Kompetensi Dasar :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
Landasan Syar’i :
“Dan tolong – menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong -
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat betat siksa-Nya.”(QS. Al- Maa-idah : 2 )
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu memahami proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
serta Melaksanakan tanggung jawab atas keputusan bersama dengan semangat konsensus tokoh
pendiri negara dalam perumusan Pancasila.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
RPP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelasVII Semester I TP 2022/2023, SMP Al-Bayan Islamic School
keluar rumah
RPP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelasVII Semester I TP 2022/2023, SMP Al-Bayan Islamic School
klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau
individu yang mempresentasikan (Communication)
● Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal
yang telah dipelajari terkait Penetapan Pancasila sebagai dasar
negara, Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
(Creativity)
Pertemuan Ketiga : 60 menit
● Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka
diberi tayangan video dan bahan bacaan (melalui Google
Classroom, zoom meet atau media daring lainnya) terkait
materi Tokoh Pendiri negara dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara (Literasi)
● Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan
materi Tokoh Pendiri negara dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara (Critical
Thinking)
● Peserta didik bersama orangtua di rumah mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan
saling bertukar informasi mengenai Tokoh Pendiri negara
dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai
Dasar Negara (Collaboration)
● Melalui Zoom meet atau media daring lainnya, Peserta
didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu
secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi
yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau
individu yang mempresentasikan (Communication)
● Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-
hal yang telah dipelajari terkait Tokoh Pendiri negara
dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai
Dasar Negara, Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
(Creativity)
RPP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelasVII Semester I TP 2022/2023, SMP Al-Bayan Islamic School
Pertemuan Keempat : 60 menit
● Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka
diberi tayangan video dan bahan bacaan (melalui Google
Classroom, zoom meet atau media daring lainnya) terkait
materi Semangat Dan Komitmen Tokoh Pendiri negara
dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai
Dasar Negara (Literasi)
● Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan
materi Semangat Dan Komitmen Tokoh Pendiri negara
dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai
Dasar Negara (Critical Thinking)
● Peserta didik bersama orangtua di rumah mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan
saling bertukar informasi mengenai Semangat Dan
Komitmen Tokoh Pendiri negara dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara
(Collaboration)
● Melalui Zoom meet atau media daring lainnya, Peserta
didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu
secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi
yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau
individu yang mempresentasikan (Communication)
● Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-
hal yang telah dipelajari terkait Semangat Dan
Komitmen Tokoh Pendiri negara dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara , Peserta didik
kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali
hal-hal yang belum dipahami (Creativity)
Penutup a. Guru membuat resume dengan bimbingan tentang pointpoint 10 menit
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang
materi yang baru dilakukan.
b. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pertemuan
selanjutnya.
c. Guru memberikan motivasi, pesan, dan menutup
pembelajaran dengan berdoa.
C. Penilaian (Terlampir)
Penilaian
Melalui pengamatan tentang : 1.Lembar kerja peserta didik yang 1. Soal uraian berupa lembar kerja
berupa soal pilihan ganda (Link terkait :
● disiplin waktu dalam Google Form) yang berkaitan
RPP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelasVII Semester I TP 2022/2023, SMP Al-Bayan Islamic School
pembelajaran dan dengan : a. Perumusan Pancasila sebagai
mengumpulkan hasil dasr negara
pembelajaran. a. Perumusan Pancasila sebagai
dasr negara b. Penetapan Pancasila sebagai
● bekerja sama dengan cara aktif dasar negara
berdiskusi selama pembelajaran b. Penetapan Pancasila sebagai
berlangsung. dasar negara c. Tokoh pendiri negara dalam
merumuskan dan menetapkan
● bertanggung jawab dalam c. Tokoh pendiri negara dalam Pancasila sebagai dasar negara
melaporkan hasil pembelajaran. merumuskan dan
d. Semangat Dan Komitmen
menetapkan Pancasila
pendiri negara dala penetapan
sebagai dasar negara dan perumusan Pancasila
(sesuaikan dengan sikap yang sebagai dasar negara
akan dinilai) d. Semangat Dan Komitmen
pendiri negara dala
penetapan dan perumusan
Pancasila sebagai dasar
negara
RPP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelasVII Semester I TP 2022/2023, SMP Al-Bayan Islamic School
Lampiran 1.
