citra Aditya
Bakti, 2001, hlm.130
4
Nurrohman, Hukum Pidana Islam, Bandung, Pustaka Al-Kasyaf, 2007, hlm.107.
5
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 2003, hlm.34.
6
Sudarsono, Kamus Hukum, Jakarta, Rineka Cipta, 2012, hlm.34.
7
I Kadek Agus Irawan, I Nyoman Sujana, dan I Ketut Sukadana, “Tindak Pidana
Penganiayaan yang Mengakibatkan Matinya Seseorang (Studi Kasus Putusan Nomor :
24/Pid.B/2013/PN.Sp)”, Jurnal Analogi Hukum Vol 1 No 3, 2019, hlm.342. diakses pada
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogi%20hukum/article/view/1783
3
tindakan atau perbuatan pertahanan terhadap diri sendiri atau orang lain,
kehormatan, kesusilaan, atau harta kekayaan milik sendiri atau orang lain,
yang diakibatkan oleh serangan atau ancaman serangan yang sangat dekat.8
dijelaskan lebih lanjut dalam Memorie Van Toelichting tentang asal usul
lain
32/PID.B/2021/PN DGL
8
Dwi Dasa Suryantoro, “Tinjauan Yuridis Terhadap Noodweer sebagai Upaya Pembelaan
yang Sah”, Jurnal Yurspruden Vol 2 No 2, 2019, hlm.155. diakses pada
http://riset.unisma.ac.id/index.php/yur/article/view/2747
9
Ibid.,
4
dan lepas dari segala tuntutan. Akan tetapi, terdapat tantangan dalam
seperti pada Putusan yang akan dianalisis Penulis yaitu pada Putusan
B. Rumusan Masalah
(noodweer)?
C. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian, harus memuat tujuan yang ingin dicapai, tujuan
terpaksa (noodweer)
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
noodweer.
2. Manfaat Praktis
a) Masyarakat
b) Pemerintah
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah KUHP, asas-asas dalam
F. Kerangka Teori
a) Alasan Pembenar
10
Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Bandung, Alumni, 2007, hlm.42.
11
Achmad Soemadipraja, Asas-Asas Hukum Pidana, Bandung, Alumni, 1982, hlm.249.
7
b) Alasan Pemaaf
kesalahan.
keuntungannya.
dan
12
Ibid., hlm.250
8
s/d 51 KUHP:
orang tersebut tidak bisa dicela (menurut hukum) atau secara umum
salah satu istilah hukum yang merujuk kepada tiap perbuatan yang
13
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta, Rineka Cipta, Cetakan ke-8, 2008,
hlm.127.
14
Reza Adilla, “Pertanggungjawaban Penyidik Kepolisian Republik Indonesia dan Upaya
9
adalah asas hukum nullum delictum nulla poena sine pravia lege,
atau yang sering disebut asas legalitas. Asas ini menjadi dasar
hukum utama yang tidak tertulis untuk menghukum orang lain yang
berarti bahwa tidak ada perbuatan yang dilarang dan dapat dipidana
G.Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah
Hukum yang Dilakukan oleh Tersangka dalam hal Terjadinya Error in Persona”, Jurnal
JOM Vol 2 No 2, 2015, hlm.4. diakses pada
https://www.neliti.com/id/publications/34479/pertanggungjawaban-penyidik-kepolisian-
republik-indonesia-dan-upaya-hukum-yang-d
15
Ibid.,
16
Daniel Aditia Situngkir, “Asas Legalitas dalam Hukum Pidana Nasional dan Hukum
Pidana Internasional”, Soumatera Law Review Vol 1 No 1, 2018, hlm.23. diakses pada
https://www.neliti.com/id/publications/284752/asas-legalitas-dalam-hukum-pidana-
nasional-dan-hukum-pidana-internasional
10
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a) Pendekatan Undang-Undang
b) Pendekatan Konseptual
norma-normanya.18
c) Pendekatan Kasus
17
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta, Kencana Media Group, 2013, hlm.
92.
18
Suhaimi, “Problem Hukum dan Pendekatan dalam Penelitian Hukum Normatif”, Jurnal
Yustitia Vol 19 No 2, 2018, hlm.206. diakses pada
http://ejournal.unira.ac.id/index.php/yustitia/article/view/477
19
Saiful Anam & Partners, “Pendekatan Perundang-Undangan dalam Penelitian
Hukum”, https://www.saplaw.top/pendekatan-perundang-undangan-statute-approach-
dalam-penelitian-
hukum/#:~:text=Pendekatan%20Kasus%20(case%20approach)%20adalah,hukum%2
0yang%20ter jadi%20di%20lapangan. diakses pada 1 Juni 2021
11
penganiayaan.
Indonesia.
baik.
khusus. 20
20
Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Bandung: Mandar Maju, 1986,
hlm. 32
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berikut:
a. Moeljatno
peristiwa tersebut.”21
21
Moeljatno, Op.cit., hlm.5
14
b. Pompe
dalamsebuah peraturan;
pertanggungjawaban;
dipertanggungjawabkan.
22
Erdianto Effendi, Hukum Pidana Indonesia Suatu Pengantar, Bandung, Refika
Aditama, 2014, hlm.97.
23
Indriyanto Seno Adji, Korupsi dan Hukum Pidana, Jakarta, Kantor Pengacara dan
Konsultasi Hukum “Prof. Oemar Seno Adji & Rekan, 2002, hlm.155.
15
dipidana, yaitu:24
a. Peristiwa pidana;
b. Perbuatan pidana;
c. Pelanggaran pidana;
lain..25
sebagai berikut:26
imprisonment.”
24
Masruchin Rubai, Asas-Asas Hukum Pidana, UM press dan FH UB, Malang, 2001,
hlm 21
25
Andi Hamzah, Azas-Azas Hukum Pidana, Yarsif Watampone, Jakarta,2005, hlm. 95.
26
Law Dictionary, https://www.thefreedictionary.com/Criminal+act diakses pada 17
Desember 2021
16
dibedakan menjadi:27
a. Delik Commisionis
b. Delik Ommisionem
27
Sultan Remy Sjahdeini, Pertanggungjawan Pidana Korporasi, Grafiti Pers, 2007,hlm.
