Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN TN. S DENGAN FRAKTUR LUMBAL KE 5


DI RUANG EDELWEIS RSUD Dr. R GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PROGRAM PROFESI NERS
SEMESTER 1

Disusun Oleh:

Evi Nur Janah

I4B022008

KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN PROFESI NERS

PURWOKERTO

2022
PENGKAJIAN
Tanggal : Senin, 19 September 2022
Jam : 08.00
1. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 51 tahun
Tanggal Lahir : 2 Mei 1971
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Selanegara 002/001 Kaligondang
Agama : Islam
Suku : Jawa
No. RM : 00823504
Diagnosa Medis : Fraktur Lumbal ke 5
2. Riwayat Kesehatan Saat Masuk RS
Tn. S masuk di IGD RS dr. R. Goeteng Taroenadibrata pada 18 September 2022
pukul 22.00 dengan keluhan post kecelakaan lalu lintas dengan lecet pada tangan dan kaki,
pungung belakang sakit terutama saat batuk dan duduk. Keadaan umum pasien compos
mentis, tekanan darah 140/95 mmHg, frekuensi nafas 22 x/menit, nadi 84 x/menit, suhu 36
C, dan saturasi oksigen 99%.
3. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Saat ini, pasien masih merasa sakit pada punggung belakang terutama saat batuk dan
duduk. Pasien nampak gelisah, tidak dapat tidur, kurang makan minum, dan terus
mengeluh kesakitan sembari mengeluarkan suara yang cukup keras. Keadaan umum
pasien compos mentis, tekanan darah 129/89 mmHg, frekuensi nafas 21 x/menit, nadi 99
x/menit, suhu 36,6 C, dan saturasi oksigen 97%.
Data Fokus Diagnosis Intervensi Keperawatan Evidence Based Nursing
Pengkajian Keperawatan
DO: Nyeri akut Manajemen nyeri Penerapan Evidence Based Nursing Practice
- Pasien berhubungan Observasi: yaitu terapi kompres dingin terhadap penurunan
tampak dengan agen intensitas nyeri. Sebelum dilakukan terapi kompres
1. Identifikasi lokasi, karakteristi,
meringis pencedera durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dingin, pasien dan keluarga diberikan penjelasan
- Pasien fisiologis nyeri, dan skala nyeri mengenai tujuan dan prosedur dari terapi kompres
2. Identifikasi faktor yang memperberat
tampak dingin, selanjutnya memberikan posisi yang
dan memperingan nyeri
gelisah dan 3. Monitor keberhasilan terapi nyaman bagi pasien untuk diukur tekanan darah dan
kurang komplementer yang sudah diberikan skala nyeri yang di rasakan, kemudian dilanjutkan
nyaman Terapeutik: dengan pemberian terapi kompres dingin selama 5-
DS: 10 menit dan dilanjutkan mengukur kembali
4. Berikan teknik non-farmakologis
- Pasien untuk mengurangi rasa nyeri dengan tekanan darah dan skala nyerinya. Pemberian terapi
mengeluh kompres dingin dan TENS kompres dingin ini diberikan 2 jam sebelum pasien
nyeri, Edukasi: mendapatkan terapi obat analgesik. Kompres dingin
karakteristik 5. Jelaskan strategi meredakan nyeri diketahui memiliki efek yang bisa menurunkan rasa
nyeri dengan kompres dingin dan TENS nyeri, menurunkan respon inflamasi jaringan, dan
tumpul, Kolaborasi: menurunkan aliran darah serta mengurangi edema
hilang (Suryani & Soesanto, 2020).
6. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
timbul, Dalam intervensi pengurangan nyeri
perlu
berada digunakan Transcutaneus Electrical Nerve
dibagian Stimulation (TENS) yang ditujukan pengurangan
punggung nyeri tingkat saraf pada pasien. Transcutaneous
belakang Electrical Nerve Stimulation adalah suatu metode
- Pasien pengobatan nonfarmakologi untuk mengurangi
mengeluh nyeri. Tens bisa digunakan untuk mengurangi nyeri
sulit tidur akut maupun nyeri kronik. Lebih lanjut, TENS
- Pasien tidak ditujukan untuk mengurangi nyeri melalui
nafsu makan mekanisme yang menghambat transmisi nyeri
melalui mekanisme nyeri ke otak (gate control
theory) dan mekanisme pengeluaran endorphins
(suatu hormon dalam medulla spinalis yang
menurunkan kepekaan terhadap nyeri dan
mempengaruhi emosi). TENS diberikan dengan
dosis tiga kali seminggu, intensitas 60 mA, tipe
contionus dan waktu selama 10 menit (Anggiat et
al., 2020).
DAFTAR PUSTAKA

Anggiat, L., Fransisko, I. J., & SSt.Ft, S. (2020). Terapi Konvensional Dan Metode
Mckenzie Pada Lansia Dengan Kondisi Low Back Pain Karena Hernia Nukleus
Pulposus Lumbal. Jurnal Fisioterapi Dan Rehabilitasi, 4(2), 44–57.
https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v4i2.113

Suryani, M., & Soesanto, E. (2020). Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Fraktur
Tertutup Dengan Pemberian Terapi Kompres Dingin. Ners Muda, 1(3), 172.
https://doi.org/10.26714/nm.v1i3.6304

Anda mungkin juga menyukai