Anda di halaman 1dari 20

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA SEKOLAH TINGGI ILMU

KESEHATAN BANI SALEH

A. PENGKAJIAN

I. IDENTITAS UMUM
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. S Pendidikan : Sarjana
Umur : 50 Tahun Pekerjaan : Wirausaha
Agama : Islam Alamat : Bekasi
Suku : Jawa No. Telp : 08……

b. Komposisi Keluarga

No Nama L/P Umur Hub.Keluarga pekerjaan Pendidikan

1 Tn.S L 50 Thn KK Wirausaha Sarjana

2 Ny. U P 44 Thn Istri Perawat Sarjana

An. I P 18 Thn Anak Mahasiswi SMA


3
An. J P 5 Thn Anak Pelajar Tk
4
An. A P 4,5 Anak Pelajar Play group
5 Thn

c. Genogram (tiga generasi)


Keterangan :

: Laki-laki : Laki-laki meninggal

: Perempuan : KK

: Istri : Anak tinggal di luar rumah

: Anak tinggal serumah : Tinggal serumah

d. Tipe keluarga :
a) Jenis tipe keluarga :
Keluarga Tn. S memiliki tipe keluarga inti, karena keluarga Tn. S terdiri dari
ayah, ibu, 2 anak yang tinggal dalam satu rumah dan 1 anak tinggal di luar daerah
karena melanjutkan Pendidikan di luar daerah. Tidak ada masalah dalam keluarga
Tn. S.

b) Masalah yang terjadi dengan tipe keluarga :

Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :


1. berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai usia anak.
2. berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima
tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan
memfasilitasi perkembangan anak.

e. Suku Bangsa
a) Asal suku bangsa :
Keluarga Tn. S berasal dari suku jawa dan keluarga Ny. U berasal dari suku
Betawi.

b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan :


Jika sakit Tn. S dan Ny. U selalu menggunakan obat-obatan yang dibeli di apotik.

f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :


Anggota keluarga Tn. S beragama Islam. Tn. S danNy. U selalu mengajarkan anak-
anaknya untuk selalu dekat dengan Allah SWT, mengingatkan anak-anaknya sholat 5
waktu, sering mengusahakan untuk sholat berjamaah, setiap malam jum’at seluruh
anggota keluarga membaca yasin bersama.

g. Status sosial ekonomi keluarga


a) Anggota keluarga yang mencari nafkah :
Tn. S sebagai wirausaha di lingkungan sekitar rumah, Ny. U adalah seorang
perawat yang memiliki usaha klinik pribadi yang berada di sebelah rumahnya.

b) Penghasilan:
Penghasilan Tn. S dan Ny. U digunakan untuk kebutuhan makan sehari-hari,
bayar listrik, air, dll.

c) Upaya lain :
Tn. S dan Ny. U memiliki usaha “Kangen Water” di rumah mereka.

d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) :


Adapun perabotan yang dimiliki Tn. S yaitu laptop2, tablet 1, TV 2, Magicjar 1,
Blender 1, dll.
Dan alat transportasi, 1 motor pribadi, 1 mobil pribadi.

e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan:


Kebutuhan yang dikeluarkan keluarga Tn. S dan Ny. U setiap bulan ± Rp. ……….

h. Aktivitas reaksi keluarga :


Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah setiap weekend mengajak
keluarga pergi ke luar kota, makan bersama di luar. Kadang-kadang berkumpul dengan
sanak keluarga saat ada acara keluarga dan lebaran.
Anak I mengatakan jika merasa bosan dan stress dia sering membaca novel dan
membuka social media. Anak J dan anak A mengatakan jika merasa bosan mereka sering
bermain dengan tablet dan hp mereka.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Tn. S dan Ny. U memiliki 3 orang anak, ketiga anaknya perempuan. Saat ini anak
pertama keluarga Tn. S (an. I) umur 18 tahun, belum berkeluarga dan masih kuliah.
Anak ke-2 (an. J) berumur 5 tahun, masih di playgroup. Dan anak ke-3 (an.
A)berumur 4,5 tahun, masih di playgroup.

b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :


Tahap perkembangan keluarga Tn. S masih belum terpenuhi karena Tn. S harus
membiayai 3 orang anaknya. Anak pertama masih dalam tahap perkembangan
keluarga dengan anak remaja, yang saat ini anak pertama (An. I) kuliah semester 1,
anak kedua (An.J) dan anak ketiga (An.A) di playgroup yang saat ini masih dalam
tahap perkembangan keluarga dengan anak usia pra sekolah.