34.
17
KUHP).”
dalam 2 jenis, yaitu kejahatan yang diatur dalam Buku II KUHP dan
pelanggaran yang diatur dalam Buku III KUHP. Suatu tindak pidana
berikut:28
28
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, Rajawali Pers, Jakarta, 2005, hlm.122
18
pelaksanaannya.
berlanjut.
Pasal 10 Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang – Undang
29
a. Pidana Pokok
1) Pidana Mati
2) Pidana Penjara
30
Pasal 104 KUHP
31
Pasal 111 KUHP
32
Pasal 124 Ayat (1) KUHP
33
Pasal 124 bis KUHP
34
Pasal 140 Ayat (3) KUHP
35
Pasal 340 KUHP
36
Pasal 365 Ayat (4) KUHP
37
Pasal 444 KUHP
38
Pasal 479 k ayat (2) dan Pasal 479 o ayat (2) KUHP
21
3) Pidana Kurungan
4) Pidana Denda
5) Pidana Tutupan
b. Pidana Tambahan
39
Zuleha, Dasar-Dasar Hukum Pidana, Yogyakarta, Deepublish, 2017, hlm. 60
40
Niniek Suparni, Eksistensi Pidana Denda dalam Sistem Pidana dan Pemidanaan,Jakarta,
Sinar Grafika, 2007, hlm. 23
41
Andi Hamzah, Op.cit., hlm.98.
42
Pasal 2 Ayat (1) Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang –
Undang Hukum Pidana (KUHP)
43
Ibid.,
44
Pasal 10 Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang – Undang
22
posisi tertentu;”
bersenjata;”
sendiri;
tertentu.”
barang.
perbuatan sejenis.
1. Pengertian Penganiayaan
Di dalam KUHP, pengertian penganiayaan tidak
a. R. Soesilo
b. Hoge Raad
46
I Kadek Agus Wirawan dkk, Op.Cit., hlm 343
47
Letezia Tobing, “Perbuatan-perbuatan yang termasuk Penganiayaan”,
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt515867216deba/perbuatan-perbuatan-
yang- termasuk-penganiayaan diakses pada 17 Desember 2021
24
satunya tujuan dari orang itu dan tindakan itu tidak boleh
a. Ada Kesengajaan;
b. Ada Perbuatan;
mencari pekerjaan;
48
Leden Marpaung, Tindak Pidana terhadap nyawa dan tubuh (pemberantas
danprevensinya), Sinar Grafika, Jakarta 2002, hlm 5.
49
Tirtaamidjaja, Pokok-pokok Hukum Pidana,Jakarta: Fasco, 2010, hlm. 174.
50
Tongat, Hukum Pidana Materill: Tinjauan Atas Tindak Pidana Terhadap Subjek Hukum
dalam KUHP, Djambatan, Jakarta, 2003, hlm. 74.
51
Pasal 90 Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang – Undang
Hukum Pidana (KUHP)
25
wanita.
2. Unsur Penganiayaan
a. Adanya Kesengajaan
52
Adami Chawazi, Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa, Rajawali Pers, Jakarta, 2010,
hlm.10.
26
b. Adanya Perbuatan
orang.”55
53
Ibid.
54
Ibid.
55
Ibid.
27
a. Penganiayaan Biasa56
b. Penganiayaan Ringan 57
Pasal 351 Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang – Undang
56
d. Penganiayaan Berat59
penyembuhannya.
dominasi pengaturan yang bersifat umum dan dalam hal ini Utrecht
58
Pasal 353 KUHP
59
Pasal 354 KUHP
60
Pasal 355 354 Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang – Undang
Hukum Pidana (KUHP)
29
menjadi 2 yaitu:64
a. Bersifat Umum;
b. Bersifat Khusus.
61
Eva Achjani Zulfa, Gugurnya Hak Menuntut Dasar Penghapus, Peringan, dan
Pemberat Pidana, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010, hlm. 45
62
Ibid., hlm 46
63
M. Hamdan, Alasan Penghapus Pidana Teori dan Studi Kasus, Refika Aditama,
Bandung, 2012, hlm 27
64
Ibid., hlm 28
30
sebagai berikut:66
a. Kemampuan Bertanggungjawab
65
Ibid.
66
Ibid., hlm 40 - 46
31
pertanggungjawabannya.67
paksa, tidak dipidana dan penyebab yang datang dari luar dan
c. Pembelaan Terpaksa
67
Ibid., hlm 47
68
Ibid.
69
Ibid.
32
menghukumnya.70
70
Ibid., hlm 48
71
Ibid.
33
dat het snel zal gebeuren), dan als iemands aanval zou zijn
72
Sovia Hasanah, S.H., Arti Noodweer Exces dalam Hukum Pidana,
https://www.hukumonline.com/klinik/a/arti-inoodweer-exces-i-dalam-hukum-pidana-
lt5ae67c067d3af, diakses pada 21 Oktober 2022
73
pasal 49 ayat 1 Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang –
Undang Hukum Pidana (KUHP)
74
Mahrus Ali, Dasar-Dasar Hukum Pidana, Sinar Grafika, Jakarta, 2011, hlm. 99
34
terpaksa.
1. Pengertian Putusan
berikut:
Hakim adalah salah satu anggota penegak hukum dari Catur Wangsa
75
Martin Basiang, The Contemporary Law Dictionary (First Edition), Red & White
Publisihing, 2009, hal 467.
35
Oleh karena itu, hakim adalah pelaksana inti yang secara fungsional
a. Putusan Sela
b. Putusan Akhir
2. Pertimbangan Hakim
76
Niniek Supami, Op.cit., hlm.90-96
36
a. Pertimbangan Yuridis
petunjuk.
agama terdakwa
77
Niniek Supami, Op.cit., hlm 97 - 101
37
BAB III
PEMBAHASAN
1. Kasus Posisi
dakwaan tunggal yaitu Pasal 351 ayat (1) KUHP, sebagaimana Surat
Pukul 11.00 WITA, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun
78
Putusan Nomor 32/PID.B/2021/PN DGL
38
Saksi MAGHFIRA;
bawah sebelah kiri dan terdapat kebiruan pada jari manis tangan
perbuatan Terdakwa79
sebagai berikut:80
MENGADILI:
2. Pertimbangan Hakim
dakwaan alternatif kedua yaitu Pasal 351 ayat (1) KUHP untuk memutus
79
ibid., hlm 26
80
Ibid., hlm
40
perkara diatas. Dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP terdapat 2 unsur yaitu:81
dakwaan;
81
Ibid, hlm 18 - 22
41
82
Ibid., hlm 9
83
Ibid., hlm 11
42
bawah sebelah kiri dan terdapat kebiruan pada jari manis tangan
dan telah mengerti akan akibat dari perbuatannya yang mana dalam
pada bagian pipi dan perut, serta perbuatan Terdakwa telah pula
menyebutkan:84
84
R.Soesilo, 1991, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-
Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, Bogor, Politeia
44
a. Mampu bertanggungjawab;
melanggar hukum;
85
H.A. Zainal Abidin Farid, Hukum Pidana 1, Sinar Greafika, Jakarta, 2010, Hlm. 222
86
Moeljatno, Op.cit., hlm.165.
45
87
E.Y Kanter & S.R Sianturi, Asas-Asas Hukum Pidana Di Indonesia dan Penerapannya,
Storia Grafika, Jakarta, 2002, hlm. 249
88
Anak Agung Ayu Sinta Paramita Sari, Pertanggungjawaban Pidana dan Pemidanaan
terhadap Pelaku Pedofilia dalam Hukum Pidana Indonesia, Jurnal Magister Hukum
Udayana Vol.6 No.1, 2017. Diakses pada
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu/article/view/24692
46
ada dikarenakan adanya keadaan psikis dan mental dan dari keadaan
dilakukan.
“Agar tindakan itu dapat dihukum, itu harus secara moral tercela.
89
Bambang Poernomo, Asas-Asas Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985,
hlm.145.
90
Haris Yudhianto, “Penerapan Asas Kesalahan sebagai Dasar Pertanggungjawaban Pidana
Korporasi”, Jurnal Karya Ilmiah Dosen Vol.4, No.2, 2018. Diakses pada
https://journal.stkippgritrenggalek.ac.id/index.php/kid/article/view/158
91
Ibid.
47
92
Moeljatno, Op.cit., hlm.164.
48
mogelijkheidsbewustzijn)
93
Wirdjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Pidana Indonesia, Eresco Jakarta,
Jakarta, 1985, hlm.61.
94
Ibid.
49
diinsyafi telah diperluas pula, yaitu tidak hanya berarti apa yang
itu. Oleh karena itu, penulis merasa unsur ini telah terpenuhi.
saat itu Terdakwa dalam posisi Hamil 4 (empat) bulan dan kerah
terlihat;
95
Putusan Pengadilan Negeri Kendal Nomor 155/Pid.B/2019/PN. KDL., Op.cit., hlm.25
50
Terdakwa pada saat kejadian sedang hamil 4 (empat) bulan dan kerah
kesusilaan atau harta Benda sendiri maupun orang lain, karena ada
serangan atau ancaman serangan yang sangat dekat pada saat itu yang
51
dengan serangannya;
96
R. Soesilo, Op.Cit., hlm 65-66
52
MAGHFIRA;
dipidana;
pelaku.97
32/PID.B/2021/PN DGL
97
Lembaga Bantuan Hukum Pengayoman Universitas Parahyangan, “Perbedaan Alasan
Pembenar dan Alasan Pemaaf dalam Hukum Pidana”,
https://lbhpengayoman.unpar.ac.id/perbedaan-alasan-pembenar-dan-alasan-pemaaf-dalam-
hukum-pidana/ diakses pada 17 Desember 2021
54
1. Terpenuhinya Noodweer
pasal 49 KUHP:98
“Serangan segera" berarti bahwa tidak boleh ada jeda yang lama
membuat luka, atau menyerang kesusilaan dan maka dalam hal ini
98
Ibid., hlm 16
99
Moeljatno, Op.Cit.,
100
Pasal 49 Ayat (1) Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang –
Undang Hukum Pidana (KUHP)
55
karena serangan yang datang dari korban, oleh karena itu unsur
101
Ibid.
56
harta benda dalam Pasal 49 Ayat (1) KUHP, adalah benda yang
immaterieel.102
102
Ibid.
103
Revani Engeli Lakoy, “Syarat Proporsionalitas dan Subsidaritas dalam Pembelaan
Terpaksa Menurut Pasal 49 ayat (1) KUHP”. Jurnal Lex Crimen Vol. IX No. 2, 2020.
diakses pada https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexcrimen/article/view/28551
57
104
Mahrus Ali, “Proporsionalitas dalam Kebijakan Formulasi Sanksi Pidana”, Jurnal Ius
Quia Iustum Vol. 25, No. 1, 2018. Diakses pada
https://journal.uii.ac.id/IUSTUM/article/view/10696
105
Jesper Ryberg, The Ethics of Proportionate Punishment: A Critical Investigation,
Belanda, Kluwer Academic Publisher, 2007, hlm.14.
106
Ibid.,
58
offenders' faults”.107
kejahatan.
a. Keseimbangan
107
Ibid.,
108
Ibid., hlm 17
59
b. Urutan Peringkat
pelanggaran.109
c. Jarak Pelanggaran
Oleh karena itu, harus ada jarak pidana antara kejahatan yang
kejahatan tersebut.110
109
Ibid., hlm 18
110
Ibid.
60
kejahatan.
itu tidak menjadi batal oleh setiap jalan keluar yaitu dengan
pembelaan wajib.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
adil.
sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Bahder Johan Nasution, , 1986, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Bandung: Mandar
Maju.
E.Y Kanter & S.R Sianturi, 2002, Asas-Asas Hukum Pidana Di Indonesia dan
Penerapannya, Storia Grafika, Jakarta.
Erdianto Effendi, 2014, Hukum Pidana Indonesia Suatu Pengantar, Bandung, PT.
Refika Aditama.
Eva Achjani Zulfa, 2010, Gugurnya Hak Menuntut Dasar Penghapus, Peringan,
dan Pemberat Pidana, Ghalia Indonesia, Bogor.
H.A. Zainal Abidin Farid, 2010, Hukum Pidana 1, Sinar Greafika, Jakarta.
