Anda di halaman 1dari 9

KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No.

2 November 2022

SCOPING REVIEW: FAKTOR RISIKO INFEKSI POST PARTUM

Ditya Yankusuma Setiani, Tunjung Sri Yulianti

STIKES PANTI KOSALA, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia

Abstrak

AKI (Angka Kematian Ibu) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan
upaya kesehatan ibu. Tingginya AKI saat ini masih menjadi masalah besar di dunia.
Infeksi post partum adalah semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-
kuman ke dalam alat-alat genetalia pada waktu persalinan dan nifas. Oleh karena itu
pengendalian faktor resiko merupakan hal yang sangat penting dalam upaya
menurunkan prevalensi infeksi post partum. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi faktor resiko infeksi post partum. Metode penelitian yang digunakan
adalah Scoping Review, data elektronik diperoleh dari Google scholar, BioMed Central,
Pubmed, yang dipublikasikan tahun 2016-2021. Diperoleh 367 artikel, dianalisis dengan
pedoman PRISMA, hasil ada 5 artikel yang memenuhi syarat sesuai kriteria inklusi. Hasil
penelitian yang didapatkan yaitu faktor resiko infeksi postpartum meliputi kunjungan
ANC, persalinan caesar, pemeriksaan vagina, diabetes mellitus gestasional, ketuban
pecah dini, IMT > 25, plasenta previa, plasenta akreta, perdarahan postpartum, anemia
selama kehamilan, pemeriksaan vagina, persalinan di rumah, preeklamsia dan partus
lama. Kesimpulan penelitian ini adalah faktor resiko infeksi paling dominan adalah
kunjungan ANC, persalinan caesar, pemeriksaan vagina, diabetes mellitus gestasional
dan ketuban pecah dini.

Kata kunci: faktor resiko, infeksi post partum

SCOPING REVIEW: POST PARTUM INFECTION RISK FACTORS

Ditya Yankusuma Setiani, Tunjung Sri Yulianti

Abstract

MMR (Maternal Mortality Rate) is one indicator to see the success of maternal health
efforts. The high AKI is still a big problem in the world. Post partum infection is all
inflammation caused by the entry of germs into the genital organs at the time of delivery
and puerperium. Therefore, controlling risk factors is very important in an effort to reduce
the prevalence of postpartum infection. This study aims to identify risk factors for post
partum infection. Research method used Scoping review, electronic data obtained from
Google scholar, BioMed Central, Pubmed, published in 2016-2021. Obtained 367
articles, analyzed with PRISMA guidelines, the results are 5 articles that meet the
requirements according to the inclusion criteria. Results showed that risk factors for
postpartum infection included ANC visits, caesarean delivery, vaginal examination,
gestational diabetes mellitus, premature rupture of membranes, BMI > 25, placenta
previa, placenta accreta, postpartum hemorrhage, anemia during pregnancy, vaginal
examination, home delivery, preeclampsia and old parturition. The conclusion of the
study were the most dominant infection risk factors were ANC visits, caesarean delivery,
vaginal examination, gestational diabetes mellitus and premature rupture of membranes.

Keywords: risk factors, post partum infection

Korespondensi: Ditya Yankusuma Setiani, STIKES PANTI KOSALA, Jl. Raya Solo-Baki
KM. 4. Gedangan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah. Email
yankusumaditya91@gmail.com. 081238757965.

129
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 November 2022

LATAR BELAKANG hari (Walyani & Purwoastuti, 2015).


