Anda di halaman 1dari 5

Rencana spesifikasi Buku Ilustrasi Penyuluh Sosial

Ukuran komik jadi 14.5cm x 20,5cm Cover : Full Color Isi : Jumlah halaman 48 halaman Cetak : Full
Color Bahan : HVS 120gr Jilid : Jahit Kawat

Cover Utama Cover Utama: Full Color berisi judul utama dengan Ilustrasi 2 orang penyuluh Sosial
muda pria dan wanita dengan seragam dinas, dengan latar belakang soft berberapa masalah sosial
yang ada dalam isi komik.

Halaman Isi 1:

Cover Dalam (2) Keterangan penerbit, penulis naskah, ilustrator dll

Halaman Isi 1: Judul cover dalam COVER DALAM, Suasana Penyuluh Sosial sedang memberikan
penerangan kepada 7 macam PSKS, Penyuluhnya Perem- puan berdiri, menghadap ke 7 PSKS secara
melingkar mereka tetap duduk sambil mennyimak keterangan Penyuluh di teras Kantor Kepala Desa.
Penggambaran tokoh Penyuluh, Muda, Enerjik, berpakaian rapi (seragam pegawai negeri kementrian
Sosial), Latar Belakang suasana Desa dilihat dari kejauhan agak meninggi (pengunungan, menggam-
barkan Gunung, dan beberapa rumah desa). dibikin ukurannya kira2 150 persen dari ukuran jadi,
supaya mudah menggambarkan detilnya. (ukuran sebanding) 1. PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) 2.
KT (Karang Taruna) 3. TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan 4. Tagana (Taruna Siaga
Bencana) 5. Orsos (Organisasi Sosial) 6. DU (Dunia Usaha) 7. WKBSM (Wahana Kesejahteran Sosial
Berbasis Masyarakat) WKBSM. Ini diharapkan dapat bersinergi sehingga dapat mengatasi masalah
PMKS di Indonesia.

Halaman Isi 2-3:

Profil Penyuluh Sosial, Tugas-tugasnya dan perannya. ilustrasi visual: l Sedang melaksanakan
penyuluhan sosial baik secara langsung maupun tidak langsung tertulis, lisan bergambar. l Sedang
menyusun rencana Kegiatan Penyuluhan Sosial l Sedang melakukan motivasi dan bimbingan kepada
organisasi masyarakat yang menyelenggarakan usaha-usaha penyuluhan sosial

Halaman Isi 4-5:

Anak balita terlantar adalah anak yang berusia 04 tahun karena sebab tertentu, orang tuanya tidak
dapat melakukan kewajibannya (karena beberapa kemungkinan : miskin/tidak mampu, salah seorang
sakit, salah se- orang/kedua-duanya, meninggal, anak balita sakit) sehingga ter- ganggu kelangsungan
hidup, pertumbuhan dan perkembangannya baik secara jasmani, rohani dan sosial. ilustrasi visual: l
anak terlantar/ tanpa asuhan yang layak; l berasal dari keluarga sangat miskin / miskin; l kehilangan
hak asuh dari orangtua/ keluarga; l Anak balita yang mengalami perlakuan salah dan diterlantar kan
oleh orang tua/keluarga; l Anak balita yang dieksploitasi secara ekonomi seperti anak balita yang
disalahgunakan orang tua menjadi pengemis di jalanan; dan l Anak balita yang menderita gizi buruk
atau kurang.

Halaman Isi 6-7

Anak terlantar adalah anak berusia 5-18 tahun yang karena sebab tertentu, orang tuanya tidak dapat
melakukan kewajibannya (karena beberapa ke- mungkinan seperti miskin atau tidak mampu, salah
seorang dari orangtuanya atau keduaduanya sakit, salah seorang atau kedua- duanya meninggal,
keluarga tidak harmonis, tidak ada pengasuh/ pengampu) sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan
dasarnya dengan wajar baik secara jasmani, rohani dan sosial. ilustrasi visual: l anak berasal dari
keluarga fakir miskin; l anak yang dilalaikan oleh orang tuanya; dan l anak yang tidak terpenuhi
kebutuhan dasarnya.
Halaman Isi 8-9

Anak Nakal adalah anak yang berusia 5-18 tahun yang berperilaku menyim- pang dari norma dan
kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, lingkungannya sehingga merugikan dirinya, keluarganya
dan orang lain, serta mengganggu ketertiban umum, akan tetapi karena usia belum dapat dituntut
secara hukum. Menggambarkan suasana: ilustrasi visual: l disangka; (tertangkap basah melakukan
tindakan pidana) l didakwa; (suasana pengadilan) l dijatuhi pidana (suasana penjara anak)

Halaman Isi 10-11

Anak jalanan adalah anak yang berusia 5-18 tahun yang menghabiskan sebagi- anbesar waktunya
untuk mencari nafkah dan berkeliaran di jalanan maupun tempat tempat umum. ilustrasi visual: l
menghabiskan sebagian besar waktunya dijalanan maupun ditempat-tempat umum; atau mencari
nafkah dan/atau berkeliaran di jalanan mapunditempat- tempat umum.

Halaman Isi 12-13

Wanita Rawan Sosial Ekonomi adalah seorang wanita dewasa berusia 18-59 tahun belum meni- kah
atau janda, atau berusia kurang dari 18 tahun tetapi sudah meni- kah dan tidak mempunyai
penghasilan cukup untuk dapat memen- uhi kebutuhan pokok sehari-hari. ilustrasi visual: l
perempuan berusia 18 (delapan belas) tahun sampai dengan 59 (lima puluh sembilan) tahun; l
istri yang ditinggal suami tanpa kejelasan; l menjadi pencari nafkah utama keluarga; dan l
berpenghasilan kurang atau tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup layak.

Halaman Isi 14-15

Korban Tindak Kekerasan (KTK) adalah Orang (baik individu,keluarga atau kelompok) yang men-
galami tindakan kekerasan, baik dalam bentuk penelantaran, per- lakuan salah, eksploitasi,
diskriminasi dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya maupun orang yang berada dalam situasi
membahayakan dirinya sehingga menyebabkan fungsi sosialnya terganggu. ilustrasi visual: l anak
(laki-laki/perempuan) dibawah usia 18 (delapan belas) tahun l sering mendapat perlakuan kasar dan
kejam dan tindakan yang berakibat secara fisik dan/atau psikologis; l pernah dianiaya dan/atau
diperkosa; dan l dipaksa bekerja (tidak atas kemauannya)

Halaman Isi 16-17

Lanjut Usia Telantar adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, karena faktor- faktor
tertentu (tidak mempunyai bekal hidup, pekerjaan, penghasilan bahkan tidak mempunyai sanak
keluarga) tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani, rohani maupun sosial.
ilustrasi visual: l tidak terpenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan; l terlantar
secara psikis, dan sosial.

Halaman Isi 18-19

Penyandang Cacat adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik atau mental yang dapat
mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk melakukan fungsi-fungsi
jasmani, rohani maupun sosialnya secara layak, yang terdiri dari penyandang cacat fisik, pe nyandang
cacat mental dan penyandang cacat fisik dan penyandang cacat mental. Dalam hal ini termasuk
penyandang cacat eks penyak- it kronis. ilustrasi visual: l penyandang cacat fisik, mental l
penyandang cacat mengalami hambatan dalam aktifitas sehari-hari. l tidak mampu memecahkan
masalah secara memadai; l penyandang disabilitas fisik : tubuh, netra, rungu wicara; l penyandang
disabilitas mental : mental retardasi dan eks psikotik; dan l penyandang disabilitas fisik dan
mental/disabilitas ganda.
Halaman Isi 20-21 Tuna Susila, adalah seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan sesama
atau lawan jenis secara berulangulang dan bergantian diluar perkawinan yang sah dengan tujuan
mendapatkan imbalan uang, materi atau jasa. ilustrasi visual: l menjajakan diri di tempat umum, di
lokasi atau tempat pelacuran seperti rumah bordil, dan tempat terselubung seperti l warung
remang-remang, hotel, mall dan diskotek; dan memperoleh imbalan uang, materi atau jasa.

Halaman Isi 22-23

Pengemis adalah orang-orang yang mendapat penghasilan di tempat umum dengan berbagai cara
dan alasan untuk meminta-minta untuk meng- harapkan belas kasihan orang lain. ilustrasi visual: l
mata pencariannya tergantung pada belas kasihan orang lain; l berpakaian kumuh dan compang
camping; l berada ditempat-tempat ramai/strategis; dan l memperalat sesama untuk merangsang
belas kasihan orang lain.

Halaman Isi 24-25

Gelandangan adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan yang tidak sesuai dengan norma
kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan
pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat umum. ilustrasi visual:

l tanpa Kartu Tanda Penduduk (KTP); l tanpa tempat tinggal yang pasti/tetap; l tanpa penghasilan
yang tetap; dan l tanpa rencana hari depan anak-anaknya maupun dirinya.

Halaman Isi 26-27

Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP) adalah seseorang yang telah selesai masa
hukuman atau masa pidananya sesuai dengan keputusan pengadilan dan mengalami hambatan
untuk menyesuaikan diri kembali dalam kehidupan masyarakat, sehingga mendapat kesulitan untuk
mendapatkan pekerjaan atau melaksanakan kehidupannya secara normal. ilustrasi visual: l
seseorang (laki-laki/perempuan) berusia diatas 18 (delapan belas) tahun; l telah selesai dan keluar
dari lembaga pemasyarakatan karena masalah pidana; l kurang diterima/dijauhi atau diabaikan oleh
keluarga dan masyarakat; l sulit mendapatkan pekerjaan yang tetap; dan l berperan sebagai kepala
keluarga/pencari nafkah utama keluarga yang tidak dapat melaksanakan tugas dan fungsinya.

Halaman Isi 28-29

Korban Penyalahgunaan NAPZA adalah seseorang yang menderita ketergantungan yang disebab- kan
oleh penyalahgunaan Napza (Narkotika, psikotropika dan zat- zat adiktif lainnya termasuk minuman
keras) baik atas kemauan sendiri ataupun karena dorongan atau paksaan orang lain. ilustrasi visual: l
seseorang (laki-laki / perempuan) yang pernah menyalahguna kan narkotika, psikotropika, dan zat-
zat adiktif lainnya baik dilakukan sekali, lebih dari sekali atau dalam taraf coba-coba; l secara medik
sudah dinyatakan bebas dari ketergantungan obat oleh dokter yang berwenang; dan l tidak dapat
melaksanakan keberfungsian sosialnya.

Halaman Isi 30-31

Keluarga Fakir Miskin adalah keluarga yang tidak mempunyai sumber mata pencahari- an dan tidak
mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan atau keluarga
yang mempunyai mata pencaharian, tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi
kemanusiaan. ilustrasi visual: l seseorang laki-laki yang tak mempunyai pekerjaan, tidak bisa
memenuhi kebutuhan hidup keluarga yang layak bagi manusia.
Halaman Isi 32-33

Keluarga Berumah Tidak Layak Huni, adalah keluarga yang kondisi perumahan dan lingkungannya
tidak memenuhi persyaratan yang layak untuk tempat tinggal baik secara fisik, kesehatan maupun
sosial. ilustrasi visual: l keluarga tak mampu rumah tinggal di tempat yang tidak layak, l rumah reyot
semi permanen, pinggir kali, alas rumah tanah. l lingkungan kumuh dekat pebuangan sampah
pinggir kali.

Halaman Isi 34-35

Keluarga bermasalah sosial psikologis adalah keluarga yang hubungan antar anggota keluarganya
teru- tama antara suami-istri, orang tua dengan anak kurang serasi, seh- ingga tugastugas dan fungsi
keluarga tidak dapat berjalan dengan wajar. ilustrasi visual: l suami atau istri sering tidak saling
memperhatikan atau anggota keluarga kurang berkomunikasi; l suami dan istri sering bertengkar,
hidup sendiri-sendiri walapun masih dalam ikatan keluarga; l hubungan dengan tetangga kurang
baik, sering bertengkar tidak mau bergaul/berkomunikasi; dan l kebutuhan anak baik jasmani,
rohani maupun sosial kurang terpenuhi.

Halaman Isi 36-37

Komunitas Adat Terpencil, adalah kelompok orang atau masyarakat yang hidup dalam kesat- uan -
kesatuan sosial kecil yang bersifat lokal dan terpencil, dan masih sangat terikat pada sumber daya
alam dan habitatnya secara sosial budaya terasing dan terbelakang dibanding dengan masyarakat
Indonesia pada umumnya, sehingga memerlukan pemberdayaan dalam menghadapi perubahan
lingkungan dalam arti luas. ilustrasi visual: l bentuk komunitas relatif kecil, tertutup dan homogen;
l pranata sosial bertumpu pada hubungan kekerabatan; l pada umumnya terpencil secara
geografis dan relatif sulit dijangkau; l pada umumnya masih hidup dengan sistem ekonomi
subsistem; l peralatan dan teknologinya sederhana; l ketergantungan pada lingkungan hidup
dan sumber daya alam setempat relatif tinggi; dan l terbatasnya akses pelayanan sosial ekonomi
dan politik.

Halaman Isi 38-39

Korban bencana alam adalah perorangan, keluarga atau kelompok masyarakat yang menderita baik
secara fisik, mental maupun sosial ekonomi sebagai akibat dari terjadinya bencana alam atau setelah
terjadinya benca- na alam yang menyebabkan mereka mengalami hambatan dalam melaksanakan
tugastugas kehidupannya.Termasuk dalam korban bencana alam adalah korban bencana gempa bumi
tektonik, letu- san gunung berapi, tanah longsor, banjir, gelombang pasang atau tsunami,kencang,
kekeringan, dan kebakaran hutan atau lahan, ke- bakaran permukiman, kecelakaan pesawat terbang,
kereta api, per- ahu dan musibah industri (kecelakaan kerja). ilustrasi visual: l Seseorang atau
sekelompok orang yang mengalami: l Situasi panik l korban terluka atau meninggal; l kerugian harta
benda; l dampak psikologis; dan l terganggu dalam melaksanakan fungsi sosialnya.

Halaman Isi 40-41

Korban Bencana Sosial atau Pengungsi adalah perorangan, keluarga atau kelompok masyarakat yang
menderita baik secara fisik, mental maupun sosial ekonomi sebagai akibat dari terjadinya bencana
sosial kerusuhan (konflik antar etnis, kerusuhan massal) terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat
ting- gal untuk waktu yang belum pasti yang menyebabkan mereka men- galami hambatan dalam
melaksanankan tugas-tugas kehidupannya. Menggambarkan: l kelompok yang teraniaya secara fisik l
mengalami perlakuan salah; l mengalami penelantaran; l mengalami tindakan eksploitasi; l
mengalami perlakuan diskriminasi; dan l dibiarkan dalam situasi berbahaya.
Halaman Isi 42-43

Pekerja Migran Bermasalah Sosial adalah pekerja migran internal dan lintas negara yang mengalami
masalah sosial, baik dalam bentuk tindak kekerasan, ketelantaran karena mengalami musibah (faktor
alam dan sosial) mengalami dis- harmoni sosial karena ketidakmampuan menyesuaikan diri di tem-
pat kerja baru atau negara tempatnya bekerja, maupun mengalami kesenjangan sosial sehingga
mengakibatkan fungsi sosialnya ter- ganggu. ilustrasi visual:

l pekerja migran domestik;

l pekerja migran lintas negara;

l eks pekerja migran domestik dan lintas negara;

l eks pekerja migran domestik dan lintas negara yang sakit, cacat dan meninggal dunia;

l pekerja migran tidak berdokumen (undocument);

l pekerja migran miskin;

l mengalami masalah sosial dalam bentuk :

l tindak kekerasan l eksploitasi;

l ketidakmampuan menyesuaikan diri di tempat kerja baru (negara tempat bekerja) sehingga
mengakibatkan fungsi sosialnya terganggu; dan

l mengalami traffiking.

Halaman Isi 44-45

Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah seseorang yang dengan rekomendasi profesional (dokter)
atau petugas laboratorium terbukti terinfeksi virus HIV sehingga mengalami sindrom penurunan daya
tahan tubuh (AIDS) dan hidup terlantar. ilustrasi visual: l seseorang (laki-laki/perempuan) berusia
diatas 18 (delapan belas) tahun; dan l telah terinfeksi HIV/AIDS. l

Mengalami kondisi di asingkan oleh lingkungan sosial baik keluarga, tetangga dan masyrakat luas l
Ada dalam kondisi tidak berdaya

Halaman Isi 46-47

Keluarga Rentan, adalah keluarga yang berisiko mengalami masalah, baik dari diri maupun dari
lingkungan sehingga tidak dapat mengembangkan po- tensinya. (Kepmensos RI No.49/HUK/2004)
ilustrasi visual:

l mengumpulkan barang bekas.

l Bekerja dengan pekerjaan yang beresiko tinggi dan upah yg minim

l Tidak memiliki potensi diri yang kuat

l Keluarga miskin, tidak mempunyai pekerjaan tetap; dan

l Ada potensi untuk diekploitasi

Halaman Isi 48

Penyuluh dan seluruh elemen yang membantu saling berganden- gan tangan.

Anda mungkin juga menyukai