Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROFIL KAMPUNG

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 6

NADILA AZIZAH WORETMA ( KETUA)

LUSIANA BERNADETH HERIETRE

PUTRI SYAHRANI TERNATE

AMINA RUMUAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT bahwa dengan Rahmat dan Ridho-
Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Kami yang berjudul “PROFIL
KAMPUNG” sebagai tugas mata kuliah Administrasi Pemda Pemdes Dan Masalah
Perkotaan kami.

Ada pun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok dari
ibu Dosen Hj. Ridha ,SE,MM pada mata kuliah Adminitrasi Pemda Pemdes Dan
Masalah Perkotaan. Selain itu,Makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan kami juga orang lain.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Hj. Ridha,SE,MM selaku dosen mata
kuliah Administrasi Pemda Pemdes Dan Masalah Perkotaan yang telah memberikan
tugas kelompok yang berbentuk Makalah ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah membagi
ilmunya melalui situs-situs di Internet yang telah kami kunjungi,sehingga kami dapat
meyelesaikan makalah ini. Kami menyadar, bahwa makalah yang kami tulis ini jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
terima demi kesempurnaan Makalah ini.

JUMAT 26 mei 2023

KELOMPOK 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

A. Latar BELAKANG

B. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................

A. Pengertian Profil kampung

B. cara masyarakat desa dapat mengetahui informasi desa

C. masalah yang sering terjadi di kampung

BAB III PENUTUP......................................................................................................

KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kampung memiliki beberapa arti, antara lain: suatu daerah, di mana terdapat
beberapa rumah atau keluarga yang bertempat tinggal di sana. daerah
tempat tinggal warga menengah ke bawah di daerah kota.

Koentjaraningrat (1990), kampung sebagai kesatuan manusia yang


memiliki empat ciri yaitu interaksi antar warganya, adat istiadat, norma-
norma hukum dan aturan khas yang mengatur seluruh pola tingkah
lakunya. Kampung berada di kota maupun desa dengan arah pembangunan
horizontal.
daftar distrik dan kampung di Kabupaten Fakfak, provinsi Papua Barat,
Indonesia. Kabupaten Fak-Fak terdiri dari 17 kecamatan, 7 kelurahan, dan
142 kampung. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 84.692 jiwa
dengan luas wilayah 14.320,00 km² dan sebaran penduduk 6 jiwa/km².

Distrik Karas merupakan distrik terluas, sedangkan Distrik Arguni merupakan


distrik terkecil. Distrik Kokas merupakan distrik dengan kelurahan/kampung
terbanyak, sedangkan Distrik Arguni adalah distrik dengan
kelurahan/kampung tersedikit. Kelurahan hanya terdapat di 4 distrik, yaitu
Distrik Fakfak, Fakfak Tengah, Pariwari dan Kokas. Berikut ini merupakan
daftar distrik dan distribusi kelurahan serta kampung yang ada di Kabupaten
Fakfak.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Profil kampung ?
2. Bagaimana cara masyarakat desa dapat mengetahui informasi desa?
3. Apa saja masalah yang sering terjadi di kampung?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN Profil Kampung

Profil Desa dan Kelurahan (Prodeskel) adalah gambaran menyeluruh tentang


karakter desa dan kelurahan yang meliputi data dasar keluarga, potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan
sarana, serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi
desa dan kelurahan. Definisi ini sebagaimana termaktub dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan dengan
maksud:
 untuk mengetahui gambaran potensi dan tingkat perkembangan desa
dan kelurahan yang akurat, komprehensif dan integral, serta
 untuk mendorong perkembangan desa dan kelurahan .

DATA DASAR KELUARGA

Data dasar keluarga berisikan gambaran menyeluruh potensi dan perkembangan


keluarga yang terdiri dari

1. potensi sumber daya manusia;


2. perkembangan kesehatan;
3. perkembangan pendidikan;
4. penguasaan aset ekonomi dan sosial keluarga;
5. partisipasi anggota keluarga dalam proses pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan;
6. berbagai permasalahan kesejahteraan keluarga
7. perkembangan keamanan dan ketertiban di lingkungannya.
B. cara masyarakat desa dapat mengetahui informasi desa

27 huruf (d), kepala desa wajib :

Memberikan dan/atau menyebarkan informasi penyelenggaraan pemerintahan


secara tertulis kepada masyarakat Desa setiap akhir tahun anggaran.

Jika pemerintah desa dalam hal ini kepala desa tidak memberikan dan/atau
menyebarluaskan terkait informasi penyelenggaraan pemerintah desa.

Maka, masyarakat desa berhak meminta dan mendapatkan informasi tersebut.


Hal ini diatur dalam UU Desa tepatnya di Pasal 68 huruf (a).

Pasal 68 huruf (a), masyarakat desa berhak :

Meminta dan mendapatkan informasi dari pemerintah desa serta mengawasi


kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan
desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.

“Meminta” informasi disini, bukan meminta Rencana Angaran Biaya (RAB)


kemudian bawa pulang atau difoto terus disebarluaskan ke medsos-medsos.
Bukan begitu maksudnya.

Yang dimaksud “meminta” atau “meminta keterangan” adalah permintaan yang


bersifat informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat
Desa, bukan dalam rangka laporan pertanggungjawaban kepala desa.

Hal ini diterangkan secara jelas, dalam lampiran penjelasan Undang-Undang


Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 61 huruf (a) yang juga menjadi hak dari Badan
Permusyawaratan Desa (BPD).

Infomasi Desa yang Wajib Diberikan Pemerintah Desa


Dalam pemantauan dan pengawasan pembangunan desa, seperti apa yang
termuat dalam paragraf 3 Pasal 82 ayat 4 UU Desa.
Dikatakan bahwa pemerintah desa wajib menginformasikan perencanaan dan
pelaksanaan kepada masyarakat melalui layanan informasi paling sedikit 1 tahun
sekali yang mencakup tiga hal penting, antara lain :

1. Informasi Perencanaan dan Pelaksanaan RPJMDes.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa atau disingkat RPJM Desa


mempunyai jangka waktu 6 tahun. Hal ini diatur dalam UU Desa Pasal 72 ayat 2
huruf (a).

Setidaknya ada 4 informasi penting yang perlu dibahas dan disepakati dengan
masyarakat desa sebelum dituangkan kedalam berita acara sebagai dasar
ditetapkanya peraturan desa tentang RPJM Desa.

4 informasi tersebut, antara lain :


1. Laporan hasil pengkajian keadaan desa;
2. Laporan hasil pemetaan aset dan perencanaan pengembangan,
pemeliharaan, pelestarian aset dan potensi aset desa;
3. Prioritas rencana kegiatan desa dalam jangka waktu 6 (enam) tahun; dan
4. Perkiraan sumber pembiayaan rencana kegiatan pembangunan desa.

Diatur dalam Permendesa PDTT Nomor 17 Tahun 2019 Pasal 20 ayat 3.

C. masalah yang sering terjadi di kampung

1) Kesenjangan social

Kesenjangan sosial adalah masalah sosial yang akan banyak memiliki dampak
negatif. Kesenjangan sosial adalah suatu kondisi dimana tidak adanya
keseimbangan antara masyarakat. Kesenjangan sosial sering sekali dikaitkan
dengan adanya perbedaan yang sangat jelas terlihat di antara masyarakat.

Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial. Faktor-faktor


tersebut meliputi kebijakan pemerintah, pengaruh dari adanya globalisasi,
perbedaan dari sumber daya alam yang ada di daerah-daerah tersebut, letak dan
kondisi geografis, dan karena faktor demografis.

2)Kemiskinan

Kemiskinan adalah masalah sosial yang sudah ada sejak lama di Indonesia. Bukan
hal yang bisa ditutupi, bahwa angka kemiskinan masih besar di Indonesia. Bahkan
dari tahun ke tahun, kemiskinan selalu terjadi.

Jika dilihat dari sudut pandang kerugian. Banyak sekali yang dirugikan dari masalah
sosial kemiskinan ini. Dalam hal orang yang masuk kategori kemiskinan, ia akan
sulit memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam sudut pandang negara, kemiskinan ini
dapat disebut sebagai beban di negara Indonesia.

Memang tidak ada tindakan yang langsung bisa menghapus kemiskinan di


Indonesia. Terlebih masalah sosial kemiskinan ini seperti mendarah daging.
Seseorang yang masuk dalam kategori miskin bisa karena dua faktor. Faktor
internal, karena orang yang masuk dalam kategori miskin ini tidak berusaha. Ia tidak
berusaha untuk mengubah hidupnya dan keluar dari lingkaran kemiskinan.

Faktor kedua yaitu faktor eksternal, kemiskinan yang disebabkan oleh faktor internal
biasakan karena adanya masalah. Contohnya seperti adanya perubahan iklim,
perubahan struktur sosial, kebijakan dari program pemerintah, kerusakan alam dan
bisa terjadi karena hal-hal lainya.

3) Pengangguran

Pengangguran juga termasuk ke dalam masalah sosial yang sangat besar di


Indonesia. Pengangguran terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah
karena persaingan dari sumber daya manusia. Persaingan ini terjadi dalam hal
mencari lapangan pekerjaan. Biasanya orang yang tidak memiliki pendidikan yang
cukup akan kalah dengan orang yang memiliki pendidikan tinggi. Banyak para
pencari kerja menjadikan Pendidikan sebagai syarat utama dalam membuka
lowongan pekerjaan.
Hal tersebutlah yang menjadi faktor pengangguran jadi masalah sosial. Sama
dengan kemiskinan, pengangguran selalu meningkat dari tahun ke tahun. Faktor
lainnya yang menyebabkan pengangguran adalah karena masyarakat tidak
produktif.

Jika dibiarkan terus-menerus, pengangguran akan menimbulkan masalah baru.


Harus ada solusi untuk pengangguran. Salah satu solusi yang tepat dalam
menghadapi pengangguran adalah dengan menciptakan pelatihan kerja. Pelatihan
kerja supaya orang-orang yang menganggur tidak kalah dalam hal keterampilan
dengan masyarakat produktif lain. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan
membuka banyak lowongan pekerjaan. Akan tetapi, lowongan yang tersedia tidak
hanya mengandalkan Pendidikan yang tinggi dan banyak pengalaman. Maka itu
tidak akan memecahkan masalah pengangguran ini.

4) Konflik sara

Masalah sosial ini memang tidak selalu muncul di Indonesia. Akan tetapi, masalah
ini bisa muncul sewaktu-waktu. Masalah ini juga termasuk masalah sosial yang
serius. Selain itu, juga perlu tindakan yang cepat untuk mengatasinya.

Akibat dari masalah sosial konflik sara ini, dapat terjadinya sebuah perpecahan.
Selain perpecahan, akibat yang timbul karena konflik sara ini adalah terganggunya
pembangunan-pembangunan yang ada. Karena akan memicu hubungan antara 2
kelompok yang terlibat.

Konflik sara ini berbagai macam. Ada yang mempermasalahkan negara, ras, agama,
warna kulit, suku bangsa, dan lain-lain. Salah satu faktor yang menyebabkan
terjadinya konflik sara seperti ini adalah karena tidak dapat menerima sebuah
perbedaan yang terjadi di masyarakat.

5) Kriminalitas

Kriminalitas adalah masalah sosial yang timbul karena masalah yang belum bisa
terselesaikan sebelumnya. Contohnya seperti masalah pengangguran. Jika
pengangguran terus dibiarkan, tetapi tidak ada solusinya maka akan menciptakan
banyak tindakan kriminalitas. Orang-orang yang terlibat dalam tindak kriminalitas
biasanya tidak memiliki tempat yang membantunya untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.

Tentu saja kriminalitas merugikan semua pihak. Tidak ada pihak yang tidak
dirugikan karena kriminalitas, bahkan pelaku sekalipun. Kriminalitas juga akan
menimbulkan masalah baru. Pelaku tindak kriminalitas akan berurusan dengan
hukum. Dalam mempelajari kriminalitas, terdapat ilmu kriminologi yang dapat
memberi manfaat bagi masyarakat tempat kriminologi tersebut dikembangkan.
BAB III

PENUTUP

 KESIMPULAN

Profil kampung adalaha gambaran meyeluruh tentanag karakter desa yang


meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumberdaya
manusia kelembagaan , prasarana dan sarana, serta perkembangan
kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa . sedangkan untuk Cara
masyarakat mendapat informasi dengan mudah adalah tugas dari kepala
desa di mana kepala desa Memberikan dan/atau menyebarkan informasi
penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada masyarakat Desa
setiap akhir tahun anggaran.

Anda mungkin juga menyukai