Anda di halaman 1dari 20

RESUME KEPERAWATAN GERONTIK NYERI AKUT PADA Ny.

M
YANG MENGALAMI HIPERTENSI DENGAN INTERVENSI
PEMBERIAN TERAPI KOMPLEMENTER AKUPRESURE
PADA TANGGAL 28 MARET 2022

OLEH :

SUPUTRA SIDARTA
NIM : 219012719

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2022
RESUME KEPERAWATAN GERONTIK NYERI AKUT PADA Ny. M
YANG MENGALAMI HIPERTENSI DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN
TERAPI KOMPLEMENTER AKUPRESURE
PADA TANGGAL 18 FEBRUARI 2021

I. PENGKAJIAN/PENGUMPULAN DATA
A. Identitas/Data Biografis Klien
Nama : Ny. M
No. Rekam Medis :-
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Ketewel, 22-05-1959
Umur : 63 Tahun
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat Rumah : Br. Kayupadi Desa Songan B
Orang yang dekat dihubungi : Tn. E
Hubungan dengan klien : Anak Kandung
Tanggal masuk ke RS :-

B. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada kepala.bagian belakang

C. Data Fokus
1. Data subjektif :
- P : pasien mengatakan merasa nyeri pada kepala
- Q : nyeri yang dirasakan seperti tertimpa beban berat, nyeri semakin
terasa jika melakukan aktivitas
- R : nyeri yang dirasakan pada kepala bagian belakang
- S : skla nyeri dari 1-10 yaitu berada pada skala 6
- T : nyeri berkurang saat berbaring/ istirahat, nyeri terus-menerus
dirasakan dan paling nyeri sekitar 5-10 menit
2. Data objektif :
Pasien tampak lemas , keadaan umum composmentis, pasien tampak
meringis, GCS : Verbal 5, Psikomotor 6, Mata 4, pemeriksaan TTV :
Suhu : 36,50C, Nadi : 84 x/mnt, Tekanan darah : 150/80 mmHg,
Pernafasan : 22 x/mnt
D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisiologis yaitu iskemia
ditandai dengan pasien mengatakan merasa nyeri pada kepala, nyeri yang
dirasakan seperti tertimpa beban berat, nyeri semakin terasa jika
melakukan aktivitas, nyeri yang dirasakan pada kepala bagian belakang,
skla nyeri dari 1-10 yaitu berada pada skala 6, nyeri berkurang saat
berbaring/ istirahat, nyeri terus-menerus dirasakan dan paling nyeri sekitar
5-10 menit, pasien tampak lemas , pasien tampak meringis, pemeriksaan
TTV : Suhu : 36,50C, Nadi : 84 x/mnt, Tekanan darah : 150/80 mmHg,
Pernafasan : 22 x/mnt

E. Rencana Keperawatan
Hari/Tgl No Rencana Perawatan Nama
Dx Tujuan dan Kreteria Intervensi /Ttd
Hasil
Kamis, 1 Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat,
28/03/2022 tindakan keperawatan frekuensi, dan
reaksi nyeri yang
selama 3 x24 jam
dialami pasien.
pasien diharapkan nyeri 2. Ciptakan
pasien terkontrol lingkungan yang
tenang.
dengan kreteria hasil :
3. Ajarkan teknik
- Penderita secara distraksi nafas
verbal mengatakan dalam
4. Atur posisi pasien
nyeri
senyaman
berkurang/hilang mungkin sesuai
dengan skala nyeri keinginan pasien.
3-5 5. Berikan teknik
nonfarmakologi
- Tidak meringis yaitu terapi
- Tidak gelisah komplementer
- Tanda vital dalam akupresure yang
bertujuan agar
batas normal
mengurangi
ketegangan,
melancarkan
peredaran darah,
dan mengurangi
nyeri yang
dirasakan.
6. Jelaskan pada
pasien dan
keluarga tentang
sebab-sebab
timbulnya nyeri.
7. Kolaborasi dengan
dokter jika nyeri
yang dialami tidak
kunjung hilang

F. Implementasi
Hari/Tgl/ No Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses Nama/
Jam TTd
Kamis, 1 Mengkaji tingkat, Ds : pasien mengatakan
28/03/2022 frekuensi, dan reaksi nyeri
merasa nyeri pada kepala,
yang dialami pasien.
16.00 wita nyeri yang dirasakan
seperti tertimpa beban
berat, nyeri semakin terasa
jika melakukan aktivitas,
nyeri yang dirasakan pada
kepala bagian belakang,
skla nyeri dari 1-10 yaitu
berada pada skala 6, nyeri
berkurang saat berbaring/
istirahat, nyeri terus-
menerus dirasakan dan
paling nyeri sekitar 5-10
menit

Do : pasien tampak lemas


pasien tampak meringis,
pemeriksaan TTV : Suhu :
36,50C, Nadi : 84 x/mnt,
Tekanan darah : 150/90
mmHg, Pernafasan : 22
x/mnt

Ds : pasien mengatakan
16.00 wita 1 Memberikan teknik nyerinya berkurang saat
nonfarmakologi yaitu dilakukan akupresure
terapi komplementer Do : pasien tampak
akupresure yang bertujuan kooperatif dan tampak
agar mengurangi lebih relaks saat dilakukan
ketegangan, melancarkan terapi
peredaran darah, dan
mengurangi nyeri yang
dirasakan.

Ds : pasien mengatakan
16.30 wita 1 Mengkaji tingkat,
frekuensi, dan reaksi nyeri masih merasa nyeri pada
yang dialami pasien. kepala, nyeri yang
dirasakan seperti tertimpa
beban berat, nyeri
semakin terasa jika
melakukan aktivitas, nyeri
yang dirasakan pada
kepala bagian belakang,
skla nyeri dari 1-10 yaitu
berada pada skala 5, nyeri
berkurang saat berbaring/
istirahat, nyeri terus-
menerus dirasakan dan
paling nyeri sekitar 5-10
menit
Do : pasien tampak masih
lemas, pasien tampak
masih meringis,
pemeriksaan TTV : Suhu :
36,50C, Nadi : 84 x/mnt,
Tekanan darah : 140/90
mmHg, Pernafasan : 22
x/mnt

G. Evaluasi
Hari/Tgl/ No Evaluasi Nama/
Jam Dx TTd

Kamis, 1 S : pasien mengatakan masih merasa nyeri pada


28/03/2023 belakang kepala, skla nyeri dari 1-10 yaitu berada
16.30 wita pada skala 5
O : pasien tampak masih lemas, pasien tampak masih
meringis, pemeriksaan TTV : Suhu : 36,50C, Nadi :
84 x/mnt, Tekanan darah : 140/90 mmHg, Pernafasan
: 22 x/mnt, pada saat dilakukan terapi komplementer
pasien tampak kooperatif dan tampak lebih relaks
saat dilakukan terapi, karena akupresure sangat
efektif dilakukan untuk menurunkan nyeri dan
menurunkan tekanan darah.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Lampiran 1 : Pengkajian Khusus Lansia
A. Pengkajian Fungsional
ADL (Activity Daily Living)
Pengkajian fungsional berdasarkan INDEKS KATZ
Pengkajian ini meliputi obsservasi kemampuan klien untuk melakukan
aktivitas kehdupan sehari-hari/Activity Daily Living

1. INDEKS KATZ
Termasuk/katagori manakah klien?
Skore Kriteria
Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB atau
A BAK), berpindah, ke kamar kecil, mandi dan
berpakaian
Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi
B
tersebut
Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu
C
fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian
D
dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian,
E
ke kamar kecil, dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke
F
kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut
Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
Lain-Lain
diklasifikasikan sebagai C, D, E atau F

Keterangan:
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan efektif dari
orang lain, seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi
dianggap tidak melakukan fungsi meskipun ia dianggap mampu

B. Pengkajian Kongnitif (menggunakan SPMSQ)


1. Identifikasi tingkat intelektual dengan Short Protable Mental Status
Questioner (SPMSQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan total kesalahan berdasarkan 10
pertanyaan.

Skore No Pertanyaan Jawaban


+ -
1 Tanggal berapa hari ini? Lupa
K 2 Hari apa sekarang? Kamis
e 3 Apa nama tempat ini? Rumah
t 4 Berapa nomor telepon Anda? Br. Kayupadi Desa
e Dimana alamat Anda? Songan
r (tanyakan bila tidak memiliki telepon)
a 5 Berapa umur Anda? 62
n 6 Kapan Anda lahir? -
g 7 Siapa Presiden Indonesia sekarang? Bapak Jokowi
a 8 Siapa Presiden sebelumnya? Bapak Jokowi
K 9 Siapa nama Ibu Anda? Ny.S
e 10 Berapa 20 dikurangi 3? (Begitu 17
s seterusnya sampai bilangan terkecil)
a
lahan 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3-4 : Kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5-7 : Kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8-10 : Kerusakan intelektual berat

C. Pengkajian Status Emosional


Identifikasi masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
1.Apakah klien mengalami kesulitan tidur? (TIDAK)
2.Apakah klien sering merasa gelisah? (TIDAK)
3.Apakah klien sering murung dan menangis sendiri? (TIDAK)
4.Apakah klien sering was-was atau khawatir? (TIDAK)

Pertanyaan tahap 2
1. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari satu kali dalam satu
bulan? (TIDAK)
2. Ada atau banyak pikiran? (TIDAK)
3. Ada masalah atau gangguan dengan keluarga lain? (TIDAK)
4. Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? (TIDAK)
5. Cenderung mengurung diri? (TIDAK)
Keterangan : 1 (YA) Masalah Emosional Negative (-)
Bila lebih dari satu atau sama 1 jawaban “ya”MASALAH EMOSIONAL
POSITIF (+)
D. Pengkajian Psikososial
1. Kemampuan sosialisasi pasien pada saat sekarang : Baik
2. Sikap pasien pada orang lain : Baik
3. Harapan – harapan pasien dalam melakukan sosialisasi : Menambah
Teman Dan Kerabat

E. Pengkajian Spiritual
1. Kegiataan keagamaan : Aktif
2. Konsep/ keyahkinan pasien tentang kematian : semua makhluk hidup
termasuk manusia akan mengalami kematian, kita hanya bisa berdoa
dan menyerahkan segalanya kepada tuhan.
3. Harapan-harapan pasien : selalu bisa berkumpul dengan keluarga dan
mendapatkan tempat terbaik disisi tuhan bila sudah meninggal

F. Pengkajian Depresi meggunakan Geriatric Depression Scale (GDS)


NO ITEM PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah Bapak/ Ibu sekarang ini merasa puas 0 1
dengan kehidupannya?
2 Apakah Bapak/ Ibu telah meninggalkan banyak 1 0
kegiatan atau kesenangan akhir-akhir ini?
3 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa hampa/ 1 0
kosong di dalam hidup ini?
4 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa bosan? 1 0
5 Apakah Bapak/ Ibu merasa mempunyai harapan 0 1
yang baik di masa depan?
6 Apakah Bapak/ Ibu merasa mempunyai pikiran 1 0
jelek yang mengganggu terus menerus?
7 Apakah Bapak/ Ibu memiliki semangat yang 0 1
baik setiap saat?
8 Apakah Bapak/ Ibu takut bahwa sesuatu yang 1 0
buruk akan terjadi pada Anda?
9 Apakah Bapak/ Ibu merasa bahagia sebagian 0 1
besar waktu?
10 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa tidak mampu 1 0
berbuat apa- apa?
11 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa resah dan 1 0
gelisah?
12 Apakah Bapak/ Ibu lebih senang tinggal 1 0
dirumah daripada keluar dan mengerjakan
sesuatu?
13 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa kawatir 1 0
tentang masa depan?
14 Apakah Bapak/ Ibu akhir – akhir ini sering 1 0
pelupa?
15 Apakah Bapak/ Ibu pikir bahwa hidup Bapak/ 0 1
Ibu sekarang ini menyenangkan?
16 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa sedih dan 1 0
putus asa?
17 Apakah Bapak/ Ibu merasa tidak berharga akhir- 1 0
akhir ini?
18 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa kawatir 1 0
tentang masa lalu?
19 Apakah Bapak/ Ibu merasa hidup ini 0 1
mengembirakan?
20 Apakah sulit bagi Bapak/ Ibu untuk memulai 1 0
kegiatan yang baru?
21 Apakah Bapak/ Ibu merasa penuh semangat? 0 1
22 Apakah Bapak/ Ibu merasa situasi sekarang ini 1 0
tidak ada harapan?
23 Apakah Bapak/ Ibu berpikir bahwa orang lain 1 0
lebih baik keadaanya daripada Bapak/ Ibu?
24 Apakah Bapak/ Ibu sering marah karena hal- hal 1 0
yang sepele?
25 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa ingin 0 0
menangis?
26 Apakah Bapak/ Ibu sulit berkonsentrasi? 1 0
27 Apakah Bapak/ Ibu merasa senang waktu 0 1
bangun tidur di pagi hari?
28 Apakah Bapak/ Ibu tidak suka berkumpul di 1 0
pertemuan sosial?
29 Apakah mudah bagi Bapak/ Ibu membuat suatu 0 1
keputusan?
30 Apakah pikiran Bapak/ Ibu masih tetap mudah 1 0
dalam memikirkan sesuatu seperti dulu?

Ket: Setiap jawaban yang “ SESUAI” diberi skor 1


Skor 0-10 : Menunjukkan tidak depresi
Skor 11-20 : Menunjukkan depresi ringan
Skor 21-30 : Menunjukkan depresi sedang/ berat

G. Pengkajian Risiko Jatuh menggunakan Morse Scale/ tes-TUG (TIMED


UP AND GO)
1. Pengakjian dengan menggunakan skala MORSE
Tgl 10 Februari 2021
No Item Penilaian Jam 10.00 wita
Skor IA 1 2 3 4
1 Usia
a. Kurang dari 60 0
b. Lebih dari 60 1
c. Lebih dari 80 2
2 Defisit Sensoris
a. Kacamata bukan bifokal 0
b. Kacamata bifokal 1
c. Gangguan pendengaran 1
d. Kacamata multifokal 2
e. Katarak/ glaukoma 2
f. Hamper tidak melihat/ buta 3
3 Aktivitas
a. Mandiri 0
b. ADL dibantu sebagian 2
c. ADL dibantu penuh 3
4 Riwayat Jatuh
a. Tidak pernah 0
b. Jatuh< 1 tahun 1
c. Jatuh < 1bulan 2
d. Jatuh pada saat dirawat sekarang 3
5 Kognisi
a. Orientasi baik 0
b. Kesulitan mengerti perintah 2
c. Gangguan memori 2
d. Kebingungan 3
e. Disorientasi 3
6 Pengobatan dan Penggunaan Alat
Kesehatan
a. >4 jenis pengobatan 1
b. Antihipertensi/ hipoglikemik/ 2
antidepresan 2
c. Sedative/ psikotropika/narkotika 2
d. Infuse/ epidural/ spinal/ dower catheter/
traksi
7 Mobilitas
a. Mandiri 0
b. Menggunakan alat bantu berpindah 1
c. Kordinasi/ keseimbangan memburuk 2
d. Dibantu sebagian 3
e. Dibantu penuh/bedrest/nirse assist 4
f. Lingkungan dengan banyak furniture 4
8 Pola BAB/BAK
a. Teratur 0
b. Inkotinensia urine/feses 1
c. Nokturia 2
d. Urgensi/frekuensi 3
9 Komorbiditas
a. Diabetes/ penyakit jantung/ stroke/ ISK 2
b. Gangguan saraf pusat/ Parkinson 2
c. Pasca bedah 0-24 jam 3

Total skor 2
Keterangan
Risiko Rendah 0-7
Risiko Tinggi 8-13
Risiko Sangat Tinggi ≥ 14
Nama/ paraf
Catatan:

1. Pengkajian awal risiko jatuh dilakukan pada saat pasien masuk rumah
sakit, dituliskan pada kolom IA (Initial Assessment)
H. APGAR Keluarga
NO ITEMS PENILAIAN SELALU KADANG - TIDAK
(2) KADANG PERNAH
(1) (0)
1 A: Adaptasi 
Saya puas bisa kembali pada keluarga
(teman- teman) saya untuk membantu
apabila saya mengalami kesulitan
(adaptasi)
2 P: Partnership 
Saya puas dengan cara keluarga (teman-
teman) saya membicarakan sesuatu dan
mengungapkan masalah dengan saya
(hubungan)
3 G: Growth 
Saya puas bahwa keluarga(teman-
teman) saya menerima dan mendukung
keinginan saya untuk melakukan
aktivitas (pertumbuhan)
4 A: Afek 
Saya puas dengan cara keluarga (teman-
teman) saya mengekspresikan afek dan
berespons terhadap emosi saya, seperti
marah, sedih atau mencintai
5 R: Resolve 
Saya puas dengan cara teman atau
keluarga saya dan saya menyediakan
waktu bersama-sama mengekspresikan
afek dan berespon
JUMLAH 10

Penilaian:
Total nilai <3 : disfungsi keluarga yang sangat tinggi
Total nilai 4-6 : disfungsi keluarga sedang
Total nilai 7-10: tidak ada disfungsi keluarga
Lampiran 2 : Analisis Tiga Jurnal
1. Hasil Review Artikel
Penelitian Judul Sampel Metode Output
Sri Haryani, Efektifitas Akupresure Dalam Populasi yang digunakan Desain dalam Tindakan akupresur efektif
Misniarti, Menurunkan Skala Nyeri Pasien dalam penelitian adalah penelitian ini untuk menurunkan nyeri
semua pasien hipertensi menggunakan desain kepala pada klien
(2020) Hipertensi Diwilayah Kerja
yang berobat atau kontrol di penelitian quasi hipertensi.
Puskesmas Perumnas. Puskesmas Perumnas experiment dengan
berjumlah 790 orang pada menggunakan
tahun 2017. Adapun total pretest-postest with
Jurnal Keperawatan Raflesia, sampel pada penelitian ini control group
Volume 2 Nomor 1, Mei 2020 adalah 55 orang yang terdiri (rancangan pretest-
ISSN: (p) 2656-6222, (e) 2657- dari 30 orang kelompok postest dengan
1595, DOI intervensi dan 25 kelompok kelompok kontrol)
10.33088/jkr.v2i1.491 Available kontrol. Tehnik yang
online: https://jurnal.poltekkes-
digunakan
kemenkes-
consecutive sampling,
bengkulu.ac.id/index.php/jkr
dalam pengambilan
sampel dalam
penelitian ini yang
merupakan jenis non-
probability sampling.
Aminuddin, Penurunan Tekanan Darah Populasi dalam penelitian Penelitian ini Hasil penelitian
Yulianus Penderita Hipertensi Setelah adalah seluruh masyarakat menggunakan menunjukkan dari 7
yang menderita hipertensi metode penelitian responden post test terjadi
Sudarman, Diberikan Terapi Akupresure
di wilayah kerja Puskesmas analitik dengan penurunan tekanan darah
Moh Syakib, Mamboro. Sampel menggunakan desain sistolik sebanyak 7 orang
(2020) menggunakan rumus penelitian pra (100%) dan penurunan
Jurnal Kesehatan Manarang,
Volume 6, Nomor 1, Juli 2020, Lemeshow dengan jumlah 7 eksperimen dengan tekanan darah diastolik
pp. 57 – 61 responden. one group pre dan sebanyak 5 orang
post test design. (71,42%), tekanan darah
ISSN 2528-5602 (Online), ISSN
diastolik tetap sebanyak 2
2443-3861 (Print)
rang (28,58%). Ada
Journal homepage: pengaruh pemberian terapi
http://jurnal.poltekkesmamuju.ac akupresur terhadap
.id/index.php/m
penurunan tekanan darah.

