JAMINAN SOSIAL
Oleh:
Gadis Tazkia
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
dimana semua aspek dalam diri seseorang mengalami pertumbuhan dan
kematangan sehingga ini adalah masa untuk seorang remaja mencari jati
dirinya.
Berdasarkan latar belakang diatas, dimakalah ini penulis akan
membahas mengenai kasus Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) pada anak di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan definisi dari Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) pada anak!
2. Bagaimana data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
pada anak di Indonesia dan di Kalimantan Barat?
3. Apa saja dan bagaimana program yang dilakukan pemerintah dalam
mengatasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada
anak?
4. Berikan contoh kasus Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) pada anak!
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui definisi dari Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial pada anak
2. Untuk mengetahu jumlah PMKS anak di Indonesia
3. Untuk mengetahui peran pemerintah dalam PMKS kategori anak
4. Untuk mengetahui kasus-kasus dari PMKS kategori anak di Indonesia
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
e. Anak balita yang dieksploitasi secara ekonomi seperti anak
balita yang disalahgunakan orang tua menjadi pengemis di
jalanan, dan
f. Anak balita yang menderita gizi buruk atau kurang.
2) Anak Terlantar
Anak terlantar adalah seorang anak yang berusia 6 (enam) tahun
sampai dengan 18 (delapan belas) tahun, meliputi anak yang
mengalami perlakuan salah dan ditelantarkan oleh orang tua/keluarga
atau anak kehilangan hak asuh dari orang tua/keluarga.
Kriteria anak terlantar:
a. Berasal dari keluarga fakir miskin.
b. Anak yang dilalaikan oleh orang tuanya, dan
c. Anak yang tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya.
4) Anak Jalanan
Anak jalanan adalah anak yang rentan bekerja di jalanan, anak yang
bekerja di jalanan atau anak yang bekerja dan hidup di jalanan yang
6
menghasilkan sebagian besar waktunya untuk melakukan kegiatan
hidup sehari-hari.
Kriteria anak jalanan:
a. Menghabiskan sebagian besar waktunya dijalanan maupun
ditempat- tempat umum, atau
b. Mencari nafkah dan/atau berkeliaran di jalanan maupun
ditempat- tempat umum.
7
Kriteria anak yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan
salah:
a. Anak (laki-laki/perempuan) dibawah usia 18 (delapan belas)
tahun;
b. Sering mendapat perlakuan kasar dan kejam dan tindakan yang
berakibat secara fisik dan/atau psikologis;
c. Pernah dianiaya dan/atau diperkosa; dan
d. Dipaksa bekerja (tidak atas kemauannya).
8
B. Data Penyandang PMKS Kategori Anak
Berikut data PMKS anak di Indonesia
Kategori PMKS 2017 2018 2019
Balita terlantar 1.309 762 620
Anak terlantar 13.960 11.009 9.607
Anak berhadapan dengan hukum 1.403 1.434 1.251
Anak jalanan 16.416 16.000 12.000
Anak dengan disabilitas 29.530 29.025 27.129
Anak yang menajdi korban tindak 829 762 697
kekerasan atau diperlakukan salah
Anak yang memerlukan 338 445 100
perlindungan khusus
9
PKSA adalah upaya yang terarah, terpadu dan berkelanjutan yang
dilakukan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam bentuk
pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar anak yang termasuk
kedalam Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). PKSA
dibagi menjadi 5 komponen utama program, yaitu:
10
MASYARAKAT Kota Pekanbaru meminta Pemerintah Kota segera
menertibkan pengemis, gelandangan dan pedagang asongan di sejumlah
lokasi. Karena menjelang akhir tahun ini keberadaan mereka semakin
ramai dan mersahkan. Bahkan lebih mirisnya, adalah pengemis ini
dilakukan oleh anak-anak dibawah umur yang masih balita. Aksi
mengemis dan dengan modus menjual tisu, jualan kue-kue basah, kerupuk
di perempatan lampu pengatur lalu lintas terlihat di Jalan Gajah Mada,
lampu merah Simpang Mal SKA, lampu merah Tabek Gadang dan di
sejumlah persimpangan lampu merah lainnya. Sejumlah pengemis dari
kalangan anak-anak itu dikoordinasikan oleh orang dewasa. Aksi mereka
selalu dipantau, sehingga anak-anak pengemis itu tidak takut.
Sementara itu, sebelumnya Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI)
Kota Pekanbaru menyoroti masih banyaknya eksploitasi anak di
Pekanbaru. Hal tersebut karena masih banyaknya anak dibawah umur yang
masih terlihat mengemis, menjajakan dagangannya seperti tisu dan juga
minuman di persimpangan lampu merah. "Kami dari LPAI mendesak
seluruh pihak untuk mendukung Kota Pekanbaru untuk menjadi kota yang
layak anak, terutama eksploitasi anak. Kami mengajak seluruhnya untuk
11
mengatasi permasalahan ini," ujarnya. Ketua LPAI Riau, Ester Yuliani
Manurung.
2. Ibu di Malang Cambuki Anaknya karena Tak Kunjung Paham
Saat Diajari Matematika (www.kompas.com)
Kejadian tersebut bermula ketika sang anak berinisial RSK yang baru
berusia 8 tahun mengerjakan tugas sekolah dibantu oleh ibunya, yang
berinisial MA. Meski telah diajari berulang kali, RSK tetap saja merasa
kesulitan dalam mengerjakan tugas Matematika dari sekolah tersebut.