Indriyanto Seno Adji, 2002, Korupsi dan Hukum Pidana, Jakarta, Kantor
Pengacara dan Konsultasi Hukum “Prof. Oemar Seno Adji & Rekan.
Leden Marpaung, 2002, Tindak Pidana terhadap nyawa dan tubuh (pemberantas
dan prevensinya), Sinar Grafika, Jakarta.
65
M. Hamdan, 2012, Alasan Penghapus Pidana Teori dan Studi Kasus, PT.
RefikaAditama, Bandung.
Niniek Suparni, 2007, Eksistensi Pidana Denda dalam Sistem Pidana dan
Pemidanaan, Jakarta, Sinar Grafika.
Balai Pustaka.
JURNAL
UNDANG-UNDANG
YURISPRUDENSI
INTERNET
ah Agung Republik Indon 1. Penyidik sejak tanggal 20 November 2020 sampai dengan tanggal 9
Desember 2020;
2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 10 Desember
2020 sampai dengan tanggal 18 Januari 2021 ;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 19 Januari 2021 sampai dengan tanggal 7
Februari 2021;
4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 28 Januari 2021 sampai dengan
tanggal 04 Februari 2021;
ng Republik Indonesia S.H, M.H., dan Moh. Faisal, S.H., masing-masing sebagai Advokat/Pengacara
pada Yayasan Pengkajian, Konsultan, dan Bantuan Hukum “UNISMUH PALU”
berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. 01/YPKBH-UMP/S.K/I/2021 tertanggal
01 Januari 2021 yang telah diregister pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Donggala No. 03/SK/Pid/2021/PN Dgl tertanggal 02 Februari 2021;
esia
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Donggala Nomor 32/Pid.B/2021/PN
Dgl tanggal 28 Januari 2021 tentang penunjukan Majelis Hakim;
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 32 /Pid.B/2021/PN Dgl tanggal 28 Januari
2021 tentang penetapan hari sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Halaman
1 dari 15 Putusan Nomor 32/Pid.B/2021/PN Dgl
paraf KM HA I HA II
Disclaimer
; Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman
Halaman70
1
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Setelah mendengar keterangan Para Saksi dan Terdakwa serta
ah Agung Republ memperhatikan bukti surat dan b arang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa KHOFIFA Alias FIFA telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “melakukan penganiayaan”,
melanggar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat
(1) KUHP sebagaimana surat dakwaan tunggal;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa KHOFIFA Alias FIFA berupa pidana
penjara selama 2 (dua) bulan dan 17 (tujuh belas) hari, dikurangi dengan
lamanya Terdakwa ditahan;
3. Menetapkan agar Terdakwa, membayar biaya perkara sebesar Rp3.000,-
(tiga ribu rupiah);
ah Agung Republik Indon Menimbang, bahwa setelah mendengarkan tuntutan pidana yang
diajukan oleh Penuntut Umum tersebut, Terdakwa melalui Penasihat Hukumnya
telah mengajukan permohonan secara lisan di persidangan yang pada
pokoknya memohon agar Majelis Hakim menjatuhkan putusan yang seadil-
adilnya yang sesuai dengan derajat kesalahan maupun perbuatan Terdakwa;
Menimbang, bahwa menanggapi permohonan secara lisan yang
disampaikan oleh Terdakwa melalui Penasihat Hukumnya tersebut, Penuntut
Umum menyatakan tetap pada tuntutannya dan Terdakwa menyatakan tetap
pada permohonannya;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut
Umum berdasarkan Dakwaan sebagai berikut:
DAKWAAN
----------- Bahwa Terdakwa KHOFIFA Alias FIFA (untuk selanjutnya disebut
Terdakwa) pada hari Rabu, tanggal 04 November 2020 sekitar Pukul 11.00
WITA , atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2020 bertempat di
ng Republik Indonesia Desa Kalukubula, Kec. Sigi Biromaru, Kab. Sigi atau setidak-tidaknya di suatu
tempat yang masih termasuk dalam Wilayah Hukum Pengadilan Negeri
Donggala yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, “melakukan
penganiayaan”, perbuatan mana dilakukan oleh Terdakwa dengan cara
sebagai berikut:
- Bahwa berawal pada hari Rabu tanggal 04 November 2020 sekitar Pukul
11.00 Wita Terdakwa sedang berada dirumah Terdakwa, kemudian Saksi
MAGHFIRA datang dengan menggunakan sepeda motor. Setelah itu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai be ntuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman
Halaman71
2
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
menendang Saksi MAGHFIRA dibagian perut kiri sebanyak 1 (satu) kali,
ah Agung Republ kemudian Saksi MAGHFIRA pergi dan ketika berada di atas motor Terdakwa
memukul Saksi MAGHFIRA dibagian tangan kanan sebanyak satu kali.
Setelah itu keluarga Terdakwa menahan Terdakwa untuk melerai Terdakwa
dengan Saksi MAGHFIRA;
- Akibat perbuatan Terdakwa, Saksi MAGHFIRA mengalami kemerahan pada
pipi kiri, terdapat kebiruan pada daerah perut bawah sebelah kiri dan
terdapat kebiruan pada jari manis tangan sebelah kanan yang diduga akibat
kekerasan benda tumpul sebagaimana hasil Visum Et Repertum RSUD Tora
Belo No: 940/445/800/VM/RSUD SIGI/XI/2020 yang dibuat dan ditanda
tangani oleh dr. Rini Nurdiana selaku Dokter Pemeriksa;
- Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP;
ah Agung Republik Indon Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum tersebut,
Terdakwa menyatakan tidak keberatan dan telah mengerti isinya;
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk membuktikan dakwaan atas diri
Terdakwa, Penuntut Umum telah menghadirkan beberapa orang saksi untuk
diperiksa dan didengar keterangannya di bawah sumpah/janji menurut agama
dan kepercayaannya masing-masing di persidangan, yaitu:
1. Saksi MAGHFIRA, dibawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
- Bahwa Saksi membenarkan keterangan Saksi sebagaimana tertuang di
dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Kepolisian;
- Bahwa Saksi memberikan keterangan sebagaimana tertuang di dalam
BAP tersebut tanpa paksaan dari siapapun;
- Bahwa Saksi mengetahui alasan dihadirkannya Saksi dalam
persidangan ini dikarenakan Saksi mengalami luka akibat pemukulan
ng Republik Indonesia
yang dilakukan oleh Terdakwa;
- Bahwa kejadian pemukulan terhadap Saksi terjadi hari Rabu tanggal 04
November 2020, sekitar Pukul 11 .00 WITA bertempat di depan rumah
Terdakwa di Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten
Sigi;
- Bahwa Terdakwa pernah tinggal selama beberapa bulan di rumah Saksi
dikarenakan Terdakwa menikah dengan Keponakan Suami Saksi;
- Bahwa saat ini Terdakwa telah tinggal di rumahnya sendiri dan tidak lagi
tinggal di rumah Saksi;
- Bahwa pada awalnya Saksi marah kepada Suami Terdakwa karena
esia setelah suami Terdakwa berhenti bekerja di lokasi tambang milik Suami
Saksi, Suami Terdakwa masuk kembali ke lubang material milik Suami
Saksi dan telah ditegur oleh Iwan (pekerja Saksi) akan tetapi suami
Terdakwa tetap didalam lubang itu;
Halaman
3 dari 15 Putusan Nomor 32/Pid.B/2021/PN Dgl
paraf KM HA I HA II
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai be ntuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman
Halaman72
3
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa selain karena alasan itu, Saksi mendapat cerita dari anak Saksi
ah Agung Republ -
yang mengatakan bahwa Terdakwa pernah mengatakan kepada anak
Saksi bahwa salah seorang anak Saksi bukan anak dari Suami Saksi;
Bahwa atas informasi tersebut, Saksi kemudian marah dan mengirim
pesan ke Messenger Facebook Terdakwa sekitar Pukul 10.45 WITA;
- Bahwa kemudian Saksi menuju ke rumah Terdakwa seorang diri dan
tidak membawa apapun. Sesampainya Saksi di depan rumah Terdakwa,
Saksi turun dari motor dimana pada saat itu Saksi melihat di depan teras
rumah Terdakwa ada anak laki-laki sedang duduk-duduk danSaksipun
meminta untuk dipanggilkan Terdakwa. Kemudian Terdakwa keluar dari
dalam rumah dan menghampiri Saksi lalu terjadilah adu mulut diantara
Saksi dan Terdakwa;
- Bahwa kemudian Terdakwa langsung memukul ke arah muka Saksi dan
ng Republik Indonesia Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi dikarenakan Saksi yang
terlebih dahulu memulai dan menarik bagian Baju Daster milik Terdakwa
hingga sobek. Selain itu, Terdakwa juga menyatakan bahwa tidak benar
Terdakwa pernah mengatakan kepada anak Saksi bahwa salah seorang
anak Saksi bukan anak dari Suami Saksi, melainkan anak Saksi-lah yang
menceritakan hal tersebut kepada Terdakwa;
-
dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Kepolisian;
Bahwa Saksi memberikan keterangan sebagaimana tertuang di dalam
BAP tersebut tanpa paksaan dari siapapun;
Halaman
4 dari 15 Putusan Nomor 32/Pid.B/2021/PN Dgl
paraf KM HA I HA II
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman
Halaman73
4
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa pada saat pemeriksaan oleh penyidik, Saksi telah menyatakan
ah Agung Republ complain kepada Penyidik untuk keterangan di BAP No. 7 dan No. 15
namun sampai saat persidangan, Penyidik ternyata belum menghapus
keterangan tersebut, sehingga Saksi mencabut keterangan Saksi di BAP
No. 7 dan No. 15 tersebut;
- Bahwa Saksi mengetahui alasan dihadirkannya Saksi dalam
persidangan ini dikarenakan Saksi mengetahui dan melihat kejadian
percekcokan antara Saksi MAGHFIRA dan Terdakwa;
- Bahwa kejadian tersebut terjadi hari Rabu tanggal 04 November 2020,
sekitar Pukul 11.00 WITA bertempat di depan rumah Terdakwa di Desa
Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi;
- Bahwa Saksi merupakan keluarga dari Terdakwa dan selama ini tinggal
di rumah Terdakwa;
ng Republik Indonesia -
Terdakwa mengayunkan kaki kearah perut Magfira untuk dapat lepas
dari Terdakwa;
Bahwa Saksi tidak pernah melihat Terdakwa memukul Saksi MAGHFIRA
melainkan hanya menangkis serangan dari Saksi MAGHFIRA;
- Bahwa pada saat kejadian Terdakwa sedang hamil bulan ke-4;
- Bahwa pada saat kejadian Daster Terdakwa mengalami sobek akibat
tarikan Saksi MAGHFIRA sehingga bagian tubuh Terdakwa yang sensitif
kelihatan;
esia
Terhadap keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan bahwa benar
Terdakwa memukul Saksi MAGHFIRA, bukan sekedar menangkis
sebagaimana yang diterangkan oleh Saksi; Adapun keterangan Saksi
lainnya Terdakwa menyatakan benar dan tidak keberatan;
Halaman
5 dari 15 Putusan Nomor 32/Pid.B/2021/PN Dgl
paraf KM HA I HA II
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan ak urat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi y ang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum ters edia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman
Halaman74
5
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
3. Saksi GILANG IKRIMAL PUTRA, dibawah sumpah yang pada pokoknya
-
Bahwa pada saat itu Saksi MAGHFIRA datang ke rumah Terdakwa dan
berteriak untuk minta dipanggilkan Terdakwa;
Bahwa selanjutnya Saksi memanggil Terdakwa di dalam rumah dan
Terdakwa meminta Saksi untuk menjaga anak Terdakwa yang masih
kecil di dalam rumah;
- Bahwa selanjutnya Saksi berdiam diri di rumah dan tidak tahu menahu
serta tidak melihat ada kejadian apa di luar rumah;
- Bahwa Saksi mengetahui ada kejadian percekcokan antara Terdakwa
dan Saksi MAGHFIRA setelah diberitahu oleh orang tua Saksi;
Tehadap keterangan Saksi tersebut, Terdakwa tidak keberatan dan
membenarkan keterangan Saksi tersebut;
esia
- Bahwa pada awalnya Terdakwa dipanggil oleh Saksi GILANG dikarenakan
ada orang yang ingin bertemu dengan Terdakwa di depan rumah;
- Bahwa selanjutnya Terdakwa menitipkan anak Terdakwa yang masih kecil
kepada Saksi GILANG dan kemudian keluar rumah menemui Saksi
MAGHFIRA;
Halaman
6 dari 15 Putusan Nomor 32/Pid.B/2021/PN Dgl
paraf KM HA I HA II
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai be ntuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman
Halaman75
6
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa antara Terdakwa dan Saksi MAGHFIRA pada awalnya terlibat adu
ah Agung Republ mulut, selanjutnya Saksi MAGHFIRA menarik kerah baju Terdakwa dan
hendak memukul Terdakwa dan Terdakwa menangkis tangan Saksi
MAGHFIRA dikarenakan pada saat itu Saksi MAGHFIRA tidak berhenti mau
memukul Terdakwa;
- BahwaTerdakwa mendorong tubuh Saksi MAGHFIRA agar terpisah dari
Terdakwa dan Terdakwa tidak tahu kenapa Saksi MAGHFIRA terjatuh dan
pada saat itu tangan Saksi MAGHFIRA masih memegang kerah baju
Terdakwa sampai robek, dan disitulah kemudian Terdakwa menendang dan
memukul Saksi MAGHFIRA;
- Bahwa Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi MAGHFIRA adalah
2x di bagian pipi kiri dengan tangan terkepal dan 1x di tending di bagian
perut Saksi;
ah Agung Republik Indon - Bahwa Terdakwa dengan sengaja melakukan pemukulan kepada Saksi
MAGHFIRA tersebut dengan tujuan
dikarenakan pada saat itu Terdakwa dalam posisi Hamil 4 (empat) bulan dan
untuk membela diri Terdakwa
kerah baju daster Terdakwa telah sobek sampai bagian tubuh Terdakwa yang
sensitif terlihat;
- Bahwa Terdakwa terpaksa melakukan pemukulan kepada Saksi MAGHFIRA
dikarenakan Terdakwa merasa terdesak dan terancam terutama karena
Terdakwa sedang mengandung anak Terdakwa serta semata-mata untuk
melepaskan genggaman Saksi MAGHFIRA pada Daster milik Terdakwa;
- Bahwa Saksi MAGHFIRA-lah yang menyerang Terdakwa terlebih dahulu,
namun tidak sempat mengenai tubuh Terdakwa dikarenakan Terdakwa
menangkis;
- Bahwa Terdakwa tidak pernah memulai percekcokan dengan Saksi
MAGHFIRA dan bahkan Terdakwa tidak pernah membalas message di
ng Republik Indonesia facebook dengan Saksi MAGHFIRA melainkan chat tersebut dibalas oleh
Saksi WIYANTI tanpa sepengetahuan Terdakwa;
- Bahwa tidak benar Terdakwa pernah mengatakan kepada anak Saksi
MAGHFIRA bahwa salah seorang anak Saksi MAGHFIRA bukan anak dari
Suami Saksi MAGHFIRA, melainkan anak Saksi MAGHFIRA -lah yang
menceritakan hal tersebut kepada Terdakwa;
- Bahwa benar Terdakwa pernah tinggal di rumah Saksi MAGHFIRA sebelum
akhirnya saat ini tinggal di rumah Terdakwa sendiri;
- Bahwa benar Terdakwa merupakan atlet bela diri Taekwondo sabuk hitam di
Halaman
7 dari 15 Putusan Nomor 32/Pid.B/2021/PN Dgl
paraf KM HA I HA II
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman
Halaman76
7
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa selain mengajukan Saksi, Penuntut Umum juga
ah Agung Republik Indon Terdakwa dan dihubungkan pula dengan bukti surat yang diajukan di
persidangan, telah diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa benar Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi MAGHFIRA,
yang mana kejadian tersebut terjadi hari Rabu tanggal 04 November 2020,
sekitar Pukul 11 .00 WITA bertempat di depan rumah Terdakwa di Desa
Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi;
- Bahwa pada awalnya Saksi marah kepada Suami Terdakwa karenasetelah
suami Terdakwa berhenti bekerja di lokasi tambang milik Suami Saksi,
Suami Terdakwa masuk kembali ke lubang material tambang milik Suami
Saksi dan telah ditegur oleh Iwan (pekerja Saksi MAGHFIRA) akan tetapi
suami Terdakwa tetap di dalam lubang material tambang itu;
- Bahwa selain karena alasan itu, Saksi mendapat cerita dari anak Saksi yang
mengatakan bahwa Terdakwa pernah mengatakan kepada anak Saksi
bahwa salah seorang anak Saksi bukan anak dari Suami Saksi;
ng Republik Indonesia - Bahwa atas informasi tersebut, Saksi kemudian marah dan mengirim pesan
ke Messenger Facebook Terdakwa sekitar Pukul 10.45 WITA;
- Bahwa pada saat tiba di rumah Terdakwa, Saksi MAGHFIRA memanggi
Terdakwa keluar rumah dan antara Saksi MAGHFIRA dan Terdakwa pada
kemudian terlibat adu mulut, selanjutnya Saksi MAGHFIRA menarik kerah
baju Terdakwa dan hendak memukul Terdakwa dan Terdakwa menangkis
tangan Saksi MAGHFIRA;
- Bahwa Terdakwa mendorong tubuh Saksi MAGHFIRA agar terpisah dari
Terdakwa dan Terdakwa tidak tahu kenapa Saksi MAGHFIRA terjatuh dan
esia pada saat itu tangan Saksi MAGHFIRA masih memegang kerah baju
Terdakwa sampai robek, dan disitulah kemudian Terdakwa menendang dan
memukul Saksi MAGHFIRA;
Halaman
8 dari 15 Putusan Nomor 32/Pid.B/2021/PN Dgl
paraf KM HA I HA II
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman
Halaman77
8
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi MAGHFIRA adalah
