Anda di halaman 1dari 3

HAK-HAK AZASI MANUSIA

Hak-hak azasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki manusia yang dibawanya
sejak lahir yang berkaitan dengan martabat dan harkatnya sebagai ciptaan Tuhan YME yang
tidak boleh dilanggar, dilenyapkan oleh siapa pun juga. Pada mulanya yang merupakan hak-
hak azasi itu adalah:
1. Hak akan hidup.
2. Hak akan kebebasan dan kemerdekaan, serta
3. Hak akan milik, hak akan memiliki sesuatu
Presiden Amerika Serikat F.F. Roosevelt dalam pidatonya di depan Kongres tanggal 6
Januari 1941 mengemukakan ajakannya dalam membangun suatu dunia baru harus
didasarkan atas 4 kebebasan dasar manusia sebagai berikut:
1. Freedom of speech (kebebasan mengutarakan pendapat)
2. Freedom of religion (kebebasan untuk beragama)
3. Freedom from fear (kebebasan dari rasa takut);
4. Freedom from want (kebebasan dari kekurangan).
Dari hak-hak pokok di atas telah dijabarkan sedemi- kian rupa, sehingga dewasa ini
hak-hak azasi tersebut su- dah demikian banyak sekali macamnyaSeperti yang ter- dapat
dalam Universal Declaration of Human Righs, yang telah diterima oleh Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) dalam Sidang Plenonya pada tanggal 10 Desember 1948 sejumlah 30 pasal.
Kalau kita bandingkan Undang-Undang Dasar 1945 dengan UUDS 1950, dan juga dengan
Konstitusi Sementara RIS 1949, maka ternyata UUDS 1950 dan Konstitusi RIS 1949 memuat
perincian tentang hak-hak azasi manusia yang dioper dari Deklarasi PBB tersebut di atas, dan
lebih lengkap dari UUD 45. Di mana Konstitusi RIS 1949 mengaturnya dalam pasal 7 s/d pasal
41 Sedangkan dalam UUDS 1950 memuatnya dari pasal 7 sampai dengan pasal 43.
Meskipun Undang-Undang Dasar 1945 hanya memuat sedikit saja ketentuan tentang
hak-hak azasi manusia, ini tidak berarti bahwa dalam UUD 1945 hak-hak azasi manusia tidak
memperoleh tempat yang sewajarnya. Kita mengetahui bahwa UUD 45 disusun atas dasar
Pancasila dan berazaskan kekeluargaan, sehingga sudah de- ngan sendirinya hak-hak azasi
manusia akan mendapat- kan tempat yang sewajarnya. Bahkan lebih daripada itu tidak
hanya sekedar merupakan hak saja bagi para warga negaranya, tetapi juga merupakan
kewajiban bagi pengu- asa dan juga bagi setiap anggota masyarakatnya atau rak- yatnya
untuk menghormati hak-hak azasi manusia.

Ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang hak-hak azasi manusia dapat dilihat


pada:
Pasal 27 ayat:
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib men- junjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tiada kecualinya
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
begi kemanusiaan
Pasal 28 ayat:
Kemerdekaan berserikat dan ber- kumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan tulisan dan seba- gainya ditetapkan dengan undang- undang
Pasal 29 ayat:
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama nya dan
kepercayaannya itu
Pasal 30 ayat:
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara.
Pasal 31 ayat:
(1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran
Pasal 32 ayat:
(1) Pemerintah memajukan kebuda- yaan nasional (ini dapat diartikan
perlindungan yang bersifat kulturil).
Pasal 33 ayat:
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas
kekeluargaan (ini dapat diartikan perlindungan terhadap hal yang bersifat
ekonomis
Pasal 34 ayat:
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara (ini dapat
diartikan perlindungan terhadap kesejahteraan sosial

Di samping pasal-pasal yang terdapat dalam Batang Tubuh yang disebutkan di atas,
kita sebenarnya dapat juga menggali hak-hak azasi manusia itu dalam Pembukaan dan
Penjelasan UUD 45. Dalam Pembukaan yang terdapat falsafah Negara Pancasila, sudah jelas
penjabarannya menuju kepada pengakuan hak-hak azasi manusia baik di bidang politik,
ekonomi, sosial maupun budaya.
Penjelasan UUD 45 tegas-tegas menyatakan bahwa negara Indonesia berdasarkan
atas hukum (rechtsstaat), bukan berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). Dalam
pengertian ini sudah tercakup berbagai-bagai im- plikasinya terhadap pengakuan hak-hak
azasi manusia dalam segi kehidupan masyarakat dan negara. Empat kebebasan dari F.D.
Roosevelt yang telah menjiwai salah satu pertimbangan dikeluarkannya Uni- versal
Declaration of Human Rights, jika dilihat dari pasal-pasal UUD 45 tersebut di atas, dapat pula
dikatakan bahwa The Freedom tersebut juga turut menjiwai UUD 45 dengan bukti-bukti
sebagai berikut:
1. Kebebasan mengutarakan pendapat: pasal 28 UUD 45.
2. Kebebasan beragama: pasal 29 ayat (2) UUD 45.
3. Kebebasan dari rasa takut: pasal 27 ayat (1) UUD 45.
4. Kebebasan dari kekurangan: pasal 27 ayat (2)

Sekalipun UUD 45 hanya memuat beberapa pasal sa- ja tentang hak-hak azasi
manusia, akan tetapi dari Pem- bukaan dan Penjelasan UUD 45 tersebut telah mencakup
secara luas tentang hak azasi manusia melalui penjabar- annya dan di samping itu
penjabarannya sudah banyak terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang ber- laku
sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Dasar 1945

Anda mungkin juga menyukai