Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PSP

Lahir Bayi Lk/Pr, BB ... gr, PB … cm, AS : …/.../…

 Ibu dibaringkan di meja Ginekologi dengan posisi litotomi dengan infus terpasang
 Dilakukan vulva higiene dan pengosongan kandung kemih dengan folley catheter
 Pada his yang adekuat tampak kepala maju mundur dan kemudian menetap (dan
dilakukan episiotomi mediolateral)
 Pada his adekuat yang berikutnya ibu dipimpin mengedan dan lahirlah berturut-turut
UUK, UUB, dahi,wajah, dagu dan seluruh kepala, kemudian terjadi putar paksi luar
 Dengan pegangan biparietal, kepala ditarik ke bawah untuk melahirkan bahu depan,
ditarik keatas untuk melahirkan bahu belakang. Dengan sanggah susur dilahirkan
seluruh tubuh. Lahir bayi Lk/Pr, BB … gr, PB … cm, AS : …/…
 Tali pusat di klem di dua tempat dan digunting diantaranya
 Kemudian kandung kemih dikosongkan
 Ditunggu 5-10 menit, plasenta lahir spontan, kesan : lengkap/tidak lengkap
 Laserasi bekas episiotomi dilakukan repair dengan menggunakan Chromic cat-gut no.2.0
 Evaluasi jalan lahir: t.a.a
 Evaluasi perdarahan : t.a.a
 KU ibu post partum : baik

1
LAPORAN MANUAL AID

Lahir Bayi Lk/Pr, BB … gr, PB … cm, AS …/…/…

 Ibu dibaringkan di meja Ginekologi dengan infus terpasang baik


 Kandung kemih dikosongkan dan dilakukan vulva toilet
 Dengan his yang adekuat tampak bokong maju mundur di introitus vagina dan
kemudian menetap
 Dilakukan episiotomi mediolateral
 Bokong dilahirkan secara pasif sampai pusat. Tali pusat dilonggarkan
 Dengan perasat Lovset dilahirkan bahu kanan dan kiri
 Dengan perasat Mauriceau dilahirkan kepala, sambil asisten menekan supra pubis ibu
 Lahir bayi Lk/Pr, BB … gr, PB …cm, AS …/…/…
 Tali pusat diklem di 2 tempat digunting di antaranya
 Sambil menunggu 5 – 10 menit, plasenta lahir spontan, kesan : lengkap
 Evaluasi jalan lahir, tampak luka episiotomi
 Dilakukan repair dengan Chromic Catgut no.2.0
 KU ibu post partum : baik

2
LAPORAN EKSTRAKSI VAKUM
Lahir Bayi Lk/Pr, BB … gr, PB … cm, AS : …/…/…

 Ibu dibaringkan di meja Ginekologi dengan posisi litotomi dan infus terpasang baik
 Dilakukan vulva toilet dan pengosongan kandung kemih
 Pada his yang adekuat tampak kepala maju mundur di introitus vagina
 Dilakukan pemasangan cup vakum sedekat mungkin dengan UUK. Evaluasi cup vakum
tidak ada bagian ibu yang terjepit vakum
 Tekanan vakum diturunkan menjadi 0,2, 0,4, 0,6 kg/cm2 dengan selang waktu 2 menit
sambil dilakukan evaluasi untuk melihat jepitan pada jalan lahir
 Pada his yang adekuat dilakukan traksi terkendali searah dengan jalan lahir
 Dilakukan episiotomi mediolateral setelah kepala crowning dan perineum telah tipis
 Berturut-turut lahir UUK, UUB, dahi dan muka, cup vakum dilepas. Dilakukan
pembersihan mulut dan hidung bayi dengan kasa steril
 Dengan pegangan biparietal dilakukan tarikan ke bawah untuk melahirkan bahu depan,
keatas untuk melahirkan bahu belakang
 Axilla dikait, lahir badan dan ke-2 extremitas
 Tali pusat di klem di 2 tempat digunting di antaranya
 Lahir bayi Lk/Pr, BB … gr, PB … cm, AS : …/…/…
 Dilakukan pengosongan kandung kemih
 Setelah menunggu 10-15 menit plasenta dilahirkan, kesan : lengkap
 Dilakukan inspekulo untuk evaluasi laserasi jalan lahir. Laserasi : (-)
 KU ibu post partum : baik