ah Agung Republ 2x di bagian pipi kiri dengan tangan terkepal dan 1x di tending di bagian
perut Saksi MAGHFIRA;
- Bahwa berdasarkan Hasil Visum Et Repertum RSUD Tora Belo No:
940/445/800/VM/RSUD SIGI/XI/2020 tertanggal 04 November 2020 yang
dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Rini Nurdiana selaku Dokter Pemeriksa,
pada pokoknya menyatakan bahwa Saksi MAGHFIRA mengalami
kemerahan pada pipi kiri, terdapat kebiruan pada daerah perut bawah
sebelah kiri dan terdapat kebiruan pada jari manis tangan sebelah kanan
yang diduga akibat kekerasan benda tumpul;
- Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa, Saksi MAGHFIRA tidak dapat
menjalankan aktivitasnya sebagai PNS selama 3 (tiga) hari kerja;
- Bahwa Terdakwa dengan sengaja melakukan pemukulan kepada Saksi
sensitif terlihat;
- Bahwa Terdakwa terpaksa melakukan pemukulan kepada Saksi MAGHFIRA
dikarenakan Terdakwa merasa terdesak dan terancam terutama karena
Terdakwa sedang mengandung anak Terdakwa serta semata-mata untuk
melepaskan genggaman Saksi MAGHFIRA pada Daster milik Terdakwa;
- Bahwa Saksi MAGHFIRA-lah yang menyerang Terdakwa terlebih dahulu,
namun tidak sempat mengenai tubuh Terdakwa dikarenakan Terdakwa
menangkis;
- Bahwa Terdakwa tidak pernah memulai percekcokan dengan Saksi
MAGHFIRA dan bahkan Terdakwa tidak pernah membalas message di
facebook dengan Saksi MAGHFIRA melainkan chat tersebut dibalas oleh
Halaman
9 dari 15 Putusan Nomor 32/Pid.B/2021/PN Dgl
paraf KM HA I HA II
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitm en Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman
Halaman78
9
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan
ah Agung Republik Indon dapat dimintakan pertanggungjawaban hukum atas perbuatan yang telah di
lakukannya. Dalam hal ini, telah dihadapkan di muka persidangan, Terdakwa
atas nama KHOFIFA ALIAS FIFA yang telah membenarkan identitasnya
sebagaimana dimaksud oleh Penuntut Umum dalam surat dakwaannya,
sehingga Hakim berpendapat bahwa terhadap dakwaan tersebut adalah benar
ditujukan kepada Terdakwa atas nama KHOFIFA ALIAS FIFA dan tidak terdapat
“error in persona” atau salah dalam mengadili seseorang;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi-Saksi dan
ditegaskan pula oleh pengakuan Terdakwa, ternyata identitas Terdakwa adalah
sama dengan berkas perkara maupun surat dakwaan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut
di atas, maka Hakim berpendirian bahwa unsur“Barangsiapa” telah terpenuhi;
Ad.2. Tentang Unsur “yang dengan sengaja melakukan penganiayaan”
Menimbang, bahwa pengertian “dengan sengaja” adalah kesengajaan
ng Republik Indonesia dalam arti sempit, yaitu kesengajaan sebagai maksud, yakni pelaku harus
menghendaki perbuatan tersebut dan juga harus mengerti akan akibat dari
perbuatannya;
Menimbang, menurut P.A.F. Lamintang S.H. dalam Buku Dasar-Dasar
Hukum Pidana Indonesia, bahwa untuk menyebut seseorang itu telah
melakukan penganiayaan terhadap orang lain maka orang tersebut harus
mempunyai suatu kesengajaan untuk:
a. menimbulkan rasa sakit pada orang lain;
Halaman
10 dari 15 Putusan Nomor 32/Pid.B/2021/PN Dgl
paraf KM HA I HA II
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai be ntuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman
Halaman 79
10
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
diperoleh fakta hukum bahwa benar Terdakwa melakukan pemukulan terhadap
ah Agung Republ Saksi MAGHFIRA, yang mana kejadian tersebut terjadi hari Rabu tanggal 04
November 2020, sekitar Pukul 11.00 WITA bertempat di depan rumah
Terdakwa di Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi,
dengan kronologis sebagai berikut:
Bahwa antara Terdakwa dan Saksi MAGHFIRA pada awalnya terlibat adu
mulut, selanjutnya Saksi MAGHFIRA menarik kerah baju Terdakwa dan
hendak memukul Terdakwa dan Terdakwa menangkis tangan Saksi
MAGHFIRA;
Bahwa Terdakwa mendorong tubuh Saksi MAGHFIRA agar terpisah dari
Terdakwa dan Terdakwa tidak tahu kenapa Saksi MAGHFIRA terjatuh dan
pada saat itu tangan Saksi MAGHFIRA masih memegang kerah baju
ah Agung Republik Indon Terdakwa sampai robek, dan disitulah kemudian Terdakwa menendang dan
memukul Saksi MAGHFIRA;
Bahwa Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi MAGHFIRA adalah
2x di bagian pipi kiri dengan tangan terkepal dan 1x di tendang di bagian
perut Saksi MAGHFIRA;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi, keterangan
Terdakwa, serta dihubungkan dengan bukti surat yang diajukan di persidangan,
diperoleh fakta hukum bahwa benar berdasarkan Hasil Visum Et Repertum
RSUD Tora Belo No: 940/445/800/VM/RSUD SIGI/XI/2020 tertanggal 04
November 2020 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Rini Nurdiana selaku
Dokter Pemeriksa, pada pokoknya menyatakan bahwa Saksi MAGHFIRA
mengalami kemerahan pada pipi kiri, terdapat kebiruan pada daerah perut
bawah sebelah kiri dan terdapat kebiruan pada jari manis tangan sebelah
kanan yang merupakan akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa
esia pemukulan tersebut dan telah mengerti akan akibat dari perbuatannya yang
mana dalam hal ini Saksi MAGHFIRA mengalami rasa sakit, mengalami luka
pada bagian pipi dan perut, serta perbuatan Terdakwa telah pula merugikan
kesehatan Saksi MAGHFIRA;
Halaman
11 dari 15 Putusan Nomor 32/Pid.B/2021/PN Dgl
paraf KM HA I HA II
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pel ayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman
Halaman 80
11
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut
ah Agung Republ di atas, Majelis Hakim berpendirian bahwa unsur “yang dengan sengaja
melakukan penganiayaan” telah terpenuhi;
Menimbang bahwa dengan demikian, maka seluruh unsur dalam
dakwaan Penuntut Umum yaitu Pasal 351 Ayat (1) KUHP telah terpenuhi