Diduga geram dengan anaknya, sang ibu mencambuk kaki korban dengan
menggunakan selang. "MA ini merasa jengkel dan melakukan
penganiayaan terhadap korban dengan cara memukul kaki sebelah kiri
dengan menggunakan selang, lalu menggigit tangan sebelah kanan
korban," jelas Andaru.
12
yang terjaring petugas kepada media mengaku, dirinya berasal dari
Sumatera Utara.
"Kami ada yang dari Sumbar, dan ada juga yang dari Medan. Datang ke
Pekanbaru menumpang mobil sayur. Di Pekanbaru ini kami baru dua
hari," ujarnya enggan menyebutkan nama.
13
Rizal menegaskan, kepolisian telah mengamankan pelaku NT dan
sejumlah barang bukti berupaka pakaian korban dan tersangka.
Tersangka NT juga dijerat dengan Undang-undang tentang
Perlindungan Anak. “Terhadap tersangka dilakukan penahanan karena
dikhawatirkan akan melakukan perbuatan serupa. Sementara korban
dirawat inap di rumah sakit,” tutup Rizal.
14
oleh Dinas Sosial Pontianak pernah mengamakan satu di antara mereka
dengan kasus yang sama. “Bahkan oleh Dinsos sudah pernah dibina.
Jadi kami berkesimpulan bahwa ibu ini tidak ada efek jera, karena
ketika diamankan dan dibina tapi tidak pernah berhenti” kata Alik.
Atas dasar ini, sebetulnya KPPAD Kalbar ingin mendorong agar kasus
ini diproses secara hukum, sebab jika mengacu pada Undang-undang
Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, terutama pada
pasal 76 I, keduanya dapat dikatakan secara sah dan terbukti
melanggar peraturan anak di bidang ekonomi. Adapun ancaman
pidananya adalah kurungan badan selama 10 tahun dan denda sebesar
Rp200 juta.
Di lain pihak, salah seorang pedagang kaki lima yang berjualan di
sekitar lokasi ini bercerita, sebetulnya aktivitas itu sudah sejak lama
terjadi. Biasanya, anak-anak datang diantar oleh seorang laki-laki
dewasa. Selama anak-anak beraktivitas, laki-laki dewasa itu akan
menunggu mereka di sekitar halte atau langsung beranjak pergi.
15
"Tragisnya dari tiga kasus di Kubu Raya, satu kasus merupakan
penjualan bayi," ujarnya di Pontianak, Kamis (3/9/2020)
Selain perdagangan anak, KPPAD Kalbar juga mencatat sejumlah
kasus yang melibatkan anak. Di antaranya kasus kejahatan seksual
sebanyak enam kasus, kasus kekerasan fisik tiga kasus. Berikutnya
kasus narkoba satu kasus, dan kasus anak hilang dua kasus.
Sementara kasus dengan pelaku anak atau Anak Berhadapan dengan
Hukum (ABH) tercatat sebanyak 14 kasus.
"Dari 14 kasus ini tujuh kasus di Kota Pontianak terbagi lima kasus
trafficking, satu kasus narkoba dan satu kasus pencurian. Di Kabupaten
Mempawah itu ada enam kasus semuanya terkait kasus kekerasan. Dan,
di Kabupaten Kubu Raya ada satu kasus yaitu kasus pencurian,"
katanya.
Dia menambahkan, kasus-kasus yang terungkap sepanjang kuartal
pertama 2020 itu ada yang berasal dari pengaduan, namun juga ada
yang non-pengaduan.
"Total keseluruhan sebanyak 262 pengaduan," ujarnya.
16
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Setelah saya pahami materi tentang PMKS, dapat disimpulkan
bahwa anak-anak yang turun kejalanan banyak yang melakukan hal
tersebut karena di paksa oleh orang tua mereka hal tersebut bisa dipastikan
karena faktor ekonomi yang rendah. Anak anak yang menjadi turun
kejalanan juga bisa terjadi karena kurangnya rasa saying dan kurangnya
kepedulian orang tua mereka pada saat dirumah.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://riaupos.jawapos.com/pekanbaru/17/12/2019/217457/pengemis-bawa-anak-
kecil.html Diakses pada 23 September 2020 pukul 09.00WIB
https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/03/133100265/viral-video-ibu-di-
malang-cambuki-anaknya-karena-tak-kunjung-paham-saat?page=all Diakses pada
23 September 2020 pukul 09.20WIB
https://riauaktual.com/news/detail/61120/tujuh-orang-anak-jalanan-di-bawah-
umur-diamankan-satpol-pp-pekanbaru.html Diakses pada 23 September 2020
pukul 09.45WIB
https://regional.kompas.com/read/2020/09/14/18164811/ibu-aniaya-anak-
kandung-usia-4-tahun-dipukuli-dengan-sendok-dan-piring Diakses pada 23
September 2020 pukul 10.05WIB
https://www.suarapemredkalbar.com/read/ponticity/18022020/kasus-eksploitasi-
anak-di-pontianak-ibu-paksa-anak-jadi-pengemis Diakses pada 24 September
2020 pukul 10.10WIB
https://kalbar.inews.id/berita/7-anak-di-kalbar-jadi-korban-perdagangan-manusia-
selama-agustus Diakses pada 24 September 2020 pukul 10.30WIB
18