Anda di halaman 1dari 2

Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar

yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga
Negara secara minimal. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi
kebutuhan dasar Warga Negara. Penerima pelayanan dasar pada SPM sosial untuk setiap
jenis pelayanan dasar adalah warga negara Indonesia penyandang disabilitas terlantar,
anak terlantar, lanjut usia terlantar, gelandangan-pengemis, dan korban bencana.

Penyandang disabilitas terlantar adalah seseorang yang mengalami keterbatasan fisik,


intelektual, mental, atau sensorik yang berat dan membutuhkan perawatan dan bantuan
penuh dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Anak terlantar adalah anak yang ditinggalkan atau tidak memiliki pengasuhan orang tua
atau wali, tidak memiliki rumah tangga yang stabil, dan tidak memiliki perhatian yang
cukup dari lingkungan sosial.

Lansia terlantar adalah lansia yang tidak memiliki tempat tinggal, dukungan sosial, dan
perawatan yang memadai, sehingga memerlukan perhatian khusus dari pemerintah,
masyarakat, dan organisasi sosial.

Gelandangan dan pengemis juga menjadi penerima layanan dasar dalam SPM.
Gelandangan didefinisikan sebagai seseorang yang tidak memiliki tempat tinggal tetap
dan tidak memiliki pekerjaan yang stabil.

Korban bencana adalah orang/sekelompok orang yang mengalami dampak buruk akibat
bencana, seperti kerusakan dan atau kerugian harta benda, penderitaan dan atau
kehilangan jiwa.

Kriteria rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar, anak telantar dan lanjut
usia telantar adalah tidak ada lagi perseorangan, keluarga, dan masyarakat yang
mengurus, rentan mengalami tindak kekerasan dari lingkungannya dan masih memiliki
keluarga, tetapi berpotensi mengalami tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi dan
penelantaran.

Kriteria bagi gelandangan dan pengemis yang berhak mendapat pelayanan rehabilitasi
sosial dasar di dalam panti sosial adalah kepala keluarga berusia 19 tahun sampai dengan
60 tahun, tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, tidak terpelihara, tidak terawat dan tidak
terurus, tidak memiliki tempat tinggal tetap dan tidak ada lagi perseorangan, keluarga dan
masyarakat yang peduli.

Sedangkan kriteria penerima layanan rehabilitasi sosial dasar bagi korban bencana daerah
provinsi per satu kali kejadian bencana adalah jumlah pengungsi/penyintas sebanyak 51
orang sampai dengan 100 orang, dampak bencana meliputi lebih dari 1 daerah
kabupaten/kota dan adanya surat penetapan bencana dari gubernur.

Anda mungkin juga menyukai