Pengukuran Lila by Princess Hani
Pengukuran Lila by Princess Hani
untuk mengukur risiko KEK pada wanita usia subur yang meliputi remaja, ibu
hamil, ibu menyusui dan Pasangan Usia Subur (PUS). Sedangkan ambang batas
LILA pada WUS dengan resiko KEK adalah 23,5 cm dan apabila kurang dari 23,5
Menurut Utami (2016), tata cara pengukuran LiLA ibu hamil ialah sebagai
berikut :
b. Tanyakan kepada subjek lengan mana yang aktif digunakan. Jika yang aktif
digunakan adalah lengan kanan, maka yang diukur adalah lengan kiri,
begitupun sebaliknya.
c. Mintalah subjek untuk membuka lengan pakaian yang menutup lengan yang
d. Untuk menentukan titik mid point lengan ditekuk hingga membentuk sudut
subjek dan menentukan titik tengah antara tulang atas pada bahu dan siku.
1
e. Tandailah titik tersebut dengan pulpen.
f. Tangan kemudian tergantung lepas dan siku lurus di samping badan serta
g. Ukurlah lingkar lengan atas pada posisi mid point dengan pita LILA
menempel pada kulit. Perhatikan jangan sampai pita menekan kulit atau ada
Pengukuran lingkar lengan atas adalah suatu cara untuk mengetahui risiko
KEK wanita usia subur. Ambang batas Lingkar Lengan Atas (LILA) pada WUS
dengan risiko KEK adalah 23,5 cm, yang diukur dengan mengunakan pita ukur.
Apabila LILA kurang dari 23,5 cm artinya wanita tersebut mempunyai risiko
KEK dan sebaliknya apabila LILA lebih dari 23,5 cm berarti wanita itu tidak
pengukurannya sangat mudah dan cepat. Hasil pengukuran LILA ada dua
kemungkinan yaitu kurang dari 23,5 cm dan diatas atau sama dengan 23,5 cm.
2
Apabila hasil pengukuran < 23,5 cm berarti risiko KEK dan ≥ 23,5 cm berarti
sebagai indikator ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis (KEK), diantaranya :
a. Usia ibu
merupakan salah satu faktor penting dalam proses kehamilan dan persalinan.
3
Kehamilan pada ibu yang dengan umur terlalu muda menyebabkan kompetisi
makanan antara janin dan ibu yang masih dalam pertumbuhan. Ibu yang berusia
lebih muda mempunyai peluang mengalami KEK 3,7 kali lebih tinggi daripada
ibu yang berusia lebih tua. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hasil penelitian oleh Triatmaja (2017) menyebutkan Square bahwa ada pengaruh
b. Paritas
Ibu dengan paritas yang terlalu sering akan mempunyai status gizi kurang
karena cadangan gizi dalam tubuh ibu sudah terkuras. Untuk paritas yang paling
c. Jarak kelahiran
Jarak kelahiran yang terlalu dekat (kurang dari 2 tahun) pada ibu hamil
menyebabkan status gizi ibu hamil kurang karena tubuh ibu tidak diberi
- Knowing the risk of WUS SEZ, both pregnant women and future
mothers, and to filter women who have a risk of giving birth to Low Birth Weight
Babies BBLR.
- Develop new ideas among the community with the aim of improving the
4
welfare of mothers and children.
Terjemah :
- Mengetahui risiko KEK WUS, baik ibu hamil maupun calon ibu, dan
menderita KEK.
One way to find out whether a pregnant woman suffers or does not suffer from SEZ is
from the size of LILA, if the size of LILA is less than 23.5 cm then the pregnant woman
is said to be SEZ or malnourished and is at risk of giving birth to a baby with BBLR. The
results of Ngare and Neuman's study on 148 pregnant women in Kenya in 1998
concluded that BBLR predictor factors include, size of BMI, LILA, Hb levels and
nutritional inputs. If the input of nutrients is inadequate, it will increase the risk of BBLR.
In response to the rapid growth of the fetus and placenta as well as the increasing needs,
pregnant women experience metabolic changes. Most of the weight gain during
5
pregnancy is associated with the uterus and its contents, breasts, changing blood volume
as well as extracellular and extravascular fluids. Weight gain is the result of metabolic
changes that lead to increased water in the cells and the accumulation of fat and protein.
There is an assumption that in the I and II trimesters there is a build-up of fat reserves,
including moderate under-skin fat in the III trimester, there is a maximum use of fat
reserves, so there is a change in the size of the upper arm circumference in accordance
with changes in fat under the skin and has to do with birth weight. 7,8,10 Bhargava et al
2000 11 in their study in Kenya concluded that the nutritional status of mothers had a
positive relationship with the weight of the baby being born. These findings are supported
by the results of Humphrey and Holzheimer's 2000 12 study which states that low
nutritional status has a correlation with BBLR. Similarly, the results of a study conducted
by Rodrigues and Barros 1998 13 found that the activities of pregnant women and their
nutritional status are very important to the risk of premature babies or BBLR. A similar
study was also revealed by Ogunyemi et al 1998 14 found that there was a relationship
between the nutritional status and weight gain of pregnant women with the state of the
perinatal baby and its birth weight. So normal nutritional status and ideal weight gain in
pregnant women are associated with a decrease in complications of perinatal babies and
research found that the nutritional status of mothers is one of the factors that are
found that the risk of low birth weight events is related to the size of the upper arm
circumference and heavy work. This finding supports a previous study by Purdyastuti at
Fatmawati Hospital Jakarta 1994 quoted from 16 which concluded that there was a
relationship between the nutritional status of mothers assessed from LILA and the weight
6
LILA WUS Women Usa Fertile ≥ 23.5 cm RISK OF SEZ NOT RISK OF SEZ
Terjemah : Salah satu cara untuk mengetahui apakah seorang ibu hamil
menderita atau tidak menderita KEK adalah dari ukuran LILA, jika ukuran
LILA kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil tersebut dikatakan KEK atau
kurang gizi dan beresiko untuk melahirkan. melahirkan bayi dengan BBLR.
Hasil penelitian Ngare dan Neuman terhadap 148 ibu hamil di Kenya tahun
LILA, kadar Hb dan masukan nutrisi. Jika input nutrisi tidak mencukupi,
janin dan plasenta serta kebutuhan yang semakin meningkat, ibu hamil
menyebabkan peningkatan air dalam sel dan akumulasi lemak dan protein.
cadangan lemak, termasuk lemak bawah kulit sedang pada trimester III,
bawah kulit dan ada hubungannya dengan berat badan lahir. 7,8,10 Bhargava
Temuan ini didukung oleh hasil penelitian Humphrey and Holzheimer tahun
2000 12 yang menyatakan bahwa status gizi rendah memiliki korelasi dengan
BBLR. Demikian pula hasil penelitian yang dilakukan oleh Rodrigues dan
Barros 1998 13 menemukan bahwa aktivitas ibu hamil dan status gizinya
sangat penting terhadap risiko bayi prematur atau BBLR. Penelitian serupa
hubungan antara status gizi dan pertambahan berat badan ibu hamil dengan
keadaan bayi perinatal dan berat lahirnya. Jadi status gizi normal dan
menemukan bahwa status gizi ibu merupakan salah satu faktor yang menjadi
dengan ukuran lingkar lengan atas dan pekerjaan yang berat. Temuan ini
hubungan antara status gizi ibu yang dinilai dari LILA dengan berat badan
umum Gizi Seimbang - Hidup sehat - Tunda kehamilan - Bila hamil segera
8
faktor yang mempengaruhi berat badan bayi lahir