Anda di halaman 1dari 5

PERATURAN BUPATI SAMOSIR

NOMOR 10 TAHUN 2003

TENTANG
LARANGAN PENAMBANGAN LIAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SAMOSIR,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk untuk menghindari adanya


kerusakan alam dengan liar;
b. bahwa untuk menghindari adanya konversasi sumberdaya
alam;
c. bahwa untuk lebih menjaga kesehatan masyarakat dan
keamanan masyarakat;
d. ahwa sebagaimana ditulis dalam huruf a,b dan c adanya
untuk meningkaatkan produktivitas lahan;

e. bahwa untuk menghindari terjadinya erosi dan sedimentasi;


f. Bahwa untuk menghindari terjadinya gerakan tanah ataupun
longsor;

Mengingat: 1. Pasal 1 Ayat (14) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009


tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
2. UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan
batubara;
3. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan
4. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2013 tentan pencegahan
dan pemberantasan perusakan Hutan (UU P3H)
5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi
Manusia pasal 40;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI SAMOSIR TENTANG LARANGAN


PENAMBANGAN LIAR.
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Bupati adalah seorang kepala daerah dan kepala kabupaten;


2. Sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), bahwa Bupati adalah orang yang
memimpin suatu daerah kabupaten, dipilih secara langsung oleh rakyat
dalam suatu pemilihan yang disebut Pilkada langsung. Bertanggung jawab
bersama dengan DPRD II untuk melaksanakan pem-bangunan dan
meningkatkan kese-jahteraan rakyat daerahnya;

Pasal 2

1. Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam


rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batu bara
yang meliputi peneyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan,
serta kegiatan pascatambang;
2. Sebagaimana ditulis dalam pasal 2 ayat (1) bahwa pertambangan
merupakan salah satu usaha industri yang dapat diandalkan untuk
mendatangkan devisa negara bagi Indonesia;

Pasal 3

1. Hukum pertambangan adalah Hukum Pertambangan adalah hukum yang


mengatur tentang penggalian atau pertambangan bijih-bijih dan mineral-
mineral dalam tanah;
2. Sebagaimana ditulis dalam pasal 3 ayat (1) bahwa Hukum pertambangan
Hukum pertambangan adalah keseluruhan kaidah hukum yang mengatur
kewenangan negara dalam pengelolaan bahan galian (tambang) dan
mengatur hubungan hukum antara negara dengan orang dan atau badan
hukum dalam pengelolaan dan pemanfaatan bahan galian (tambang);

BAB II

ASAS DAN TUJUAN

Pasal 4

1. Peraturan ini diselenggarakan berdasarkan Asas :


a. Manfaat, Keadilan, dan Keseimbangan;
b. Keberpihakan kepada Kepentingan Negara;
c. Partisipatif, Transparansi, dan Akuntanbilitas;
d. Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan;

Pasal 5

2. Peraturan ini dibentuk dengan tujuan :


a. untuk menghindari terjadinya kerusakan, karena tanpa perencanaan
yang jelas, praktek penambangan liar akan meninggalkan kerusakan
lingkungan parah;
b. Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat, karena dengan faktor
penambangan liar akan terjadi perusakan lingkungan dan berbagai
penyakit sering muncul tak terkendali;
c. Untuk menghindari terjadinya konversasi sumberdaya alam, tanpa
sistem dan perencanaan penambangan, PETI mengacak-acak pola
konservasi sumberdaya alam setempat;

Pasal 6

1. Sebagaimana yang diatur dalam pasal 4 ayat (1) huruf (a) bahwa yang
dimaksud dengan asas manfaat adalah Asas manfaat dalam
pertambangan adalah asas yang menunjukan bahwa dalam melakukan
penambangan harus mampu memberikan keuntungan dan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat; Asas keadilan adalah dalam melakukan penambangan harus
mampu memberikan peluang dan kesempatan yang sama secara
proporsional bagi seluruh warga Negara tanpa ada yang di kecualikan;
Asas keseimbangan adalah dalam melakukan kegitan wajib
memperhatikan bidang-bidang lain terutama yang berkaitan langsung pada
dampaknya;

2. Sebagaimana yang diatur dalam pasal 4 ayat (1) huruf (b) bahwa yang
dimaksud dengan asas keberpihakan kepada kepentingan negara
merupakan usaha pertambangan dengan menggunakan modal asing,
tenaga asing, maupun perancanaan asing, tetapi kegiatan dan hasilnya
hanya untuk kepentigan nasional;

3. Sebagaimana yang diatur dalam pasal 4 ayat (1) huruf (c) bahwa yang
dimaksud dengan asas partisipasif adalah asas yang menghendaki bahwa
dalam melakukaan kegiatan penambangan di butuhkan peran serta
masyarakat untuk untuk menyusun kebijakan, pengelolaan, pemantauan,
pengawasan terhadap pelaksanaanya; asas transparansi adalah
keterbukaan dalam penyelenggaraan kegiatan pertambangan di harapkan
masyarkat luas dapat memperoleh informasi yangbenar, jelas, dan jujur;
asas akuntanbilitas adalah kegiatan pertambangan di lakukan dengan
cara-cara yang benar sehingga dapat di pertanggung jawabkan kepada
Negara dan masyarakat;

4. Sebagaimana yang diatur dalam pasal 4 ayat (1) huruf (d) bahwa yang
dimaksud dengan asas Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan adalah
asas yang secara terencana mengintegrasikan dimensi ekonomi,
lingkungan, dan sosial budaya dalam keseluruhan usaha pertambangan
mineral dan batu bara untuk mewujudkan kesejahteraan masa kini dan
masa mendatang;
BAB III
WILAYAH PERTAMBANGAN

Pasal 7

1. Beberapa ketentuan Dalam peraturan perundang-undangan tentang


wilayah pertambangan Nomor 4 Tahun 2009; sebagaimana diatur dalam
pasal (9) sampai dengan pasal (33) yaitu: Penetapan wilayah
pertambangan, Penggolongan wilayah pertambangan, Kriteria yang di
gunakan dalam penerapan wilayah pertambangan;

Pasal 8

1. Beberapa ketentuan dalam peraturan undang-undang Nomor 22 Tahun


2010 tentang wilayah pertambangan beberapa hal yang diatur oleh
pemerintahan tentang wilayah pertambangan; sebagaimana yang
dimaksud meliputi: Perencanaan wilayah pertambangan, Penetapan
wilayah pertambangan, Data dan informasi;

Pasal 9
Wilayah pertambangan, meliputi tanah, apakah permukaan maupun sub tanah
permukaan maupun atau berada di wilayah laut atau pantai;

Ditetapkan di medan

Pada tanggal 4 maret 2023

Plt. Bupati Samosir

Anda mungkin juga menyukai