http://proceeding.almaata.ac.id/ndex.php/S
NKIA/login
CC-BY-NC
Annually
Published by Alma Ata University Press
Prevalensi dan Faktor Risiko Peyakit Menular Seksual dalam Kehamilan : Scoping
Review
1* 1
Yuni Purwatiningsih , Sinta Dewi Lestyoningrum
1
Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi, Organisasai Kesehatan,
Badan Riset dan Inovasi Nasional
Cibinong Science Center Jl. Raya Jakarta-Bogor, Pakansari, Kec. Cibinong, Kabupaten Bogor
Email : yuni.purwatiningsih@brin.go.id
ABSTRAK
Infeksi menular seksual masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menjadi
perhatian dunia. Sexual transmitted surveillance 2020 yang telah dilansir CDC melaporkan
bahwa infeksi menular seksual pada tahun 2020 di US tercatat 2,4 juta kasus. Tahun 2020
jumlah kasus PMS di Indonesia terbesar adalah pada kelompok pasangan resiko tinggi
13.989. Kasus penyakit infeksi menular seksual juga banyak ditemukan pada ibu hamil.
Pemantauan prevalensi infeksi menular seksual pada ibu hamil perlu selalu di update
karena PMS yang tidak diobati selama kehamilan dapat berdampak pada komplikasi pada
kehamilan, kelahiran dan bayi yang dilahirkan.
Penelitian ini merupakan penelitian scoping review yang bertujuan untuk mengetahui
prevalensi dan faktor risiko penyakit menular seksual pada kehamilan. Pencarian artikel
menggunakan empat databased elektronik, artikel diseleksi menggunakan PRISMA
guidelines dengan kriteria tertentu, hasil studi yang telah terpilih akan dianalisis secara
kualitatif, pembahasan dilakukan berdasarkan hasil temuan yang diringkas dalam suatu
kerangka tematik.
Pada penelitian ini diperoleh 23 artikel yang dimasukkan kedalam studi ini yang berasal dari
beberapa negara. Infeksi menular seksual utama yang dilaporkan pada ibu hamil yaitu
chlamydia, trichomoniasis, gonorrhea, sifilis, HIV, Condiloma akuminata, Herpes simplex
dan bacterial vaginosis. Prevalensi tertinggi adalah chlamydia, gonorrhea dan sifilis. Faktor
risiko yang banyak dilaporkan memiliki hubungan yang signifikan adalah usia, paritas dan
multiple partner sexual.
Prevalensi dan faktor risiko merupakan komponen kunci untuk mengurangi kejadian infeksi
menular seksual dalam kehamilan yang berdampak buruk pada kesehatan ibu, janin dan
bayi yang dilahirkan, untuk itu perlu dilakukan screening yang komprehensif terhadap
penyakit menular seksual dalam pemeriksaan kehamilan sedini mungkin.
KATA KUNCI : Prevalensi; Infeksi Menular Seksual; IMS, Ibu Hamil; Kehamilan
ABSTRACT
Sexually transmitted infections are still a public health problem of global concern. Sexual
Transmitted Surveillance 2020, which was reported by the CDC, reported that in 2020 there
were 2.4 million cases of sexually transmitted infections in the US. In 2020 the largest
number of STD cases in Indonesia was in the high-risk partner group of 13,989. Cases of
sexually transmitted infections are also commonly found in pregnant women. Monitoring the
prevalence of sexually transmitted infections in pregnant women needs to be updated
regularly because untreated STDs during pregnancy can have an impact on complications in
pregnancy, childbirth, and the baby being born.
This study is a scoping review study that aims to determine the prevalence and risk factors
of sexually transmitted diseases in pregnancy. Search articles using four electronic
databases, articles are selected using PRISMA guidelines with certain criteria, the results of
the selected studies will be analyzed qualitatively, and the discussion is carried out based on
the findings summarized in a thematic framework.
In this study, 23 articles were included which were included in this study from several
countries. The main sexually transmitted infections reported in pregnant women are
chlamydia, trichomoniasis, gonorrhea, syphilis, HIV, Condyloma acuminata, Herpes simplex,
and bacterial vaginosis. The highest prevalence is chlamydia, gonorrhea and sifilis. The risk
factors that were reported to have a significant relationship were age, parity and multiple
sexual partners
Prevalence and risk factors are key components to reducing the incidence of sexually
transmitted infections in pregnancy that have a negative impact on the health of the mother,
fetus, and newborn, for this reason, it is necessary to carry out a comprehensive screening
of sexually transmitted diseases in pregnancy examinations as early as possible.
PENDAHULUAN
Infeksi menular seksual masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menjadi
perhatian dunia. Sexual transmitted surveillance 2020 yang telah dilansir CDC melaporkan
bahwa infeksi menular seksual pada tahun 2020 di US tercatat 2,4 juta kasus. (1) Kasus
sifilis kongenital dilaporkan lebih dari 2100 kasus dan meningkat 15 % dari tahun 2019.
Clamidia mengalami penurunan 13%, tetapi hal ini mengindikasikan bahwa skrining clamidia
menurun selama pandemic Covid 19. Sifilis kongenital juga perlu menjadi perhatian penting
data menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan selama 5 tahun terakhir yaitu
210 % meningkat sejak tahun 2016. Pada tahun 2020 terdapat 149 kasus kematian
neonatal akibat sifilis. (1)
Ibu hamil memiliki risiko yang sama untuk bisa terinfeksi penyakit menular seksual, bahkan
ibu hamil yang terinfeksi penyakit menular seksual dapat menularkan kepada bayi yang
dikandungnya. Berdasarkan Laporan Perkembangan HIV AIDS dan Penyakit Infeksi
Menular Seksual TW IV Tahun 2020 Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan dilaporkan jumlah kasus AIDS pada tahun 2020 meningkat dari
tahun 2019 yaitu 8.639 kasus pada tahun 2020.(2) Pada tahun 2020 jumlah kasus PMS
terbesar adalah pada kelompok pasangan resiko tinggi 13.989. IMS paling banyak
ditemukan adalah servisitis 14.235 diikuti sifilis dini yaitu 13.506 kasus dan gonore 7.036.
Kasus penyakit infeksi menular seksual juga banyak ditemukan pada ibu hamil dengan
laporan sebagai berikut ibu hamil positif HIV sebanyak 6.094 dan ibu hamil yang positif sifilis
4.198 kasus. (2)
Pemantauan prevalensi infeksi menular seksual pada ibu hamil perlu selalu di update
karena PMS yang tidak diobati selama kehamilan dapat berdampak pada komplikasi pada
kehamilan, kelahiran dan bayi yang dilahirkan seperti kelahiran premature, ketuban pecah
dini, sifilis kongenital, blennorhea pada bayi baru lahir.(3) Penelitian meta analisis yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa infeksi trikomoniasis meningkatkan risiko kelahiran
premature dan berat badan lahir rendah.(4) Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian scoping review untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko penyakit
menular seksual pada kehamilan.
3 Shunji Suzuki,et al., 2016 Current status of Japan Crossectional 255.887 Prevalensi Kondiloma akuminata
(7) condyloma acuminata in Study wanita hamil sebesar 225 dalam 100.000
pregnant Japanese dari 1846 kehamilan. Paling banyak pada usia
women fasilitas 20-29 tahun. Prevalensi SC karena
kesehatan di kondiloma sebesar 108 (18,8%) dari
Jepang total Wanita hamil yang terinfeksi
kondiloma akuminata dan paling
banyak pada usia 20-29 tahun
(p<0,01).
4 Cha Han, et al., (8) 2018 Aerobic vaginitis in late Rumah Studi Kasus 624 wanita Prevalensi infeksi vagina pada
Penulis Tahun Judul Lokasi Design Populasi Temuan Utama
pregnancy and outcoes Sakit Umum Kontrol hamil (kasus) Wanita hamil lebih tinggi dari Wanita
of pregnancy Universitas dan 365 tidak hamil (P:0,02). Prevalensi
Kedokteran wanita tidak infeksi vagina pada Wanita hamil :
Tianjin, hamil (kontrol) Aerobik vaginitis (AV) 4,2%, VVC
China 11,1%, BV 3,8%, TV 0,2%. Faktor
risiko yang signifikan berkaitan
dengan peningkatan risiko infeksi
vagina adalah kebersihan diri,
Riwayat infeksi vagina dan
haemoroid. Infeksi vagina
berhubungan secara statistic dengan
tingginya insiden PROM.
