Anda di halaman 1dari 1

1. Pada jurnal ini bagaimana menghindari bias kasus demam yang dialami oleh ibu hamil?

Menurut jurnal ini kasus demam dipengaruhi oleh keadaan musim/cuaca, sehingga untuk
menghindari bias, kasus demam dikumpulkan dalam waktu 1 tahun yang meliputi seluruh
keadaan musim/cuaca sehingga terkumpullah kasus demam pada ibu hamil dengan berbagai
etiologi. Pada penelitian ini etiologi yang terbanyak penyebab demam adalah mosquito-borne
disease.

2. Apa kemungkinan bias pada penelitian ini?


Kemungkinan bias pada penelitian ini adalah kondisi ibu saat masuk rs, penelitian ini diadakan di
Post Graduate Institue Medical education and research, chandigarh, di India Utara dimana
institute ini adalah pusat rujukan untuk high risk pregnancy, sehingga disebutkan kondisi ibu
hamil saat dirujuk dapat mempengaruhi hasil penelitian. Pada penelitian ini kasus demam juga
hanya diteliti pada pasien yang dirawat di rs rujukan tersebut, sehingga kurang merepresentasikan
kasus demam ibu hamil di kalangan masyarakat

3. Pada penelitian ini yang dilakukan di negara India kasus terbanyak menyebabkan demam pada
kehamilan adalah dengue. Bagaimana dengue dapat menyebabkan tingginya mortalitas dan
morbiditas pada kehamilan?
Kehamilan meningkatkan risiko terjadinya sindrom syok dengue sebesar 3,4 kali. Walaupun dalam
penelitian ini tidak dijelaskan outcome yang ditemukan dari setiap diagnosis, tetapi dapat kita lihat
dari table 8 predictors of maternal mortality salah satu nya adalah mean arterial pressure dibawah 65
yang menjadi salah satu kriteria shock dengan p value 0,000 (p< 0,05). Predictor tersebut yang
menjadi salah satu p value yang terkecil diantara predictor lainnya sehingga menjadi salah satu
prediktor mortalitas ibu hamil yang sangat signifikan. Selain itu dalam penelitian inj komplikasi
seperti akut respiratory distress syndrome, acute kidney injury dan severe sepsis didapati pada pasien
dengan infeksi dengue.

4. Apakah penggunaan awal antibiotik dalam penelitian ini mempengaruhi hasil penelitian?
Dari seluruh 181 pasien, 17 pasien telah mendapatkan antibiotic sebelum penelitian dilakukan dan
antibiotic tersebut bersifat empiris. Dalam penelitian ini juga seluruhnya ditatalaksana sesuai protocol
di institusi tersebut, sehingga intervensi yang diberikan dalam standard yang sama.

Anda mungkin juga menyukai