Sulton Wariin, Pengaruh Penekanan Titik Sampel dalam penelitian ini Penelitian ini Ada perbedaan tekanan
Andi Eka Akupresure TAIXI (Ki3), diambil secara simple menggunakan darah sebelum dan sesudah
random sampling yaitu rancangan quasy dilakukan tindakan
Pranata,(2018) Sanyinjiao (Sp6) Terhadap
lansia berusia diatas 60 eksperiment one akupresur, terlihat dari
Penurunan Tekanan Darah Pada tahun dengan hipertensi di group pretest terjadinya penurunan
Lansia Dengan Hipertensi Di PSTW Jember sebanyak 20 posttest. tekanan darah pada lansia
orang. dengan hipertensi di
PSTW Jember.
PSTW Jember. Hal ini
menunjukkan tindakan
Jurnal Kesehatan dr. Soebandi penekanan titik akupresur
ISSN : 2302-7932 taixi (Ki3) dan sanyinjiao
E-ISSN : 2527-7529 (Sp6) efektif untuk
http://Journal.stikesdrsoebandi.
menurunkan tekanan darah
ac.id
pada lansia dengan
hipertensi di PSTW
Jember.
2. Pembahasan Jurnal
a. Analisis masalah keperawatan dengan konsep Evidance Based Practice
dan konsep kasus terkait.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat dikatakan sebagai the silent
killer yang merupakan penyakit tanpa gejala atau pembunuh secara diam-diam
yang menjadi salah satu penyumbang angka kematian akibat penyakit yang
tidak menular (PTM) dan merupakan masalah kesehatan yang serius tidak
hanya di Indonesia tetapi juga didunia (Hasnah, 2016).
Tensi (tekanan darah) adalah banyaknya darah yang dipompakan jantung
dikalikan tahanan di pembuluh darah perifer. Adapun hipertensi (tekanan
darah tinggi) adalah keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah diatas normal atau tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan
diastoliknya diatas 90 mmHg (Wijoyo, 2017).
Untuk menekan angka hipertensi tersebut terdapat beberapa macam
pengobatan Macam-macam pengobatan terbagi menjadi dua, yaitu pengobatan
secara farmakologi dan pengobatan non-farmakologi. Salah satu pengobatan
non-farmakologi adalah Akupresur. Akupresur berasal dari Tiongkok kuno
didasarkan pada prinsip aktivasi acupoint di seluruh meridian yang mengoreksi
ketidakseimbangan antara Qi. Aktivasi titik-titik spesifik pada meridian
dikenal untuk memfasilitasi pengurangan rasa sakit di situs lokal (Mehta,
2017). Terapi akupresur yang dilakukan akan menstimulasi sel saraf
sensorik disekitar titik akupresur akan diteruskan kemedula spinalis, kemudian
ke mesensefalon dan komplek pituitari hipothalamus yang ketiganya diaktifkan
untuk melepaskan hormon endorfin yang dapat memberikan rasa tenang dan
nyaman serta efektif untuk mengurangi nyeri yang dirasakan. Akupresur juga
menstimulasi pelepasan histamin yang berpengaruh pada vasodilatasi
pembuluh darah, kedua manfaat akupresur tersebut dapat menurunkan tekanan
darah lansia (Majid dkk, 2016).
b. Analisis salah satu intervensi dengan konsep Evidance Based Practice
Merumuskan rencana tindakan keperawatan adalah kegiatan spesifik
untuk membantu pasien dalam mencapai tujuan dan kriteria hasil,perencanaan
Tindakan keperawatn yaitu observasi,terapeutik dan nursing treatment
,penyuluhan atau pendidikan Kesehatan,rujukan atau kolaborasi.Rasional
adalah dasar pemikiran atau alas an ilmiah yang mendasari ditetapkan rencana
Tindakan keperawatan ( Deswani,2013 )
c. Konsep masalah keperawatan dan Intervensi yang dipilih sesuai hasil
review Jurnal

Pada jurnal pertama kelompok intervensi diberikan therapi akupresur,


sedangkan untuk kelompok kontrol diberikan buklet tentang cara perawatan
hipertensi dirumah yang dapat digunakan untuk menambah pengetahuan klien
dalam melakukan perawatan untuk menurunkan nyeri kepala saat tekanan
darahnya meningkat. Akupresur dilakukan pada titik regio kepala, ekstra dan
juga dilakukan diluar dua titik tersebut. Sebelum tindakan dilakukan harus
ditentukan terlebih dahulu titik meridian yang tepat baru pijatan bisa
dilakukan, agar mendapatkan reaksi pada titik pijatan berupa rasa linu, nyeri
dan pegal. Terapi akupresur dapat dilakukan dengan menggunakan jari pada
bagian jempol dan telunjuk. Lama pijatan tergantung pada jenis pijatan yang
dilakukan pada pijatan (yang) dilakukan maksimal 30 kali tekanan pada
masing- masing titik dengan pemijatan searah jarum jam berfungsi untuk
penyakit yang dingin, lemah, dan lesu. Sedangkan pada pemijatan (yin) yang
berfungsi untuk melemahkan dapat dilakukan 50 kali tekanan dan
pemijatannya berlawanan arah jarum jam, digunakan pada kasus penyakit
panas, muka merah, kuat, dan berlebihan atau hiper. Hasil menunjukkan nilai p
value 0,001 yang berarti bahwa terapi akupresur dapat menurunkan skala nyeri
kepala pasien hipertensi. Penurunan skala nyeri ini sesuai dengan Priyo (2018)
menyatakan adanya penurunan tekanan darah maupun nyeri pada klien lansia
hipertensi dengan akupresur. Dimana nyeri kepala merupakan salah satu tanda
dan gejala yang dialami oleh pasien hipertensi yang ditandai dengan nyeri
kepala (Nurarif, 2015). Sehingga salah satu tindakan yang dapat dilakukan
untuk menurunkan nyeri yaitu dengan melakukan akupresur yang
menggunakan titik untuk menurunkan nyeri kepala dengan diawali
meningkatnya stamina tubuh, melancarkan peredaran darah, mengurangi
stress sehingga nyeri dapat berkurang. Pijat merupakan terapi yang
berkembang kedalam dua arah yaitu masase atau pijat yang termasuk kedalam
disiplin ilmu akupresur yang merupakan salah satu pengobatan alternatif atau
komplementer.

