NIM : 180902035
1. Prakontrak,
Setelah itu saya akan memperkenalkan profil diri sampai kepada disiplin ilmu,
dan kemampuan-kemampuan lain saya yang akan diterapkan dalam proses
konsultasi masalah si klien.
Dalam hal ini saya sebagai konsultan akan menjalin komunikasi secara
formal dan terarah kepada si klien terkait apa capaian yang menjadi
target selama proses penanganan masalah berlangsung.
Proses penanganan ini akan berlangsung selama 3 bulan dan proses konsultasi akan
dilakukan 3 kali dalam seminggu. Tujuannya adalah agar ada rentang waktu untuk
penyesuaian dengan lingkungan klien semisal setelah hari pertama dilakukan
konsultasi.
Selama proses itu berlangsung, si klien harus focus terhadap rencana penanganan dan
mengikuti setiap aturan main yang saya berikan sebagai konsultan
Selama 3 bulan akan ada total 30 kali konsutasi secara tatap muka. Yakni setiap
minggunya akan berlangsung sebanyak 3 kali yakni di hari selasa, kamis dan sabtu.
Setelah penanganan berjalan selama 3 bulan, setelah itu akan ada proses terminasi
yang akan memutus layanan penanganan terhadap si klien. Selama hal itu berlangsung
maka saya sebagai konsultan akan sembari mengevaluasi apa kelebihan dan
kekurangan dari penanganan yang saya tawarkan kepada si klien serta apa-apa saja
kendala yang dihadapi si klien Ketika mendapatkan layanan penanganan tersebut
4. Identifikasi masalah
1) Keterbatasan dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar. Anak jalanan tidak mampu
memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal yang manusiawi.
2) Kesehatan buruk
3) Partisipasi pendidikan rendah
4) Kondisi sosial, mental dan spiritual tidak kuat/rapuh.
5. Analisis masalah
Anak jalanan pada umumnya tidak mampu memenuhi kebutuhan makan, pakaian,
dan tempat tinggal yang manusiawi. Umumnya mereka makan 2 kali sehari, dan
jarang ada makanan tambahan. Selanjutnya, dilihat dari pemenuhan kebutuhan
pakaian, umumnya mereka memiliki pakaian 2 stel. Kemudian dilihat dari
kebutuhan tempat tinggal, sebagian mereka menempati “rumah” dengan kondisi
semi permanen dan tidak permanen. Bahkan, sebagian menempati lorong-lorong
pasar sebagai “rumah” mereka.
Kebanyakan orang tua anak jalanan bekerja sebagai buruh, kuli bangunan, tukang
becak, pedagang/sektor informal dan buruh serabutan. Di salah satu lokasi,
ditemukan orang tua anak jalanan sebagian besar pengamen. Kondisi tersebut
mengakibatkan tumbuh kembang anak jalanan (terutama mental dan sosial) tidak
optimal. Hal ini akan berdampak pada kapasitas kecerdasan mereka yang rendah,
sikap dan perilaku implusif, agresif serta mental mereka rapuh ketika mereka
memasuki dunia dewasa
2) Kesehatan buruk.
Anak jalanan rentan terhadap penyakit kulit, ISPA, dan diare. Kehidupan yang
tidak teratur dan akrab dengan sumbersumber polusi, merupakan faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap status kesehatan mereka. Selain itu, mereka rentan
mengidap penyakit menular seksual, akibat dari pergaulan bebas dengan lawan
jenis dan kelompok risiko tinggi menularkan penyakit menular seksual.
Pada beberapa kasus, orang tua anak jalanan pernah menjadi anak jalanan juga
ketika seusia anaknya, yaitu melakukan kegiatan mengamen dan mengamis.
Proses sosialisasi tersebut membentuk sikap mental dan spiritual mereka yang
seringkali tidak sesuai dan bahkan bertentangan/melanggar aturan dan hukum
yang berlaku. Oleh karena itu, berkata kasar, jorok, tidak santun yang menurut
masyarakat umumnya tidak baik bagi mereka merupakan sesuatu yang baik.
jadi, disini ada perbedaan pemahaman baik dan buruk antara masyarakat
umum dan anak jalanan. hubungan anak dengan orang tua umumnya baik. mereka
sebagian besar kembali ke orang tua setelah melakukan aktivitas di jalanan.
sebagian besar anak merasa bangga dengan orang tuanya sebagai pekerja keras
dan sayang kepada mereka.
Orang tua anak mengetahui kegiatan anaknya dan memberikan dukungan
dengan menyiapkan keperluan anak untuk melakukan aktivitas di jalanan.
sebagian anak jalanan mengalami tekanan psikis akibat perlakuan dari orang
tuanya dan orang dewasa lain. Mereka mendapatkan perlakuan salah, tindakan
kekerasan, penelantaran dan eksploitasi secara ekonomi.
Ditemukan kasus dimana anak jalanan ditargetkan setiap hari membawa uang
jumlah tertentu ketika kembali kerumah. Bila uang yang dibawa pulang kurang
dari target, anak mendapatkan hukuman, seperti dimarahi, dipukul, tidak boleh
tidur di rumah dan tidak diberi makan. Tekanan psikis dari orang tua tersebut
makin bertambah, ketika mereka mendapatkan perlakuan dari orang-orang dewasa
di jalanan dan oknum petugas. Sebagian anak jalanan mendapatkan perlakuan
kurang bersahabat oleh oknum petugas Satpol PP
B) Sebagian anak sudah menyalahgunakan NAPZA dan pergaulan bebas
dengan lawan jenisnya.
Kondisi ini juga menggambarkan rapuhnya mental dan spritual anak jalanan,
baik karena tekanan ekonomi maupun hubungan sosial yang buruk di lingkungan
keluarga maupun di dalam komunitas mereka. Banyak diantara teman si klien
yang sudah menggunakan NAPZA dan terjerumus ke pergaulan bebas. Hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan si anak jalanan tadi dalam menyikapi
pengaruh buruk yang dating dari luar sehingga mereka tidak bisa membedakan
mana yang seharusnya dilakukan dan mana yang tidak seharusnya dilakukan.
7. Penerapan rencana,
8. Evaluasi rencana,
Untuk tahap akhirnya, layanan penanganan masalah yang saya tawarkan ini
adalah suatu upaya yang saya lakukan agar si klien bisa menolong dirinya
sendiri untuk menemukan solusi atas dirinya sendiri melalui rencana
penanganan yang sudah saya tetapkan sebagai konsultan.
Dalam hal ini, tujuan dari rencana penanganan tersebut adalah untuk
membuka mata dan pikiran si klien tentang definisi hidup. Dan apa yang harus
dilakukan dalam hidup, serta untuk mengembalikan jati diri si klien sekaligus
untuk mengembalikan keberfungsian sosial si klien.
Hal ini akan memberikan gambaran kepada saya sebagai konsultan dan si
klien sebagai konsulti tentang seberapa efektif tawaran rencana penanganan
yang saya berikan, apa kekurangan dan kelebihan perencanaan tersebut dan
apa potensi yang bisa dimanfaatkan dari diri si klien maupun saya sebagai
konsulti.
Adapun tujuan utama dari rencana penanganan ini adalah agar si klien bisa
bertumbuh dan berkembang sama seperti anak anak pada umumnya yang
berhak mendapatkan akses terhadap berbagai lini dan aspek dalam kehidupan
masyarakat.