MODUL 2
GAMBARAN TENTANG LANSIA DALAM
ISU KEKERASAN BERBASIS GENDER
Pengantar
TUJUAN
• Memiliki pemahaman tentang definisi lansia, kategori lansia berdasarkan hukum nasional dan
internasional.
• Mampu mengidentifikasi faktor penarik dan pendorong terjadinya KBG pada Lansia, serta
memahami dampak dari KBG bagi Lansia.
• Mampu menganalisa dan memetakan layanan yang dibutuhkan bagi Lansia korban KBG.
Pengantar
MATERI
Kerangka Hukum Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelayanan Lanjut Usia
ümemukul,
ümendorong,
ümenendang atau bertindak kasar,
üpenyalahgunaan obat-obatan,
üpengekangan atau pengurungan.
Kekerasan Emosional atau kekerasan psikis
adalah
Perlakuan apapun terhadap lansia yang bisa menyebabkan
sakit secara emosional, psiklogis, atau penderitaan.
Contohnya:
ü intimidasi dengan cara membentak atau ancaman,
üpenghinaan dan ejekan,
ükebiasaan menyalahkan dan mengkambinghitamkan lansia,
ümengabaikan lansia, mengisolasi lansia dari teman-
temannya,
ümelarangnya untuk beraktivitas
ümelakukan teror.
Kekerasan Seksual seperti :
ümelakukan kontak fisik terhadap lansia tanpa persetujuannya.
Kontak fisik yang dimaksud bisa berupa tindakan seksual namun,
ütindakan seperti memperlihatkan lansia material pornografi,
ümemaksanya untuk menonton aktivitas seksual, atau
ümemaksanya untuk membuka baju juga termasuk bentuk
kekerasan seksual terhadap lansia,
ühingga perkosaan dan
übentuk-bentuk pelecehan lainnya.
Penelantaran Lansia, adalah:
Kegagalan untuk memenuhi tugas mengurus lansia. Bentuk kekerasan ini merupakan yang
paling umum, meliputi lebih dari setengah kasus kekerasan terhadap lansia secara
keseluruhan. Penelantaran ini sifatnya bisa sengaja atau tidak sengaja, tergantung dari faktor
seperti ketidaksadaran atau penolakan bahwa lansia membutuhkan perawatan.
Tanda dan gejala penelantaran terhadap lansia yang dapat dilihat seperti :
ü malnutrisi atau kehilangan berat badan tiba-tiba,
ü kebersihan yang kurang,
ü kondisi tempat tinggal yang menyedihkan,
ü pakaian yang tidak tepat atau kurang,
ü kurangnya pemenuhan protokol pengobatan,
ü jengkel,
ü badan yang kotor,
ü kacamata yang pecah atau ukuran tidak tepat,
ü gigi palsu atau alat bantu dengan tidak berfungsi baik.
ü Penerlantaran atau kelalaian ada yang tidak disengaja dan yang disengaja. Kelalaian yang
tidak disengaja terjadi ketika pemberi asuhan tidak mengerti atau tidak dapat memberikan
perawatan yang tepat. Dapat diperbaiki dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
dalam upaya untuk mencegah perilaku kelalaian terhadap lansia. Sedangkan Kelalaian yang
disengaja dianggap sebagai kesengajaan dan bermaksud untuk mengganggu-merusak, seperti
penolakan lansia untuk mendapatkan sumber-sumber, perawatan, pengobatan, makanan dan
lain-lain.
Eksploitasi Finansial, adalah :
Tindakan memanfaatkan dan menggunakan keuangan atau properti
lansia secara tidak sah atau tanpa seizinnya. Tindakan tersebut bisa
dilakukan oleh perawat lansia atau orang lain. Perawat atau
pengasuh lansia biasanya melakukan eksploitasi finansial seperti:
ü menyalahgunakan uang pribadi, kartu kredit, atau rekening bank
lansia,
ümencuri uang dan properti lansia,
üMemalsukan tanda tangan lansia,
ümelakukan pencurian identitas dan Penipuan.
üSelain itu bentuk eksploitasi lainnya adalah mengeksploitasi
secara ekonomi dengan cara merekrut lansia untuk mengemis di
jalan raya atau ditempat-tempat lainnya.
Kekerasan Terhadap Lansia oleh Pekerja Medis
dan Profesional:
Bentuk kekerasan ini bisa dilakukan oleh dokter, suster,
staf rumah sakit, dan perawat profesional lainnya.
Tindakan yang dilakukan termasuk tidak menyediakan
fasilitas kesehatan yang seharusnya, namun tetap
meminta bayaran, mematok harga yang terlalu berlebihan
dan tidak setara dengan fasilitas yang diberikan, Sengaja
terlalu banyak memberikan obat atau terlalu sedikit
memberikan obat, menawarkan pengobatan palsu untuk
penyakit tertentu.
Penyalahgunaa kekuasaan/tanggung jawab, misalnya:
ü pada saat distribusi bantuan yang tidak sampai pada lansia yang seharusnya
membutuhkan bantuan. Saat ada bantuan sosial untuk Lansia, yang menerima bantuan
adalah anggota keluarganya sementara lansia tersebut tidak mengetahui bahkan tidak
menikmati bantuan tersebut, sehingga yang menikmati bantuan adalah keluarganya
atau bahkan orang lain atau pihak lain,
ü Pemberian bantuan dalam situasi bencana, dimana Lansia sering terlewatkan.
ü Faktor kemiskinan keluarga membuat para lansia lebih banyak mengalami kekerasan
dari anggota keluarganya sendiri seperti dipaksa/terpaksa mencuci piring/baju, menjaga
cucu, dan sering kali menghadapi bentakan, dianggap beban/merepotkan. Dalam
keadaan ini, lansia tidak diberi cukup waktu untuk istirahat dan beribadah,
ü Sering kali pendampingan/pelayanan yang diberikan tidak/kurang tepat/sesuai, karena
aparat tidak memahami aturan karena itu dimungkinkan terjadinya politik bantuan,
misalnya bantuan tersebut dijadikan sebagai alat kampanye dll, membuat Lansia
ketergantungan terhadap pihak lain dalam mengakses bantuan/layanan.
ü Layanan dengan sistem digitalisasi atau berbasis teknologi, lansia menjadi tidak bisa
mendapatkan bantuan medis/sosial, maka tanpa keterlibatan kaum mudah sebagai
pendamping, lansia tidak bisa mengakses bantuan/layanan, dampaknya mereka tidak
mendapatkan bantuan.
Secara Psikologis, misalnya :
Dampak KBG pada lansia: q menyalahkan diri sendiri, karena dirinya
dimasa lansia tidak mendapatkan kehidupan
yang layak, dimasa tua kerap dianggap
sebagai ketidak beruntungan, kutukan,
hukuman dll. Hal ini memperburuk kondisi
lansia khususnya secara psikologis, tidak
memiliki harapan, tidak ingin sembuh dari
penyakitnya dan cenderung menanggung
sendiri kekerasan yang dialaminya.
• Lansia merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami KBG baik dalam rumah tangga,
masyarakat, layanan publik dan dalam situasi bencana.
• KBG pada lansia memiliki dampak yang berlipat karena lansia memiliki kerentanan sebelum KBG itu
terjadi.
• Lansia memiliki hak untuk mendapatkan layanan berdasarkan kondisi dan kebutuhannya.
• Pelaku KBG bisa siapa saja termasuk anggota keluarga, pendamping, masyarakat, petugas dan penyedia
layanan.
TERIMA KASIH