Anda di halaman 1dari 24

PEMBIMBING: DR. DR. SHIRLEY MONINGKEY, M.

KES

PREVALENCE OF HYPERTENSION AND


ITS ASSOCIATED FACTORS AMONG
INDONESIAN ADOLESCENTS

Klarasita Wibowo Nidya Sandra Adelina


NIM : 01073220003 NIM : 01073220005
Identitas Jurnal
Disusun oleh
Andra Kurnianto, Deni Kurniadi Sunjaya, Fedri
Ruluwedrata Rinawan, Dany Hilmanto

Publikasi oleh
Hindawi: International Journal of Hypertension

Tahun publikasi
6 September 2020

DOI
https://doi.org/10.1155/2020/4262034
SEMINAR PROPOSAL 03
PENDAHULUAN
Hipertensi → penyakit tidak menular paling umum, masih menjadi risiko kesehatan global yang
signifikan

Prevalensi 10 tahun terakhir di seluruh dunia meningkat sebesar 5,2%
Indonesia: prevalensi hipertensi meningkat drastis dari 25,8% (2013) menjadi 34,1% (2018)
Pada suatu studi→ tingkat tekanan darah di masa dewasa ditemukan berkorelasi signifikan dengan di
masa kanak-kanak
Tingkat tekanan darah di masa remaja → dapat lebih diandalkan sebagai prediktor hipertensi di
masa dewasa (dibandingkan di masa kanak-kanak)
American Academy of Pediatrics (AAP) mengeluarkan guideline baru (2017) untuk mendefinisikan
hipertensi pada anak-anak dan remaja yang sejalan dengan guideline American Heart Association
(AHA) dan American College of Cardiology (ACC)
Namun guideline AAP ini masih belum ditetapkan di Indonesia
METODE
Subjek

Penelitian ini disetujui oleh


Teknik pengambilan sampel
Komite Peninjau Penelitian
menggunakan multistage
Kesehatan Rumah Sakit Pusat
Studi dilakukan secara cross- random sampling. Pemilihan SMA
Mohammad Hoesin dan
sectional multisentral dari bulan negeri dan swasta dipilih
Universitas Sriwijaya serta
Juni - Desember 2019 di 12 SMA di menggunakan cluster random
Komite Etika Penelitian
Palembang sampling, kemudian dilanjutkan
Universitas Padjadjaran,
simple random sampling dari
Bandung, serta dilakukan sesuai
jumlah seluruh siswa
dengan Pedoman Etik
Subjek
Subjek
Remaja berusia 13 hingga 18 tahun
Tidak memiliki kelainan bawaan
Tidak sedang dalam pengobatan yang berpotensi meningkatkan atau menurunkan tekanan darah
Kemudian setelah itu diukur tekanan darah dan antropometrinya, kemudian menyelesaikan semua
kuesioner dilibatkan dalam penelitian ini.
Protokol studi

Kriteria hipertensi yang digunakan dalam penelitian guideline AAP baru untuk remaja ≥ 13 tahun
(TD normal: <120/<80 mmHg; peningkatan BP: 120/<80 hingga 129/<80 mmHg; Stadium 1 HTN:
130/80 hingga 139/89 mmHg dan HTN Tahap 2: ≥140/90mmHg).
Tingkat tekanan darah diukur dengan sphygmomanometer aneroid klinis standar Riester dan
stetoskop Littmann Classic II
subjek posisi duduk dan lengan kanan rentang di atas meja
pengukuran dilakukan tiga kali dengan interval 5 menit dan rata-rata saat mengklasifikasikan TD
Berat badan diukur dengan timbangan digital Seca kapasitas 200 kg dan ketelitian 0,1 kg
Tinggi badan diukur dengan microtoise Seca kapasitas 200 cm dan ketelitian 0,1 cm
Protokol studi
Status nutrisi atau IMT/U dinilai menggunakan grafik dari WHO menggunakan Software WHO
AnthroPlus versi 1.0.4, dengan klasifikasi:
obesitas (> +2 SD atau > persentil ke-97), gizi lebih (> +1 SD atau persentil ke 85 - 97), dan gizi baik (>
−2SD hingga +1 SD atau persentil ke 15 - 85)
Tingkat aktivitas fisik diperoleh menggunakan KPhysical Activity Questionnaire for Adolescents (PAQ-A)
sebagai alat ukur untuk menilai partisipasi dalam aktivitas fisik yang berbeda, serta aktivitas selama
kelas pendidikan jasmani, saat istirahat makan siang, sepulang sekolah, di malam hari, dan di akhir
pekan.
Klasifikasi: kurang aktif (1-2 poin), aktif (3-5 poin)
Alat ukur stres menggunakan Perceived Stress Scale (PSS) dengan klasifikasi:
perceived stress (14-40 poin), not perceived stress (0-13 poin)
Protokol studi
Data asupan makanan (dietary intake) diperoleh dengan menggunakan recall tiga asupan makanan
berturutan selama 24 jam, ditentukan menggunakan Angka Kecukupan Gizi (AKG) remaja Indonesia
usia 13-18 tahun berdasarkan Kemenkes RI
Metode recall diet 24 jam memberikan informasi secara kuantitatif komprehensif mengenai pola
makan individu dengan menanyakan makanan dan minuman yang dikonsumsi selama periode 24
jam terakhir
Asupan natrium tergolong tinggi (>1,5 gram) dan sedang (1,5 gram)
Asupan lemak tergolong tinggi (laki-laki >89 gram; perempuan >71 gram) dan sedang (laki-laki
83-89 gram; perempuan 71 gram)
Asupan serat tergolong rendah (laki-laki <35 gram; perempuan <30 gram) dan sedang (laki-laki
35-37 gram; perempuan 30 gram)
Asupan kalium tergolong rendah (<4,7 gram) dan sedang (4,7 gram)
Asupan kalsium tergolong rendah (<1,2 gram) dan sedang (1,2 gram)
Riwayat keluarga dengan hipertensi, merokok, dan durasi tidur diperoleh dengan self-report
questionnaire. Klasifikasi durasi tidur: tidak cukup (<7 jam/malam) dan cukup (>7 jam/malam)
Analisis statistik
Distribusi frekuensi, mean, standar deviasi, odds ratio, dan interval kepercayaan 95% digunakan untuk
analisis data deskriptif.
Regresi logistik multipel digunakan untuk menilai faktor risiko yang paling memiliki keterkaitan
dengan hipertensi di kalangan remaja, dan kemudian dibuat model persamaan
Tingkat signifikansi p <0,05.
HASIL
DISKUSI
Prevalensi hipertensi pada remaja di Palembang adalah 8%
Angka prevalensi hipertensi di Palembang
Penelitian ini > Penelitian Kesehatan Dasar di Indonesia
Penelitian ini > Penelitian Silva dan Farias di Brazil (5.3% dan 7.4%)
Penelitian ini < Penelitian Pardede dkk. di Jakarta Pusat, Indonesia

Berdasarkan faktor sosiodemografi (p < 0.05)


Remaja laki - laki memiliki risiko hipertensi 3.96x lebih tinggi dibandingkan perempuan
Remaja yang memiliki riwayat keluarga hipertensi memiliki risiko 2.7x lebih tinggi dibandingkan
remaja yang tidak memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga

Faktor risiko gaya hidup


Status gizi obesitas/kelebihan berat badan yang kurang aktif secara fisik > Berat badan normal dan
aktif fisik -- sesuai dengan studi Singh dkk.
Durasi tidur, merokok, dan asupan nutrisi (diet tinggi natrium dan tinggi lemak, rendah serat,
rendah kalium) tidak berkontribusi terhadap faktor risiko hipertensi pada penelitian ini --> kecilnya
jumlah remaja yang merokok dan mengonsumsi makanan tinggi natrium dan tinggi lemak (3.3% dan
6.7%)
Kesimpulan Prevalensi hipertensi pada remaja Indonesia saat ini tergolong
tinggi
Hal ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup atau perilaku, jenis
kelamin, riwayat hipertensi dalam keluarga, status gizi, aktivitas
fisik, dan persepsi stres.
Untuk menurunkan prevalensi hipertensi pada orang dewasa,
perhatian dalam perubahan gaya hidup atau perilaku dan
hipertensi pada remaja harus diberikan
Critical
Appraisal
Referensi
[1] A. V. Chobanian, G. L. Bakris, H. R. Black et al., “The seventh report of the joint national committee on prevention, de- tection, evaluation, and
treatment of high blood pressure,” JAMA, vol. 28, pp. 2560–2569, 2003.
[2] M. J. Bloch, “Worldwide prevalence of hypertension exceeds 1.3 billion,” Journal of the American Society of Hypertension, vol. 10, pp. 753-754, 2016.
[3] K.T.Mills,J.D.Bundy,T.N.Kellyetal.,“Globaldisparitiesof hypertension prevalence and control: a systematic analysis of population-based studies from
90 countries,” Circulation, vol. 134, pp. 441–450, 2016.
[4] Indonesia Ministry of Health, Basic Health Research (RIS- KESDAS) 2013, Agency for Health Research and Develop- ment, Jakarta, Indonesia, 2013.
[5] Indonesia Ministry of Health, Basic Health Research (RIS- KESDAS) 2018, Agency for Health Research and Develop- ment, Jakarta, Indonesia, 2018.
[6] W. Bao, S. A. Threefoot, S. R. Srinivasan, and G. S. Berenson, “Essential hypertension predicted by tracking of elevated blood pressure from
childhood to adulthood: the Bogalusa heart study,” American Journal of Hypertension, vol. 8, pp. 657–665, 1995.
[7] X. Chen and Y. Wang, “Tracking of blood pressure from childhood to adulthood: a systematic review and meta-regression analysis,” Circulation,
vol. 117, pp. 3171–3180, 2008.
[8] J. T. Flynn and B. E. Falkner, “New clinical practice guideline for the management of high blood pressure in children and adolescents,”
Hypertension, vol. 70, pp. 683–686, 2017.
[9] G. B. Luma and R. T. Spiotta, “Hypertension in children and adolescents,” American Family Physician, vol. 73, pp. 1558– 1568, 2006.
[10] J. T. Flynn, “High blood pressure in the young: why should we care?” Acta Paediatrica, vol. 107, pp. 14–19, 2018.
[11] World Health Organization, Software for Assessing Growth of the World’s Children and Adolescents, World Health Orga- nization, Geneva,
Switzerland, 2009.
[12] K. C. Kowalski, P. R. E. Crocker, and N. P. Kowalski, “Convergent validity of the physical activity questionnaire for adolescents,” Pediatric Exercise
Science, vol. 9, pp. 342–352,
1997.
Referensi
[13] R. Siqueira Reis, A. A. Ferreira Hino, and C. Rome ́lio Rodriguez Añez, “Perceived stress scale,” Journal of Health Psychology, vol. 15, pp. 107–114,
2010.
[14] G. S. Castell, L. Serra-Majem, and L. Ribas-Barba, “What and how much do we eat? 24-hour dietary recall method,”
Nutricion Hospitalaria, vol. 31, no. 3, pp. 46–48, 2015.
[15] Indonesia Ministry of Health, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang
Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia, Indonesia Ministry of Health, Jakarta, Indonesia, 2013, http://gizi.depkes.go.id.
[16] M. Hirshkowitz, K. Whiton, S. M. Albert et al., “National Sleep Foundation’s updated sleep duration recommendations,” Sleep Health, vol. 1, no. 4,
pp. 233–243, 2015.
[17] K. S. Silva and J. C. Farias Jr., “Risk factors associated with high blood pressure in adolescents,” Revista Brasileira de Medicina do Esporte, vol. 13,
pp. 213e–6e, 2007.
[18] S. O. Pardede, Yunilasari, and D. B. Setyanto, “Prevalence and factors that influence hypertension in adolescents in Central Jakarta,” Journal of
Clinical Medicine and Research, vol. 5, pp. 43–48, 2017.
[19] C. S. Bell, J. P. Samuel, and J. A. Samuels, “Prevalence of hypertension in children,” Hypertension, vol. 73, pp. 148–152, 2019.
[20] A. K. Singh, A. Maheshwari, N. Sharma, and K. Anand, “Lifestyle associated risk factors in adolescents,” Indian Journal of Pediatrics, vol. 73, pp.
901–906, 2006.
[21] E. M. Shipp, S. P. Cooper, L. Jiang, A. B. Trueblood, and J. Ross, “Influence of work on elevated blood pressure in Hispanic adolescents in South
Texas,” International Journal of Environmental Research and Public Health, vol. 16, pp. 1–12, 2019.
[22] V. S. S. Goncalves, T. F. Galvao, K. R. C. Andrade et al., “Prevalence of hypertension among adolescents: systematic review and meta-analysis,”
Revista de Sau ́de Pu ́blica, vol. 50, pp. 1–11, 2016.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai