Anda di halaman 1dari 4

No :FRM-SKP/042

Tanggal :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG Revisi : 00
Halaman : 1 dari 2

TUTORIAL KLINIK
Nama : Nanda Karunia Hanifah
NIM : 2022030071
Stase : Keperawatan Maternias

MORE DON’T PROBLEM


NO PROBLEM HYPOTESIS MECHANISM LEARNING ISSUES
INFO KNOW SOLVING
1 DS : Pasien Ketidaknyamana Pasca bersalin Hasil Penanganaan Ketidaknyaman pasca Perawatan
mengatakan nyeri n Pasca Partum laboratorium Nyeri Pasca partum adalah perasaan Kenyamanan (I.08245)
diperut bagian (L.07061) Luka epiostomi Hemoglobin Partum? tidak nyaman yang Observasi
bawah 12.8 (L), berhubungan dengan 1. Monitor TTV (TD,
P : Nyeri dirasa sej
ak kontraksi dimul
Terputusnya Leukosit kondisi setelah N, S, RR)
ai kontinuitas jaringan 10490 (H), melahirkan (Tim Pokja 2. Identifikasi gejala
Q : Nyeri seperti te Hematokrit SDKI DPP PPNI, yang tidak
rsayat – sayat Ketidaknyamanan 37 (L) 2017). menyenangkan
R : Nyeri pada bagi Pasca Partum Penanganan nyeri (nyeri)
an perut dan perine 3. Identifikasi
um
Terapi Obat partum yaitu dengan
pemahaman tentang
S : skala 7 RL 20tpm melakukan Tarik napas kondisi, situasi, dan
T : Terus-menerus Gastrul dalam dan istighfar perasaannya
1/8tab Teknik relaksasi nafas Terapeutik
DO : Oxytocin 5iu dalam merupakan salah 1. Berikan posisi
- Kesadaran
komposmentis, satu tindakan yang nyaman
GCS 15 (E4 M6 dapat menstimualsi 2. Ciptakan
V5) tubuh untuk lingkungan yang
- Pasien tampak mengeluarkan opioid nyaman
tidak nyaman 3. Dukung keluarga
endogen yaitu
- Pasien tampak dan pengasuh
endorphin dan enfekalin
menahan nyeri terlibat dalam
- Pasien tampak yang memiliki sifat terapi/pengobatan
gelisah dan seperti morfin dengan Edukasi
meringis menahan efek analgetik. Teknik 1. Jelaskan mengenai
nyeri relaksasi nafas dalam kondisi dan pilihan
- Terjadi kontraksi dipercaya dapat terapi/pengobatan
uterus menurunkan intensitas 2. Ajarkan terapi
- TD 133/69 nyeri melalui relaksasi
mmHg, Nadi 69 mekanisme yaitu 3. Ajarkan tehnik
x/m, RR 22 x/m dengan merelaksasikan distraksi dan
dan suhu 36.5C, imajinasi
otot-otot skelet yang
SPO2 99%. terbimbing (Tarik
mengalami spasme
- TB 156 cm dan nafas dalam dan
BB 64 Kg yang disebabkan oleh istihfar)
peningkatan Kolaborasi
prostaglandin sehingga 1. Kolaborasi
terjadi vasodilatasi pemberian
pembuluh darah dan analgetik, jika
akan meningkatkan perlu.
aliran darah ke daerah
yang mengalami
spasme dan iskemik.
penurunan nyeri oleh
teknik relaksasi nafas
dalam disebabkan
ketika seseorang
melakukan relaksasi
nafas dalam untuk
mengendalikan nyeri
yang dirasakan, maka
tubuh akan
meningkatkan
komponen saraf
parasimpatik secara
stimulan, maka ini
menyebabkan
terjadinya penurunan
kadar hormon kortisol
dan adrenalin dalam
tubuh yang
mempengaruhi tingkat
stress seseorang
sehingga dapat
meningkatkan
konsentrasi dan
membuat klien merasa
tenang untuk mengatur
ritme pernafasan
menjadi teratur
(Ibrahim et al., 2020)

Hasil penelitian
menunjukkan dengan
dilakukan relaksasi
nafas dalam dapat
mengurangi intensitas
nyeri pasien post
operasi dapat
berkurang. Relaksasi
diberikan tidak hanya
sekali tetapi berkali-kali
hingga responden
merasa nyeri berkurang
(Ibrahim et al., 2020)

Anda mungkin juga menyukai