(Materi Pembelajaran)
Jepang mulai menguasai wilayah Indonesia setelah Belanda menyerah di Kalijati, Subang, Jawa Barat
pada tanggal 8 Maret 1942. Kedatangan Jepang semula disangka baik oleh bangsa Indonesia. Banyak
semboyan dikumandangkan oleh Jepang seperti ”Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia, dan
Jepang Cahaya Asia” untuk menarik simpati bangsa kita. Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa
Jepang tidak berbeda dengan Belanda, yaitu meneruskan penjajahan atas bangsa Indonesia.
Pada tahun 1945, tentara Jepang mulai mengalami kekalahan di berbagai medan pertempuran. Seperti
pada perang Pasifik, pasukan Jepang dikalahkan oleh Amerika. Kekalahan tersebut mengancam
kekuasaan Jepang di negara-negara jajahannya, termasuk di Indonesia. Perlawanan rakyat Indonesia
dan usaha Belanda menjadikan kedudukan Jepang kian lemah. Akhirnya, Jepang terpaksa menjanjikan
kemerdekaan kepada rakyat Indonesia. Janji tersebut untuk meredam gejolak dan perlawanan rakyat
Indonesia.
Janji Jepang membentuk BPUPKI (Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai) direalisasikan, pada tanggal 29 April
1945 bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Secara resmi BPUPKI dilantik oleh Jepang,
dengan anggota berjumlah enam puluh dua (62) orang yang terdiri atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia
dan tujuh (7) orang anggota perwakilan dari Jepang. Ketua BPUPKI adalah dr. K.R.T Radjiman
Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua, yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso.
BPUPKI mengadakan sidang resmi sebanyak dua kali, yaitu sidang I dan II.
Sidang I
Sidang I BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945. Pada sidang I ini dibahas tentang
dasar negara.
Sidang II
Sidang II BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 10 – 17 Juli 1945. Pada sidang II ini dibahas tentang
rancangan Undang-Undang Dasar.
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
Kemudian secara tertulis, Muhammad Yamin menyampaikan bahwa asas dan dasar Indonesia adalah
sebagai berikut.
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
BPUPKI telah membentuk beberapa panitia kerja yang di antaranya ialah Panitia Sembilan, yang terdiri
dari Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, , Mr. A. A. Maramis, Abikusno Cokrosuyoso, Abdulkahar
Muzakir, Haji Agus Salim, Mr. Ahmad Subarjo, K. H. A. Wachid Hasyim, dan Mr. Mohammad Yamin
Panitia sembilan mengadakan rapat di rumah kediaman Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor
56 Jakarta. Setelah itu, pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan telah mencapai satu persetujuan
atau kesepakatan tentang rancangan pembukaan hukum dasar (Undang-Undang Dasar).
Oleh Ir. Soekarno, rancangan pembukaan hukum dasar ini diberikan nama ”Mukadimah”, oleh Mr.
Muhammad Yamin dinamakan ”Piagam Jakarta”, dan oleh Sukiman Wirjosandjojo disebut
”Gentlemen’s Agreement´.
Naskah ”Mukadimah” yang ditandatangani oleh sembilan orang anggota Panitia Sembilan, dikenal
dengan nama ”Piagam Jakarta” atau ”Jakarta Charter”.
RPP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelasVII Semester I TP 2022/2023, SMP Al-Bayan Islamic School
RELATED:
● Penilaian Sikap PPKn Kelas 7 Bab 2 "Norma dan Keadilan" | Penilaian Diri
● Lembar Kerja Cari Kata Online PPKn Kelas 7 Bab 6 “Daerah dalam Kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia”
● Lembar Kerja TTS Online PPKn Kelas 7 Bab 6 “Daerah dalam Kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia”
Dalam alinea keempat naskah Piagam Jakarta tersebut, terdapat rumusan dasar negara sebagai berikut.
(1). Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk- pemeluknya (2).
Kemanusiaan yang adil dan beradab (3). Persatuan Indonesia (4). Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permu- syawaratan perwakilan (5). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Karena adanya keberatan dan untuk menghindari perpecahan, para tokoh bersepakat untuk mengubah
kalimat ”Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”
menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa.
Setelah menyelesaikan tugas BPUPKI dibubarkan, dan sebagai gantinya pada tanggal 7 Agustus 1945
Jepang mengumumkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu
Zyunbi Iinkai.
Untuk keperluan membentuk PPKI tersebut, pada tanggal 8 Agustus 1945 tiga orang tokoh pendiri
negara, yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat berangkat
menemui Jenderal Besar Terauchi, Saiko Sikikan di Saigon. Dalam pertemuan tersebut, Ir. Soekarno
diangkat sebagai Ketua PPKI dan Mohammad Hatta sebagai wakilnya. PPKI beranggotakan 21 orang
termasuk Ketua dan Wakil Ketua.
Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang dan menghasilkan keputusan sebagai
berikut.
Salah satu keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea keempat tercantum rumusan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara.
C. Semangat Pendiri Negara dalam Merumuskan dan Menetapkan Pancasila sebagai Dasar
Negara
1. Nilai Semangat Pendiri Negara
Semangat kebangsaan harus tumbuh dan dipupuk oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini harus
tumbuh dalam diri warga negara untuk mencintai dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara.
RPP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelasVII Semester I TP 2022/2023, SMP Al-Bayan Islamic School
Semangat kebangsaan disebut juga sebagai nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme adalah suatu
paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara
kebangsaan atau nation state.
Ada dua jenis pengertian nasionalisme, yaitu nasionalisme dalam arti sempit dan nasionalisme dalam
arti luas. Nasionalisme dalam arti sempit disebut juga dengan nasionalisme negatif karena mengandung
makna perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya yang sangat tinggi dan berlebihan,
sebaliknya memandang rendah terhadap bangsa lain. Nasionalisme dalam arti sempit disamakan
dengan Chauvinisme.
Jenis nasionalisme yang kedua adalah nasionalisme dalam arti luas atau yang berarti positif.
Nasionalisme dalam pengertian ini adalah perasaan cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah air
dan tidak memandang rendah bangsa lain.
Patriotisme berasal dari kata patria, yang artinya tanah air. Kata patria kemudian berubah menjadi kata
patriot yang artinya seseorang yang mencintai tanah air. Oleh sebab itu patriotisme berarti semangat
cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk
mempertahankan bangsa- nya. Sikap ini muncul setelah lahirnya nasionalisme, namun antara nasio-
nalisme dan patriotisme umumnya diartikan sama.
Jiwa dan semangat bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan sering juga disebut sebagai ”jiwa dan
semangat ’45”. Adapun hal-hal yang terkandung dalam jiwa dan semangat ‘45 diantaranya adalah
sebagai berikut.
● Pro Patria dan Primus Patrialis, artinya mencintai tanah air dan men- dahulukan kepentingan
tanah air.
● Jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan
kemerdekaan.
● Jiwa toleransi atau tenggang rasa antaragama, antarsuku, antargolongan dan antarbangsa.
● Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab.
● Jiwa ksatria dan kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam.
2. Komitmen para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian, serta
melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-sungguh. Seseorang yang
memiliki komitmen terhadap bangsa adalah orang yang akan mendahulukan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadinya.
Para pendiri negara dalam perumusan Pancasila memiliki ciri-ciri komitmen pribadi sebagai berikut.
RPP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelasVII Semester I TP 2022/2023, SMP Al-Bayan Islamic School
Lampiran 2
Petunjuk:
1. Fokus sikap siswa yang dikembangkan atau ditumbuhkan dalam proses pembelajaran pertemuan ke-1
adalah rasa ingin tahu, percaya diri, dan tanggung jawab dalam kelompok.
2. Tulislah angka 1, 2, 3, atau 4 pada kolom sikap sesuai hasil pengamatan.
...
22
Keterangan:
1 = tidak pernah, 2 = kadang-kadang, 3 = sering, 4 = selalu
RPP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelasVII Semester I TP 2022/2023, SMP Al-Bayan Islamic School