Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mirnawati 17133200103, Nendi Putra Sugiarto 17133200106, Beafridha Nurfitrasari 17133200202

(BAB 4)
MENIMBANG KELAYAKAN DESA SEBAGAI ENTITAS PELAPORAN AKUNTANSI
 Status Hukum Sebuah Entitas Desa
Sebuah suku dapat terbentuk oleh beberapa desa, maka tiap desa tersebut adalah daerah hukum adat yang
mandiri (daerah Toraja, Kepulauan Ternate).
Konsep tentang entitas pelaporan dan atau entitas akuntansi, konsep standar akuntansi pemerintah desa
secara vertical perlu menjelaskan perbedaan ke atas antara (1) desa dengan bagian organisasi kewilayahan
terkecil pemerintah daerah kabupaten dan kota mandiri, dan perbedaan kebawah antara, (2) desa dengan
sebagian organisasi desa yang berada dibaeah desa, seperti dusun, dukuh, desa sosor, ampean, kampong,
wijk, dll.
Untuk keperluan akuntansi desa, berbagai entitas do atas Entitas LK Desa adalah sebagai berikut: (1)
Pemerintah pusat, kementrian tertentu, dan lembaga tertentu, (2) Pemerintah daerah provinsi, (3) Pemerintah
daerah kabupaten/kota, (4) Kecamatan sebagai bagian wilayah pemerintah daerah kabupaten/kota yang
dipinpin seorang camat, (5) Desa induk.
Jenis Entitas LK Desa adalah sebagai berikut: (1) Entitas desa terdiri atas desa desa dan desa adat, (2)
Terdapat kelompok entitas desa tertinggal, di bawah pengaturan, pengawasan, dan pembinaan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, (3) Bukan entitas desa, adalah desa persiapan dan
kelurahan dalam proses menjadi desa, (4) Berbagai kemungkinan pembentukan, penggabungan,
penghapusan, dan perubahan status entitas, (5) Desa dan entitas bukan desa menjadi entitas desa adalah
sebagai berikut; desa adat berubah menjadi desa, desa berubah menjadi desa adat, kelurahan berubah
menjadi desa,kelurahan berubah menjadi desa lalu menjadi desa adat, beberapa desa berganbung menjadi
sebuah desa, dsb.
Perubahan status hukum entitas desa, adalah sebagai berikut : (1) Desa adat dapat berubah menjadi desa
atau kelurahan, atau sebaliknya sesuai Pasal 100 UU nomor 6 tahun 2014, (2) Sebuah desa dapat berinisiatif
sendiri menjadi kelutrahan, sementara itu kelurahan dapat berubah menjadi desa, (3) Sebuah desa dapat
dimekarkan menjadi dua desa, sesuai Pasal 8 UU nomor 6 tahun 2014, (4) Dua desa dapat berinisiatif
sendiri untuk bergabung menjadi sebuah desa, sesuai Pasal 10 UU nomor 6 tahun 2014, (5) Sebuah
kelurahan dapat berubah status sebagian atau seluruhnya menjadi desa sesui pasal 12 UU nomor 6 tahun
2014, (6) Perubahan status kelurahan menjadi status desa, menyebabkan pengakuan awal aset desa yang
berasal dari aset/kekayaan kabupaten/kota, (7) Perubahan status kelurahan menjadi status desa adat harus
melalui status desa.
 Argumen Desa Sebagai Entitas Pelaporan LK
Argument akademis yang mendukung desa sebagai entitas pelaporan, Laporan Keuangan Desa yaitu: (1)
Desa memenuhu syarat kepemilikan aset dan pengendalian mandiri dari dan untuk masyarakat desa, (2)
Desa memenuhi syarat sebagai entitas ekonomi, (3) Desa memenuhi syarat sebagai entitas hukum karena
didirikan secara hukum dengan sebuah desa dan bernama unik, (4) Desa dapat memberikan laporan
keuangan bertujuan umum (LKBU) yang dibutuhkan untuk konsumsi pemangku kepentingan yang luas,
manfaat LK sebagai sarana prasarana social lebih besar dari pada sekadar pertanggung jawaban desa
mandiri bukan hanya kepada bupati, (5) Setiap entitas yang menjadi entitas pelaporan, wajib menyiapkan
LKBU, (6) Pengguna potensial LK Desa adalah: a) pihak yang menyediakan sumber daya yang kemudian
dikendalikan oleh entitas, misalnya dana desa dan pendamping desa dari BUN,BUD dsb, b) pihak yang
menerima barang, jasa, manfaat dari entitas desa, c) pihak yang wajib melakukan jasa pengawasan atau jasa
revew mewakili anggota masyarakat bahkan NKRI, (7) Banyak dari para pengguna LK tidak mampu
memberi perintah penyimpan informasi keuangan yang mereka butuhkan, sehingga mereka bergantung pada
LKBU yang disiapkan entitas untuk memenuhi kebutuhan akan informasi, (8) Desa harus mengelola uatng
desa secara baik, karena utang desa tidak dijamin kabupaten, (9) Sebuah emtitas desa dapat mempunyai
berbagai sumber pendapatan serta sebagai segmen kegiatan dan segmen geografis yang dipertanggung
jawabkan dalam LK desa.
Sebagai kesimpulan desa adalah perwujudan sejati NKRI sebagai sebuah Negara kesatuan terdiri atas
sekumpulan desa, peningkatan kesejahteraan desa adalah perwujudan demokrasi ekonomi bagi rakyat
banyak, pdb desa dan pendapatan perkapita desa adalah perwujudan tingkat hidup sejati bangsa Indonesia,
karena itu midernisasi produktif, system demokrasi serta rerata pendidikan angkatan kerja didesa adalah
segalanya. Dari beberapa argument tersebut diatas, desa bukan entitas akuntansi kabupaten, desa berderajat
sebagai entitas pelaporan LK Desa, berderajat setara kabupaten sebagai entitas pelaporan LK Pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai