Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT UMUM PEMERIKSAAN RADIOLOGI ORBITA

DAERAH
No.Dokumen No.Revisi Halaman

1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan di :


Direktur RSUD
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Pemeriksaan Radiologi dari Orbita dengan menggunakan sinar - X

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelayanan pemeriksaan


radiografi dari Orbita sehingga diperoleh gambaran radiografi yang
baik dan dapat membantu klinis dalam menegakan diagnosa.

KEBIJAKAN Keputusan direktur Rumah Sakit Umum Daerah nomor :


0012/RSUD/III/2022 tentang pedoman pelayanan unit radiologi..

PROSEDUR
1. Persiapan Alat Siapkan Bahan dan Alat – alat pemeriksaan yaitu :
a. Pesawat mobile x-ray
b. Kaset dan film
c. Grid
d. Marker
2. Penatalaksanaan Pasien
1. Pasien dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan
2. Benda-benda yang bersifat radioopaque seperti : anting,
kacamata, jepit rambut, dll dilepaskan dari kepala pasien.
3. Kemudian Pasien diminta berbaring diatas meja pemeriksaan
4. Pasien dibritahu tentang prosedur pemeriksaan bahwa bagian
3. Posisi Pemeriksaan tubuh pasien akan diatur sesuai dengan keperluan pemeriksaan.
Cadwell
1. Posisi pasien diatur prone, kedua telapak tangan pasien diletakan
disamping kepala.
2. Kepala pasien diatur sehingga OMBL dan MSP tegak lurus
terhadap kaset.
3. Kedua mata diletakkan ditengah-tengah kaset
4. CR : 150 Caudally.
5. CP : Tengah-tengah kepala menembus batang hidung.
6. FFD : 90 cm.
7. Kolimasi diatur sesuai objek pemeriksaaan.
8. Beri tanda (marker) R/L pada hasil radiograf

RUMAH SAKIT UMUM PEMERIKSAAN RADIOLOGI ORBITA


DAERAH
No.Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

9. Dibuat radiografi dari orbita dalam posisi cadwell


10. Kriteria hasil foto: tampak tulang orbita terbebas dari
superposisi dengan os petrosum . os petrosum berada dibagian
sinus maxillaries.
Rhese 1. Posisi pasien diatur prone.
2. Kepala pasien diatur menghadap kesalah satu sisi tubuh kiri
atau kanan dengan membentuk sudut 530 terhadap kaset.
3. Tangan sebelah kepala yang dekat dengan kaset diletakkan
lurus kesamping badan, sedangkan tangan yang bagian kepala
jauh dari kaset diletakkan didepan muka sebagai immobilisasi.
4. Mata yang dekat dengan kaset diletakkan ditengah-tengah,
sedangkan pipi dan hidung menepel pada kaset.
5. Kepala diatur sehingga garis antara MAE dan cuping hidung
tegal lurus
6. CR : Tegak lurus
7. CP : Tengah-tengah kaset menembus mata yang dekat dengan
film.
8. FFD : 90 cm
9. Kolimasi diatur sesuai objek pemeriksaan.
10. Dibuat radiograf dari orbita dalam posisi Rhese.
11. Dilakukan pemeriksaan posisi rhese pada kedua sisi sebagai
perbandingan.
12. Kriteria hasil foto : tampak foramen opticum berada dibagian
lower outer quadran didalam orbita.
13. Pemeriksaan telah selesai dilakukan dan pasien dipersilahkan
untuk menunggu hasil.

UNIT TERKAIT 1. Unit Radiologi


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai