Askep Gastritis
Askep Gastritis
Disusun Oleh
i
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
(.......................................) (.......................................)
DAFTAR ISI
ii
Halaman Judul..................................................................................................i
Halaman Pengesahan........................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
A. Pengertian.............................................................................................1
B. Etiologi.................................................................................................1
C. Tanda dan Gejala..................................................................................2
D. Komplikasi............................................................................................3
E. Patofisiologi..........................................................................................4
F. Fokus Pengkajian..................................................................................4
G. Pathway.................................................................................................6
H. Diagnosa Keperawatan yang Muncul...................................................6
I. Penatalaksanaan Gastritis ...........................................6
J. Pencegahan...........................................................................................7
K. Intervensi Keperawatan........................................................................8
BAB II Tinjauan Kasus....................................................................................10
BAB III Pembahasan........................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Hernia adalah penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian
lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen isi perut
menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan dinding perut
(Sjamsuhidayat, 2004).
1
B. Etiologi
a. Umur
Penyakit ini dapat diderita oleh semua kalangan tua, muda, pria
maupun wanita. Pada Anak – anak penyakit ini disebabkan karena kurang
sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya
testis. Pada orang dewasa khususnya yang telah berusia lanjut disebabkan
oleh melemahnya jaringan penyangga usus atau karena adanya penyakit
yang menyebabkan peningkatan tekanan dalam rongga perut .
b. Jenis Kelamin
Hernia yang sering diderita oleh laki – laki biasanya adalah jenis
hernia Inguinal. Hernia Inguinal adalah penonjolan yang terjadi pada
daerah selangkangan, hal ini disebabkan oleh proses perkembangan alat
reproduksi. Penyebab lain kaum adam lebih banyak terkena penyakit ini
disebabkan karena faktor profesi, yaitu pada buruh angkat atau buruh
pabrik. Profesi buruh yang sebagian besar pekerjaannya mengandalkan
kekuatan otot mengakibatkan adanya peningkatan tekanan dalam rongga
perut sehingga menekan isi hernia keluar dari otot yang lemah tersebut
d. Keturunan
Resiko lebih besar jika ada keluarga terdekat yang pernah terkena
hernia.
e. Obesitas
2
Berat badan yang berlebihan menyebabkan tekanan berlebih pada
tubuh, termasuk di bagian perut. Ini bisa menjadi salah satu pencetus
hernia. Peningkatan tekanan tersebut dapat menjadi pencetus terjadinya
penonjolan organ melalui dinding organ yang lemah.
f. Kehamilan
g. Pekerjaan
3
b. Hernia epigastrik
Terjadi di antara pusar dan bagian bawah tulang rusuk di garis
tengah perut. Hernia epigastrik biasanya terdiri dari jaringan lemak dan
jarang yang berisi usus. Terbentuk di bagian dinding perut yang relatif
lemah, hernia ini sering menimbulkan rasa sakit dan tidak dapat didorong
kembali ke dalam perut ketika pertama kali ditemukan.
c. Hernia umbilikal
Berkembang di dalam dan sekitar umbilikus (pusar) yang
disebabkan bukaan pada dinding perut, yang biasanya menutup sebelum
kelahiran, tidak menutup sepenuhnya.
d. Hernia inguinalis
Merupakan hernia yang paling umum terjadi dan muncul sebagai
tonjolan di selangkangan atau skrotum. Hernia inguinalis terjadi ketika
dinding abdomen berkembang sehingga usus menerobos ke bawah melalui
celah. Hernia tipe ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada
perempuan.
e. Hernia femoralis
Hernia ini muncul sebagai tonjolan di pangkal paha. Tipe ini lebih
sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.
f. Hernia insisional
Hernia ini dapat terjadi melalui luka pasca operasi perut. Hernia ini
muncul sebagai tonjolan di sekitar pusar yang terjadi ketika otot sekitar
pusar tidak menutup sepenuhnya.
D. Patofisiologi
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami
pertumbuhan tekanan seperti tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang
berat, pada saat buang air besar atau batuk yang kuat atau bersin dan
perpindahan bagian usus ke daerah otot abdominal, tekanan yang berlebihan
pada daerah abdominal itu tentu saja akan menyebabkan suatu kelemahan
4
mungkin disebabkan dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya
pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses
perkembangan yang cukup lama, pembedahan abdominal, kemudian terjadi
hernia. Karena organ– organ selalu saja melakukan pekerjaan yang berat dan
berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga terjadilah penonjolan
yang mengakibatkan kerusakan yang sangat parah. Sehingga akhirnya
menyebabkan kantung yang terdapat dalam perut menjadi atau mengalami
kelemahan.
E. Manifestasi klinik
a. Berupa benjolan
b. Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan
c. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada komplikasi
d. Terdapat keluhan kencing berupa disuria pada hernia femoralis yang
berisi kandung kencing
F. Penatalaksanaan medis
a. Secara konservatif (non operatif)
Reposisi hernia
Hernia dikembalikan pada tempat semula bisa langsung dengan tangan
Penggunaan alat penyangga dapat dipakai sebagai pengelolaan
sementara, misalnya pemakaian korset
b. Secara operatif
Hernioplasti
Memindahkan fasia pada dinding perut yang lemah, hernioplasti sering
dilakukan pada anak – anak
Herniographi
Pada bedah elektif, kanalis dibuka, isi hernia di masukkan, kantong
diikat, dan dilakukan bainy plasty atau teknik yang lain untuk
5
memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Ini sering dilakukan
pada orang dewasa
Herniotomi
Seluruh hernia dipotong dan diangkat lalu dibuang. Ini dilakukan pada
klien dengan hernia yang sudah nekrosis
G. Fokus Keperawatan
1. Pengkajian
a. Aktivitas/istirahat
b. Eliminasi
f. Keamanan
6
Gejala: adanya riwayat masalah punggung yang baru saja terjadi.
Kriteria hasil:
7
Rasional: Menurunkan gaya gravitasi dan gerak yang dapat
menghilangkan spasme otot dan menurunkan edema dan
tekanan pada struktur sekitar discus intervertebralis.
Kriteria hasil:
8
3) Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
masalah yang dihadapinya
Kriteria hasil:
9
Rasional: Keterbatasan aktivitas tergantung pada kondisi tang
khusus tetapi biasanya berkembang dengan lambat sesuai
toleransi.
Kriteria hasil:
10
Rasional: Klien dapat mengontrol masukan nutrisi yang
adekuat sesuai kebutuhan, yang digunakan sebagai cadangan
energi yang untuk beraktivitas.
Kriteria hasil:
11
2) Pertahankan pasien dalam posisi terlentang sempurna selama
beberapa jam
12
DAFTAR PUSTAKA
Poppy Kumala, dkk. (2005). Kamus Saku Kedokteran Dorland. EGC: Jakarta
R. Sjamsuhidayat & Wim, D.J. (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah. Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta
Poppy Kumala, dkk. (2005). Kamus Saku Kedokteran Dorland. EGC: Jakarta
R. Sjamsuhidayat & Wim, D.J. (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah. Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta
13