Anda di halaman 1dari 3

Dalam kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato tentang Tenggang Rasa (Empati) Antar

Sesama yang kami beri judul Damai Itu Indah. Dewan juri Bapak ibu guru yang saya hormati,
serta teman-teman yang saya sayangi. Marilah kita bertanya pada diri kita sendiri, Apakah
dalam kehidupan kita, damai itu sudah terwujud? Apakah permasalahan harus diselesaikan
dengan cara kekerasan? Apakah setiap perbedaan harus menjadi pertikaian? Kalau kita melihat
di sekitar kita, atau menonton dan membaca berita di media: ada peperangan antar negara,
tawuran antar pelajar, pertikaian antar suku bangsa dan lain-lain. Korban pun berjatuhan.
Nyawa manusia melayang. Ribuan bahkan jataan. Dewan Juri, bapak ibu guru yang saya hormati
serta teman-teman yang saya sayangi. Allah SWT telah menciptakan manusia berbeda-beda:
suku bangsa, bahasa, fisik, dan sebagainya. Perbedaan itu bukan untuk dipermasalahkan tetapi
justru untuk saling memahami, saling melengkapi, saling menghargai, saling berempati sesama
manusia, saling toleransi dalam perbedaan. Ingat!! Orang yang paling mulia disisi Allah SWT
adalah ketaqwaannya, bukan kekayaannya, bukan kepandaiannya dan bukan pula kekuatannya.
Oleh karena itu Negara kita memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Ika” .Walau berbeda-beda
tetapi tetap satu jua. Semoga dengan semboyan tersebut tercipta kedamaian di negera kita
tercinta. Damailah negeriku damailah Bangsaku. Demikian pidato yang dapat saya sampaikan,
apabila ada tutur kata yang salah mohon dimaafkan. Pergi ke Amerika naik delman, sampai
jumpa tahun depan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.Bendera Merah Putih
Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, taufik, dan hidayahNya kepada kita semua, sehingga kita dapat
berkumpul dalam acara lomba pidato Bahasa Indonesia.

Hadirin yang berbahagia.

Saya akan menyampaikan pidato dengan judul Pentingnya Sikap Tenggang Rasa dalam
Kehidupan Sehari-hari. Dalam pidato ini, saya akan menyampaikan empat hal,

1. Apa itu sikap tenggang rasa?


2. Contoh-contoh sikap tenggang rasa dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagaimana cara menerapkan sikap tenggang rasa dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apa pentingnya sikap tenggang rasa dalam kehidupan sehari-hari?
Dewan juri dan teman- teman yang budiman.

Pertama, “Apa itu sikap tenggang rasa?” Sikap tenggang rasa adalah ikut menghormati atau
menghargai sesama orang lain. Sikap tenggang rasa ini sudah menjadi kebiasaan yang tumbuh
dan berkembang di Indonesia namun sayang, sekarang mulai tergeser seiring perubahan dan
perkembangan zaman.

Dewan juri dan teman- teman yang berbahagia.

Kedua, contoh-contoh sikap tenggang rasa dalam kehidupan sehari-hari, yaitu saling
menghormati sesama orang lain, menghormati sesama teman, menghormati orang tua,
menghormati bapak dan ibu guru, dan menghormati tetangga. Kemudian saling menghargai
sesama orang lain, contohnya menghargai teman, orang tua, bapak maupun ibu guru, dam
tidak kalah pentingnya menghargai sesama tetangga.

Dewan juri dan teman-teman yang saya hormati.

Ketiga, “Bagaimana cara menerapkan sikap tenggang rasa dalam kehidupan sehari-hari?”
“Apakah teman-teman tahu bagaimana cara menerapkan sikap tenggang rasa dalam
kehidupan sehari-hari?” “Ayo, siapa yang tahu!” Teman-teman, banyak sekali lo, cara
menerapkan sikap tenggang rasa dalam kehidupan sehari-hari diantaranya, saling
menghormati. Terutama menghormati ke dua orang tua. Kepada ke dua orang ua, kita harus
berkata sopan, berperilaku santun, lemah lembut, jangan bermuka masam, berkata kasar,
apalagi ketus.

Dewan juri dan teman – teman yang bijaksana.

Contoh tenggang rasa selanjutnya adalah, saling menghormati. “Ayo, siapa yang suka
mengejek pada teman yang nilainya rendah, bajunya jelek, wajahnya tidak ganteng atau
cantik, bahkan mengejek mereka yang cacat!” “Wah jangan!” Sesama teman harus saling
menghargai. Bahkan di sekolahku sekarang Sekolah Inklusi, menerima semua anak baik yang
normal, maupun yang berkebutuhan khusus. Kami saling menghargai, menyayangi dan
menerima.

Yang ke empat, “Apa pentingnya sikap tenggang rasa dalam kehidupan sehari-hari?” Tercipta
kerukunan. Jadi, kalau kita menghargai dan menghormati sesama orang lain akan tercipta
kerukunan dan tidak akan bermusuhan. Damai dan sejahtera. Kalau mempunyai sikap
tenggang rasa akan damai dalam hidup, nyaman, dan akhirnya sejahtera. Dan yang terakhir
akan tercipta keharmonisan. Jika kita rukun, damai, sejahtera pastilah hidup kita harmonis.

Dewan juri dan teman-teman yang berbahagia. Akhirnya saya menghimbau “Ayo, kita
kembangkan sikap tenggang rasa sesama orang lain, agar tercipta kerukunan antar sesama.”

Bakso kuah dimakan anak rusa

Bakso pangsit dimakan anak buaya

Ayo, kembangkan sikap tenggang rasa

Agar tercipta kerukunan bersama

Kiranya cukup sekian, mohon maaf segala kekurangan. Tak ada gading yang tak retak.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Anda mungkin juga menyukai