Anda di halaman 1dari 22

Triage

Ns. Irman, S.Kep., M.Kep.


Table of Contents
01 03
Our Center Patient Care
Here you could describe Here you could describe
the topic of the section the topic of the section

02 04
Key Numbers Key Accomplishments
Here you could describe Here you could describe
the topic of the section the topic of the section
DEFINISI
• Triage berasal dari kata bahasa Perancis, trier yang
secara literatur berarti memisahkan, memilah atau
memilih.
• Triage adalah tindakan untuk memilih/
mengelompokkan korban berdasarkan beratnya
cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan
tindakan berdasarkan sumber daya (SDM dan
sarana) yang tersedia.
Tujuan umum TRIAGE

- Non bencana : memberikan pelayanan


terbaik pada pasien secara individu
- Bencana/korban masa : bahwa dengan
sumber daya yang minimal dapat
menyelamatkan korban sebanyak
mungkin
Tujuan khusus
• Untuk memastikan bahwa korban ditolong sesuai
dengan urutan skala prioritas berdasarkan urutan
kegawat daruratannya.
• Untuk memastikan pengobatan terhadap korban
tepat guna dan tepat waktu
• Untuk memindahkan pasien ke lokasi yang lebih
aman dan ke lokasi pengobatan (Rumah Sakit)
• Untuk mengumpulkan informasi dalam
penanggulangan pasien multi kasus
Kondisi yang mempengaruhi TRIAGE
1. Multiple Casualties
adl : musibah masal dengan jumlah penderita dan
beratnya perlukaan tidak melampaui kemampuan petugas
dan peralatan. Dalam keadaan ini penderita dengan
masalah yang mengancam jiwa dan multiple trauma akan
dilayani terlebih dahulu
2. Mass Casualties
adl : musibah masal dengan jumlah penderita dan
beratnya luka melampaui kemampuan petugas dan
peralatan. Dalam keadaan ini yang akan dilayani terlebih
dahulu adalah penderita dengan kemungkinan
hidup/survival terbesar, serta membutuhkan waktu
perlengkapan dan tenaga paling sedikit
SISTEM TRIAGE
• Triase pasien tunggal
• Triase korban multi sehari-hari
• Triage dalam insiden dengan korban masa
yang berlebihan (bencana)

Pada dasarnya menggunakan metode dan


penilaian kasus yang sama
Metode triage pasien tunggal
sistem klasifikasi menggunakan nomor,
huruf atau tanda, adapun klasifikasinya ;
• Prioritas 1 (emergency / immediate)
• Prioritas 2 (urgent)
• Prioritas 3 (non urgent)
• Prioritas 0 atau 4 kasus kematian
Lanjutan

• Prioritas 1
- pasien dengan kondisi mengancam nyawa,
memerlukan evaluasi dan intervensi segera
- pasien dibawa ke ruang resusitasi
- waktu tunggu nol (0)
- contoh kasus ; Trauma mayor, IMA,
Gangguan saluran pernafasan, Shock,
Anaphylaxis, asfiksia, fraktur terbuka tulang
panjang, luka bakar drajat II-III > 30 %
Lanjutan
• Prioritas 2
- pasien dengan penyakit yang akut, pasein –
pasien yang harus dirawat dalam jangka
waktu beberapa jam
- pasien – pasien yang secara fisiologis stabil
pada saat tiba, tetapi berisiko mengalami
penurunan jika tidak dirawat dalam beberapa
jam.
- contoh kasus ; spinal injury, stroke,
kecelakaan cerebral vascular, Usus buntu,
fraktur tulang pendek, fraktur tertutup tulang
panjang, luka bakar < 30 %
- waktu tunggu 30 detik
Lanjutan

• Prioritas 3
- pasien-pasien dengan fungsi haemodinamik
yang stabil tetapi menderita luka yang jelas
- pasien yang biasanya dapat berjalan dengan
masalah medis yang minimal
- luka lama, kondisi yang timbul sudah lama
- contoh kasus ; skin lacerations, Contusio, luka
lecet, dislokasi tertentu, demam, ISPA
Lanjutan

• Prioritas 0 atau 4
- pasien dengan kondisi yang tidak
berespon dengan segala rangsangan
- tidak ada respirasi spontan
- tidak ada aktivitas jantung
- hilangnya respon pupil terhadap cahaya
- kasus kematian
Metode Pengkajian Triage
START
● (Simple Triage And Rapid Treatment)
● Pendekatan yang digunakan pada kejadian
bencana dengan korban yang banyak, sedangkan
petugas
● dan peralatan pertolongan serba terbatas.

●Hasil akhir Triage adalah pengelompokan korban


sesuai kegawat daruratannya dlm bentuk Labeling
Prosedur START
• Langkah 0
Panggil korban yang masih bisa berjalan untuk mendekat
ke arah petugas yang berada dilokasi aman (collecting
area). Korban yang bisa berjalan mendekat diberikan label
HIJAU
• Langkah 1 (Airway – Breathing)
- cek pernafasan, apabila tidak bernafas buka jalan
nafasnya, jika tetap tidak bernafas berikan label
HITAM
- pernafasan < 10 – 30 x/mnt atau > 30 kali/mnt
berikan label MERAH
- pernafasan 10 – 30 x/mnt kelangkah berikutnya
Lanjutan

• Langkah 2 (circulation)
- cek CRT (capilary refill time), tekan kuku
tangan penderita kemudian lepas apabila
kembali merah lebih dari 2 detik berikan label
MERAH
- jika CRT tdk bisa dilakukan, cek nadi radialis,
apabila tidak teraba atau lemah berikan label
MERAH
- apabila nadi radialis teraba kuat kelangkah
berikutnya.
Lanjutan

• Langkah 3 (Mental status)


- berikan perintah sederhana kepada penderita,
apabila mengikuti perintah berikan label
KUNING
- Apabila tidak mengikuti perintah berikan label
MERAH
• Setelah melakukan langkah triase dan memberikan
label pada penderita, segera untuk menuju
kependerita lain yang belum di triase
• START memerlukan waktu tidak boleh lebih dari
60 detik per pasien
Type – type Triage di Rumah Sakit
Type 1 : Traffic director or Non Nurse
• Hampir sebagian besar berdasarkan sistem triage
• Dilakukan oleh petugas yang tak berijasah
• Pengkajian minimal terbatas pada keluhan utama dan seberapa berat
sakitnya
• Tidak ada dokumentasi
•Tidak menggunakan protokol
Type 2 : Cek Triage Cepat
• Pengkajian cepat dengan melihat/observasi, dilakukan oleh perawat
beregistrasi atau dokter
• Termasuk riwayat kesehatan yang berhubungan dngn keluhan utama
• Evaluasi terbatas
• Tujuannya ; untuk meyakinkan bahwa pasien yang lebih serius atau
cidera mendapat perawatan pertama
Lanjutan

Type 3 : Comprehensive Triage


• Dilakukan oleh perawat dengan pendidikan
yang sesuai dan berpengalaman
• Terdapat 4 – 5 sitem kategori
• Dilakukan sesuai protokol
Kode international dalam triage
• Warna MERAH : prioritas 1 --- segera
(immediate)
• Warna KUNING : prioritas 2 --- tunda
(Delayed)
• Warna HIJAU : prioritas 3 --- minimal
• Warna HITAM : prioritas 4 --- expextant
Keperluan standar TRIAGE

• Alat – alat pelindung diri/UP seperti sarung


tangan, google, masker
• Alat – alat komunikasi yang adequat
• Sarana informasi seperti Triase tag, bendera
segitiga berwarna, atau pita berwarna
• Lokasi evakuasi korban yang aman
Dokumentasi TRIAGE
• Identitas korban ; nama, jenis kelamin,
alamat, kewarganegaraan,
• Waktu kejadian, waktu dilakukan triage
• Status lokalis pasien (area cidera/keluhan)
• Jumlah korban di setiap area merah, kuning,
hijau, hitam
• Jumlah korban yang dirujuk ke RS
Thanks
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai