M
YANG MENGALAMI HIPERTENSI DENGAN INTERVENSI
PEMBERIAN TERAPI KOMPLEMENTER AKUPRESURE
PADA TANGGAL 28 MARET 2022
OLEH :
SUPUTRA SIDARTA
NIM : 219012719
I. PENGKAJIAN/PENGUMPULAN DATA
A. Identitas/Data Biografis Klien
Nama : Ny. M
No. Rekam Medis :-
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Ketewel, 22-05-1959
Umur : 63 Tahun
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat Rumah : Br. Kayupadi Desa Songan B
Orang yang dekat dihubungi : Tn. E
Hubungan dengan klien : Anak Kandung
Tanggal masuk ke RS :-
B. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada kepala.bagian belakang
C. Data Fokus
1. Data subjektif :
- P : pasien mengatakan merasa nyeri pada kepala
- Q : nyeri yang dirasakan seperti tertimpa beban berat, nyeri semakin
terasa jika melakukan aktivitas
- R : nyeri yang dirasakan pada kepala bagian belakang
- S : skla nyeri dari 1-10 yaitu berada pada skala 6
- T : nyeri berkurang saat berbaring/ istirahat, nyeri terus-menerus
dirasakan dan paling nyeri sekitar 5-10 menit
2. Data objektif :
Pasien tampak lemas , keadaan umum composmentis, pasien tampak
meringis, GCS : Verbal 5, Psikomotor 6, Mata 4, pemeriksaan TTV :
Suhu : 36,50C, Nadi : 84 x/mnt, Tekanan darah : 150/80 mmHg,
Pernafasan : 22 x/mnt
D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisiologis yaitu iskemia
ditandai dengan pasien mengatakan merasa nyeri pada kepala, nyeri yang
dirasakan seperti tertimpa beban berat, nyeri semakin terasa jika
melakukan aktivitas, nyeri yang dirasakan pada kepala bagian belakang,
skla nyeri dari 1-10 yaitu berada pada skala 6, nyeri berkurang saat
berbaring/ istirahat, nyeri terus-menerus dirasakan dan paling nyeri sekitar
5-10 menit, pasien tampak lemas , pasien tampak meringis, pemeriksaan
TTV : Suhu : 36,50C, Nadi : 84 x/mnt, Tekanan darah : 150/80 mmHg,
Pernafasan : 22 x/mnt
E. Rencana Keperawatan
Hari/Tgl No Rencana Perawatan Nama
Dx Tujuan dan Kreteria Intervensi /Ttd
Hasil
Kamis, 1 Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat,
28/03/2022 tindakan keperawatan frekuensi, dan
reaksi nyeri yang
selama 3 x24 jam
dialami pasien.
pasien diharapkan nyeri 2. Ciptakan
pasien terkontrol lingkungan yang
tenang.
dengan kreteria hasil :
3. Ajarkan teknik
- Penderita secara distraksi nafas
verbal mengatakan dalam
4. Atur posisi pasien
nyeri
senyaman
berkurang/hilang mungkin sesuai
dengan skala nyeri keinginan pasien.
3-5 5. Berikan teknik
nonfarmakologi
- Tidak meringis yaitu terapi
- Tidak gelisah komplementer
- Tanda vital dalam akupresure yang
bertujuan agar
batas normal
mengurangi
ketegangan,
melancarkan
peredaran darah,
dan mengurangi
nyeri yang
dirasakan.
6. Jelaskan pada
pasien dan
keluarga tentang
sebab-sebab
timbulnya nyeri.
7. Kolaborasi dengan
dokter jika nyeri
yang dialami tidak
kunjung hilang
F. Implementasi
Hari/Tgl/ No Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses Nama/
Jam TTd
Kamis, 1 Mengkaji tingkat, Ds : pasien mengatakan
28/03/2022 frekuensi, dan reaksi nyeri
merasa nyeri pada kepala,
yang dialami pasien.