c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga


a) Riwayat kesehatan saat ini :
Tn. S sering mengeluh batuk, Ketika diperiksa keadaan Tn. S dan
didapatkan Tn. S mengalami alergi debu. Tn. S tidak pernah memeriksakan
dirinya ke dokter, dia menganggap penyakit tersebut akan sembuh sendiri.
Biasanya jika batuk, dia meminum lemon peras dengan madu. Ny. U
beranggapan bahwa sakit Tn. S hanya karena alergi debu biasa dan tidak
serius.
Ny. U tidak memiliki keluhan apa-apa, sehingga dia tidak melakukan
medical check-up setiap tahunnya. Ny. U hanya rutin melakukan senam setiap
pagi hari sebelum memulai aktifitasnya.
An. I menderita gastritis, An. I mengatakan bila dia merasa sakit, An. I
mengkonsumsi obat penurun asam lambung yang diberikan ibunya. Namu,
bila penyakit dirasa cukup serius, An. I pergi ke klinik dekat kos-kosan untuk
berkonsultasi dengan dokter yang berjaga saat itu. Karena Pendidikan yang
didapat di bangku kuliah yang sedang dia jalani, An. I banyak mengetahui
tentang gejala-gejala penyakit yang sering timbul di rumahnya dulu, dan juga
tahu cara pencegahan agar penyakit tersebut tidak dating Kembali. Sehingga,
sampai saat ini penyakitnya sudah jarang kambuh.
An. J dan An. A tidak memiliki penyakit. Namun, Ny. U khawatir karena
anak-anaknya suka sekali jajan dan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat.

b) Riwayat penyakit keturunan :


Orang tua dari Tn. S tidak memiliki Riwayat penyakit serius. Ayah dari Tn. S
sudah lama meninggal pada saat usia 70 tahun tanpa sakit. Serta ibu dari Tn. S
juga tidak memiliki Riwayat penyakit serius, beliau meninggal pada usia 70
tahun tanpa sakit. Namun, orang tua dari Ny. U memiliki Riwayat DM. Ayah
Ny. U telah meninggal dunia 2 tahun yang lalu akibat Gula Darah yang
meningkat. Ibu dari Ny. U tidak memiliki Riwayat penyakit yang serius, ibu
dari Ny. U melakukan olah raga sesuai dengan usianya setiap satu minggu dua
kali.
Iminisasi Tindakan Yg
Keadaan Masalah
No Nama Umur BB (BCG/POLIO/ Telah
Kesehatan Keluarga
DPT/HB/CAMPAK) Dilakukan
1
Tn. S 51 70 Batuk jika Lengkap Alergi Tn. S minum
alergi lemon peras
dengan madu
jika batuk.

2 Ny. U 44 55 Tidak ada Lengkap Tidak Ny. U rutin


keluhan ada melakukan
dan tidak senam
ada
Riwayat
penyakit
yang
serius
Awalnya
3 An. I 18 45 An. I Lengkap Gastritis An.I akan
merasa membiarkan
mual dan sakit perut
muntah. yang
Dia juga dirasakannya,
sering namun jika
makan sakit itu
yang mulai
pedas- mengganggu,
pedas dan An.A segera
asam. minum obat
Perutnya antasida dan
juga sering jika masih
terasa merasa sakit,
sakit. dia langsung
bergegas ke
dokter

4 An. J 5 35 - Lengkap - -

5 An. A 4,5 30 - Lengkap - -

d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan :


Karena keluarga Tn. S memiliki klinik pribadi dan BPJS, keluarga Tn. S
memanfaatkan pelayanan Kesehatan dari Klinik/dokter keluarga/ Rumah Sakit untuk
memeriksakan Kesehatan, konsultasi ataupun mencari informasi tentang Kesehatan.

e. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :


Keluarga Tn. S tidak memiliki Riwayat penyakit yang cukup serius. Namun, bapak
dari Ny. U memiliki Riwayat DM. Dia tanggap terhadap kondisi kesehatan keluarga
untuk mencegah penyakit yang serius.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


a. Karakteristik Rumah
Tempat tinggal Tn. S memiliki luas rumah 200 m, Tipe rumah 95, milik sendiri.
Rumah Tn. S memiliki kamar/ ruangan sebanyak 8 ruangan, Ventilasi/penerangan
cukup, dengan pemanfaatan ruangan : 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 2 ruang keluarga,
1 dapur, 2 kamar kamar mandi. Rumah Tn. S memiliki 1 septik tenk, jarak
pembuangan (Septik tenk) dengan sumber mata air ± 10 m. Keluarga Tn. S
menggunakan sumber air minum dari air tanah (sumur Bor ). Tersedia tempat
sampah, untuk limbah rumah tangga ada di depan rumah dan biasanya di ambil oleh
petugas kebersihan setiap hari. Lingkungan rumah Tn. S cukup bersih, jarak rumah
dengan jalan raya cukup jauh.
Keterangan :

: Lt. 2

: Lt. 1
: Pintu

: Septic Tank

: Jendela/pencahayaan

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


a) Kebiasaan :
Kebiasaan Tn. S tinggal di daerah perkampungan, tetangga yang ada di sekitar
rumah semuanya ramah dan saling tolong menolong satu sama lain. Warga sekitar
khususnya ibu-ibu memiliki kebiasaan mengadakan pengajian rutin setiap hari
malam jum’at dan bulanan minggu pertama diadakan di masjid dekat rumah.

b) Aturan/kesepakatan
Warga di sekitar juga sering mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan
setiap satu bulan sekali. Apalagi jika sudah memasuki musim penghujan.

c) Mobilitas geografis keluarga :


Keluarga Tn. S sudah menempati rumah itu sejak pertama kali menikah 18 tahun
yang lalu sampai sekarang. Tn. S lahir dan di besarkan di Nganjuk, Jawa Timur.
Sedangkan Ny. U lahir dan besar di Bekasi. Setelah menikah, Tn. S dan Ny. U
memutuskan untuk tinggal di Bekasi. Kebanyakan anggota keluarga Tn. S dan
Ny. U berdekatan dan sering berkumpul di rumah untuk bersilaturahmi. Ny. U
memiliki 3 saudara yang dekat (masih satu kota).

c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Biasanya Ny. U ikut pengajian sebulan sekali di masjid dekat rumah, mengikuti
pengajian saminggu sekali setiap malam jum’at dari rumah kerumah sesuai dengan
jadwal. Sedangkan Tn. S selalu ikut serta bila ada kerja bakti RT maupun RW.
An. I mengatakan bahwa dia memiliki banyak teman dari berbagai tingkatan
sosial, mulai dari penjual koran, mahasiswa, alumni sekolah, dan teman-teman sekitar
rumah. An. I mengatakan bahwa hamper semua temannya merokok, suka nongkrong-
nongkrong di mall, suka keluar malam. Namun, an. I berusaha untuk tidak mengikuti
Tindakan negative teman-temannya, karena an. I mengerti bahaya dari tindakan
tersebut. An. I juga mengatakan bahwa ibunya Ny. U sering memberikan wejangan
kepadanya.
An. J dan an. A mengatakan mereka sering bermain bersama di ruang keluarga,
terkadang ada beberapa teman yang dating untuk ikut bermain dengan mereka berdua,
karena ibu mereka Ny. U lebih senang jika anak-anaknya bermain di dalam rumah
saja. Ny. U mengatakan anak-anaknya masih kecil dan masih butuh pengawasan pada
saat bermain.

d. Sistem pendukung keluarga :


Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling
menyayangi dan membantu satu sama lain. Keluarga Tn. S memiliki fasilitas :
Televisi, MCK, tempat tidur yang nyaman, sumber air yang bersih, motor dan
mobil sebagai sarana transportasi dan untuk masalah kesehatan, keluarga Tn. S
memiliki klinik sendiri dan juga BPJS untuk membantu biaya pengobatan.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara Komunikasi keluarga :
Keluarga Tn.S dalam kesehariannya baik berkomunikasi langsung/ tidak langsung
menggunakan bahasa Indonesia, dalam keadaan emosi keluarga Tn.S menggunakan
kalimat yang positif. Ny.U selalu berusaha membangun komunikasi yang baik dengan
anak-anaknya terutama An.J dan An. A, karena mereka rentan dengan perkataan atau
ucapan-ucapan yang kasar jika dilihat dari anak-anak sebaya meraka disekitar rumah.

b. Struktur kekuatan keluarga :


Saudara-saudara dari Ny.U dan Tn.S selalu siap membantu apabila keluarga Tn.S
membutuhkan pertolongan. Mereka tidak memikirkan jarak yang harus dilalui, bagi
mereka saudara tetaplah saudara dan saudara harus saling tolong menolong.

c. Struktur peran (peran masing-masing anggota keluarga) :


 Tn.H :
Peran formal : sebagai suami dari istri, sebagai kepala keluarga, ayah,
pelindung dan pemberi rasa aman dalam keluarga, sebagai
anggota masyarakat.
Peran informal : pengambil keputusan tertinggi di rumah.
- Ny.S :
Peran formal : sebagai istri dari suami, ibu, mengurus rumah tangga,
mendidik anak-anak, pemilik klinik Al-Faizin di rumah
Peran informal : sebagai pendamai antar anggota keluarga.