Pada penelitian jurnal kedua menunjukan bahwa prosedur yang pertama


yaitu melakukan pengukuran tekanan darah kemudian dilanjutkan dengan
terapi akupresur,10 menit kemudian setelah diberikan terapi akupresur
kembali dilakukan pengukuran tekanan darah. Terapi akupresur diberikan
sebanyak 3 kali dalam sehari pada responden selama 2 hari berturut-turut.
Tekanan darah sistolik sebelum diberikan terapi akupresur yaitu rata-rata
144,76 mmHg tekanan darah diastolik sebelum diberikan terapi akupresur
yaitu rata-rata 90,95 mmHg. Tekanan darah sistolik setelah diberikan terapi
akupresur yaitu rata-rata 140,24 mmHg dan tekanan darah diastolik setelah
diberikan terapi akupresur yaitu rata-rata 86,67 mmHg. Hasil penelitian
menunjukkan dari 7 responden post test terjadi penurunan tekanan darah
sistolik sebanyak 7 orang (100%) dan penurunan tekanan darah diastolik
sebanyak 5 orang (71,42%), tekanan darah diastolik tetap sebanyak 2 rang
(28,58%). Terapi akupresur dapat menstimulasi saraf-saraf di superficial kulit
yang kemudian diteruskan ke otak di bagian hipotalamus. Sistem saraf
desenden melepaskan opiat endogen seperti hormon endorphin (Potter, 2010).
Pengeluaran hormon endorphin mengakibatkan meningkatnya kadar hormon
endorphin di dalam tubuh yang akan meningkatkan produksi kerja hormon
dopamin. Peningkatan hormon dopamin mengakibatkan terjadinya
peningkatan aktivitas sistem saraf parasimpatis. Sistem saraf parasimpatis
berfungsi mengontrol aktivitas yang berlangsung dan bekerja pada saat tubuh
rileks, sehingga penderita hipertensi mempersepsikan sentuhan sebagai
stimulus respon relaksasi dan menyebabkan penurunan tekanan darah.
Penerapan terapi akupresure terbukti efektif dalam menurunkan nyeri dan
menurunkan tekanan darah.
Pada jurnal ketiga, pengaruh terapi komplementer akupresure terhadap
penurunan hipertensi pada lansia yaitu Tekanan darah pada lansia dengan
hipertensi sebelum dilakukan tindakan penekanan titik akupresur taixi (Ki3),
sanyinjiao (Sp6) terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan
hipertensi di PSTW Jember memiliki rata- rata sistole 155 mmHg dan rata-
rata diastole 93,5 mmHg dan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi
sesudah dilakukan tindakan penekanan titik akupresur memiliki rata-rata
sistole 142 mmHg dan rata-rata diastol 85 mmHg dan Ada perbedaan tekanan
darah sebelum dan sesudah dilakukan tindakan akupresur, terlihat dari
terjadinya penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di PSTW
Jember. Hal ini menunjukkan tindakan penekanan titik akupresur taixi (Ki3)
dan sanyinjiao (Sp6) efektif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia
dengan hipertensi di PSTW Jember.

Anda mungkin juga menyukai