AKI (Angka Kematian Ibu) Diperkirakan bahwa 1 sampai 8%
merupakan salah satu indikator ibu akan mengalami infeksi post
untuk melihat keberhasilan upaya partum. Hal ini juga memperkirakan
kesehatan ibu. AKI adalah rasio bahwa 0,6 kematian ibu per
kematian ibu selama masa 100.000 kelahiran hidup dikaitkan
kehamilan, persalinan dan nifas dengan infeksi postpartum. Faktor
yang disebabkan oleh kehamilan risiko terjadinya infeksi post partum
persalinan dan nifas atau adalah partus lama, melahirkan
pengelolaannya tetapi bukan melalui operasi sectio caesar,
karena sebab-sebab lain seperti anemia, perdarahan post partum,
kecelakaan atau terjatuh di setiap diabetes, malnutrisi, ketuban pecah
100.000 kelahiran hidup. World dini, imunodefisiensi dan tehnik
Health Organization (WHO) penjahitan yang kurang baik.
memprediksi pada tahun 2017 Kebanyakan infeksi yang terjadi
sekitar 810 wanita meninggal setiap selama masa post partum mudah
hari akibat komplikasi terkait diobati apabila terdeteksi secara
kehamilan atau persalinan di dini. Infeksi yang tidak teridentifikasi
seluruh dunia. AKI di Indonesia dan tidak diobati pada tahap dini
merupakan tertinggi ke-3 di Asia dapat menyebabkan komplikasi
Tenggara, yaitu 177 per 100.000 serius seperti pembentukan abses,
kelahiran hidup pada tahun 2017 selulitis, tromboflebitis dan septik
(WHO, 2019). Secara umum terjadi syok (Karjatin, 2016).
penurunan kematian ibu selama Berdasarkan penelitian yang
periode 1991-2015 dari 390 menjadi dilakukan Admas, et al. (2020) pada
305 per 100.000 kelahiran hidup. 166 wanita post partum yang
Walaupun terjadi kecenderungan dirawat di Rumah Sakit Felege
penurunan angka kematian ibu, Hiwot Referral ditemukan mayoritas
namun tidak berhasil mencapai 134 (80,7%) kasus sepsis nifas
target MDGs yang harus dicapai berkaitan dengan persalinan, 91
yaitu sebesar 102 per 100.000 (67,9%) melahirkan melalui operasi
kelahiran hidup pada tahun 2015 caesar dan 43 (32,1%) melalui
(Kemenkes RI, 2018). Pada tahun persalinan pervagina spontan.
2019 penyebab kematian ibu Sedangkan menurut hasil penelitian
terbanyak adalah perdarahan oleh (Demisse et al., 2019) yang
sebesar 1.280 kasus, hipertensi dilakukan di Rumah Sakit Umum di
dalam kehamilan sebesar 1.066 Zona Shoa Barat Oromia Regional
kasus dan infeksi sebesar 207 State Ethiopia ditemukan ibu yang
kasus (Kemenkes RI, 2020). melahirkan melalui operasi caesar
Masa nifas dimulai setelah 3,8 kali lebih mungkin untuk
kelahiran plasenta dan berakhir mengalami sepsis saat nifas
ketika alat-alat kandungan kembali dibandingkan dengan ibu yang
seperti keadaan sebelum hamil. melahirkan melalui persalinan
Masa nifas berlangsung selama pervagina spontan (OR = 3,85; 95%
kira-kira 6 minggu (Pratiwi & CI = 1,43 - 10,4).
Nawangsari, 2020). Infeksi masa Pengendalian faktor risiko
nifas (post partum) merupakan merupakan hal yang sangat penting
infeksi peradangan pada semua dalam upaya menurunkan
alat genetalia pada masa nifas oleh prevalensi infeksi post partum.
sebab apapun dengan ketentuan Pemahaman tenaga kesehatan
meningkatnya suhu badan melebihi tentang faktor risiko didukung
38ºC tanpa menghitung hari dengan bukti atau evidence dari
pertama dan berturut-turut selama 2 berbagai macam literatur sangatlah

