Oleh:
Sismania Desytha
Nim: 1311453011
Oleh:
Sismania Desytha
Nim: 1311453011
rahmat serta karunia yang telah Engkau berikan, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini yang berjudul “Proses Penciptan Tari
menempuh salah satu syarat pertanggungjawaban tugas akhir S-1 Pengkajian Tari
terlepas dari campur tangan segenap pihak yang turut membantu demi kelancaran
1. Kepada kedua orang tua Ayah dan Ibu serta seluruh keluarga yang selalu
2. Dra. Daruni, M.Hum, sebagai dosen pembimbing I atas segala kritik, saran,
3. Dra. Tutik Winarti, M.Hum., selaku dosen wali dan sebagai dosen
akhir skripsi.
4. Dra. Supriyanti, M.Hum selaku ketua Jurusan Tari, seluruh staf pengajar
dan para staf karyawan di Jurusan Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut
iv
6. Dr. Ni Nyoman Sudewi SST,. M.Hum sebagai penguji ahli telah bersedia
pencerahan dan izin kepada penulis untuk meneliti karya yang telah
hingga menjadi narasumber. Seperti Gilang, Paksi, Aziz, Tyas, Dea, Bunga,
dan teman teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
9. Terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
sahabat, kekasih, dan teman-teman. Dina, Cicil, Sendi, Inug, dan mas Ricky
atas segala bantuannya, tanpa kalian penulisan ini tidak akan berjalan lancar
Tak lupa pula peneliti menghaturkan kata maaf yang terdalam, apabila segala
Penulis
Sismania Desytha
Oleh:
Sismania Desytha
NIM: 1311453011
Tari ini terinspirasi dari hasil penelitian penata tari pada tahun 1991,
bersama rekan-rekan dosen Universitas Negeri Semarang yang memiliki
kesimpulan bahwa tari gaya Semarangan telah punah. Bintang Hanggoro Putra
sebagai seniman tari yang berdomisili di kota Semarang merasa tertarik untuk
menciptakan suatu karya tari yang terinspirasi dari kesenian Gambang Semarang.
Penelitian ini dilakukan karena peneliti melihat adanya keterkaitan antara tari
Denok dengan faktor lingkungan dan sosio kultural masyarakat kota Semarang.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses penciptaan tari Denok
karya Bintang Hanggoro Putra.
Penelitian ini mengunakan pendekatan koreografi. Pendekatan koreografi
mengupas suatu tangkapan data indrawi dan hubungan imajinatif dari pengalaman
sekarang dengan pengalaman yang tersimpan yang pada akhirnya akan
membentuk suatu produk baru. Pendekatan koreografi dapat membantu peneliti
menyelesaikan permasalahan aspek-aspek dalam proses penciptaan karya tari.
Pendekatan tersebut digunakan untuk menganalisis bagaimana proses penciptaan
tari Denok.
Proses penciptaan tari Denok oleh Bintang Hanggoro Putra terinspirasi
dari adanya rangsang audio yang berasal dari musik Gambang Semarang dengan
judul lagu Empat Penari. Gerak yang ada pada tari Denok berasal dari rangsang
kinestetik penyanyi Gambang Semarang, seperti adanya motif gerak: ngondheg,
ngeyek, jalan tepak, dan geol. Bentuk penyajian tari Denok ini ditarikan oleh
penari perempuan. Tari Denok tidak memiliki aturan berkaitan dengan tempat dan
waktu pementasan. Tari ini menggunakan busana khas Semarang yang terdiri dari
kebaya Encim, sarung Semarangan, dan perhiasan dari uang benggol. Busana
yang digunakan merupakan perpaduan budaya yang ada di kota semarang seperti
Jawa dan Cina. Penelitian menunjukkan bahwa karya tari Denok memberikan
inovasi baru berupa gerak yang belum pernah ada pada tarian lain, sepeti sikap
tangan ngincup dan teknik motif gerak geol. Hasil akhir adanya penelitian ini
diharapkan mampu mengispirasi seseorang dalam menciptakan sebuah karya tari
dengan cara mengembangkan apa yang telah diamati dan telah dipelajari dari
keadaan lingkungan sekitar.
vi
vii
LAMPIRAN .................................................................................................... 96
A. Tabel Deskripsi Gerak.......................................................................... 96
B. Foto ...................................................................................................... 124
C. Notasi lagu Empat Penari .................................................................... 129
D. Kartu Bimbingan Tugas Akhir ............................................................. 134
GLOSARIUM................................................................................................. 136
viii
ix
PENDAHULUAN
Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Yogyakarta tahun 1979 hingga tahun
Semarang.
terciptanya tari Denok terinspirasi dari gaya tari Semarangan yang telah
oleh karena itu tari Denok dibuat dengan tujuan untuk memunculkan
oleh penata tari agar kota Semarang memiliki tarian yang nantinya
diharapkan dapat menjadi cikal bakal sebagai tarian khas kota Semarang.
penata tari untuk memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan ciri khas tari
1
Bintang Hanggoro Putra, wawancara tanggal 12 februari 2017, pukul 10.00 wib di
Kampung Budaya Universitas Negeri Semarang.
sebagai pembeda dengan wilayah yang lain. Gaya secara umum merujuk
pada tipe-tipe tertentu yang menjadi ciri khas atau identitas dari suatu
Ciri khas atau corak gaya juga berkaitan dengan geografis, misalnya tarian
mengambang dan rasa ringan.3 Hal ini terlihat juga dalam tari Denok yang
Kata identitas merupakan satu kata kunci yang bisa mengacu pada
konotasi apa saja, sosial, budaya, politik, dan sebagainya. Hal ini diperkuat
dalam tulisan Heni Gustini N. dan Muhammad Alfan dengan judul buku
daerah yang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor objektif, meliputi:
2
Sumaryono, Antropologi Tari Dalam Perspektif Indonesia, Yogyakarta: Badan Penerbit
ISI Yogyakarta, 2011, 71.
3
Sumandiyo Hadi, Kajian Tari teks dan Konteks, Yogyakarta:Pustaka Book Publisher,
2007, 34-35.
adalah ciri-ciri, jati diri, atau tanda yang khas pada seseorang atau benda,
oleh karena tanda mempunyai sifat khas, maka identitas adalah sebuah
melekat pada individu atau kelompok sosial.5 Hal ini memang sesuai
dengan sifat-sifat hubungan dari simbol yang arbitrary. Tanda paling tidak
memiliki tiga aspek yaitu indeks, ikon, dan simbol. Ikon adalah suatu
oleh suatu kelompok individu akan menjadi tanda atau identitas yang khas
4
Heni Gustini N. dan Muhammad Alfan, Studi Budaya di Indonesia, Bandung: Pustaka
Setia, 2013, 25.
5
http://kbbi.web.id/identitas.KBBI Online ini dikembangkan oleh Ebta
Setiawan©2012-2016 versi 1.9 Database utama merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (Pusat Bahasa), Diakses pada tanggal 10 Mei 2017.
6
James P. Spradley. Culture and Cognition: Rule, Maps, and Plans. New York: Chandler
Publishing Company, 1973, 11-18.
Tari Denok memiliki konsep tari tunggal. Disebut tari tunggal (solo
koreografi tari Denok, melainkan pada koreografi tari ini, penari bergerak
secara rampak. Tari Denok dapat ditarikan secara tunggal, karena dalam
tari ini tidak terdapat gerak tari yang mengharuskan adanya gerak dengan
penari lain.8
jumlah penari empat sesuai dengan lirik lagu Gambang Semarang. Hal ini
dikarenakan penata tari terinspirasi dari lirik lagu berjudul Empat Penari.
Belum pernah melihat pementasan tari Denok dengan jumlah penari yang
lebih dari empat orang atau kurang dari empat orang, terkecuali ditarikan
7
Soedarso Sp, Trilogi Seni Penciptaan, Eksistensi dan Kegunaan Seni, Yogyakarta:
Badan Penerbit ISI Yogyakarta, 2006, 121.
8
Sumandiyo Hadi, Koreografi Bentuk Teknik Isi, Yogyakarta: Cipta Media, 2011, 1-2.
satu lagu yang menjadi sumber acuan penata tari yaitu lagu Empat Penari.
Lagu inilah yang kemudian menjadi musik dalam tari Denok. Lagu Empat
kaki melintang aduh...”. Lirik ini menjadi salah satu inspirasi terciptanya
gerak yang ada dalam tari Denok, seperti salah satunya terdapat gerak
jongkok berdiri.
gelung konde dan aksesoris pelengkap seperti anting, bros, dan tusuk
Semarang yaitu nok yang merupakan akronim dari kata denok. Bentuk
Tari ini berdurasi selama kurang lebih empat menit. Bentuk koreografi tari
Denok terdapat empat motif pokok yaitu ngondheg, ngeyek, geol, dan
jalan tepak. Tari Denok memiliki posisi tangan yang berbeda dari tarian
lain yaitu tangan ngincup (posisi tangan seperti sedang menangkap kupu-
kupu). Posisi tangan ngincup ini mendominasi dalam sikap tangan pada
masyarakat kota Semarang sebagai salah satu tari yang berasal dari kota
beberapa acara lain. Pementasan masal oleh 2000 penari tari Denok juga
identitas tari di kota Semarang. Pada saat itu walikota Semarang yang
yang seperti ini”. Setelah tari Denok secara resmi dijadikan sebagai
adanya pelatihan atau penataran para guru tingkat Sekolah Dasar dan
Eksistensi tari Denok kini sudah tidak seperti dulu lagi karena
sudah banyak tarian baru yang diciptakan dari hasil pengembangan tari
Denok. Tarian baru tersebut seperti tari Denok Deblong oleh sanggar
Greget Semarang dan tari Geol Denok oleh Rimasari Paramesti Putri. Tari
pada bulan April tahun 2011, saat itu mahasiswa yang menarikan tari
Denok barasal dari: Uni Sofiet, Jepang, Korea, Lituania, dan lain-lain.
9
E. Supangkat Surya Widigdo, wawancara tanggal 10 Juli 2017, pukul 10.00 wib di SMP
N 01 Singorojo.
antara tari Denok dengan faktor lingkungan dan sosio kultural masyarakat
kota Semarang. Peneliti merasa banyak hal yang terjadi berkaitan dengan
tari Denok di kota Semarang, oleh karena itu peneliti tertarik untuk
Putra.
B. Rumusan Masalah
Putra?.
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Denok.
E. Tinjauan Pustaka
media gerak. Buku ini dapat membantu peneliti terkait dengan bagaimana
10
Buku ini berisi empat bab yaitu pengetahuan tentang tari, kreativitas dalam
kreativitas seorang penata tari dalam menciptakan sebuah karya tari, buku
belum pernah ada, dan ide tersebut muncul karena adanya kemauan dan
menuju produksi, bahwa sebuah karya tari yang akan diproduksi telebih
agar karya yang akan diciptakan lebih terfokus dan tidak menjadi liar atau
tidak terarah.
tahapan yang harus dipenuhi untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai
dengan apa yang diinginkan. Seperti pada tari Denok yang dalam
11
ide tersebut muncul dari penata tari untuk mencipta yang kemudian diolah
akan menjadi sempurna apabila bentuk, teknik, dan isi dapat saling terkait
dan terjalin dengan sempurna. Buku ini dapat membantu peneliti dalam
sebuah koreografi atau suatu komposisi tari. Dengan demikian buku ini
12
dan iringan tari, tema, fungsi, dan tentu saja gerak yang merupakan inti
Dan Konteks. 2007. Buku ini menjelaskan tentang kajian teks adalah suatu
penelitian tari dilihat dari struktur yang tampak atau secara surface
peneliti dalam penyelesaian masalah terkait dengan unsur teks pada tari
Denok dan konteks tari Denok yang tentu saja berkaitan dengan hal-hal
13
konsep yang dianggap sebagai dasar penelitian tari dan tentang tari sebagai
permasalahan gerak, tema, ruang, iringan, properti, dan rias busana tari.
tersimpan, yang pada akhirnya akan membentuk suatu produk baru. Akhir
pengalaman pribadi.
14
diteliti, yaitu proses penciptaan tari Denok karya Bintang Hanggoro Putra.
untuk menganalisis dari segi gerak, tata rias dan busana, serta musik yang
digunakan dalam tari Denok. Salah satu contoh, video pementasan tari
Denok dalam rangka gelar budaya Nyadran kali pada tanggal 15 Maret
yang telah diselidiki.10 Penelitian ini tidak hanya melihat secara surface
berarti bahwa suatu objek dilihat dari bentuk luarnya saja (teks).11 Terkait
dengan objek penelitian yaitu tari Denok, maka bentuk luar yang dimaksud
adalah koreografi tari Denok yang nantinya akan dikaji dari segi proses
penciptaan tari Denok yang terinspirasi dari ide kreatif yang muncul
10
M. Nasir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, 63.
11
Sumandiyo Hadi, Kajian Tari Teks dan Konteks, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher,
2007, 23.
15
a. Observasi
peneliti dengan cara ikut serta menjadi bagian dari objek yang diteliti
langsung. Dalam hal ini peneliti ikut terlibat dalam pementasan karya
tari Denok yaitu sebagai salah satu penari dalam acara pentas seni
16
c. Wawancara
17
d. Dokumentasi
momen atau peristiwa pementasan tari Denok. Hal ini agar dapat
18
menjadi empat bab, berikut merupakan uraian bab dan sub bab dari
Sistematika Penulisan
bagian-bagiannya, seperti:
BAB I :
19
Hanggoro Putra.
BAB III :
BAB IV :
20