Anda di halaman 1dari 9

RESUME MATERI

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

OLEH
PUTU AUSTINIASIH
(P07120122118)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN DENPASAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
1. SOP Pemasangan NGT

1.Pengertian Pemasangan NGT (Naso Gastric Tube) adalah memasukan alat yang digunakan untuk
memasukkan nutrisi cair dengan selang plastic yang dipasang melalui hidung sampai lambung.

2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk pemasangan naso gastric tube (NGT)
3. Kebijakan Berdasarkan SP Kepala UPTD Puskesmas Tanah
Kalikedinding Nomor : 440/C.IX.SP.0072.01/436.6.3.26/2016 Tentang Standar dan SOP
layanan klinis
4. Referensi Pedoman Pelayanan Gawat Darurat, 1995

5. Alat dan Alat :


Bahan
1. Handuk kecil

2. Perlak

3. Bengkok

4. Tongue spatel

5. Gunting

6. Klem

7. Stetoskop

8. Pen light

Bahan :
1. Jelli lubricant

2. Spuit 50cc-100cc

3. Handscun bersih

4. Plester

5. Baskom berisi air

6. Selang NGT

6. Prosedur / 1. Menyiapkan peralatan di butuhkan seperti yang telah disebutkan diatas termasuk plester 3
Langkah- untuk tanda, fiksasi di hidung dan leher dan juga ukuran selang NGT
langkah 2. Setelah peralatan siap sediakan informd consenct untuk memasang NGT dan jelaskan
pada pasien atau keluarganya tujuan pemasangan NGT
3. Petugas mencuci tangan.
4. Bawa peralatan di sebelah kanan pasien. Cek kondisi lubang hidung pasien , perhatikan
adanya sumbatan  Untuk menentukan insersi NGT, instruksikan klien untuk rileks dan
bernapas secara normal dengan menutup salah satu hidung. Kemudian ulangi pada lubang
hidung lainnya (bagi pasien sadar).
5. Pakai handscun kemudian posisikan pasien dengan kepala hiper ekstensi . Pasang handuk
didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien muntah . Letakkan bengkok di dekat
pasien
6. Ukur selang NGT yang akan dimasukan dengan menggunakan metode:
a. Metode tradisional  Ukur jarak mulai dari puncak hidung ke telinga bagian bawah,
kemudian dari telinga tadi ke prosesus xipoideus .
b. Metode Hanson: Mula-mula tandai 50 cm pada tube, kemudian lakukan pengukuran
dengan metode tradisional. Selang yang akan dimasukan pertengahan antara 50 cm
dengan tanda tradisional . Setelah selesai tandai selang dengan plaster untuk batas
selang yang akan dimasukkan .
7. Olesi jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm . Instruksikan pada pasien bahwa selang akan
dimasukan dan mengatur posisi pasien ekstensi .
8. Masukkan selang dengan pelan-pelan, jika sudah sampai epiglottis suruh pasien untuk
menelan dan posisikan kepala pasien fleksi, setelah sampai batas plester cek apakah selang
sudah benar-benar masuk dengan pen light jika ternyata masih di mulut tarik kembali selang
dan pasang lagi
9. Jika sudah masuk cek lagi apakah selang benar-benar masuk lambung atau trakea dengan
memasukkan angin sekitar 5-10 cc dengan spuit. Kemudian dengarkan dengan stetoskop,
bila ada suara angin berarti sudah benar masuk lambung. Kemuadian aspirasi kembali udara
yang di masukkan tadi. Jika sudah sampai lambung akan ada cairan lambung yang
teraspirasi . Kemudian fiksasi dengan plester pada hidung, setelah fiksasi lagi di leher.
10. Mengklem ujung selang supaya udara tidak masuk . Evaluasi pasien setelah terpasang
NGT .
11. Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien atau keluarga.
12. Petugas mencuci tangan. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan.

7. Diagram Alir
Menyiapkan peralatan

Mulai

Menyiadakan informed consenct

Petugas mencuci tangan

Bawa peralatan disebelah px & cek kondisi lubang hidung px

Pakai handscun & posisikan px

Ukur selang NGT, olesi jelli pada NGT, masukan selang perlahan-lahan sampai masuk ke lambung

Cek NGT sudah masuk dgn stetoskop

Klem ujung selang & evaluasi px

Mendokumentasikan hasil tindakan


Rapikan alat & petugas mencuci tangan

Selesai

8. Unit Terkait 1. Gawat Darurat


2. Pendaftaran dan rekam medik
3. Poli umum
4. Rawat inap
9. Dokumen 1.Kartu status pasien
Terkait 2. Buku register

10. Rekaman historis perubahan.


No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.

Cara 2 :
• Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada pasien dan keluarga
• Atur posisi tidur pasien
• Cuci tangan
• Dekatkan alat
• Letakan handuk dibawah kepala pasien
• Ukur panjang selang lambung dengan cara mengukurnya dari pangkal hidung ke
telinga pasien lalu ke prosesus xipoideus
• Beri batas panjang selang lambung yang telah diukur dengan plester
• Beri jelly pada selang lambung sepanjang 7-10cm
• Masukan selang lambun ke salah satu lubang hidung dengan :
• Posisi kepala ekstensi, bila selang sudah sampai orofaring posisi kepala fleksi
• Bila pasien batuk, berhenti memasukan selang lambung dan anjurkan pasien nafas
dalam
• Setelah rileks dilanjutkan dengan memasukan kembali selang lambung
• Cek apakah selang lambung sudah masuk lambung dengan cara menghisap cairan
lambung / masukan udara 5-10cc melalui spuit 10cc dan dengarkan menggunakan
stetoscope pada perut kiri kuadran atas
• Jika terdengar suara udara di lambung, plester selang lambung ke ujung hidung
• Tutup selang lambung/ sambungkan selang lambung dengan plastic penampung
• Rapikan alat, pasien dan lingkungannya
• Bereskan alat dan cuci tangan
• Dokumentasikan prosesur di status pasien yang meliputi jam pemasangan, jumlah
dan warna cairan lambung

2. SOP Pemberian Makan Melalui NGT

MEMBERI MAKAN MELALUI NGT


(NASOGASTRIK TUBE)
No. Dokumen No.Revisi Halaman
No 0 1 dari 2

Tanggal terbit

STANDAR
PROCEDURE
OPERATING .......................
(SPO)
Pengertian Memberikan makanan cair melalui saluran cerna dengan
menggunakan selang NGT ke arah lambung
Tujuan 1. Memenuhi kebutuhan nutrisi Klien
2. Mempertahankan fungsi usus
3. Mempertahankan integritas mukosa saluran cerna
4. Memberikan obat-obatan dan makan langsung ke saluran
cerna
5. Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran
cerna
6. Melakukan kuras lambung pada Kien Intoksikasi /
Keracunan
Kebijakan 1. Pada Klien yang tidak dapat makan/menelan atau pada Klien
tidak sadar
2. Pada Klien yang terus menerus tidak mau makan sehingga
membahayakan jiwanya
3. Pada Klien yang muntah terus menerus
4. Pada Klien yang tidak dapat mempertahankan nitrisi oral
yang adekuat
5. Pada Klien yang mengalami keracunan
6. Pada bayi dengan BBLR, prematur dan dismature
MEMBERI MAKAN MELALUI NGT
(NASOGASTRIK TUBE)
No. Dokumen No.Revisi Halaman
No 0 1 dari 2

Tanggal terbit

STANDAR
PROCEDURE
OPERATING .......................
(SPO)
Standar alat 1. Handscoen
2. Spuit dengan ukuran 20-50 cc
3. Corong
4. Bengkok
5. Stetoskop
6. Strip indikator pH (kertas lakmus) jika
diperlukan
7. Formula makanan selang yang diresepkan
8. Makanan cair yang lagi hangat sesui
kebutuhan
9. Air hangat
10. Bila ada obat yang akan diberikan harus
dihaluskan terlebih dulu
Standar waktu 1. Persiapan alat
2. Persiapan Klien
3. Langkah prosedur

Prosedur 1. Orientasi ( salam, validasi dan kontrak waktu)


2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Cuci tangan (sesuai prosedur dan waktu yang tepat), pasang
handscoen
4. Atur posisi Klien
5. Cek ketepatan selang dilambung dengan cara :
a. Buka klem NGT atau spuit NGT dan masukan selang
kedalam gelas berisi air, posisi tepat jika tidak ada udara
b. Buka klem dan aspirasi cairan lambung dengan
menggunakan spuit NGT, cek cairan lambung dengan
menggunkan strip indikator pH, posisi tepat jika pH < 6
c. Buka klem dan cek dengan stetoskop, masukan udara 30
cc dalam spuit NGT dan masukan kedalam lambung
dengan gerakan cepat, posisi tepat jika terdengar suara
udara yang dimasukan (seperti gelembung udara yang
pecah
6. Setelah yakin bahwa selang masuk kedalam lambung, klem
selang NGT selama pengisian makanan cair ke dalam spuit
7. Masukan air hangat ± 15 cc pada tahap permulaan
8. Klem dibuka secara perlahan
9. Alirkan makanan cair dengan perlahan atur kecepatan
dengan cara meninggikan spuit, jika Klien merasa tidak
nyaman dengan lambungnya klem selang NGT beberapa
menit.
MEMBERI MAKAN MELALUI NGT
(NASOGASTRIK TUBE)
No. Dokumen No.Revisi Halaman
No 0 1 dari 2

Tanggal terbit

STANDAR
PROCEDURE
OPERATING .......................
(SPO)
10. Jika makanan cair akan habis isi kembali dan jangan biarkan
udara masuk ke lambung
11. Jika Klien akan minum obat dilarutkan terlebih dulu baru
diberikan lewat selang NGT
12. Setelah makan dan obat dimasukan bilas selang NGT air
hangat dan pangkal selang di klem kembali.
13. Rapikan Klien dan bawa alat kembali ke tempatnya.
14. Lepas handscoen dan cuci tangan (sesuai prosedur dan waktu
yang tepat)
15. Dokumentasi (catat jumlah dan jenis makanan yang
diberikan.
Unit terkait Rawat Inap, Rawat Jalan, Rawat Darurat

Cara 2:

Tahap Orientasi
a. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien c.
Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
Tahap Kerja
a. Menjaga privacy
b. Atur posisi klien semifowler atau fowler, jika kontra indikasi berikan posisi
miring kanan
c. Pasang pengalas di dada klien
d. Siapkan makanan dan obat (jika ada) yang akan diberikan
e. Pakai sarung tangan
f. Cek posisi dan kepatenan selang NGT serta residu lambung. Jika residu 50 -
100 ce tunda pemberian sampai 1 jam. Jika setelah 1 jam jumlah residu masih
tetap, lapordokter. G
g. Dengan tangan yang tidak dominan, klem selang NGT dan tinggikan selang 45 cm
dari dada klien.
h. Alirkan makanan perlahan-lahan tanpa mendorong. Jangan membiarkan udara
masuk ke dalam selang. Bila makanan sudah selesai, bilas selang dengan cairan
i. Tutup ujung selang.
j. Biarkan klien pada posisi semifowler selama 30 menit setelah pemberian
makanan
k. Merapikan pasien
Tahap Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Berpamitan dengan klien
c. Membereskan alat-alat
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai