Anda di halaman 1dari 3

ADOLESCENT’S KNOWLEDGE ABOUT ANEMIA IN BATULAWANG VILLAGE,

PATARUMAN DISTRICT, BANJAR CITY, WEST JAVA PROVINCE IN 2023

Abdurrafi Ghifari Wahyu*, Ahmad Farhan*, Andreza Ragil Junindra*, Aulia Cening Rara*, Fida’ Alia
Shabrina*, Himmatul Aliyah*, Izzati Aulia Hudaya*, Lusiana Praselya H*, Medarissa Azzihra Putri*,
Muthi'ah Tsamarah*, Nadia Rachmawati*, Naufal Ardhi Muzofar*, Novanhaikal Saiful Sidiq*, Sultan Umar
Hadi*, Ubay Nurajeng Susanto*, Atthariq Wahab**

*Student of the Medical Profession Program, Faculty of Medicine and Health, University of a Muhammadiyah
Jakarta
**Research Supervisor
ABSTRACT
Latar Belakang. Kesehatan merupakan masalah yang sering dihadapi oleh remaja. Empat
masalah kesehatan yang banyak dialami remaja indonesia antara lain adalah kekurangan zat besi
(anemia), kurang tinggi badan (stunting), kurang energi kronis (kurus), dan kegemukan atau
obesitas. Anemia merupakan masalah kesehatan yang tinggi prevalensinya pada remaja
indonesia, yaitu sebanyak 32%. Hasil dari pemeriksaan berkala yang dilakukan Puskesmas
Pataruman 2 pada bulan Januari sampai Maret 2023 didapatkan cukup banyak yaitu terdapat 32
orang dari 126 pengidap anemia. Kejadian anemia pada remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu pengetahuan, genetik dan trauma. Oleh karena itu dibutuhkan untuk mengetahui
pengetahuan remaja mengenai Anemia di Desa Batulawang Kecamatan Pataruman Kota Banjar
Provinsi Jawa Barat Tahun 2023
Tujuan. Pada penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengetahuan remaja terhadap penyakit
anemia, Mengetahui gambaran kebutuhan remaja terhadap pelayanan kesehatan di luar
Puskesmas dan Mengetahui gambaran kepuasan remaja terhadap pelayanan kesehatan yang ada.
Metode. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik consecutive sampling.
Sampel penelitian didapatkan sebanyak 96 responden yang memenuhi kriteria. Pada penelitian
menggunakan 3 data yaitu: data primer menggunakan kuesioner pengetahuan remaja mengenai
anemia dan kuesioner SMD mengenai kebutuhan pelayanan posyandu remaja, data sekunder
menggunakan laporan historis dari Puskesmas Pataruman 2 dan data tersier menggunakan data
tersier dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, Buku Petunjuk Teknis Penyelenggaran Posyandu
Remaja Tahun 2018.
Hasil. Kuesioner tersebut memiliki hasil yang berimbang dengan jumlah responden yang
menjawab dengan benar dan jumlah salah tidak jauh berbeda di tiap poin pertanyaan. Meskipun
responden mengetahui definisi anemia namun masih banyak yang masih belum mengetahui batas
Hb normal (53,6%) dan juga masih banyak yang tidak tahu cara mengobati anemia (48,2%).
Pada penelitian ini juga dilakukan penyebaran kuesioner mengenai kebutuhan pelayanan
posyandu remaja dan didapatkan 86.6% responden menjawab memerlukan pelayanan posyandu
remaja.

Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa sebagian besar remaja di Desa
Batulawang memiliki pengetahuan mengenai anemia. Meski demikian, anemia masih menjadi
masalah utama pada remaja di Desa Batulawang. Oleh karena itu, diperlukan intervensi lebih
lanjut, yaitu salah satunya dengan pengadaan posyandu remaja dan didapatkan hampir semua
menyatakan perlunya adanya pelayanan posyandu remaja di Desa Batulawang.
Kata Kunci: Pengetahuan, Anemia, Remaja, Posyandu Remaja

ADOLESCENT’S KNOWLEDGE ABOUT ANEMIA IN BATULAWANG VILLAGE,


PATARUMAN DISTRICT, BANJAR CITY, WEST JAVA PROVINCE IN 2023

Abdurrafi Ghifari Wahyu*, Ahmad Farhan*, Andreza Ragil Junindra*, Aulia Cening Rara*, Fida’ Alia
Shabrina*, Himmatul Aliyah*, Izzati Aulia Hudaya*, Lusiana Praselya H*, Medarissa Azzihra Putri*,
Muthi'ah Tsamarah*, Nadia Rachmawati*, Naufal Ardhi Muzofar*, Novanhaikal Saiful Sidiq*, Sultan Umar
Hadi*, Ubay Nurajeng Susanto*, Atthariq Wahab**

*Student of the Medical Profession Program, Faculty of Medicine and Health, University of a Muhammadiyah
Jakarta
**Research Supervisor
ABSTRACT
Background. Health is a problem that is often faced by teenagers. Four health problems
experienced by many Indonesian youth include iron deficiency (anemia), Stunting, chronic
energy deficiency (thin), and overweight or obesity. Anemia is a health problem with a high
prevalence in Indonesian adolescents, which is as much as 32%. The results of periodic
examinations conducted by the Pataruman 2 Health Center from January to March 2023 found
quite a lot, namely that there were 32 people out of 126 with anemia. The incidence of anemia in
adolescents is influenced by several factors, namely knowledge, genetics and trauma. Therefore
it is needed to determine the level of knowledge of adolescents about Anemia in Batulawang
Village, Pataruman District, Banjar City, West Java Province in 2023
Objective. The aims of the study were to find out the level of knowledge of adolescents about
anemia, to know the description of the needs of adolescents for health services outside the health
center and to know the description of youth satisfaction with existing health services.
Method. This study used a qualitative method with consecutive sampling techniques. The
research sample was obtained as many as 96 respondents who met the criteria. The study used 3
data, namely: primary data using a questionnaire on youth knowledge about anemia and a
questionnaire SMD regarding the need for youth posyandu services, secondary data using
historical reports from the Pataruman 2 Health Center and tertiary data using tertiary data from
KBBI and “Petunjuk Teknis Penyelenggaran Posyandu Remaja Tahun 2018” handbook.
Results. The questionnaire has balanced results with the number of respondents who answered
correctly and the number of incorrect answers is not much different in each question point. Even
though the respondents knew the definition of anemia, there were still many who did not know
the normal Hb limit (53.6%) and also many did not know how to treat anemia (48.2%). In this
study, questionnaires were also distributed regarding the need for youth posyandu services and
86.6% of respondents answered that they needed youth posyandu services.

Conclusions. Based on the results of the study, it was found that most of the adolescents in
Batulawang Village had knowledge about anemia, but even so, there were still many teenagers
who had anemia. Therefore, further intervention is needed, one of which is by procuring a youth
Posyandu. And it was found that almost all of them stated that they needed youth posyandu
services in Batulawang Village.

Keywords: Knowledge, Anemia, Adolescent, Posyandu Remaja.

Anda mungkin juga menyukai