- An. I
Peran formal : menjadi anak, sebagai anggota masyarakat, mahasiswa
Peran informal : sebagai penyelaras dan sebagai tempat bercerita adik-
adiknya

- An. J
Peran formal : menjadi anak, sebagai anggota masyarakat, pelajar
Peran informal : sebagai penghibur rumah

- An. A
Peran formal : menjadi anak, sebagai anggota masyarakat, pelajar
Peran informal : sebagai penghibur dirumah

d. Nilai dan norma keluarga:


Tn. S menganut agama Islam dan norma yang berlaku di masyarakat dan adat
istiadat orang Jawa. Keluarga Tn. S sangat mematuhi peraturan yang ada di
rumah, seperti anak perempuannya tidak boleh keluar setelah magrib tanpa
didampingi keluarga laki-laki. Tn. S dan Ny. U juga mengajarkan pentingnya
bersikap/sopan santun dengan orang lain.
Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa ini adalah
cobaan yang Allah berikan agar keluarga dapat lebih kuat. Keluarga selalu
berusaha dan bertawakal data menghadapi musibah apapun.

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif :
Keluarga Tn. S dan Ny. U selalu menyayangi dan perhatian kepada anak-anaknya,
Ny. U dan Tn. S juga selalu mendukung dan mengarahkan segala sesuatu yang
dilakukan oleh anak-anaknya selama dalam btas kewajaran dan tidak melanggar
norma agama dan etika sopan santun.

b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga :
Masing masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan sopan
santun dalam berperilaku.

b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga :


Interaksi Tn. S dengan anak istrinya terjalin dengan sangat baik, saling
mendukung, bahu membahu, saling ketergantungan.

c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan :


Tn. S memiliki peran yang besar dalam mengambil keputusan, namun Tn.S selalu
adil kepada keluarganya.

d) Kegiatan keluarga waktu senggang :


Di waktu senggang biasanya keluarga berkumpul.

e) Partisipasi dalam kegiatan sosial :


Keluarga mengajarkan dan menanamkan prilaku sosial yang baik, keluarga cukup
aktif di dalam masyarakat.

c. Fungsi perawatan kesehatan :

1) Kemampuan keluarga mengenal kesehatan


Ny.U mengatakan tahu atau mengerti dengan penyakit yang sering diderita
suami serta anak-anaknya. Baik itu mengenai pengertian, tanda gejala, etiologi
maupun pencegahan dan perawatannya. Ny.U mengatakan bahwa dirinya belajar
banyak dari pengalaman serta pengobatan-pengobatan yang pernah dilakukan.
An. I dari Tn.S dan Ny.U juga sedikit mengenal penyakit yang sering mereka
derita. An.I tahu betul tentang penyakitnya, baik itu pengertian, etiologi, tanda
dan gejala maupun pencegahan dan perawatan. Namun, An.I mengatakan dia
sering tidak mendengarkan nasihat dari orang tuanya, sehingga penyakitnya
sering kembali. Sedangkan Tn.S mengetahui jika kadang suka batuk karena alergi
debu. Tn.S langsung membuat lemon peras dengan madu dan selalu menjaga
kebersihan rumah dari debu.

2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang


tepat
Keluarga mengetahui tentang masing-masing penyakit yang pernah mereka
derita, sehingga apabila mereka mulai merasakan tanda dan gejala, mereka
langsung mengkonsumsi obat yang biasa mereka konsumsi. Apabila sakit tak
kunjung sembuh, mereka segera pergi ke puskesmas atau dokter.

3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

An.I jika perutnya terasa mual dan sakit. Namun, An.I akan melaporkan
gejala yang mereka rasakan kepada Ny.U dan Ny.U langsung memberikan obat.
Ny.U juga mengatakan bahwa dia selalu berusaha mengontrol jadwal makan
anak-anaknya apalagi jika sedang dirumah. Tn.S mengatakan jika dia mulai
merasa gatal di tenggorokan, maka dia tau jika dia akan batuk. Tn.S langsung
minta dibelikan lemon dan Ny.U menyuruh Tn.S untuk istirahat setelah minum
lemon peras.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Tn.S menyadari pentingnya kebersihan ligkungan, oleh sebab itu
keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya dengan membersihkan lingkungan
rumah, seperti menyapu, mengepel dan menguras bak mandi agar tidak menjadi
sumber penyebaran penyakit.

5) Kemampuan keluarga mengguanakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat


Tn.S dan Ny.U mengatakan sudah mengetahui fasilitas pelayanan
kesehatan, Selama ini keluarga mendapakan pelayanan yang baik oleh puskesmas.
Keluarga juga percaya dengan informasi yang di berikan oleh puskesmas.

d. Fungsi reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki Tn.S dan Ny.U ada 3 orang, ketiganya anak
perempuan. Ny.U masih mengalami haid 1 bulan sekali dan tidak merasakan nyeri
saat haid. Ny.U menggunakan KB berupa IUD.

e. Fungsi ekonomi
Tn.S mengatakan mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehari - hari
dari pendapatan yang diterima ditambah dengan usaha sampingannya. Tn.S
menyisihkan sebagian pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga dan biaya
sekolah anaknya nanti.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor yang dimiliki :
- Stresor Jangka Panjang :
Tn.S dan Ny.U memikirkan biaya untuk melanjutkan sekolah bagi anak-
anaknya.
- Stresor Jangka Pendek
Tn. S takut kondisi batuknya jika sering timbul dapat mempengaruhi pola
istirahatnya. Ny. U juga khawatir dengan kondisi An. I yang sering terlambat
makan dan memakan makanan pedas sehingga gastritisnya sering kambuh.
Tn. S dan Ny. U juga mulai khawatir dengan anak-anaknya yang masih
playgroup yaitu An. J dan An. A yang mulai beranjak masuk ke sekolah taman
kanak-kanak. Tn. S dan Ny. U takut anaknya mendengar perkataan yang kotor
atau kasar dalam bergaul dengan teman-teman sebayanya.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor:


Untuk stress jangka Panjang Tn. S berusaha untuk mencukupi kebutuhan sekolah
anak-anaknya dengan bekerja keras. Sedangkan Ny. U berusaha membantu Tn. S
mencari uang untuk memenuhi keperluan lain yangmendadak.
Untuk Stress jangka pendek, Tn. S berusaha untuk selalu menjaga kebersihan rumah,
ruangan kamar, ruangan kerja dari debu agar batuknya tidak sering muncul.
Sedangkan Ny. U selalu mengontrol keadaan An. I walaupun sedang di luar rumah
untuk mengingatkannya makan dan pulang setelah kegiatan kampus. Ny. U sering
memberikan pengertian dan wejangan kepada An. I bahwa mana yang baik untuk
dilakukan mana yang harus ditinggalkan. Ny. U juga sering mengontrol An. I melalui
teman-teman yang dikenalnya. Tn. S dan Ny. U juga memantau kegiatan anak kedua
dan ketiganya, serta teman-teman mereka. Ny. U juga selalu mengontrol anak-
anaknya lewat telpon jika Ny. U sedang berada diluar. Tn. S dan Ny. U juga
membangun hubungan yang harmonis dirumah agar anak-anaknya tetap betah
walaupun berada dirumah.

VII. PEMERIKSAAN FISIK INDIVIDU ANGGOTA KELUARGA (sesuai teknik


inspeksi, palpasi auskultasi)

Pemeriksaan Tn. S Ny. U An. I An. J An. A


(anak ke-1) (anak ke-2) (anak ke-3)

Vital Sign TD : 130/70 TD : 120/80 TD : 110/80 TD : 90/80 TD : 90/80


MmHg MmHg MmHg MmHg MmHg
RR : 18 x/mnt RR : 18 x/mnt RR : 18 x/mnt RR : 16 x/mnt RR : 17 x/mnt
N : 80 x/mnt N : 80 x/mnt N : 80 x/mnt N : 100 x/mnt N : 100 x/mnt
S: 36 ºC S: 36 ºC S: 36 ºC S: 36,5 ºC S: 36,3ºC

BB dan TB BB : 65 kg BB : 60 kg BB : 45 kg BB : 40 kg BB : 35 kg
TB : 170 cm TB : 155 cm TB : 150 cm TB : 145 cm TB : 145 cm
BMI : BMI : BMI : BMI : BMI :

