Anda di halaman 1dari 18

Putri Ratnasari (2244201006)

Uswatun Hasanah (2244201003)


Ha Ana Munadzirin (2244201001)
Agustin Rahmawati Adinda (2244201014)

DETERMINAN

 Determinan matriks adalah nilai yang diperoleh dari matriks persegi. Determinan
berfungsi untuk memetakan matriks persegi ke bilangan real.

 Nilai determinan disimbolkan dengan “|… |”, misalnya matriks A, nilai determinannya
menjadi 𝑑𝑒𝑡 𝐴 = |𝐴|.

EKSPANSI KOFAKTOR

 Metode ekspansi kofaktor adalah suatu metode untuk menghitung determinan dengan
menggunakan kofaktor yang mengutamakan kemampuan berhitung secara manual dan
secara teoritis.

 Dalam menentukan suatu determinan kita harus menentukan minor dan kofaktor
matriks tersebut kecuali, matriks tersebut merupakan matriks persegi dengan ordo 1 x
1 yang determinannya adalah elemenya sendiri. Sebagai contoh matriks A = [-2] maka
determinan matriks A adalah -2. Setelah mendapatkan minor dan kofaktonya
selanjutnya kita tentukan ekspansi yang akan kita gunakan, sehingga diperoleh
determinan matriks tersebut.

 Minor suatu matriks 𝐴 dilambangkan dengan 𝑀𝑖j adalah determinan matriks bagian
dari matriks 𝐴 yang diperoleh dengan cara menghilangkan elemen – elemennya pada
baris ke-𝑖 dan elemen elemen pada kolom ke-𝑗. Dengan demikian untuk matriks 1 x 1,
kita tidak bisa mendapatkan minornya. Minor kita bisa dapatkan pada matriks persegi
2 x 2, 3 x 3, dan seterusnya. Jumlah minor dari suatu matriks mengikuti jumlah
elemenya, jadi pada matriks 2 x 2 akan terdapat 4 minor yaitu M11, M12, M21, dan
M22. Sedangkan pada matriks 3 x 3 maka akan terdapat 9 minor yaitu M11, M12, M13,
M21, M22, M23, M31, M32, dan M33.
Metode Sarrus

Metode kupu – kupu


 Untuk matriks 2x2 (terdiri dari dua baris dan dua kolom), nilai determinannya bisa
dicari sebagai berikut:
𝑎 𝑏] 𝑎 𝑏]
𝐴=[ → 𝑑𝑒𝑡(𝐴) = [ = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
c 𝑑 𝑐 𝑑

 Cara menghitung determinan matriks ordo 2x2 adalah dengan mengalikan elemen-
elemen yang ada di diagonal utama, lalu kurangkan dengan elemen-elemen di diagonal
sekunder.

 Contoh:
4 2 4 2
𝑋=[ ] → 𝑑𝑒𝑡(𝑋) = [ ] = 4 ∙ 5 − 2 ∙ 3 = 20 − 6 = 14
3 5 3 5

7 1
 P=[ ] → 𝑑𝑒𝑡(𝑃) = ……
6 2

Determinan Metode Sarrus


 Ciri khas metode ini adalah pola perkalian menyilang elemen matriks.

 Ciri khas ini juga dimiliki pola sarrus 4x4, hanya saja dengan jumlah pola yang lebih banyak
yaitu 3 pola.

Maka determinan matriks A, yaitu:

Det A =(-2)(3)(-8) + (4)(-7)(-1) + (-5)(1)(4) – ((-5)(3)(-1) + (-2)(-7)(4) + (4)(1)(-8))

Det A = (48 + 28 – 20) – (15 + 56 -32) = 56 – 39 = 17

MENGHITUNG DETERMINAN DENGAN METODE EKSPANSI KOFAKTOR


A. SIFAT-SIFAT DETERMINAN

SIFAT 1
Jika matriks A dan B adalah matriks persegi yang berordo sama maka :

det(AB)=det(BA)=det(A)×det(B)
Contoh
Misalkan A,B dan C adalah matriks persegi yang mempunyai ordo yang sama dengan C =
AB.
−3 1 2 −3
A= [ ],B=[ ]
0 2 −4 5

Tentukan determinan dari matriks C.


Penyelesaian ;
Langkah pertama melakukan operasi perkalian matriks ,sehingga didapat :
C = AB
−3 1 2 −3
=[ ][ ]
0 2 −4 5
−6 − 4 9 + 5
=[ ]
0 − 8 0 + 10
−10 14
=[ ]
−8 10
Kemudian kita hitung determinan dari matriks C
−10 14
Det(C) = | |
−8 10
= -100 – (-112)
= 12

Cara kedua menggunakan sifat 1,sehingga


Det(C) = det(AB)
= det(A) x det(B)
−3 1 2 −3
=| |𝑥 | |
0 2 −4 5
= ( -3 x 2 - 1 x 0 ) x ( 2 x 5 - (-3 x -4) )
= (-6 – 0 ) x (10 – 12)
= -6 x (-2)
= 12

SIFAT 2
Jika A adalah matriks persegi dan 𝐴𝑇 adalah transpose matriks A, maka berlaku

det (A) = det (𝐴𝑇 )

Contoh 2
Misalkan matriks A sebagai berikut :
1 2
A= [ ] Tentukanlah nilai dari det(𝐴𝑇 )
3 4
Penyelesaian :
Cara pertama adalah cara manual yaitu dengan mentranspose matriks A
1 3
𝐴𝑇 = [ ]
2 4
Selanjutnya menghitung determinan dari 𝐴𝑇
1 3
det(𝐴𝑇 ) = | |
2 4
= (1 x 4) – (3 x 2)
=4–6
= -2
Cara kedua menggunakan sifat
det(𝐴𝑇 ) = det(A)
1 2
=| |
3 4
= (1 x 4) – (2 x 3)
=4–6
= -2
SIFAT 3
Jika A adalah matriks diagonal atau matriks skalar ,maka
det(A) = 𝑎11 x 𝑎22 x ........x 𝑎𝑛𝑛
(determinan A adalah perkalian semua entri pada diagonal utama )

Contoh 3
Diberikan matriks A sebagai berikut :
√2 0 0
A = [ 0 −2 0]
1
0 0 2

Tentukan determinan matriks A


Penyelesaian
Cara pertama menggunakan aturan sarrus, atau dapat dituliskan :

√2 0 0| √2 0
[ 0 −2 0| 0 −2]
1
0 0 2| 0 0

Sehingga determinan dari A yakni :

det(A) = -√2 + 0 + 0 + 0 – 0 – 0 – 0

= −√2
Cara kedua dengan menggunakan sifat didapat :

√2 0 0
det(A) = | 0 −2 0|
0 0 12
1
= √2 x -2 x 2

= √2

Sifat 4

Misalkan diberikan matriks 𝐴3𝑥3 = [𝑎𝑖𝑗 ] sebagai berikut :


3
𝜋 4
−1
A = [0 2 2√3]
3
0 0 2

Tentukan determinan dari matriks A


Penyelesaian :
Cara pertama : menggunakan metode ekspansi kofaktor pada kolom pertama ( 𝑎11 =𝜋 , 𝑎21 =
0, 𝑎31 = 0)
det(A) = 𝑎11 𝐶11 + 𝑎21 𝐶21 + 𝑎31 𝐶31
= 𝑎11 𝐶11

2 2√3
= 𝜋(−1)1+1 | 3 |
0 2

= 𝜋(3 - 0)
= 3𝜋
Cara Kedua menggunakan sifat maka :
det(A) = 𝑎11 x 𝑎22 x 𝑎33
3
=𝜋x2x2

= 3𝜋

Sifat 5
Jika A adalah matriks persegi berordo n x n dan k adalah sebarang bilangan maka
det(kA) = 𝑘 𝑛 x det(A)
Contoh
Diketahui :
2 4
A= [ ]
6 8
Tentukan determinan dari 3A
Penyelesaian :
Cara pertama,dengan mengalikan matriks A dengan 3 sehingga didapat :
2 4
3A = 3 x [ ]
6 8
6 12
=[ ]
18 24
Kemudian menghitung determinannya.
6 12
det(3A) = | |
18 24
= (6)(24) – (12)(18)
= 144 – 216
= -72
Cara kedua dengan menggunakan sifat.
det(3A) = 32 x det(A)
2 4
=9x| |
6 8
= 9(16 - 24)
= -72

 Sifat 6
Jika matriks A dapat dibalik (invertible) atau mempunyai invers, maka

Contoh : diketahui

Tentukan nilai determinan dari A-1


Penyelesaian
Cara pertama:
Umumnya pada saat kita mencari invers dari matriks, kita menggunakan rumus:

Sehingga berdasarkan rumus diatas kit dapatkan

Selanjutnya hitung determinan daei A-1


Cara kedua menggunakan sifat, kita peroleh:

 Sifat 7
Jika A adalah matriks persegi yang memuat baris nol atau kolom nol maka

Contoh : Misalkan matriks A dan B didefinisikan sebagai berikut :

Tentukan nilai determinan A dan B


Pembuktian
Cara pertama : dengan menggunakan metode ekspansi kofaktor, kita dapatkan :

Cara kedua dengan memanfaatkan sifat determinan, maka kita cukup mencermati
baris-baris dan kolom-kolom pada matriks A dan B, karena pada matriks A terdapat
satu kolom (kolom kedua) yang semua entri-entrinya bernilai nol sehingga
berdasarkan sifat ke-7 maka det(A)=0 begitu pula pada matriks B karena terdapat satu
baris (baris ketiga) yang entri-entrinya bernilai nol maka det(B)=0.

 Sifat 8
Jika A adalah matriks persegi dengan memuat dua baris yang saling berkelipatan atau
dua kolom yang saling berkelipatan, maka det(A)=0

Contoh : tentukan determinan dari matriks berkut

Penyelesaian
Berdasarkan aturan sarrus maka:

Sehingga diperoleh:
Cara Alternatif yakni dengan memperhatikan baris-baris dan kolom-kolomnya,
apabila terdapat dua baris atau dua kolomnya berkelipatan contohnya pada matriks A,
dimana baris ketiga merupakan kelipatan dari baris pertama. Sehingga berdasarkan
sifat ke-8 ini maka det(A)=0.
 Sifat 9
Misalkan A1, A2,... An dan B adalah matriks persegi yang berordo sama yang hanya
berbeda dalam satu baris tunggal, anggaplah perbedaan terletak pada baris ke-k
kemudian kita misalkan lagi bahwa baris ke-k dari B diperoleh dengan menambahkan
entri-entri yang bersesuaian dalam setiap baris ke-k dari Ai dengan i = {1,2,3,..., n},
sehingga berlaku :

Persamaan di atas juga berlaku jika A1, A2.... An dan B hanya berbeda dalam satu
kolom tunggal, dengan kolom yang berbeda-(misalkan ke-j) dari B diperoleh dengan
menambahkan entri-entri yang bersesuaian dari setiap kolom ke-j dari matriks A,.
 Sifat 10
Misalkan A adalah matriks persegi, kemudian A kita kenakan Operasi Baris Elementer
maka berlaku :

Apa Itu Metode Reduksi Baris ?

Umumnya pada saat kita menghitung determinan dari suatu matriks persegi, kita menggunakan tiga
metode pokok yaitu :
 Metode kupu-kupu (Khusus untuk matriks 2×2)

 Metode Sarrus (Khusus untuk matriks 3×3)

 Metode Ekspansi Kofaktor

Selain ketiga metode di atas terdapat metode lain yang dapat digunakan dalam mencari determinan
yaitu metode reduksi baris, dimana dalam prosesnya menerapkan operasi baris elementer untuk
mengarahkan kedalam bentuk matriks yang sederhana (dapat berupa matriks segitiga, diagonal, eselon
baris atau lainnya) tujuannya agar mempermudah dalam menghitung determinannya.

Dalam metode ini tidak ada langkah baku, namun jika kita mengacu pada sifat determinan terutama
sifat ke-4 , maka kita punya acuan untuk mereduksi baris sedemikian sehingga terbentuk matriks
segitiga.
Menghitung Determinan dengan Metode Reduksi Baris

Perhatikan ilustrasi metode reduksi pada matriks 3×33×3 sebagai berikut :

Contoh :

Anda mungkin juga menyukai