Anda di halaman 1dari 6

AAJ 1 (2) (2012)

Accounting Analysis Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

KEBIJAKAN DEVIDEN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTI-


TUSIONAL, PROFITABILITAS, RESIKO BISNIS TERHADAP KEBIJAKAN HU-
TANG

Andhika Ivona Murtiningtyas 

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kebijakan deviden,
Diterima September 2012 kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas, dan resiko bisnis
Disetujui Oktober 2012 terhadap kebijakan hutang. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manu-
Dipublikasikan
faktur yang listing di BEI tahun 2008-2010. Pengambilan sampel dengan purpo-
November 2012
sive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 40 perusahaan manufaktur.
Keywords: Pengambilan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Hasil penelitian ini den-
Business Risk gan uji simultan (uji F) menunjukkan bahwa kebijakan deviden, kepemilikan mana-
Debt Policy. jerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan resiko bisnis berpengaruh dengan
Dividend Policy kebijakan hutang. Sedangkan dengan uji parsial (uji t) menunjukkan kebijakan devi-
Managerial den, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional tidak berpengaruh negatif
Ownership Institutional
terhadap kebijakan hutang. Sedangkan profitabilitas dan resiko bisnis berpengaruh
Ownership Profitability
negatif dengan kebijakan hutang. Simpulan dari penelitian ini yaitu secara simul-
tan ada pengaruh antara kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional, profitabilitas dan resiko bisnis terhadap kebijakan hutang. Sedang-
kan secara parsial hanya profitabilitas dan resiko bisnis yang berpengaruh negatif
terhadap kebijakan hutang. Kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, dan
kepemilikan institusional tidak berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang.

Abstract

This study aims to determine how the effect of dividend policy, managerial owner-
ship, institutional ownership, profitability, and business risk of the debt policy. The
population in this study is a manufacturing company listing on the Stock Exchange
in 2008-2010. Purposive sampling with sampling to obtain a sample of 40 manu-
facturing companies. Data is collected by the method of documentation. The re-
sults of this study with simultaneous test (F test) showed that the dividend policy,
managerial ownership, institutional ownership, profitability and business risk effect
the debt policy. While the partial test (t test) showed dividend policy, managerial
ownership, institutional ownership does not negatively affect debt policy. While pro-
fitability and business risk negatively affected by debt policy. The conclusions of this
research is simultaneously the influence of dividend policy, managerial ownership,
institutional ownership, profitability and business risk of the debt policy. While only
partially profitability and business risks that adversely affect debt policy. Dividend
policy, managerial ownership and institutional ownership does not negatively affect
debt policy.

© 2012 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 2252-6765
Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: ivoivona@yahoo.com
Andhika Ivona Murtiningtyas / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

Pendahuluan meningkatkan dividend payout ratio sehingga ti-


dak tersedia banyak free cash flow dan manaje-
Keberadaan manajer dalam perusahaan men terpaksa mencari pendanaan dari luar untuk
sangatlah penting untuk pengambilan keputusan membiayai investasinya. Ketiga meningkatkan
yang nantinya akan berdampak pada perusahaan pendanaan dengan hutang yang akan menu-
yang dikelolanya. Keputusan yang akan diam- runkan excess of free cash flow yang ada dalam
bil oleh manajer bukan hanya keputusan dalam perusahaan sehingga menurunkan kemungki-
bidang kebijakan perusahaan saja, tetapi juga nan pemborosan dilakukan oleh manajemen.
keputusan dalam hal keuangan atau finansial pe- Keempat meningkatkan kepemilikan saham oleh
rusahaan. Saat mengambil keputusan pendanaan pihak institusional.Penelitian mengenai kebija-
manajer harus meneliti sifat, biaya dan sumber kan hutang telah banyak dilakukan. Penelitian
dana yang nantinya akan digunakan. Hal ini di- tersebut pada umumnya menggunakan variabel
lakukan manajer karena masing-masing sumber independen yang berbeda-beda dan menemukan
pendanaan mempunyai dampak finansial yang hasil yang berbeda pula. Nurhayati (2006) meng-
berbeda-beda. Keputusan yang diambil manajer gunakan kepemilikan manajerial dan resiko.
selain untuk melindungi kepentingan manajer Hasil dari penelitian tersebut kepemilikan ma-
juga harus dapat memenuhi kepentingan peme- najerial mempunyai hubungan negatif dengan
gang saham. Keputusan yang ada harus dapat di- kebijakan hutang, sedangkan resiko tidak berpen-
terima oleh semua pihak dan tidak menguntung- garuh dengan kebijakan hutang. Ismiyati (2004)
kan salah satu pihak. menggunakan kebijakan manajerial, kepemilikan
Keputusan pendanaan dapat dilakukan institusional, resiko dan kebijakan deviden. Ha-
dengan berbagai cara, salah satu cara yang sering sil yang diperoleh kepemilikan institusional dan
digunakan oleh manajer yaitu dengan kebijakan kebijakan deviden tidak berpengaruh, sedangkan
hutang. Kebijakan hutang dilakukan oleh ma- kepemilikan manajerial dan resiko berpengaruh
najer untuk menambah dana perusahaan. Kepu- positif. Tak jauh beda dengan pendahulunya Na-
tusan ini dilakukan oleh manajer untuk memenu- sir (2006) meneliti dengan variabel yang sama
hi kebutuhan operasional perusahaan. Kebijakan tetapi mendapatkan hasil yang berbeda. Hasil
hutang dapat mengurangi konflik keagenan yang yang diperoleh kepemilikan institusional dan ke-
terjadi antara pemegang saham dengan manajer. bijakan deviden tidak berpengaruh dengan kebi-
Konflik keagenan merupakan konflik jakan hutang, sedangkan kepemilikan manajerial
antara principal dan agent. Untuk mengurangi berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang
agency cost berdasarkan penelitian Mursalim dan resiko berpengaruh positif.
(2009) yaitu : pertama, adanya monitoring oleh Hasugian (2010) menguji free cash flow
pihak institusional. Monitoring dilakukan oleh dan profitabilitas berpengaruh terhadap kebija-
pihak institusional agar keputusan yang dila- kan hutang, dan hasil yang diperoleh kedua va-
kukan oleh manajer dapat dikontrol. Kedua, riabel independen tidak mempunyai pengaruh.
adanya aktivitas institusional. Aktivitas institu- Setiawan (2008) hanya meneliti resiko, ukuran
sional dilakukan agar manajer tidak melakukan perusahaan dan profitabilitas. Hasil yang dipe-
tindakan opportunistic. Ketiga, peningkatan roleh bahwa profitabilitas dan resiko tidak ber-
kepemilikan saham atas manajer. Kepemilikan pengaruh signifikan dan berhubungan negatif, se-
saham atas manajer yang ditingkatkan akan me- dangkan ukuran perusahaan berhubungan positif
nyejajarkan kepentingan manajer dengan kepen- dan signifikan terhadap kebijakan hutang.La-
tingan pemegang saham. Keempat, adanya kebi- rasati (2011) meneliti kebijakan hutang dengan
jakan deviden. Rozeff (1982) dalam Mursalim hanya tiga variabel, yaitu kepemilikan manaje-
(2009) mengemukakan kepemilikan manajerial rial, resiko dan kebijakan deviden. Hasil dari pen-
yang tinggi menyebabkan dividen yang dibayar- elitiannya kepemilikan manajerial tidak berpen-
kan kepada pemegang saham menjadi rendah. garuh, sedangkan resiko dan kebijakan deviden
Kelima, adanya kebijakan hutang. Kebijakan berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang.
hutang dapat menurunkan agency cost, karena Berbeda dengan peneliti yang lainnya Destriana
manajer mempunyai kewajiban membayarkan (2010) meneliti pengaruh kepemilikan manaje-
pokok pinjaman dan bunga. Penelitian lain yaitu rial, resiko, kepemilikan institusional, kebijakan
Jensen dan Meckling (1976), Jensen et al. (1992), deviden, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan
Crutchley dan Hansen (1989), dalam Wahidah- struktur aset. Dari sekian banyak variabel yang
wati (2001) agency cost dapat dikurangi dengan diteliti yang berpengaruh positif hanya ukuran
: pertama dengan meningkatkan kepemilikan sa- perusahaan dan struktur aset, profitabilitas dan
ham perusahaan oleh manajemen. Kedua dengan kepemilikan institusional berpengaruh negatif,

2
Andhika Ivona Murtiningtyas / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

sedangkan kepemilikan manajerial, resiko dan kepemilikan manajerial dapat dihitung dengan (
kebijakan deviden tidak berpengaruh. Wahidahwati, 2001) :
Dengan demilian rumusan masalh dari Jumlah kepemilikan saham manajerial
penelitian ini adalah apakah ada pengaruh ke- MOWN = x 100%
Jumlah saham yang beredar
bijakan deviden, kepemilikan manajerial, kepe-
milikan institusional, profitabilitas dan resiko Variabel Kepemilikan institusional diukur
bisnis secara simultan terhadap kebijakan hutang dengan jumlah presentase saham yang dimiliki
pada perusahaan manufaktur yang listing di BEI. oleh pihak institusional pada akhir tahun. Secara
Adakah pengaruh kebijakan deviden, kepemili- sistematik kepemilikan institusional dapat dihi-
kan manajerial, kepemilikan institusional, profi- tung sebagai berikut (Djabid, 2009) :
tabilitas dan resiko bisnis secara parsial terhadap Jumlah saham institusional
kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur INST = x 100%
Total saham yang beredar
yang listing di BEI.
Tujuan penelitian ini adalah untuk men- Variabel profitabilitas pada penelitian ini
getahui kebijakan deviden, kepemilikan manaje- diproksikan dengan retrun of asset (ROA). Seca-
rial, kepemilikan institusional, profitabilitas, dan ra sistematis ROA dapat dihitung sebagai berikut
resiko bisnis terhadap kebijakan hutang pada (Prastowo, 1995) :
perusahaan manufaktur yang listing di BEI baik Laba Sebelum Pajak
secara simultan maupun secara parsial. ROA = x 100%
Total Asset
Metode Penelitian Variabel resiko bisnis pada penelitian ini
dihitung dengan standar deviasi return saham.
Populasi dalam penelitian ini adalah pe- Standar deviasi retrun menghitung resiko selama
rusahaan manufaktur yang listing di BEI pada periode tertentu. Secara sistematis dapat dihitung
tahun 2008 - 2010. Perusahaan manufaktur yang sebagai berikut (Ismiyati, 2004) :
listing di BEI pada tahun 2008 – 2010 sebanyak
Pt – Pt-1
153 perusahaan. Pemilihan sampel dilakukan GROWTH =
berdasarkan metode purposive sampling. Krite- Pt-1
ria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini Keterangan:
adalah Terdaftar di BEI tahun 2008-2010, bukan Pt = Closing price bulanan
merupakan perusahaan perbankan dan asuransi, Pt-1 = Closing price bulan sebelumnya
memberikan laporan keuangan yang berakhir 31 Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggu-
Desember 2008-2010 dengan disajikan dengan nakan uji regresi berganda. Pengujian ini bertu-
rupiah, perusahaan membagikan deviden pada juan untuk menguji apalah variabel independen
tahun 2008-2010 secara terus menerus. Jenis data berpengaruh terhadap variabel dependen. Model
yang digunakan adalah data sekunder yang dipe- penelitian dengan persamaan regresi dalam pene-
roleh dari dari Indonesian Capital Market Direc- litian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
tory (ICMD). Ŷ = a - b1X1 - b2X2 - b3X3 - b4X4 - b5X5 + e
Variabel Kebijakan hutang dalam peneliti- Keterangan :
an ini diproksikan dengan Debt to Equity Ratio Ŷ = Variabel dependen
(DER). Perhitungan DER dapat dilakukan seba- a, e = Konstanta
gai berikut (Prastowo, 1995) : b1-b4 = Koefisien regresi dari tiap-tiap variabel
Total Hutang bebas
DER = X1 = Kebijakan Deviden
Total modal
X2 = Kepemilikan Manajerial
Variabel Kebijakan deviden dapat diprok- X3 = Kepemikan Institusional
sikan dengan deviden payout rati. DPR dapat X4 = Profitabilitas
diformulasikan sebagai berikut (Destriana, 2010): X5 = Resiko
Deviden per lmbr saham
DPR = Hasil dan Pembahasan
Laba per lmbr saham

Variabel Kepemilikan Manajerial dihitung Bagian ini menguraikan hasil dan pem-
dengan jumlah presentase saham yang dimiliki bahasan penelitian pengaruh kebijakan deviden,
manajer pada akhir tahun. Pengukuran presen- kepemilikan manajerial, kepemilikan institusio-
tase ini untuk mengetahui besarnya manajerial nal, profitabilitas, dan resiko bisnis terhadap ke-
memiliki saham perusahaan. Secara sistematis bijakan hutang. Uji simultan dan uji parsial pen-

3
Andhika Ivona Murtiningtyas / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

Tabel 1. Hasil Analisis Hipotesis


Sig F
Hasil uji Koefisien T Sig parsial
0,000 9,897
Konstanta -3.817 -6,185 0,000
Kebijakan Deviden (X1) 0,215 1,095 0,285
Kepemilikan Manajerial (X2) 0,020 0,318 0,753
Kepemilikan Institusional (X3) 0,763 4,100 0,000
Profitabilitas (X4) -0,308 -2,783 0,011
Resiko Bisnis (X5) -0,309 -2,690 0,013
Sumber : Perhitungan SPSS 16.0 (diolah)
elitian ini dapat dilihat pada tabel 1.Berdasarkan publik di Indonesia belum merupakan faktor pe-
hasil pengujian hipotesis pada tabel 1 dapat dili- nentu dalam pengambilan kebijakan dari hutang.
hat bahwa nila signifikan uji F sebesar 0,000, le- Sehingga dapat dikatakan bahwa kepemilikan
bih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bah- manajerial tidak mempunyai pengaruh yang sig-
wa kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, nifikan terhadap kebijakan hutang.
kepemilikan institusional, profitabilitas dan resi- Kepemilikan institusional memiliki pen-
ko bisnis berpengaruh terhadap kebijakan hutang garuh yang signifikan terhadap kebijakan hutang
secara simultan. Temuan ini secara umum rela- dengan arah hubungan positif. Semakin tinggi
tif konsisten dengan penelitian Manan (2004), tingkat kepemilikan institusional maka kebi-
Faisal (2004), Tarjo (2005), Mardi (2008) dan jakan hutang akan ikut mangalami kenaikan.
Wahidahwati (2002). Hal ini juga memiliki imp- Bila dievaluasi, hasil penelitian ini dikarenakan
likasi bahwa investor dapat menggunakan kebija- kepemilikan institusional pada perusahaan ma-
kan deviden, kepemilikan manajerial, kepemili- nufaktur di Indonesia pada umumnya sangatlah
kan institusional, profitabilitas dan resiko bisnis besar. Menurut Kim dan Sorenson (1998) serta
secara bersama-sama dapat memprediksi kebija- Crutchley, Jensen, Jahera dan Raymond (1999)
kan hutang suatu perusahaan. Berdasarkan hasil dalam Ismiyati (2004), bahwa hutang yang me-
pengujian hipotesis dapat dilihat bahwa nilai sig- ningkat menunjukkan pengawasan yang baik dari
nifikan variabel kebijakan deviden sebesar 0,285, pihak pemegang hutang sehingga meningkatkan
lebih besar dari 0,05. Itu berarti bahwa kebijakan minat kepemilikan institusional untuk memiliki
deviden tidak berpengaruh terhadap kebijakan saham perusahaan. Larasati (2011) menyatakan
hutang. Nasir (2006) menyatakan hubungan po- bahwa perusahaan go publik di Indonesia diken-
sitif antara kebijakan deviden dan kebijakan hu- dalikan melalui institusi atau badan hukum (PT)
tang yang mengindikasikan bahwa banyak perus- berbentuk holding company.
ahaan di Indonesia yang menggunakan dananya Profitabilitas memiliki pengaruh yang sig-
untuk melakukan pembayaran dividen demi me- nifikan terhadap kebijakan hutang dengan arah
narik investor alih-alih untuk membayar hutang hubungan negatif. Profitabilitas berpengaruh ne-
yang sebenarnya masih harus dilunasi. Sedang- gatif terhadap kebijakan hutang ini sesuai dengan
kan menurut Ismiyati (2004) menyatakan bahwa teori yang dikemukakan oleh Brigham dan Hous-
penggunaan deviden dalam mengurangi agency tan (2006) bahwa perusahaan dengan tingkat
cost bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ke- pengembalian yang tinggi atas investasi menggu-
lebihan aliran kas internal pada perusahaan yang nakan hutang yang relatif kecil. Jika profitabilitas
menguntungkan dan pertumbuhan rendah. meningkat, perusahaan cenderung akan mengu-
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa rangi hutang. Tingkat pengembalian yang tinggi
kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signi- memungkinkan perusahaan untuk membiayai se-
fikan dengan arah positif. Destriana (2010) me- bagian besar kebutuhan pendanaan mereka den-
nyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak gan dana yang dihasilkan secara internal sehing-
berpengaruh terhadap kebijakan hutang, karena ga perusahaan tidak memerlukan sumber dana
masih rendahnya kepemilikan saham oleh ma- eksternal. Perusahaan akan menggunakan laba
najer dibandingkan dengan kelompok lainnya dari dalam perusahaan terlebih dahulu dalam
dalam perusahaan, sehingga manajer tidak dapat mencukupi kebutuhan operasionalnya, sebelum
mengambil keputusan berdasarkan atas kein- memutuskan untuk menggunakan dana dari luar
ginannya sendiri. Larasati (2011) menyatakan perusahaan. Menurut Wijaya (2011) berpendapat
bahwa manajer perusahaan manufaktur yang go bahwa profitabilitas yang tinggi diharapkan pe-

4
Andhika Ivona Murtiningtyas / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

megang saham mampu memberikan perusahaan abilitas Terhadap Kebijakan Hutang pada PT
dana yang besar yang dapat digunakan untuk me- Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
lakukan re-investasi.Resiko bisnis memiliki pen- Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Dipub-
garuh yang signifikan terhadap kebijakan hutang likasikan. Medan.
Hasugian, Christnova. 2010. Pengaruh Free Cash Flow
dengan arah hubungan negatif. Chen dan Stei-
dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang
ner (1999) dalam Nurfauziah (2006) menyata- pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
kan bahwa, apabila resiko bisnis semakin tinggi, Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
maka pihak kreditur akan mengurangi pinjaman Dipublikasikan. Medan.
kepada perusahaan karena kemungkinan resiko Ismiyati, Fitri dan Mamduh, M, Hanafi. 2004. Struktur
bangkrut adalah tinggi. Nasir (2006) mengata- Kepemilikan, Risiko dan Kebijakan Keuangan:
kan bahwa pengurangan resiko bertujuan untuk Analisis Persamaan Simultan. Jurnal Ekonomi
mendapatkan pendanaan melalui hutang. Kare- dan Bisnis Indonesia, Vol.19, Hal. 176-196.
na pihak debtholders tidak akan mempercayakan Larasati, Eva. 2011. Pengaruh Kepemilikan Manaje-
rial, Kepemilikan Institusional dan Kebijakan
dananya pada perusahaan dengan resiko tinggi.
Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Peusa-
Peningkatan resiko bisnis terhadap kebijakan hu- haan. Jurnal Ekonomi Bisnis, No. 2.
tang disebabkan manajemen akan mempertim- Manan, Abdul. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang
bangkan kembali apabila resiko bisnis yang akan Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan
ditanggung oleh perusahaan meningkat maka pada Industri Keuangan yang Go Public di BEJ
manajemen perusahaan akan berupaya untuk Tahun 1999-2002: Sebuah Pendekatan Agency
menurunkan hutang. Hal ini terkait dengan ke- Theory. Tesis. Universitas Diponegoro. Dipub-
tidakpastian pendapatan yang akan diterima oleh likasikan. Semarang.
perusahaan. Mardi, Rina Walmiaty. 2008. Pengaruh Aktiva, Prof-
itabilitas, dan Kebijakan Dividen Terhadap
Struktur Pendanaan (Studi Empiris pada In-
Simpulan dustri Perbankan). Tesis. Universitas Sumatra
Utara. Dipublikasikan. Medan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaku- Mursalim. 2009. Simultanitas Aktivisme Institusional,
kan, maka dapat disimpulkan bahwa Kebijakan Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen dan
deviden, kepemilikan manajerial, kepemilikan Utang dalam Mengurangi Konflik Keagenan
institusional, profitabilitas dan resiko bisnis ber- (Studi Empiris pada Perusahaan Go Publik di
pengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang Indonesia). Jurnal MAKSI.
secara simultan. Sedangkan secara parsial hanya Nasir, Mohammad dan Imanda Firmantyas Putri.
2006. Analisis Persamaan Simultan Kepemi-
profitabilitas dan resiko bisnis yang berpengaruh
likan Manajerial, Kepemilikan Insitusional,
negatif terhadap kebijakan hutang. Kebijakan de- Risiko, Kebijakan Hutang, dan Kebijakan
viden, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan Dividen dalam Perspektif Teori Keagenan.
institusional tidak berpengaruh negatif terhadap Simposium Nasional Akuntansi IX.
kebijakan hutang. Nurfauziah, dan D. Agus Harjito. 2006. Hubungan
Daftar Pustaka Kebijakan Hutang, Insider Ownership dan
Kebijakan Dividen Dalam Mekanisme Pen-
Brigham, E. F. And Houston F. Joel. 2006. Fundamen- gawasan Masalah Agensi di Indonesia. Jur-
tals of Financial Management (Dasar-Dasar nal Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol 10
Manajemen Keuangan), Edisi Kesepuluh, alih No.2, Hal 121-136.
bahasa; Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Nurhayati. 2006. Pengaruh Kepemilikan Manajerial
Empat. Terhadap Kebijakan Hutang, Risiko, Peluang
Destriana, Nicken dan Yeniatie. 2010. Faktor-Faktor Pertumbuhan dan Kemampulabaan Perusa-
yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang pada haan Terbuka pada Industri Manufaktur di In-
Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di donesia. Jurnal Eksekutif, Vol. 5, No. 1.
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akun- Prastowo, Dwi. 1995. Analisis Laporan Keuangan.
tansi, Vol.12, No. 1, Hal1-16. Yogyakarta. AMP YKPN.
Djabid, Abdullah W. 2009. Kebijakan Dividen dan Setiawan, Peter Budi. 2008. Faktor-Faktor yang Mem-
Struktur Kepemilikan Terhadap Kebijakan pengaruhi Kebijakan Hutang pada Perusahaan
Utang: Sebuah Perspektif Agency Theory. Ju- Properti dan Real Estate yang Terdaftar di
rnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 13, No. 2, Bursa Efek Jakarta Untuk Peride 2005-2006.
Hal. 249-259. Skripsi. Universitas Kristen Petra. Dipublikasi-
Faisal, Muhamad. 2004. Analisis Pengaruh Free Cah kan. Surabaya.
Flow, Set Kesempatan Investasi, Kepemilikan Setiawan, Peter Budi. 2008. Faktor-Faktor yang Mem-
Manajerial, dan Ukuran Perusahaan Terha- pengaruhi Kebijakan Hutang pada Perusahaan
dap Kebijakan Hutang. Hasugian, Christnova. Properti dan Real Estate yang Terdaftar di
2010. Pengaruh Free Cash Flow dan Profit- Bursa Efek Jakarta Untuk Peride 2005-2006.

5
Andhika Ivona Murtiningtyas / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

Skripsi. Universitas Kristen Petra. Dipublikasi- 002. Kepemilikan Manajerial dan Agency Conflict :
kan. Surabaya. Analysis Persamaan Simultan Non Linier dari
Tarjo. 2005. Analisis Free Cash Flow dan Kepemilikan Kepemilikan Manajerial, Penerimaan Resiko
Manajerial Terhadap Kebijakan Utang pada (Risk Taking), Kebijakan Utang dan Kebijakan
Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Deviden. Simposium nasional Akunatansi V.
Akuntansi Indonesia. Vol. 8, Hal 82-104. Ikatan Akuntansi Indonesia.
Wahidahwati. 2001. Pengaruh Kepemilikan Manaje- Wijaya, Anggita Langgeng dan Juli Murwani. 2011.
rial dan Kepemilikan Institusional pada Kebi- Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage
jakan Hutag Perusahaan: Sebuah Perspektif dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Investasi
Agency Theory. Simposium Nasional Akun- Perusahaan. Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol.
tansi IV, Hal. 1084-1107. 3, No. 1, Hal.33-41

Anda mungkin juga menyukai