Kepala Rambut sedikit, Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut ikal, Rambut lurus,
uban ditemukan, uban jarang lurus, Panjang panjang dan panjang dan
tinggi dan bersih ditemukan, dan bersih bersih bersih
lurus, Panjang
dan bersih

Mata Kedua mata Kedua mata Kedua mata Kedua mata Kedua mata
simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
an-anemis, an-anemis, an-anemis, an-anemis, an-anemis,
sklera tidak sklera tidak sklera tidak sklera tidak sklera tidak
ikterik, ikterik, ikterik, ikterik, ikterik,
penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan
baik, apabila baik, baik, apabila baik, baik, apabila
membaca tidak apabila membaca apabila membaca
menggunakan membaca tidak membaca tidak
kaca mata. menggunak menggunaka tidak menggunaka
an kaca n kaca mata. menggunak n kaca mata.
mata -6 an kaca
mata.

Hidung Hidung Hidung Hidung Hidung Hidung


simetris, tidak simetris, simetris, simetris, simetris,
ada polip, tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
tidak sinusitis, polip, tidak polip, tidak polip, tidak polip, tidak
penciuman sinusitis, sinusitis, sinusitis, sinusitis,
baik. penciuman penciuman penciuman penciuman
baik. baik. baik. baik.

Mulut Warna bibir Warna bibir Warna bibir Warna bibir Warna bibir
normal, mulut normal, mulut normal, mulut normal, mulut normal, mulut
bersih, keadaan bersih, bersih, keadaan bersih, bersih, keadaan
gusi baik, tidak keadaan gusi gusi baik, tidak keadaan gusi gusi baik, tidak
bau mulut, lidah baik, tidak bau bau mulut, lidah baik, tidak bau bau mulut, lidah
simetris. mulut, lidah simetris. mulut, lidah simetris.
simetris. simetris.

Telinga Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
lesi, ukuran dan lesi, ukuran lesi, ukuran dan lesi, ukuran lesi, ukuran dan
bentuk telinga dan bentuk bentuk telinga dan bentuk bentuk telinga
normal, telinga normal, telinga normal,
pendengaran normal, pendengaran normal, pendengaran
normal pendengaran normal pendengaran normal
normal normal

Leher Bentuk kheer Bentuk kheer Bentuk kheer Bentuk kheer Bentuk kheer
normal, tidak normal, tidak normal, tidak normal, tidak normal, tidak
adanya jaringan adanya adanya jaringan adanya adanya jaringan
parut, tidak jaringan parut, parut, tidak jaringan parut, parut, tidak
adanya tidak adanya adanya tidak adanya adanya
pembengkakak, pembengkaka pembengkakak, pembengkaka pembengkakak,
tidak adanya k, tidak tidak adanya k, tidak tidak adanya
massa. adanya massa. massa. adanya massa. massa.

Toraks Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada
anterior dan anterior dan anterior dan anterior dan anterior dan
posterior simetris, posterior posterior posterior posterior
tidak adanya simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
deviasi, adanya adanya deviasi, adanya adanya deviasi,
deviasi, deviasi,
Abdomen I : Simetris I :Simetris I : Simetris I :Simetris I : Simetris
A : Refluk A : Refluk A : Refluk A : Refluk A : Refluk
15x/mnt 15x/mnt 15x/mnt 15x/mnt 15x/mnt
P : Tidak ada P : Tidak P : Tidak ada P : Tidak P : Tidak ada
nyeri tekan ada nyeri ada nyeri
P : Timpani nyeri tekan nyeri tekan
tekan P : Timpani tekan P : Timpani
P : Timpani P : Timpani

Ekstremitas Posisi Pundak Posisi Pundak Posisi Pundak Posisi Pundak Posisi Pundak
atas kanan dan kiri kanan dan kiri kanan dan kiri kanan dan kiri kanan dan kiri
sejajar, tidak sejajar, tidak sejajar, tidak sejajar, tidak sejajar, tidak
adanya dislokasi adanya adanya dislokasi adanya adanya dislokasi
pada Pundak, dislokasi pada pada Pundak, dislokasi pada pada Pundak,
letak caput Pundak, letak letak caput Pundak, letak letak caput
humerus normal, caput humerus humerus caput humerus humerus
tidak ada normal, tidak normal, tidak normal, tidak normal, tidak
hematom pada ada hematom ada hematom ada hematom ada hematom
daerah lengan pada daerah pada daerah pada daerah pada daerah
atau siku lengan atau lengan atau siku lengan atau lengan atau siku
siku siku

Ektremitas Tidak memakai Tidak Tidak memakai Tidak Tidak memakai


bawah alat bantu untuk memakai alat alat bantu untuk memakai alat alat bantu untuk
berjalan, Gerakan bantu untuk berjalan, bantu untuk berjalan,
pada kaki normal berjalan, Gerakan pada berjalan, Gerakan pada
setiap posisi, tidak Gerakan pada kaki normal Gerakan pada kaki normal
terdapat kelainan kaki normal setiap posisi, kaki normal setiap posisi,
pada kedua kaki setiap posisi, tidak terdapat setiap posisi, tidak terdapat
tidak terdapat kelainan pada tidak terdapat kelainan pada
kelainan pada kedua kaki kelainan pada kedua kaki
kedua kaki kedua kaki

VII. HARAPAN KELUARGA


a. Terhadap masalah kesehatannya :
Tn. S berharap keluarganya selalu sehat wal’afiat.

b. Terhadap petugas kesehatan yang ada :


Tn. S dan keluarga berharap petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang
baik, tepat dan cepat kepada siapa saja yang membutuhkan. Tidak membeda-bedakan
seseorang dalam memberikan pelayanan kesehatan, miskin maupun kaya.

B. ANALISIS DATA

Data Etiologi Masalah


DS: Ketidakmampuan keluarga Kurangnya pengetahuan
mengenali dan memahami keluarga tentang penyakit Tn. S
-Tn. S mengatakan suka batuk jika penyakit Tn. S
banyak debu
-Ny. U mengatakan bahwa Tn. S
tidak pernah memeriksakan
dirinya ke dokter atau puskesmas
jika sakit
-Tn. S mengatakan dia sering
meminum lemon peras campur
madu jika mulai batuk.

DO:
-TTV :
TD : 130/70 MmHg
RR : 18 x/mnt
N : 80 x/mnt
S: 36 ºC
-Tn. S tampak batuk
DS: Gangguan pemenuhan Ketidakmampuan keluarga
kebutuhan nutrisi keluarga Tn. merawat anggota keluarga yang
-An. I mengatakan bahwa dia sering S sakit
telat makan dan tidak teratur
- An. I suka makan pedas-pedas.
- An. I mengatakan bahwa dia sering
sakit lambungnya, mual dan
muntah.

DO :
-An. I tampak kesakitan dan
memegangi perutnya
- TTV An. I :
TD : 110/70 MmHg
N : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36,2 ºC
DS: Informasi yang mudah Potensial peningkatan
ditangkap dan diserap oleh Ny. pengetahuan kesehatan keluarga
-Tn. S meminum air perasan lemon U dan An. I sebagai anggota Tn. S
dengan madu jika mulai terasa batuk. keluarga
- An. I menghindari makanan pedas
dan asam untuk mencegah
kekambuhan penyakit.

-Ny. U selalu berusaha memanfaatkan


sumber pelayanan kesehatan yang
mereka dapat.

DO :

-Ny. U dapat menjelaskan pengertian,


penyebab, tanda dan gejala serta cara
pencegahan dan pengobatan dari
penyakit suaminya (batuk)

- Ny. U juga dapat menjelaskan


pengertian, penyebab, tanda dan
gejala serta cara pencegahan dan
pengobatan dari penyakit yang di
derita anaknya (Gastritis)

-An. I mengetahui penyakit yang


diderita oleh keluarganya serta
memahami cara penanganan dan
pencegahannya.

-Keluarga Tn. S sangat tertarik dengan


informasi yang perawat sampaikan
mengenai penyakit-penyakit yang
berisiko timbul dalam keluarga
mereka.

-Keluarga Tn. S memperhatikan setiap


informasi yang disampaikan perawat
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Tn.S b.d ketidakmampuan keluarga
mengenali dan memahami penyakit Tn.S

D. SKORING
No Kriteria Pembenaran
Hitungan Skor
1. Sifat masalah: 2 Kurang pengetahuan tentang penyakit Tn.S yaitu
2
x 1= 2/3 batuk
Ancaman kesehatan 3
2. Kemungkinan masalah dapat 1 1 Tn. S mengatakan tidak ingin ke dokter dan
x2 = 1 cukup minum lemon peras dan madu aja.
diubah : 2
Sebagian
3. Potensial untuk dicegah : tinggi 3 3 Masalah batuk dapat diatasi oleh keluarga,
x 1=1 terutama bila Tn. S dapat menghindari debu dan
3
hidup bersih.
4. Menonjolnya masalah: ada 1 1 Keluarga menanggapi penyakit Tn.S ini todak
masalah, tetapi tidak perlu segera x 1=1/2 terlalu mengganggu asal selalu di control
2
ditangani kebersihan rumah dan ruang kerja Tn.S
Jumlah 3 1/6

2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga Tn.S b.d ketidakmampuan keluarga


merawat anggota keluarga yang sakit

No Kriteria Pembenaran
Hitungan Skor
1. Sifat masalah: 3 Masalah sudah sangat sering terjadi, An.I sering
3
x 1= 1 merasakan mual dan nyeri abdomen
aktual 3
2. Kemungkinan masalah dapat 2 2 Ny.U selalu tanggap memberikan obat jika anak-
x2 = 2 anaknya mulai merasakan sakit
diubah : 2
mudah
3. Potensial untuk dicegah : tinggi 3 3 Ny.U banyak tahu tentang penyebab dan cara
x 1=1 menghindari factor pencetus untuk terjadi
3
gastritis.
4. Menonjolnya masalah: berat harus 2 2 Keluarga menanggapi bahwa penyakit gastritis
segera di tangani x 1=1 ini dapat mengganggu aktivitas dan selera
2
makan.
Jumlah 5
3. Potensial peningkatan pengetahuan kesehatan keluarga Tn.S b.d informasi yang mudah
ditangkap dan diserap oleh Ny.U dan An.I sebagai anggota keluarga

No Kriteria Pembenaran
Hitungan Skor
1. Sifat masalah: 1 Ny.S mengetahui mengenai penyakit-penyakit
1
x 1= 1/3 yang sering di derita oleh keluarganya.
Potensial 3
2. Kemungkinan masalah dapat 2 2 Ny.U selalu mencari informasi lain mengenai
x2 = 2 penyakit yang sering ada dirumahnya dengan
diubah : 2
bertanya kepada ahli kesehatan maupun pada
mudah tetangga yang memiliki sakit yang sama.

3. Potensial untuk dicegah : tinggi 3 3 Ny.U senang jika diberikan informasi baru
x 1=1 mengenai cara pencegahan dan pengobatan
3
terkait penyakit yang di derita anggota
keluarganya terutama penyakit Tn.S yang masih
belum banyak dia tahu.
4. Menonjolnya masalah: masalah 0 0 Keluarga menanggapi bahwa penyakit gastritis
tidak dirasakan x 1=0 ini dapat mengganggu aktivitas dan selera
2
makan.
Jumlah 3 1/3

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS


1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Tn.S b.d ketidakmampuan keluarga
mengenali dan memahami penyakit Tn.S
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga Tn.S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

F. RENCANA INTERVENSI
Tgl/ Diagnosa Tujuan Tujuan
Rencana Tindakan
No. Keperawatan Umum Khusus

08/12/ Kurangnya Keluarga Setelah -kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
2022 pengetahuan Tn.S mampu dilakukan
keluarga menjelaskan tindakan -Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
1 tentang keadaan keperawatan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi
penyakit Tn.S penyakit, selama 1x24 dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
b.d mengenali jam pasien dan
kebutuhan keluarga -Edukasi kesehatan kepada keluarga tentang
ketidakmampua penyakit Tn.S
akan obat- menunjukkan
n keluarga
obatan dan pengetahuan
mengenali dan -Gambarkan proses penyakit dengan cara yang
memahami tentang proses
memahami perawatan. penyakit. tepat.
penyakit Tn.S
08/12/ Gangguan Keluarga Keluarga Tn.S -Kaji tingkat nyeri
2022 pemenuhan Tn.S mampu mampu
kebutuhan mengenali mengenali -kaji frekuensi nyeri
2 nutrisi keluarga penyakit tanda, gejala
Tn.S b.d anggota penyakit yang
ketidakmampua keluarganya di derita An.I
n keluarga
merawat
anggota
keluarga yang
sakit.

Tgl/ Ttd
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
No. Perawat

S:
Kurangnya pengetahuan -Menjelaskan pada
08/12/2 keluarga tentang penyakit keluarga tentang O:
022 Tn.S b.d pengertian, tanda gejala,
ketidakmampuan penyebab terjadinya, A:
keluarga mengenali dan serta menyebutkan cara
P:
memahami penyakit Tn.S mencegah penyakit..
1

Anda mungkin juga menyukai