5 Anh Thi Chau Nguyen 2022 Aerobic vaginitis in the Rumah Crossectional 323 wanita 50 (15,5%) wanita hamil memiliki
et. Al.,(9) third trimester and its Sakit Deskriptif hamil gejala infeksi vagina pada trimester
impact on pregnancy Universitas tiga 42 infeksi vagina ringan dan 2
outcomes Hue, infeksi vagina sedang. Hasil kultur
Aerobic vaginitis in the Vietnam menunjukkan 42 negatif dan 8
third trimester and its ditemukan bakteri diantaranya 1
impact on pregnancy Acinetobacter baumannii, 2
outcomes Enterococcus spp,2 Staphylococcus
aureus dan 3 Streptococcus
agalactiae. 6% Wanita hamil yang
didiagnosis AV mengalami sepsis
pada masa nifas, infeksi AV
signifikan meningkatkan risiko sepsis
purpuralis dengan OR 8,65
6 Enesia Banda C, et 2021 Assessment of Fasilitas Observational 1086 wanita Diperoleh 64,6% memiliki paling
al.,(10) syndromic management Kesehatan Cohort hamil sedikit satu jenis IMS, 5,2%
of curable sexually di Clamidia, 3,1% Gonorrhoea, 24,8%
transmitted and Nchelenge Trichomoniasis, 48,2% BV, 7,1%
reproductive tract dan Syphilis dan 64,6% memiliki lebih
infections among Kashikishi, dari satu jenis IMS.
pregnant women: an Zambia
observational cross-
Penulis Tahun Judul Lokasi Design Populasi Temuan Utama
sectional study
7 Rui Gao, et.al, (11) 2021 Association of Maternal United Restrospective 14.373.023 Diperoleh 326.728 kasus IMS, 1,9%
Sexually Transmitted State Cohort wanita hamil Chlamidia, 0,3% gonorrhea, dan
Infections With Risk of 0,1% syphilis. Infeksi Clamidia, sifilis
Preterm Birth in the dan gonorrhea meningkatkan risiko
United States kelahiran premature dibandingkan
dengan yang tidak memiliki IMS.
Faktor risiko usia secara signifikan
berhubungan dengan kelahiran
premature pada Wanita hamil
dengan 3 IMS.
8 Marion Bonneton, 2021 Bacterial vaginosis and Senegal Kohort 805 wanita 457 wanita hamil yang dilakukan
et.al, (12) other infections in hamil pemeriksaan vaginal smear,
pregnant women in prevalensi BV 18,6% (85/457), 23,3
Senegal % Gardnerella vaginalis,
Streptococcus 14,5% dan Candida
spp. 41,1%. Multigravida signifikan
berhubungan dengan BV.
9 Kristina Adachi,et.al, 2015 Chlamydia and Brazil, Kohort 1373 wanita Prevalensi Clamidia 18,1%, 6,4%
(13) Gonorrhea in HIV- Afrika hamil dengan Gonorrhoea, 2,5% terinfeksi
Infected Pregnant Selatan, infeksi HIV keduanya. Usia muda dan Riwayat
Women and Infant HIV Argentina, tidak melakukan ANC berhubungan
Transmission dan United dengan infeksi Clamidia dan
States Gonorrhoea
10 G. Ingrid J,et.al, (14) 2011 Chlamydia trachomatis Rotterdam Kohort 4055 wanita Prevalensi Chlamidia Trachomatis
infection during hamil 157 (3,9%). Analisis multivariat
pregnancy associated menunjukkan c berkaitan dengan
with preterm delivery: a infeksi Chlamidia
population-based
prospective cohort
study
11 Gebrehiwet Tesfay 2022 Prevalence of bacterial Ethiopia Crossectional 422 wanita Prevalensi Bakterial Vagina 85
Yalew, et.al, (15) vaginosis and aerobic hamil (20,1%), terdiri dari 52 (12,3%) BV, 6
Penulis Tahun Judul Lokasi Design Populasi Temuan Utama
vaginitis and their (1,4%) AV, 19 (4,5%) Candidiasis,
associated risk factors dan 5 (1,2%) Trichomoniasis. 35
among pregnant women (8,3%) diantaranya memiliki infeksi
from northern Ethiopia: lebih dari satu jenis IMS, 12 dengan
A cross-sectional study HIV positif. Hasil analisis bivariat
menunjukkan gejala keputihan,
Pendidikan, usia kehamilan dan
pekerjaan signifikan berkaitan
dengan BV (P<0,05), hasil
multivariat menunjukan hanya gejala
BV dan usia kehamilan trimester 2
signifikan terhadap BV.
12 Andrew Medina 2020 Persistent Chlamydia Afrika Kohort 427 wanita Prevalensi IMS (Clamidia,
Marino,et.al, (16) trachomatis, Neisseria Selatan hamil HIV Gonorrhoea, dan Tricomonas
gonorrhoeae or positif vaginalis) 172 (40,3%), 126 (29,5%)
Trichomonas vaginalis positif CT, 24 (5,6) positif NG dan 86
positivity after treatment (20,1%) positif TV.
among human
immunodeficiency virus-
infected pregnant
women, South Africa
13 Yiewou Marguerithe 2019 Prevalence of bacterial Cameroon Crossectional 309 wanita Prevalensi BV 81 (26,2%)
Kamga,et.al,(17) vaginosis and hamil diantaranya Gardnerella vaginalis
associated risk factors yang paling umum ditemukan 55.0%,
in pregnant women diikuti Bacteroides fragilis (26.5%).
receiving antenatal care IMS lainnya yaitu Candida (27.8%,
at the Kumba Health 86/309) dan Trichomonas vaginalis
District (KHD), (1%, 3/ 309). Infeksi kombinasi
Cameroon Candida and BV 28 (9.1%). Faktor
risiko yang berhubungan dengan BV
diantaranya Wanita yang tidak
pernah menggunakan antibiotic
sebelumnya, Riwayat IMS
sebelumnya. Perilaku pencucian
Penulis Tahun Judul Lokasi Design Populasi Temuan Utama
vagina signifkan berhubungan
dengan BV, tidak melakukan
pencucian pakaian dalam dengan
dedinfektan
14 Daniela Machado, 2017 Prevalence of bacterial Portugis Crossectional 273 wanita Prevalensi BV hanya 8 (3,88%),
et.al, (18) vaginosis in Portuguese hamil koloni G.Vaginalis ditemukan lebih
pregnant women and banyak 139 sampel (67,48%)
vaginal colonization by
Gardnerella vaginalis
15 Olusola Peter Aduloju, 2019 Prevalence of bacterial Nigeria Descriptive 362 wanita Prevalensi BV yaitu 60 kasus positif
et.al, (19) vaginosis in pregnancy cross- hamil BV, 57 wanita ditentukan dengan
in a tertiary health sectional klinikal kriteria dan pemeriksaaan
institution, south gram stain morfologi, 2 wanita hanya
western Nigeria menggunakan klikinal kriteria dan 1
hanya menggunakan gram stain
morfologi. Faktor risiko usia, paritas,
Pendidikan dan status pernikahan
secara signifikan ada perbedaan p
<0,05.
16 Pati Aji Achdiat, 2019 Prevalence Of Bandung , Crossectional 50 wanita Prevalensi Trichimoniasis
et.al,(20) Trichomoniasis In Indonesia hamil berdasarkan hasil pemeriksaan
Asymptomatic Pregnant rapidtest 1 wanita positif
Women Population In trichomoniasis beruia 24 tahun hamil
Bandung, West Java, trimester pertama.
Indonesia
17 Sergio Eleuterio da 2018 Syphilis in pregnancy, Brazil Crossectional 149 wanita Prevalensi 132 dari 148 wanita
Silva Neto, et.al, (21) congenital syphilis, and hamil didiagnosis sipilis dalam kehamilan,
factors associated with 128 diantaranya menerima
mother-to-child pengobatan. Dari 149 kehamilan, 2
transmission mengalami abortus, 3 lahir mati, dan
in Itapeva, São Paulo, 147 lahir hidup (3 kembar). Abortus
2010 to 2014 dan lahir mati di sebabkan karena
kongenital sifilis. Penularan Ibu ke
janin 69,7%)
Penulis Tahun Judul Lokasi Design Populasi Temuan Utama
18 Getachew Yideg 2019 Prevalence of Syphilis Ethiopia Crossectional 210 wanita Prevalensi seropositive sifilis 1,9%
Yitbarek,et.al,(22) among Pregnant hamil (95 % CI, 0.5-3.8). Rata rata pada
Women Attending usia 21-30 tahun, 74,8% sudah
Antenatal Care Clinic, menikah. Usia kehamilan dan
Sede Muja District, multiple pasangan seksual secara
South Gondar, signifikan berhubungan dengan
Northwest Ethiopia sifilis.
19 Chloe 2018 Incidence of sexually Afrika Crossectional 4549 wanita Prevalensi Chlamidia secara
A.Teasdale,et.al, (23) transmitted infections Selatan dan terdiri dari keseluruhan 400, ibu hamil 38
during pregnancy ZImbabwe 3783 wanita (9,9/100 py), Insiden Gonorrhea and
tidak hamil trichomoniasis secara keseluruhan
dan 766 2.7/100py dan 7.1/100py, keduanya
wanita hamil tinggi selama periode kehamilan
4.9/100 py and 9.2/100py. Insiden
HIV 3,9 /100py. Kehamilan
berhubungan dengan peningkatan
risiko insiden chlamidia dibandingkan
dengan Wanita tidak hamil.
20 Deeksha Pandey,et.al, 2019 Human Papillomavirus India Kohort 104 wanita Prevalensi HPV positif pada ibu
(24) (HPV) Infection in Early hamil hamil 41 /104 (39,4%), type HPV
Pregnancy: Prevalence yang ditemukan semua merupakan
and Implications type HPV risiko tinggi (HPV16,
HPV18, HPV45, HPV56, and
HPV97). 8 diantaranya infeksi
berulang terhadap type HPV risiko
sedang. Type HPV paling banyak
banyak ditemukan adalah HPV type
45 (60%), HPV 18 (48,8%) and
HPV16 (43,9%). HPV 16 &18
merupakan penyebab utama pada
70 % kasus kanker serviks di dunia.
Infeksi HPV tinggi (40%) selama
kehamilan dan berhubungan dengan
tingginya insiden ketuban pecah dini.
Penulis Tahun Judul Lokasi Design Populasi Temuan Utama
21 Simon Chengo 2017 High prevalence of Kenya Crossectional 202 wanita Prevalensi Chlamidia trachomatis 30
Masha,et.al, (25) curable sexually hamil (14,9%), Neisseria gonorrhoea 2
transmitted infections (1%) dan Trichomonas vaginalis 15
among pregnant women (7,4%). 13 ibu teridentifikasi positif
in a rural county HIV
hospital in Kilifi, Kenya
22 Shagufta 2010 Herpes simplex virus India Crossectional 200 wanita Prevalensi seropositive HSV 2 15
Rathore,et.al,(26) type 2: Seroprevalence hamil (7,5%), jumlah kasus tanpa gejala
in ditemukan tinggi dan hanya 1 dari 15
antenatal women kasus memiliki Riwayat herpes
genital. Faktor yang signifikan
berhubungan dengan seropositive
HSV 2 yaitu usia, paritas, lama
aktifitas seksual dan pasangan seks
lebih dari 1. Seropositif HSV 2
ditemukan tinggi dan berhubungan
dengan Riwayat abortus
sebelumnya.
23 Ana Ximena Kiguen, 2019 Prevalence, risk factors Argentina Retrospective 3504 ibu Prevalensi HIV dan sifilis pada Ibu
et.al, (27) and molecular Study hamil hamil 145 (4,1%), 66 (1,9%) masing
characterization of masing 23 (0,66%) infeksi keduanya.
Chlamydia trachomatis Faktor risiko infeksi HIV tinggi pada
in pregnant women from usia 20-29 tahun. Faktor risiko
Co´rdoba, Argentina: A infeksi sifilis berhubungan secara
prospective study signifikan dengan usia 20-29 tahun ,
usia >30 tahun dan wanita dengan
infeksi HIV.
Proceeding of the Conference on Multidisciplinary Research in Health Science and Technology
(SN-KIA)
ISSN Online 2721-3471, Volume 2, 2022
Berdasarkan hasil pencarian artikel dari 23 artikel diperoleh total ibu hamil sebanyak
14.660.788 wanita hamil. 2 studi dengan sampel terbanyak dilakukan di United State yang
merupakan penelitian kohort longitudinal dari tahun 2016 sampai dengan 2019 dan studi
crossectional yang melibatkan 1846 fasilitas kesehatan di Jepang. Artikel yang diikutkan dalam
studi ini merupakan hasil penelitian dari berbagai negara termasuk Indonesia. Prevalensi IMS
yang dilaporkan dari artikel yang diikutkan dalam studi adalah Chlamidia trachomatis,
Trichomoniasis vaginalis, Bacterial vaginosis, Neisseria gonorrhoea, aerobic vaginitis, Sifilis,
Candida.spp, HIV, Human Papioma Virus, dan Herpes simpleks type 2.
Prevalensi infeksi menular seksual pada ibu hamil tinggi paling banyak dilaporkan adalah
Chlamidia trachomatis, Neisseria gonorrhoea dan Sifilis dan faktor risiko yang paling banyak
dilaporkan berhubungan dengan IMS adalah usia, paritas dan multiple partner sexual. Upaya
pencegahan dan deteksi dini merupakan komponen kunci untuk mengurangi kejadian infeksi
menular seksual dalam kehamilan yang berdampak buruk pada kesehatan ibu, janin dan bayi
yang dilahirkan, untuk itu perlu dilakukan screening yang komprehensif terhadap penyakit
menular seksual dalam pemeriksaan kehamilan sedini mungkin.
REFERENSI
Kami secara sadar tanpa paksaan apapun, menyatakan bahwa kontribusi masing-
masing terhadap pembuatan karya tulis sebagai berikut :
Demikian pernyataan ini kami buat untuk diketahui oleh semua pihak yang
berkepentingan.