16.00 wita nyeri yang dirasakan
seperti tertimpa beban
berat, nyeri semakin terasa
jika melakukan aktivitas,
nyeri yang dirasakan pada
kepala bagian belakang,
skla nyeri dari 1-10 yaitu
berada pada skala 6, nyeri
berkurang saat berbaring/
istirahat, nyeri terus-
menerus dirasakan dan
paling nyeri sekitar 5-10
menit
Ds : pasien mengatakan
16.00 wita 1 Memberikan teknik nyerinya berkurang saat
nonfarmakologi yaitu dilakukan akupresure
terapi komplementer Do : pasien tampak
akupresure yang bertujuan kooperatif dan tampak
agar mengurangi lebih relaks saat dilakukan
ketegangan, melancarkan terapi
peredaran darah, dan
mengurangi nyeri yang
dirasakan.
Ds : pasien mengatakan
16.30 wita 1 Mengkaji tingkat,
frekuensi, dan reaksi nyeri masih merasa nyeri pada
yang dialami pasien. kepala, nyeri yang
dirasakan seperti tertimpa
beban berat, nyeri
semakin terasa jika
melakukan aktivitas, nyeri
yang dirasakan pada
kepala bagian belakang,
skla nyeri dari 1-10 yaitu
berada pada skala 5, nyeri
berkurang saat berbaring/
istirahat, nyeri terus-
menerus dirasakan dan
paling nyeri sekitar 5-10
menit
Do : pasien tampak masih
lemas, pasien tampak
masih meringis,
pemeriksaan TTV : Suhu :
36,50C, Nadi : 84 x/mnt,
Tekanan darah : 140/90
mmHg, Pernafasan : 22
x/mnt
G. Evaluasi
Hari/Tgl/ No Evaluasi Nama/
Jam Dx TTd
1. INDEKS KATZ
Termasuk/katagori manakah klien?
Skore Kriteria
Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB atau
A BAK), berpindah, ke kamar kecil, mandi dan
berpakaian
Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi
B
tersebut
Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu
C
fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian
D
dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian,
E
ke kamar kecil, dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke
F
kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut
Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
Lain-Lain
diklasifikasikan sebagai C, D, E atau F
Keterangan:
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan efektif dari
orang lain, seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi
dianggap tidak melakukan fungsi meskipun ia dianggap mampu
Pertanyaan tahap 2
1. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari satu kali dalam satu
bulan? (TIDAK)
2. Ada atau banyak pikiran? (TIDAK)
3. Ada masalah atau gangguan dengan keluarga lain? (TIDAK)
4. Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? (TIDAK)
5. Cenderung mengurung diri? (TIDAK)
Keterangan : 1 (YA) Masalah Emosional Negative (-)
Bila lebih dari satu atau sama 1 jawaban “ya”MASALAH EMOSIONAL
POSITIF (+)
D. Pengkajian Psikososial
1. Kemampuan sosialisasi pasien pada saat sekarang : Baik
2. Sikap pasien pada orang lain : Baik
3. Harapan – harapan pasien dalam melakukan sosialisasi : Menambah
Teman Dan Kerabat
E. Pengkajian Spiritual
1. Kegiataan keagamaan : Aktif
2. Konsep/ keyahkinan pasien tentang kematian : semua makhluk hidup
termasuk manusia akan mengalami kematian, kita hanya bisa berdoa
dan menyerahkan segalanya kepada tuhan.
3. Harapan-harapan pasien : selalu bisa berkumpul dengan keluarga dan
mendapatkan tempat terbaik disisi tuhan bila sudah meninggal
Total skor 2
Keterangan
Risiko Rendah 0-7
Risiko Tinggi 8-13
Risiko Sangat Tinggi ≥ 14
Nama/ paraf
Catatan:
1. Pengkajian awal risiko jatuh dilakukan pada saat pasien masuk rumah
sakit, dituliskan pada kolom IA (Initial Assessment)
H. APGAR Keluarga
NO ITEMS PENILAIAN SELALU KADANG - TIDAK
(2) KADANG PERNAH
(1) (0)
1 A: Adaptasi
Saya puas bisa kembali pada keluarga
(teman- teman) saya untuk membantu
apabila saya mengalami kesulitan
(adaptasi)
2 P: Partnership
Saya puas dengan cara keluarga (teman-
teman) saya membicarakan sesuatu dan
mengungapkan masalah dengan saya
(hubungan)
3 G: Growth
Saya puas bahwa keluarga(teman-
teman) saya menerima dan mendukung
keinginan saya untuk melakukan
aktivitas (pertumbuhan)
4 A: Afek
Saya puas dengan cara keluarga (teman-
teman) saya mengekspresikan afek dan
berespons terhadap emosi saya, seperti
marah, sedih atau mencintai
5 R: Resolve
Saya puas dengan cara teman atau
keluarga saya dan saya menyediakan
waktu bersama-sama mengekspresikan
afek dan berespon
JUMLAH 10
Penilaian:
Total nilai <3 : disfungsi keluarga yang sangat tinggi
Total nilai 4-6 : disfungsi keluarga sedang
Total nilai 7-10: tidak ada disfungsi keluarga
Lampiran 2 : Analisis Tiga Jurnal
1. Hasil Review Artikel
Penelitian Judul Sampel Metode Output
Sri Haryani, Efektifitas Akupresure Dalam Populasi yang digunakan Desain dalam Tindakan akupresur efektif
Misniarti, Menurunkan Skala Nyeri Pasien dalam penelitian adalah penelitian ini untuk menurunkan nyeri
semua pasien hipertensi menggunakan desain kepala pada klien
(2020) Hipertensi Diwilayah Kerja
yang berobat atau kontrol di penelitian quasi hipertensi.
Puskesmas Perumnas. Puskesmas Perumnas experiment dengan
berjumlah 790 orang pada menggunakan
tahun 2017. Adapun total pretest-postest with
Jurnal Keperawatan Raflesia, sampel pada penelitian ini control group
Volume 2 Nomor 1, Mei 2020 adalah 55 orang yang terdiri (rancangan pretest-
ISSN: (p) 2656-6222, (e) 2657- dari 30 orang kelompok postest dengan
1595, DOI intervensi dan 25 kelompok kelompok kontrol)
10.33088/jkr.v2i1.491 Available kontrol. Tehnik yang
online: https://jurnal.poltekkes-
digunakan
kemenkes-
consecutive sampling,
bengkulu.ac.id/index.php/jkr
dalam pengambilan
sampel dalam
penelitian ini yang
merupakan jenis non-
probability sampling.
Aminuddin, Penurunan Tekanan Darah Populasi dalam penelitian Penelitian ini Hasil penelitian
Yulianus Penderita Hipertensi Setelah adalah seluruh masyarakat menggunakan menunjukkan dari 7
yang menderita hipertensi metode penelitian responden post test terjadi
Sudarman, Diberikan Terapi Akupresure
di wilayah kerja Puskesmas analitik dengan penurunan tekanan darah
Moh Syakib, Mamboro. Sampel menggunakan desain sistolik sebanyak 7 orang
(2020) menggunakan rumus penelitian pra (100%) dan penurunan
Jurnal Kesehatan Manarang,
Volume 6, Nomor 1, Juli 2020, Lemeshow dengan jumlah 7 eksperimen dengan tekanan darah diastolik
pp. 57 – 61 responden. one group pre dan sebanyak 5 orang
post test design. (71,42%), tekanan darah
ISSN 2528-5602 (Online), ISSN
diastolik tetap sebanyak 2
2443-3861 (Print)
rang (28,58%). Ada
Journal homepage: pengaruh pemberian terapi
http://jurnal.poltekkesmamuju.ac akupresur terhadap
.id/index.php/m
penurunan tekanan darah.
Sulton Wariin, Pengaruh Penekanan Titik Sampel dalam penelitian ini Penelitian ini Ada perbedaan tekanan
Andi Eka Akupresure TAIXI (Ki3), diambil secara simple menggunakan darah sebelum dan sesudah
random sampling yaitu rancangan quasy dilakukan tindakan
Pranata,(2018) Sanyinjiao (Sp6) Terhadap
lansia berusia diatas 60 eksperiment one akupresur, terlihat dari
Penurunan Tekanan Darah Pada tahun dengan hipertensi di group pretest terjadinya penurunan
Lansia Dengan Hipertensi Di PSTW Jember sebanyak 20 posttest. tekanan darah pada lansia
orang. dengan hipertensi di
PSTW Jember.
PSTW Jember. Hal ini
menunjukkan tindakan
Jurnal Kesehatan dr. Soebandi penekanan titik akupresur
ISSN : 2302-7932 taixi (Ki3) dan sanyinjiao
E-ISSN : 2527-7529 (Sp6) efektif untuk
http://Journal.stikesdrsoebandi.
menurunkan tekanan darah
ac.id
pada lansia dengan
hipertensi di PSTW
Jember.
2. Pembahasan Jurnal
a. Analisis masalah keperawatan dengan konsep Evidance Based Practice
dan konsep kasus terkait.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat dikatakan sebagai the silent
killer yang merupakan penyakit tanpa gejala atau pembunuh secara diam-diam
yang menjadi salah satu penyumbang angka kematian akibat penyakit yang
tidak menular (PTM) dan merupakan masalah kesehatan yang serius tidak
hanya di Indonesia tetapi juga didunia (Hasnah, 2016).
Tensi (tekanan darah) adalah banyaknya darah yang dipompakan jantung
dikalikan tahanan di pembuluh darah perifer. Adapun hipertensi (tekanan
darah tinggi) adalah keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah diatas normal atau tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan
diastoliknya diatas 90 mmHg (Wijoyo, 2017).
Untuk menekan angka hipertensi tersebut terdapat beberapa macam
pengobatan Macam-macam pengobatan terbagi menjadi dua, yaitu pengobatan
secara farmakologi dan pengobatan non-farmakologi. Salah satu pengobatan
non-farmakologi adalah Akupresur. Akupresur berasal dari Tiongkok kuno
didasarkan pada prinsip aktivasi acupoint di seluruh meridian yang mengoreksi
ketidakseimbangan antara Qi. Aktivasi titik-titik spesifik pada meridian
dikenal untuk memfasilitasi pengurangan rasa sakit di situs lokal (Mehta,
2017). Terapi akupresur yang dilakukan akan menstimulasi sel saraf
sensorik disekitar titik akupresur akan diteruskan kemedula spinalis, kemudian
ke mesensefalon dan komplek pituitari hipothalamus yang ketiganya diaktifkan
untuk melepaskan hormon endorfin yang dapat memberikan rasa tenang dan
nyaman serta efektif untuk mengurangi nyeri yang dirasakan. Akupresur juga
menstimulasi pelepasan histamin yang berpengaruh pada vasodilatasi
pembuluh darah, kedua manfaat akupresur tersebut dapat menurunkan tekanan
darah lansia (Majid dkk, 2016).
b. Analisis salah satu intervensi dengan konsep Evidance Based Practice
Merumuskan rencana tindakan keperawatan adalah kegiatan spesifik
untuk membantu pasien dalam mencapai tujuan dan kriteria hasil,perencanaan
Tindakan keperawatn yaitu observasi,terapeutik dan nursing treatment
,penyuluhan atau pendidikan Kesehatan,rujukan atau kolaborasi.Rasional
adalah dasar pemikiran atau alas an ilmiah yang mendasari ditetapkan rencana
Tindakan keperawatan ( Deswani,2013 )
c. Konsep masalah keperawatan dan Intervensi yang dipilih sesuai hasil
review Jurnal