Anda di halaman 1dari 1

Nama : Shadinty Azhar Sausan

Kelas : XI MIPA 6

ETIKA DALAM BERBICARA

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh. Marilah kita semua panjatkan rasa puji


dan syukur ke hadirat Allah Swt., Tuhan semesta alam yang telah memelihara dan tidak pernah
berhenti memberikan hidayat bagi umatnya. Atas nikmat dan berkah-Nya kita dapat berkumpul di
tempat ini dalam keadaan sehat walafiat. Yang terhormat, Ibu Sumy Priyantiningsih S.Pd, selaku
guru Bahasa Indonesia kami. Dan juga yang saya banggakan dan saya cintai, teman-teman yang ada
di kelas XI MIPA 6.
Pada kesempatan kali ini, saya berdiri di sini untuk menjelaskan sedikit tentang “Etika Dalam
Berbicara”. Di jaman sekarang ini, kita sering melihat orang-orang disekitar kita berbicara dengan
bahasa yang sangat kasar atau tidak sopan baik itu kepada teman sebaya ataupun kepada orang yang
lebih tua. Mereka semua melakukan ini baik di saat bercanda atau saat marah.
Hal ini menunjukkan bahwa sekarang ini terjadi penurunan standar moral, agama dan tata
nilai yang berlaku di masyarakat. Penyebab utamanya adalah perkembangan masyarakat yang sudah
tidak menghiraukan perubahan nilai-nilai kesantunan dan tata krama dalam suatu masyarakat.
Pergaulan global dan pertukaran informasi juga membawa pengaruh pada pergeseran budaya,
khususnya berkaitan dengan nilai-nilai kesantunan itu. Dan banyak juga orang yang berbicara kasar
karena dia mengganggap ini sebagai tren, mereka mengganggap jika mereka melakukan ini mereka
akan terlihat keren. Padahal itu sangat sangat tidak benar. Bagaimana jika kita berbicara seperti itu
ada orang yang merasa tersakiti? Atau ada orang yang membenci kita karena perkataan kita? Kita
tidak pernah tau isi pikiran orang lain kan.
Oleh karena itu pendidikan etika berbahasa itu sangatlah penting. Dengan kesantunan, dapat
tercipta harmonisasi pergaulan dengan lingkungan sekitar. Penanaman kesantunan berbahasa juga
sangat berpengaruh positif terhadap kematangan emosi seseorang. Semakin intens kesantunan
berbahasa itu dapat ditanamkan, kematangan emosi itu akan semakin baik. Apabila dibiarkan, tidak
mustahil rasa kesantunan itu akan hilang di masa depan. Kemudian orang-orang akan menjadi kasar,
arogan dan kering dari nilai-nilai agama, yang tentu saja itu tidak diinginkan oleh siapapun.
Sekian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Saya mohon maaf apabila ada
perkataan yang tidak berkenan di hati teman-teman semua, terima kasih yang sudah mendengar ,
semoga informasi yang sampaikan ini dapat berguna untuk kita semua. Sekali lagi mohon maaf dan
terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai