b. Formulasi fungsi tujuan dan fungsi Batasan dalam bentuk persamaan matematiaka:
Fungsi tujuan : Maksimumkan z = 5x1 + 4x2
Fungsi Batasan:
1) Alat 1 = 4x1 ≤16
2) Alat 2 = 5x2 ≤30
3) Alat 3 = 4x1 + 3x2 ≤24
e. Mencari kombinasi produk optimal yang dapat memaksimumkan nilai z (fungsi tujuan) dalam
hal ini feasible setnya itu OABCD dengan cara mencari nilai titik perpotongan yang terletak
pada feasible set.
Titik O, pada titik O, nilai X1 = 0 dengan demikian nilai z = 0
Titik D, pada titik D, nilai x1 = 4, kemudian nilai ini disubstitusikan kepada persamaan batasan
3 : 4x1 + 3x2 = 24, maka persamaan tersebut menjadi:
4(4) + 3x2 = 24
3x2 = 24 - 16x2
= 8/3 = 2 ⅔
Kemudian nilai-nilai tersebut disubstitusikan ke dalam persamaan fungsi tujuan:
Maksimumkan nilai z = 5x1 + 4x2
z = 5(4) + 4
(2⅔)z = 20 + 10⅔
z = 30⅔(x Rp 1.000 = Rp 30.667)
Titik B, pada titik B, nilai x2 = 8, kemudian nilai ini disubstitusikan ke
persamaan batasan 3 : 4x1 + 3x2 = 24, maka persamaan tersebut
menjadi :
4x1 + 3(8) = 24
4x1 = 24-24
x1 = 0
Kemudian nilai-nilai tersebut disubstitusikan ke dalam persamaan fungsi tujuan:
Maksimumkan nilai z = 5x1 + 4x2
z = 5(0) + 4(8)
z = 24 (x Rp 1.000 = Rp 24.000)
kemudian nilai tersebut disubtitusikan kedalam persamaan fungsi tujuan:
maksimumkan nilai z= 5x1 + 4x2
z= 5(1 1/2)) + 4(6)
z= 71/2 + 24 = 311/2 (x Rp 1.000 = Rp 31.500,-)
dengan demikian perusahaan tersebut mendapat keuntungan maksimal, maka perusahaan
hendaknya berproduksi pada titik A, dengan memproduksi sepatu (x1) sebanyak 11/2 pasang
dan sendal sebanyak (x2)6 pasang dengan tingkat keuntungan sebesar Rp 31.500,-
2. Untuk contoh kasus toko pada pertemuan 6(LIHAT SLIDE PERTEMUAN 6) jika toko ini selain
berdagang coca-cola toko ini berdagang sprite juga. Setiap tahun toko ini hanya mampu menjual
1000 peti, dengan biaya sampi kegudang Rp. 20 per peti. Setiap pesanan dikenakan biaya Rp. 100
untuk sewa truk. Selama ini pesanan dilakukan setiap 3 minggu sebanyak 50 peti. Perusahaan
ingin menilai apakah kebijakan selama ini sudah tepat atau belum bila holding cost mempunyai
unsur yang sama seperti pada persediaan coca-cola.
Jawab
Diket;
K : Rp. 100 per pesanan
A : 1000 peti per tahun
c : Rp. 20 per peti
H : Rp. 0,02 per dollar nilai anggur dalam persediaan
Bila kebijaksaan lama ttp digunakan, maka total annual relevant cost yang ditanggung
adalah:
TC = (A/Q)h + hc 0/2
= (1000/50) 100 + (0.020) (2) (50/2)
= 2000 + 100
= 2100 Rupiah pertahun
Maka diterapkan Wilson formula:
Q* = √2 𝐴𝑘/ℎ𝑐
= √2 (1000)(100)/(0.20)(20)
= 223,6 atau 224
Jarak jangka waktu optimal antara 2 pesanan adalah:
T* = 𝑄∗/𝐴
= 224/1000
= 0,224 tahun
±52 hari
Total annual relevant cost adalah:
TC = (𝑄/𝐴)ℎ + ℎ𝑐 𝑄/2)
= (1000/224) 10 + (0.20)(20)(224/2)
= 894,43 rupiah pertahun
Akhirnya perlu ditekankan beberapa anggapan (asumsi) disini antara lain:
• Permintaan terhadap dua jenis minuman tersebut diatas konstan sepanjang tahun
• Kedua jenis minuman tersebut mempunyai “independent demad” antara satu dengan
yang lain
• Kapasitas gudang cukup untuk menampung Q untuk coca cola dan sprite Bersama-sama
Titik pesanan Kembali dan persediaan pengamanan (reorder point dan safety stock) Recorder
point ditentukan dengan memperhitungkan 2 variable yakni “lead time” (L) dan “tingkat
kebutuhan perhari “ (U). secara kasar recorder point merupakan hasil kali L dan U ditambah
dengan jumlah tertentu sebagai persediaan pengaman (safety stock)
Recorder Point = U x L + safety stock
Besarnya safety stock tergantung pada kebijaksanaan manajemen masing-masing
perusahaan, misalnya
a. 40% dari kebutuhan selama lead time
b. Sebesar kebutuhan selama 2 minggu dan lain-lain
4. Jika diketahui kebutuhan barang perminggu = 1000 kg. Dengan lead time = 3 minggu. Dan safety
stock ditetapkan sebesar kebutuhan selama 2 minggu. Maka tentukan besarnya Reorder
Pointnya.(KELANJUTAN DARI SOAL NO 2 DIATAS LIHAT SLIDE PERTEMUAN 6)
Jawab
Maka:
Record Point = U x L + safety stock
= 100 x 3 + (2 x 100)
= 300 + 200
= 500kg
Jadi pemesanan Kembali perlu dilakukan pada saat tingkat persedian barang tersebut mencapai
500kg.