130
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 November 2022

penting, sebagai dasar upaya melakukan scoping review tentang


promosi kesehatan pada individu, faktor risiko infeksi post partum.
keluarga, maupun masyarakat Peneliti melakukan pelacakan
dalam upaya pencegahan publikasi jurnal melalui data base
terjadinya infeksi pada masa nifas Proquest, google scholar, Pubmed.
atau post partum. Berdasar uraian Kriteria inklusi adalah penelitian
tersebut, maka perlu untuk primer yang diterbitkan oleh jurnal
melakukan penelitian dalam bentuk berkualitas minimal terindeks sinta,
scoping review mengenai faktor diterbitkan minimal periode 2018-
resiko infeksi post partum di 2022 dan hasil atau outcome
Indonesia. terdapat unsur faktor risiko infeksi
post partum. Artikel yang diperoleh
TUJUAN PENELITIAN yaitu sebesar 367 artikel kemudian
Penelitian ini bertujuan untuk di analasis menggunakan pedoman
mengidentifikasi faktor resiko infeksi PRISMA (Preferred Reporting Items
post partum. for Systematic Reviews and Meta
Analyse), diperoleh 5 artikel yang
METODE/DESAIN PENELITIAN memenuhi syarat sesuai dengan
Penelitian ini merupakan hasil atau outcome yang ditetapkan.
review literatur dimana peneliti

HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini dapat dijabarkan dalam tabel 1 sebagai berikut:
Tabel 1.
Hasil Penelitian Faktor Risiko Infeksi Post Partum
Hasil Penelitian
Faktor Risiko Infeksi
Sign Tidak Total p-value/OR
Post Partum
. Sampel Sign. Sampel
Persalinan Caesar 2 1708;67 - - 2 0,006;3,85
IMT >25 1 240 - - 1 0,003
Diabetes Mellitus
Gestasional 2 240;4000 - - 2 0,000;0,004
Persalinan Prematur 1 4000 - - 1 0,019
Ketuban Pecah Dini 2 240;67 - - 2 0,011;3,73
Preeklamsia - - 1 240 1 0,817
Plasenta Previa 1 240 - - 1 0,000
Plasenta Akreta 1 240 - - 1 0,000
Perdarahan Post
Partum 1 240 - - 1 0,001
Anemia Selama
Kehamilan 1 240 - - 1 0,001
Pemeriksaan Vagina ≥3 2 4000;67 - - 2 0,002;4,00
Persalinan di Rumah 1 4000 - - 1 0,001
Kunjungan Antenatal 4000;1708;6 0,04;0,02;6,5
<4 Kali 3 7 - - 3 7
Partus Lama 1 67 - - 1 3,12

PEMBAHASAN risiko infeksi post post partum, yaitu


Berdasarkan hasil temuan dari faktor persalinan caesar, IMT
5 jurnal yang diteliti maka dapat (Index Masa Tubuh) > 25, diabetes
diketahui bahwa terdapat 14 faktor melitus gestasional,

131
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 November 2022

persalinan prematur, ketuban pecah value 0,003. Hasil tersebut


dini, preeklamsia, plasenta previa, sesuai dengan penelitian yang
plasenta akreta, perdarahan post dilakukan oleh Kurniasari, (2019),
partum, anemia selama kehamilan, bahwa obesitas berhubungan
pemeriksaan vagina, persalinan dengan penyembuhan luka post
dirumah, kunjungan ANC < 4 kali operasi section cesarea di RSUD
dan partus lama. dr H. Bob Bazar dengan p-value
1. Persalinan Caesar 0,009 dan OR 5,464.
Menurut Johnson (2014), 3. Diabetes Melitus Gestasional
infeksi post partum berisiko lebih Menurut Savitri (2018),
besar dan lebih banyak pada diabetes mellitus gestasional
persalinan caesar dibandingkan adalah diabetes kala kehamilan
dengan persalinan pervagina. Hal yang merupakan komplikasi
tersebut karena selama operasi umum pada ibu hamil. Bayi yang
terdapat trauma jaringan dan lahir dari ibu dengan diabetes
fakta bahwa kebanyakan dari gestasional mungkin lahir dalam
wanita tersebut memiliki risiko kondisi kadar gula darah rendah,
lain, seperti proses melahirkan dan ibu akan melahirkan bayi
yang lama. Berdasarkan hasil gemuk dan berukuran besar.
review literatur didapatkan 2 Kondisi ini membuat harus
jurnal yang menyatakan bahwa menjalani kelahiran caesar.
persalinan Caesar beresiko Menurut Wirawan (2013), ibu
menyebabkan terjadinya infeksi hamil dengan diabetes akan
post partum dengan p-value sering terinfeksi dan pada saat
0,006 artinya bahwa terdapat mengalami luka seperti
hubungan persalinan Caesar episiotomi atau luka caesar akan
dengan kejadian infeksi post sulit untuk sembuh. Keadaan ini
partum. Begitu juga hasil dari bisa terjadi karena kuman
penelitian berikutnya, yang tumbuh subur akibat tingginya
didapatkan hasil OR 3,85 (1,43- kadar gula dalam darah. Selain
10,4), yang berarti bahwa itu, jamur juga sangat menikmati
responden yang persalinannya tumbuh pada darah yang tinggi
dengan seksio sesaria memiliki kadar glukosa. Berdasarkan hasil
resiko 3,85 kali lebih besar untuk review literatur terdapat 2 jurnal
mengalami infeksi pada masa yang menyatakan bahwa
nifas. diabetes melitus gestasional
2. IMT > 25 merupakan faktor resiko yang
Menurut Anggraini & berpengaruh terhadap infeksi
Subakti (2013), IMT>25 pada ibu post partum dengan p-value
hamil menjadikan berisiko 0,000 dan 0,004.
setelah bersalin, beberapa infeksi 4. Persalinan Prematur
dapat menyerang ibu yang Menurut Andalas (2014),
mengalami lebih berat badan persalinan prematur disebabkan
(overweight) karena banyaknya oleh overdistensi berlebihan otot
pembuluh darah yang tersumbat. rahim dan selaput ketuban,
Berat badan yang berlebih sering perdarahan di dalam rahim ibu
dikaitkan dengan penyembuhan hamil. Akibatnya terdapat infeksi
luka post operasi cesarea. dan peradangan di dalam rahim
Berdasarkan hasil review literatur ibu. Umumnya, proses infeksi
terdapat satu jurnal yang biasanya telah terjadi dalam
menyatakan bahwa IMT > 25 beberapa minggu bahkan
beresiko menyebabkan terjadinya berbulan-bulan sebelum
infeksi post partum dengan p- terjadinya tanda-tanda kelahiran

132
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 November 2022

prematur. Berdasarkan review 6. Preeklamsia


literatur didapatkan bahwa satu Menurut Lalenoh (2018),
jurnal menyatakan persalinan pada pasien preeklampsia akan
premature sebagai faktor resiko terjadi peningkatan stress
terhadap kejadian infeksi post oksidatif, sehingga produksi
partum dengan p-value 0,019. debris trofoblas dan nekrotik
5. Ketuban Pecah Dini trofoblas juga akan meningkat,
Menurut Andalas (2014), kejadian tersebut akan
ketuban pecah dini didefinisikan menimbulkan respon inflamasi
sebagai pecahnya selaput yang hebat. Lepasnya debris
ketuban di bawah 37 minggu usia trofoblas di dalam sirkulasi darah
kehamilan. Penyebab merupakan rangsangan utama
sesungguhnya belum diketahui terjadinya proses inflamasi.
secara pasti, namun ada dugaan Disfungsi endotel pada
bahwa infeksi dan peradangan preeklampsia akibat produksi
selaput khorion merupakan salah debris trofoblas berlebihan dapat
satu penyebab kolagen yang mengakibatkan aktifitas leukosit
menyusun dinding ketuban yang tinggi pada sirkulasi ibu.
pecah. Akibatnya, berisiko Teori tersebut berbeda dengan
meningkatkan infeksi yang hasil review literatur dari salah
serius. Berdasarkan hasil review satu jurnal yang menyatakan
literatur didapatkan 2 jurnal yang bahwa preeklamsia tidak
menyatakan bahwa ketuban berpengaruh terhadap kejadian
pecah dini berisiko menyebabkan infeksi post partum dengan nilai
terjadinya infeksi post partum p-value 0,817. Menurut Lalenoh
dengan p-value 0,011 artinya (2018), preeklamsia merupakan
bahwa terdapat hubungan komplikasi yang dapat terjadi
ketuban pecah dini dengan pada saat kehamilan. Secara
kejadian infeksi post partum. teori preeklamsia dapat
Begitu juga hasil dari menyebabkan infeksi pada ibu
penelitian berikutnya, yang post partum akan tetapi tindakan
didapatkan hasil OR 3,73, yang pencegahan infeksi masa nifas
berarti bahwa responden dengan dapat dilakukan sebelum dan
ketuban pecah dini memiliki selama kehamilan, persalinan
resiko 3,73 kali lebih besar untuk dan masa nifas. Tindakan yang
mengalami infeksi pada masa dapat mencegah terjadinya
nifas. Hasil review tersebut komplikasi masa nifas bisa
sesuai dengan hasil penelitian dilakukan dengan
yang dilakukan oleh (Lizma et al., memperhatikan nutrisi selama
2017), bahwa ketuban pecah dini kehamilan, melakukan latihan
berhubungan dengan kejadian fisik, melakukan pemeriksaan
infeksi post partum di RSUD Al- selama kehamilan secara rutin
Ihsan dengan p-value sebesar serta pemberian antibiotik pasca
0,000. Salah satu dampak KPD persalinan. Diduga tindakan
adalah infeksi terutama infeksi pencegahan tersebut
yang diakibatkan oleh bakteri. menyebabkan preeklamsia tidak
Infeksi pada ibu terjadi karena berpengaruh terhadap kejadian
pecahnya selaput ketuban infeksi post partum.
sehingga memudahkan bakteri 7. Plasenta Previa
masuk kedalam uterus dan Menurut Leveno, et al.
berkembang biak. (2009), pada plasenta previa,
plasenta terletak di atas atau
sangat dekat dengan os internus.

133
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 November 2022

Keadaan ini merupakan penyulit pada perdarahan post partum


pada persalinan. Kejadian khas tersebut bisa menyebabkan
perdarahan dari plasenta previa komplikasi yang berlanjut seperti
muncul tanpa peringatan, tanpa trauma karena tindakan, infeksi
menimbulkan nyeri pada wanita post partum yang berlanjut dan
yang menjalani masa pranatalnya bisa mengalami syok ireversibel.
secara normal. Menurut Sulastri Berdasarkan review literatur
(2020), perdarahan dapat didapatkan bahwa satu jurnal
memperlemah keadaan pasien, menyatakan bahwa perdarahan
menurunkan daya tahannya dan post partum sebagai faktor resiko
menjadi faktor presdiposisi terhadap kejadian infeksi post
terjadinya infeksi nifas. partum dengan p-value 0,001.
Berdasarkan review literatur 10. Anemia
didapatkan bahwa satu jurnal Menurut Sulastri (2020),
menyatakan bahwa plasenta anemia yang diakibatkan oleh
previa sebagai faktor resiko perdarahan dapat memperlemah
terhadap kejadian infeksi post keadaan pasien, menurunkan
partum dengan p-value 0,000. daya tahannya dan menjadi
8. Plasenta Akreta faktor presdiposisi terjadinya
Menurut Akbar, et al infeksi nifas. Anemia selama
(2020), plasenta akreta adalah kehamilan menyebabkan ibu
istilah umum yang digunakan hamil tidak begitu mampu untuk
untuk menggambarkan suatu menghadapi kehilangan darah
kondisi klinis ketika bagian dari saat persalinan dan membuatnya
plasenta, atau seluruhnya masuk lebih rentan terhadap infeksi.
ke dalam miometrium dan sulit Berdasarkan review literatur
untuk dilepaskan. Gejala yang didapatkan bahwa satu jurnal
berhubungan dengan spektrum menyatakan bahwa anemia
akreta mungkin termasuk sebagai faktor resiko terhadap
perdarahan vagina dan nyeri kejadian infeksi post partum
perut. Menurut Sulastri (2020), dengan p-value 0,001.
perdarahan dapat memperlemah 11. Pemeriksaan Vagina
keadaan pasien, menurunkan Menurut Johnson (2014),
daya tahannya dan menjadi setiap pemeriksaan vagina
faktor presdiposisi terjadinya memperbesar risiko masuknya
infeksi nifas. Berdasarkan review patogen ke vagina, akibatnya
literatur didapatkan bahwa satu terdorong masuk ke serviks dan
jurnal menyatakan bahwa meningkatkan risiko infeksi.
plasenta akreta sebagai faktor Menurut Andalas (2014), ibu
resiko terhadap kejadian infeksi yang mengalami infeksi pada
post partum dengan p-value rahim, cairan ketuban, kandung
0,000. kemih selama kehamilan dapat
9. Perdarahan Post Partum meningkatkan risiko robeknya
Menurut Sulastri (2020) selaput yang terlalu dini,
perdarahan post partum persalinan kurang bulan,
sekunder adalah perdarahan melahirkan dengan caesar untuk
postpartum yang terjadi setelah para ibu dengan robeknya
24 jam pertama. Penyebab dari selaput yang berkepanjangan
perdarahan post partum tersebut sehingga berisiko ibu akan
adalah sisa plasenta, luka mengalami infeksi pasca
robekan jalan lahir yang terbuka persalinan. Berdasarkan hasil
kembali dan adanya gangguan review literatur didapatkan 2
pembekuan darah. Penanganan jurnal yang menyatakan bahwa

134
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 November 2022

pemeriksaan vagina > 3 kali dapat dilakukan pencegahan


menyebabkan terjadinya infeksi komplikasi kehamilan seperti
post partum dengan p-value 0,02 infeksi. Berdasarkan review
artinya bahwa terdapat hubungan literatur didapatkan bahwa tiga
pemeriksaan vagina dengan jurnal menyatakan bahwa
kejadian infeksi post partum. pemeriksaan ANC yang tidak
Begitu juga hasil dari penelitian rutin sebagai faktor resiko
berikutnya, yang didapatkan hasil terhadap kejadian infeksi post
OR 4,00, yang berarti bahwa partum dengan p-value 0,04 dan
responden yang dilakukan 0,02, serta satu penelitian
pemeriksaan vagina > 3 kali didapatkan OR sebesar 6,57
memiliki resiko 4 kali lebih besar yang berarti bahwa responden
untuk mengalami infeksi pada yang tidak rutin dalam melakukan
masa nifas. ANC memiliki resiko 6,57 kali
12. Persalinan di Rumah lebih besar untuk mengalami
Kemungkinan infeksi post infeksi pada masa nifas.
partum terjadi pada wanita yang 14. Partus Lama
melahirkan dalam kondisi tidak Menurut Sinsin (2018),
higienis di rumah dibandingkan wanita yang mengalami
dengan persalinan yang persalinan yang lama disertai
dilakukan di fasilitas kesehatan. dengan ketuban sudah pecah
Persalinan di rumah dengan mempunyai risiko lebih tinggi
kurangnya praktik tindakan terkena infeksi dikarenakan
aseptik seperti mencuci tangan, patogen dapat masuk ke area
penggunaan bahan antiseptik lebih dalam dan berkembang
dan kebersihan perinatal oleh sehingga dapat mengakibatkan
penolong persalinan tidak kondisi yang lebih serius yaitu
terampil adalah faktor utama infeksi. Berdasarkan review
untuk terjadinya infeksi pasca literatur didapatkan bahwa satu
persalinan. Berdasarkan review jurnal menyatakan partus lama
literatur didapatkan bahwa satu sebagai faktor resiko terhadap
jurnal menyatakan bahwa kejadian infeksi post partum
persalinan dirumah sebagai dengan hasil OR 3,12, yang
faktor resiko terhadap kejadian berarti bahwa responden yang
infeksi post partum dengan p- mengalami partus lama memiliki
value 0,001. resiko 3,12 kali lebih besar untuk
13. ANC mengalami infeksi pada masa
Menurut Endjun & Rahayu, nifas.
(2017), pemeriksaan kehamilan
yang dikenal dengan istilah Berdasarkan hasil penelitian
medis Ante Natal Care (ANC) mendapatkan faktor risiko infeksi
sangat disarankan bagi wanita post partum yang paling dominan
yang sedang hamil. ANC adalah sebagai berikut kunjungan
menjadi penting agar kesehatan ANC, persalinan caesar,
ibu dan janin dapat terpantau pemeriksaan vagina, diabetes
dengan sangat baik sepanjang mellitus gestasional dan ketuban
masa kehamilan. Pemeriksaan pecah dini. Menurut Johnson
mulai dilakukan sejak awal (2014), dimana infeksi paska
kehamilan hingga persalinan. kelahiran berisiko lebih besar dan
Tujuan dari pemeriksaan lebih banyak pada kelahiran sesar
kehamilan adalah mengetahui dibandingkan pada kelahiran
adanya risiko kehamilan pada ibu normal. Hal tersebut karena selama
dan atau janin sejak dini, agar operasi terdapat trauma jaringan,

135
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 November 2022

karena itu dapat berisiko masuknya selama kehamilan, pemeriksaan


mikroorganisme dan mengakibatkan vagina, persalinan dirumah,
infeksi. Menurut Wirawan (2013), preeklamsia dan partus lama.
ibu hamil dengan diabetes akan
sering terinfeksi dan pada saat KESIMPULAN
mengalami luka seperti episiotomi Berdasarkan hasil review
atau luka caesar akan sulit untuk literatur didapatkan faktor risiko
sembuh. Keadaan ini bisa terjadi infeksi post partum yang paling
karena kuman tumbuh subur akibat dominan yaitu kunjungan ANC,
tingginya kadar gula dalam darah. persalinan caesar, pemeriksaan
Selain itu, jamur juga sangat vagina, diabetes mellitus
menikmati tumbuh pada darah yang gestasional dan ketuban pecah dini.
tinggi kadar glukosa. Menurut Faktor lain yang dapat
penelitian yang dilakukan oleh mempengaruhi terjadinya infeksi
Lizma, et al. (2017), didapatkan post partum antara lain IMT> 25,
hasil bahwa ketuban pecah dini plasenta previa, plasenta akreta,
berhubungan dengan kejadian perdarahan post partum, anemia
infeksi post partum dengan p-value selama kehamilan, pemeriksaan
0,000. Menurut Wariyaka (2021), vagina, persalinan dirumah,
Antenatal Care (ANC) merupakan preeklamsia dan partus lama.
pelayanan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan terhadap ibu SARAN
hamil untuk memelihara Terdapat faktor risiko
kehamilannya. Kunjungan ANC ini terjadinya infeksi post partum yang
mempunyai tujuan untuk paling sering ditemukan pada
mengantarkan ibu hamil dari awal penelitian yaitu kunjungan ANC,
kehamilan sampai melahirkan bayi persalinan caesar, pemeriksaan
nya dengan selamat tanpa adanya vagina, diabetes mellitus
komplikasi. Sehingga ibu hamil yang gestasional dan ketuban pecah dini.
melakukan kunjungan ANC dengan Untuk ini disarankan kepada
rutin, diharapkan dapat mencegah petugas kesehatan mendorong ibu
infeksi post partum. Menurut hamil untuk rutin dalam melakukan
Wariyaka (2021), pemeriksaan kunjungan ANC sehingga dapat
vagina yang dilakukan terus meminimalkan komplikasi selama
menerus dapat menyebabkan kehamilan maupun pasca
berbagai masalah kesehatan melahirkan.
khususnya infeksi pasca
melahirkan. Tangan pemeriksa atau DAFTAR PUSTAKA
penolong yang tertutup sarung Admas, A., Gelaw, B.,
tangan pada pemeriksaan dalam, Belaytessema, Worku, A., &
membawa bakteri yang sudah ada Melese, A. (2020). Proportion of
dalam vagina ke dalam uterus. bacterial isolates, their
Kemungkinan lain ialah bahwa antimicrobial susceptibility
sarung tangan atau alat-alat yang profile and factors associated
dimasukkan ke dalam jalan lahir with puerperal sepsis among
tidak sepenuhnya bebas dari post-partum/aborted women at
kuman-kuman sehingga dapat a referral Hospital in Bahir Dar,
menyebabkan infeksi post partum. Northwest Ethiopia.
Faktor lain yang dapat Antimicrobial Resistance and
mempengaruhi terjadinya infeksi Infection Control, 9(1), 1–10.
post partum antara lain IMT> 25, https://doi.org/10.1186/s13756-
plasenta previa, plasenta akreta, 019-0676-2
perdarahan post partum, anemia Akbar, et al. (2020). Obstetri Praktis

136
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 November 2022

Komprehensif. AUP. Lizma, E., Aji, H. W., &


Andalas. (2014). Goresan Tangan Widjadjanegara, H. (2017).
Spesialis Kandungan. Sibuku Relation Between Premature
Media. Rupture Of Membrane With
Anggraini, & Subakti. (2013). Kupas Postpartum Infection at RSUD
Tuntas Seputar Kehamilan. Al-Ihsan in January-December
Agro Media Pustaka. 2017 Hubungan Ketuban
Demisse, G. A., Sifer, S. D., Kedir, Pecah Dini Dengan Kejadian
B., Fekene, D. B., & Bulto, G. Infeksi Postpartum Di RSUD Al-
A. (2019). Determinants of Ihsan Periode Januari-
puerperal sepsis among post Desember 2017 Pendahuluan
partum women at public Landasan Teori end. Prosiding
hospitals in west SHOA zone Pendidikan Dokter, December,
Oromia regional STATE, 45–49.
Ethiopia (institution Oxorn, & Forle. (2010). Ilmu
BASEDCASE control study). Kebidanan : Patologi dan
BMC Pregnancy and Childbirth, Fisiologi Persalinan. Andi
19(1), 1–6. Offset.
https://doi.org/10.1186/s12884- Pratiwi, & Nawangsari. (2020).
019-2230-x Modul Ajar dan Praktikum
Endjun, & Rahayu. (2017). Panduan Keperawatan Maternitas. CV
Cerdas Pemeriksaan Jejak.
Kehamilan. Pustaka Bunda. Savitri. (2018). 40 Minggu Resep
Johnson. (2014). Keperawatan Sehat Hamilmu. Genesis
Maternitas. Andi Offset. Learning.
Karjatin, A. (2016). Keperawatan Sinsin. (2018). Seri Kesehatan Ibu
Maternitas. Kemenkes RI. dan Anak Masa Kehamilan dan
Kemenkes RI. (2018). Asuhan Persalinan. Elek Media
Kebidanan Nifas dan Menyusui. Komputindo.
Kemenkes. Walyani, & Purwoastuti. (2015).
Kemenkes RI. (2020). Profil Kosep dan Asuhan Kebidanan
Kesehatan Indonesia Tahun Maternal dan Neonatal.
2019. Kemenkes. Pustaka Baru Press.
Kurniasari, D. (2019). Faktor-faktor Wariyaka, M. R. (2021).
Yang Berhubungan Dengan Pengembangan Model
Penyembuhan Luka Post Nomenklatur Diagnosa
Operasi Sectio Caesarea. Kebidanan dalam Kehamilan.
Jurnal Kebidanan, 5(1), 7–15. Media Sains Indonesia.
Lalenoh. (2018). Preeklampsia Berat WHO. (2019). Maternal Mortality.
dan Eklampsia : Tatalaksana WHO.
Anestesia Perioperatif. Wirawan. (2013). @Blok Dokter.
Deepublish. Noura Books.

137

Anda mungkin juga menyukai