secara keseluruhan, sehingga Terdakwa haruslah dinyatakan terbukti secara
sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan oleh Penuntut
Umum;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan alasan Terdakwa melakukan penganiayaan tersebut
kepada Saksi MAGHFIRA, yang dalam hal ini Terdakwa telah menyatakan
dalam persidangan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa benar Terdakwa dengan sengaja melakukan pemukulan kepada
ah Agung Republik Indon Saksi MAGHFIRA, namun pemukulan tersebut dilakukan dengan tujuan
untuk membela diri Terdakwa dikarenakan pada saat itu Terdakwa dalam
posisi Hamil 4 (empat) bulan dan kerah baju daster Terdakwa telah sobek
sampai bagian tubuh Terdakwa terlihat;
2. Bahwa Terdakwa terpaksa melakukan pemukulan kepada Saksi MAGHFIRA
dikarenakan Terdakwa merasa terdesak dan terancam, terutama karena
Terdakwa sedang mengandung anak Terdakwa serta semata-mata untuk
melepaskan genggaman Saksi MAGHFIRA pada Daster milik Terdakwa;
3. Bahwa Saksi MAGHFIRA-lah yang menyerang Terdakwa terlebih dahulu,
namun tidak sempat mengenai tubuh Terdakwa dikarenakan Terdakwa
menangkis;
Menimbang, bahwa terhadap keterangan Terdakwa tersebut di atas,
telah bersesuaian dengan keterangan Saksi WIYANTI yang pada saat kejadian
melihat secara langsung percekcokan antara Terdakwa dengan Saksi
ng Republik Indonesia MAGHFIRA, yang pada intinya menyatakan bahwa Saksi MAGHFIRA yang
memulai terlebih dahulu hendak memukul Terdakwa namun tidak mengenai
tubuh Terdakwa, sementara Terdakwa pada saat kejadian sedang hamil 4
(empat) bulan dan kerah baju daster Terdakwa telah sobek sampai bagian
tubuh Terdakwa terlihat, sehingga Terdakwa secara refleks memukul Saksi
MAGHFIRA semata-mata untuk melepaskan genggaman Saksi MAGHFIRA
pada Daster milik Terdakwa dan mempertahankan hak dan harga diri Terdakwa;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 49 KUHP, disebutkan
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Ag ung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus ka mi perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman
Halaman 81
12
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 49 KUHP tersebut di atas, dalam
ah Agung Republ Sistem Hukum Pidana di Indonesia dikenal dengan istilah “Noodweer” atau
Pembelaan Terpaksa, yang mana dalam hal ini, Majelis Hakim mengutip
Syarat-syarat “Noodweer” menurut R. Soesilo dalam buku “Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana serta Komentar-Komentar lengkap Pasal Demi Pasal”
(hal. 65-66), yaitu:
1. Perbuatan yang dilakukan itu harus terpaksa dilakukan untuk
mempertahankan (membela). Pertahanan itu harus amat perlu, boleh
dikatakan tidak ada jalan lain. Di sini harus ada keseimbangan yang tertentu
antara pembelaan yang dilakukan dengan serangannya;
2. Pembelaan atau pertahanan itu harus dilakukan hanya terhadap
kepentingan-kepentingan yang disebut dalam pasal itu yaitu badan,
esia
melakukan pemukulan terhadap Saksi MAGHFIRA;
Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan Terdakwa termasuk dalam
kategori “pembelaan terpaksa/Noodweer”, maka Majelis Hakim dengan
mengacu pada ketentuan Pasal 49 KUHP, berpendirian bahwa dalam diri
Terdakwa tidak layak dikenai dipidana;
Halaman
13 dari 15 Putusan Nomor 32/Pid.B/2021/PN Dgl
paraf KM HA I HA II
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, trans paransi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman
Halaman 82
13
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa pendirian Majelis Hakim di atasm didasarkan pada
ah Agung Republ pertimbangan bahwa dalam menerapkan suatu ketentuan pidana haruslah
ditinjau dari berbagai aspek dan ataupun situasi kondisi yang mengakibatkan
terjadinya tindak pidana tersebut. Oleh karena itu, motivasi, niat, dan alasan
Terdakwa melakukan perbuatannya perlu digali dan ditelusuri lebih jauh oleh
Majelis Hakim, sehingga pemeriksaan perkara ini dapat mengungkapkan latar
belakang dan motivasi dari Terdakwa melakukan perbuatannya tersebut demi
tegaknya hukum, kebenaran dan keadilan;
Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan pertimbangan hukum
tersebut di atas, maka walaupun Terdakwa telah terbukti melakukan perbuatan
penganiayaan sebagaimana yang didakwakan kepadanya, akan tetapi
perbuatan itu tidak dapat dituntut karena didasarkan pada adanya suatu
Memperhatikan Pasal 351 Ayat (1) KUHP, Pasal 49 KUHP, Pasal 191
Ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana,
serta ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;
Halaman
14 dari 15 Putusan Nomor 32/Pid.B/2021/PN Dgl
paraf KM HA I HA II
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai be ntuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman
Halaman 83
14
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
ah Agung Republ Pengadilan Negeri Donggala, pada hari Senin tanggal 22 Februari 2021, oleh
kami, AHMAD GAZALI, S.H., sebagai Hakim Ketua, VINCENCIUS FASCHA
ADHY KUSUMA, S.H. dan ANDI AULIA RAHMAN, S.H., masing-masing
sebagai Hakim Anggota, putusan mana yang diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum pada hari Selasa tanggal 23 Februari 2021 oleh Hakim Ketua
dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh MARYANTO
MANTONG PASOLANG, S.H., M.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan
Negeri Donggala, serta dihadiri oleh ERLITA RATNA SHANTYADEWI, S.H.,
Penuntut Umum dan Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum Terdakwa;
TTD
Panitera Pengganti,
TTD
ng Republik Indonesia
esia
Halaman
15 dari 15 Putusan Nomor 32/Pid.B/2021/PN Dgl
paraf KM HA I HA II
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai be ntuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman
Halaman 84
15