3
LAPORAN CURETTAGE

 Ibu dibaringkan di meja Ginekologi dengan posisi litotomi dan infus terpasang
baik
 Dilakukan tindakan kateterisasi untuk mengosongkan kandung kemih
 Dilakukan tindakan antiseptik pada lapangan kuretase
 Dilakukan pemasangan sims spekulo bawah dan atas
 Portio dijepit dengan tenakulum pada arah jam 11, sims spekulo atas dilepas
 Dilakukan sondase, didapati uterus AF/RF panjang ….. cm
 Dilakukan tindakan kuretage dengan sendok kuret tumpul mulai arah jam 12
searah dengan jarum jam
 Keluar jaringan sebanyak + ….. gram dan stoll sel sebanyak + ….. cc
 Kemudian dilanjutkan dengan kuret tajam mulai arah jam 12 searah dengan
jarum jam, kesan : bersih. Perdarahan (-)
 Portio dibersihkan dengan kasa bethadine, kemudian tenakulum dan sims
spekulo bagian bawah dilepas
 KU ibu post curettage : baik

4
LAPORAN SECTIO CAESARIA

Lahir Bayi Lk/Pr, BB … gr, PB … cm, AS : …/…/…

 Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter terpasang baik
 Dilakukan tindakan aseptik dengan larutan bethadine dan alcohol 70 % pada dinding
abdomen lalu ditutup dengan doek steril kecuali lapangan operasi
 Dibawah anestesi spinal dilakukan insisi …….. mulai dari kutis, sub kutis sepanjang 10 cm
 Dengan menyisipkan pinset anatomis dibawahnya, fascia digunting keatas dan
kebawah/kekiri dan kekanan, otot dikuatkan secara tumpul
 Peritoneum dijepit dengan klem, diangkat, lalu digunting keatas dan kebawah, dipasang
hack blast
 Tampak uterus gravidarum sesuai usia kehamilan, identifikasi SBR dan ligamentum
rotundum
 Lalu plika vesicouterina digunting secara konkaf kekiri dan kekanan dan disisihkan ke
bawah kearah blast secukupnya
 Selanjutnya dinding uterus di insisi secara konkaf sampai menembus subendometrium.
Kemudian endometrium ditembus secara tumpul dan diperlebar sesuai arah sayatan
 Dengan meluksir kepala maka lahir bay ilk/pr BB … gr, PB … cm, AS …/…/…
 Tali pusat diklem pada 2 tempat dan digunting diantaranya
 Plasenta dilahirkan dengan traksi pada tali pusat dan penekanan pada fundus. Kesan :
lengkap
 Kedua sudut kiri dan kanan tepi luka insisi dijepit dengan oval klem
 Kavum uteri dibersihkan dari sisa-sisa selaput ketuban dengan kasa steril terbuka
sampai tidak ada selaput atau bagian plasenta yang tertinggal. Kesan : bersih
 Dilakukan penjahitan hemostatis figure of eight pada kedua ujung robekan uterus
dengan benang chromic cat-gut no.2 dinding uterus dijahit lapis demi lapis jelujur
terkunci overhecting. Evaluasi : tidak ada perdarahan. Repitonealisasi dengan plain
catgut no. 1.0

5
 Klem peritoneum dipasang lalu kavum abdomen dibersihkan dan bekuan darah dan
cairan ketuban, kesan : bersih. Evaluasi tuba dan ovarium kanan – kiri, kesan : normal
 Lalu peritoneum dijahit dengan plain cat-gut no. 00 . Kemudian dilakukan jahitan
aproksimal otot dinding abdomen dengan plain cat-gut no. 00 secara simple/continous
 Kedua ujung fascia dijepit dengan kocher, lalu dijahit secara jelujur dengan vicryl no.
2/0
 Sub kutis dijahit secara simple suture dengan plain cat-gut no. 00
 Kutis dijahit secara subkutikuler dengan vicryl no. 2/0
 Luka operasi ditutup dengan kasa steril + betadine solution
 Liang vagina dibersihkan dari sisa-sisa darah dengan kapas sublimat hingga bersih
 KU ibu post operasi : mulai sadar

Pengawasan pasca operasi :

1. NPO sampai peristaltic (+)


2. Awasi vital sign, balance cairan, dan tanda perdarahan
3. Cek Hb 2 jam post operasi, jika < 8 gr% transfusi sesuai kebutuhan

6
LAPORAN HISTEREKTOMI

 Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter terpasang baik
 Dilakukan tindakan anstesi umum
 Desinfeksi daerah abdomen mulai bawah arcus costae sampai paha atas, vulva dan
liang vagina dengan betadine 10 %, kemudian ditutup doek steril kecuali lapangan
operasi

 Insisi midline mulai kutis sepanjang 12 cm, insisi diperdalam sampai sub kutis, fasia,
perdarahan dikontrol dengan kauter, fasia digunting keatas dan kebawah, otot
dikuakkan secara tumpul dari tepi lateralnya, peritoneum dijepit dengan 2 klem,
diangkat, digunting diantaranya dan diperlebar keatas dan kebawah. Tampak uterus
miomatosus sebesar kepala dewasa, konsistensi padat, rata dan mobile, tanpa
perlengketan, ovarium kanan dalam batas normal. Kemudian dipasang haak blass, dan
doek steril besar untuk menyisihkan usus kearah atas. Uterus difiksasi dengan klem
pada bagian fundus uteri. Selanjutnya diputuskan untuk melakukan TAH.
 Ligamentum rotundum kiri dijepit dengan 2 klem oschner kemudian digunting
diantaranya, puntung lateral diikat dengan benang kromik no. 2.0 dan puntung medial
diikat dengan benang zyde, lamina anterior ligamentum latum dibuka sampai ke lipatan
vesika urinaria (plika vesicouterina), hal yang sama dilakukan pada sisi sebelah kanan.
Lamina posterior ligamentum latum sisi sebelah kiri tepat dibawah tuba falopii dan
ligamentum ovarii proprium didorong secara tumpul dengan dua jari kearah depan
sampai tembus sehingga terbentuk lobang, melalui lobang tadi ligamentum ovarii
proprium kiri dijepit dengan dua klem ochsner, digunting diantaranya dan puntung
lateral diikat dengan benang kromik no. 2.0, puntung medial diikat dengan benang
zyde. Pada sisi sebelah kanan Lamina posterior ligamentum latum tepat dibawah tuba
falopii dan ligamentum ovarii proprium didorong secara tumpul dengan dua jari kearah
depan sampai tembus sehingga terbentuk lobang, melalui lobang tadi pangkal tuba dan
ligamentum ovarii proprium kanan di jepit dengan dua klem oschner, digunting
diantaranya dan puntung lateral diikat dengan benang kromik no. 2.0, puntung medial
diikat dengan benang zyde.

7
 Plika vesiko uterina dibuka, kandung kemih dibebaskan dari segmen bawah rahim
secara tumpul dengan mendorong kearah kaudal menggunakan kassa tupfer kecil
sejauh mungkin.
 Dilakukan identifikasi arteri/vena uterina sisi sebelah kiri pada pinggir lateral uterus
dengan mengelevasi uterus kearah berlawanan. Arteri/vena uterina dijepit dengan dua
klem oschner tegak lurus, kemudian digunting, puntung lateral diikat dengan benang
kromik no. 2.0, puntung medial diikat dengan zyde, hal yang sama dilakukan pada sisi
sebelah kanan.
 Ligamentum kardinale sisi sebelah kiri maupun kanan dijepit dengan dua klem lurus
kocher,digunting diantaranya, puntung lateral dijahit dengan kromik no. 2.0, puntung
medial diikat dengan zyde. Ligamentum sacrouterina kiri dan kanan dijepit dengan dua
klem, digunting diantaranya, puntung lateral dijahit dengan kromik no. 2-0, puntung
medial diikat dengan zyde, tindakan yang sama dilakukan terus kebawah mencapai
forniks lateral vagina, dilakukan tes dengan dua jari telunjuk dari depan dan belakang
untuk mengetahui batas puncak vagina dan porsio.
 Forniks lateralis vagina kiri dan kanan dijepit masing – masing dengan dua klem 90 ,
uterus dipancung setinggi puncak vagina. Dibuat jahitan hemostatik pada kedua ujung
puncak vagina dengan kromik no.0. Puncak vagina anterior-posterior dijahit jelujur
terkunci dengan kromik cat gut no. 2.0, perdarahan terkontrol. Kemudian pungtum
ligamentum rotundum kanan dijahit ke pungtum vagina kanan, dan selanjutnya
pungtum ligamentum rotundum kiri dijahit ke pungtum vagina kiri.
 Hack Blass di lepaskan, kain kasa besar dikeluarkan, rongga abdomen dicuci dengan
NaCl fisiologis hangat, dibersihkan dari sisa darah dengan kasa sebersih mungkin.
 Peritoneum dijahit secara jelujur dengan plain catgut no.3-0, otot dijahit secara simple
suture dengan plain cat gut no. 00., fasia dijahit secara jelujur dengan vicryl No.1,
subkutis dijahit secara simpel dengan kromik no. 2-0, kutis dijahit secara subkutikuler
dengan vicryl no. 2-0. Luka operasi diberi betadine dan ditutup kasa steril.
 Operasi selesai, KU pasien pasca operasi stabil.
 Perdarahan durante operasi 250 cc
 Uterus dan adnexa kiri dikirim ke PA.

8
Instruksi pasca operasi :

- Observasi tanda - tanda vital, monitor diuresis dan balans cairan


- Puasa sampai peristaltik usus (+)
- Periksa Hb pasca operasi, jika Hb  8 gr% transfusi darah.
- Kateter menetap selama 2 hari
- Mobilisasi segera/bertahap.

Anda mungkin juga menyukai