Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DIGITAL BISNIS
“Konsep Bisnis Digital di Era Industri 4.0”

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Meyda Mutia Maulani (2020210157)
2. Niken Wulan Hariyanti (2020210419)
3. Yopie Pujianto (2020210429)
4. Muharam Alfaridzi (202299991019)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS HAYAM WURUK PERBANAS SURABAYA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas “Makalah UTS Bisnis
Digital” tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan “Makalah Konsep Bisnis Digital di Era Industri 4.0”
ini adalah dalam memenuhi tugas KUIS GASAL 2022/2023 dari bapak Hariadi
Yutanto, S.Kom., M.Kom. selaku dosen pengampu pada Mata Kuliah Bisnis
Digital. Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambahkan isi agar menjadi lebih baik lagi.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya, sehingga kami dapat menyelesaikan “Makalah Konsep Bisnis
Digital di Era Industri 4.0”. Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenea itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan “Makalah Konsep Bisnis
Digital di Era Industri 4.0”.

Surabaya, 01 Desember 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................6
2.1 Konsep Bisnis Digital Di Era Industri 4.0.....................................................6
2.2 Model Bisnis Digital....................................................................................6
2.2.1 Affiliate...................................................................................................6
2.2.2 Dropship.................................................................................................7
2.2.3 Reseller...................................................................................................8
2.2.4 Franchaise..............................................................................................9
2.3 Contoh Kasus............................................................................................10
2.3.1 Sistem Affiliate..................................................................................10
2.3.2 SHOPEE AFFILIATE PROGRAM...........................................................10
2.3.3 Cara Kerja Sistem Shopee Affiliate....................................................11
2.3.4 Keuntungan Sebagai Affiliate Marketer............................................12
2.4 Soal Essay.................................................................................................12
2.3.5 BAB III...............................................................................................13
2.3.6 PENUTUP..........................................................................................13
3.1 Kesimpulan...........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Model bisnis digital adalah menjual langganan dan menjual ruang iklan. Bisnis pada Era
Industri 4.0 ini telah banyak berubah menjadi bisnis digital dimana semua bisnis sudah
mulai mesarkan produk dan jasa nya melalui media sosial dan tentunya lewat internet,
pebisnis memasarkannya melalui e-commerce dan platform-platform belanja online,
contoh e-commerce jenis ini mudah dijumpai sehari-hari, antara lain seperti Tokopedia,
Shopee, Traveloka, Tiket.com, Lazada, OLX, Bukalapak, JD.ID dan BliBli, yang
menghubungkan produk perusahaan secara langsung ke pengguna akhir. Ketika akan
memulai bisnis tentu perlu persiapan, persiapan menjalankan bisnis digital tentu tidak
mudah, berikut adalah sejumlah persiapan penting untuk membantu memulai bisnis
berbasis digital yaitu, yang pertama menentukan tujuan bisnis, tujuan yang jelas, maka
bisa menentukan strategi bisnis yang tepat. Selanjutnya, membuat website, website ini
nantinya bisa digunakan sebagai media pengenalan saja, bisa pula dijadikan media untuk
melayani konsumen, misalnya dijadikan sebagai tempat untuk transaksi. Memiliki
website saja tidak akan cukup untuk bisa menjalankan bisnis digital dengan baik, supaya
bisa membangun kepercayaan target pasar dan memberi pelayanan yang lebih
profesional, maka perlu membuat akun resmi di sejumlah media sosial popular seperti
Instagram, Facebook, Twitter, dan Youtube. Lalu memahami Search Engine
Optimization, SEO merupakan cara organik untuk memasukan halaman website di
ranking pertama atau halaman rekomendasi pertama dari mesin pencari seperti Google,
Bing, dan sejenisnya. Persiapan berikutnya adalah melakukan riset pasar, tujuannya untuk
menentukan produk maupun jasa jenis apa yang akan disediakan, selain itu, bisa melihat
kondisi persaingan, kisaran harga yang layak, dan lain sebagainya. Model pendapatan
afiliasi yaitu perusahaan mengarahkan bisnis ke afiliasi dan menerima biaya rujukan atau
persentase pendapatan dari setiap penjualan yang dihasilkan. Dalam model pendapatan
afiliasi, perusahaan yang mengarahkan bisnis ke "afiliasi" menerima biaya rujukan atau
persentase pendapatan dari setiap penjualan yang dihasilkan. Berbisnis pastinya
memerlukan strategi, strategi bisnis adalah seperangkat rencana untuk mencapai
pengembalian jangka panjang yang unggul atas modal yang diinvestasikan dalam
perusahaan bisnis. Oleh karena itu, strategi bisnis adalah rencana untuk dibuat
keuntungan dalam lingkungan yang kompetitif dalam jangka panjang. Keuntungan
hanyalah perbedaannya antara harga yang dapat dikenakan perusahaan untuk produknya
dan biaya produksi dan mendistribusikan barang. Laba mewakili nilai ekonomi. Nilai
ekonomi tercipta kapan saja pelanggan bersedia membayar lebih untuk suatu produk
daripada biaya produksinya. Reseller adalah seseorang yang berada di tengah bertindak
sebagai perantara antara penjual dengan pembeli, mereka hanya sebagai perantara saja
yang membantu kegiatan jual-beli menjadi mudah. Dropship adalah suatu bisnis yang
menguntungkan, dropship tidak mengharuskan kita untuk menyimpan barang atau
membeli barang dahulu yang mengeluarkan modal yang besar. Bisnis dengan sistem ini
bisa dikatakan bisnis yang tanpa mengeluarkan modal. Franchise atau nama lainnya
sering disebut waralaba. Waralaba sendiri adalah hak-hak untuk menjual suatu produk
atau jasa maupun layanan. Model-model bisnis digital tersebut penting untuk kita ketahui
dan pahami agar kita para pebisnis bisa menjalankan bisnis digital ini dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan Konsep Bisnis Digital Di Era Industri 4.0!
2. Bagaimana bentuk Model Bisnis Digital (Affiliate, Dropship, Reseller,
Franchaise)?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Konsep Bisnis Digital di Era Industri 4.0.
2. Untuk mengetahui tentang Model Bisnis Digital (Affiliate, Dropship, Reseller,
Franchaise).
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Bisnis Digital Di Era Industri 4.0

Revolusi bisnis digital di era industri 4.0 industri adalah perubahan cara
hidup dengan proses kerja manusia secara fundamental, dimana dengan kemajuan
dalam teknologi informasi dapat mengintregrasikan dalam dunia kehidupan
dengan digital yang dapat memberikan dampak bagi seluruh ilmu. Dengan
perkembangan teknologi informasi yang berkembang secara pesat mengalami
terobosan diantaranya dibidang artificiall intellegent, dimana teknologi komputer
suatu disiplin ilmu yang mengadopsi keahlian seseorang kedalam suatu aplikasi
yang berbasis teknologi dan melahirkan teknologi informasi dan proses produksi
yang dikendalikan secara otomatis. Dengan adanya teknologi digital saat ini pada
revolusi industri 4.0 berdampak terhadap kehidupan manusia di era saat ini.
Revolusi industri 4.0 dari semua proses dilakukan secara sistem otomatisasi
didalam semua proses aktivitasi, dimana perkembangan teknologi internet
semakin berkembang tidak hanya menghubungkan manusia seluruh dunia namun
juga menjadi suatu basis bagi proses transaksi perdagangan dan transportasi
secara online.

Revolusi model bisnis di Era Industri 4.0 pertama, memberikan solusi


terhadap permasalahan yang dihadapi masyakat. Kedua, pada era saat ini tidak
pernah merasa puas dengan hasil yang dicapainya sehingga berupaya secara terus
menerus melakukan inovasi. Ketiga model monopolistik kapitalisme baru,
dimana model bisnis perusahaan perusahaan pada era ini menganut paham
ekonomi berbagi (sharing ebonomy) sehingga dipersepsikan dapat menjadi solusi
kesenjangan ekonomi. Keempat, model pemasaran 3.0, jika marketing pada era
1.0 fokus pada produk sedangkan di era 2.0 mareketing fokus kepada
konsumen,maka pada marketing 3.0 lebih dari itu dimana perusahaan melihat
konsumen tidak hanya sebatas pengguna produk tetapi melihat konsumen dari
multi dimensinya sebagai manusia sehingga konsumen akan memilih produk
yang memuaskan keinginannya untuk berpartisipasi, berkreasi,komunitas dan
idealisme.

2.2 Model Bisnis Digital


2.2.1 Affiliate

Affiliate marketing adalah bisnis yang sangat besar melalui jaringan


internet yang muncul awal sejak dioperasionalisasikan sistem jaringan ke
masyarakat sipil awal tahun 80- 90 an. Menurut ((Eapen, Jihye, & George, 2019)
Secara umum affiliate marketing adalah suatu cara dimana kita menjualkan
produk orang lain dan akan mendapatkan komisi jika terjadi pembelian melalui
referensi kita. Atas dasar tersebut pemasar jasa tidak perlu memikirkan stok atau
persediaan tetapi yang kita pikirkan adalah hanya mengarahkan pengunjung ke
website melalui link khusus yang pemasar miliki. Link ini akan kita dapatkan dari
merchant yang diberikan kepada kita sebagai alat untuk mendeteksi bahwa
pembeli yang datang adalah melalui referensi kita. Banyak sekali pebisnis online
yang focus di model affiliate marketing baik pemula ataupun yang sudah expert.
Bagaimana tidak, konsumen tidak perlu repot membuat produk yang spesifik
tetapi komisi yang kita terima jika terjadi proses transaksi biasanya bisa mencapai
50% dari harga yang ditetapkan oleh pihak pertama. Hingga saat ini banyak
pebisnis online yang mampu menghasilkan ribuan transaksi dalam kegiatannya.
Dalam affiliate marketing pemasar dituntut untuk mampu mendatangkan calon
pembeli ke website merchant. Dengan cara apapun anda harus mampu
mendatangkan banyak calon pembeli dimana jika pemasar mendatangkan banyak
calon pembeli maka jika pemasar sudah berpengalaman dan tahu cara
mendatangkan traffic tersebut maka pemasar pasti akan menguasai kunci dari
bisnis online secara berkesinambungan.

2.2.2 Dropship

Dropship adalah sistem jual beli berantai dimana reseller tidak


menyediakan stok persediaan barang (no ready stock). Pihak owner akan
mengirim barang pesanan secara langsung kepada costumers. keuntungan akan
diperoleh sesuai dengan selisih harga beli dan harga jual antara owner dan
dropshiper (Khulwah 2019, 2022)

Sistem Dropship merupakan salah satu strategi yang sering digunakan


oleh distributor. Pada dasarnya proses atau tahapan suatu barang bisa sampai
kepada konsumen membutuhkan waktu yang cukup panjang, namun dengan
adanya sistem dropship ini sangat menghemat dalam proses tersebut dimana
supllier langsung dapat mengirimkan barang ke konsumen tanpa harus
mengeluarkan biaya tambahan dan sangat fleksibel. Hal ini juga dapat
menghematwaktu, biaya penggunaan khusus, lokasi tertentu, kemasan, dan kode
barang Sistem dropship ini melibatkan pembeli (costumer), Penjual
(suppleier/owner), dan Dropshipper

Berdasarkan (Purnomo, 2020) Mekanisme Dropship online meliputi:

a. Konsumen memesan produk kepada penjual melalui toko online atau blog.
Selanjutnya konsumen membayar lunas dengan cara transfer ke rekening
penjual. Kemudian penjual meneruskan transfer ke supplier atau
dropshipper sesuai dengan harga kesepakatan awal antara supplier dan
reseller. Harga tersebut merupakan harga dari penjual yang tercantum di
toko online atau blog.
b. Tahap kedua adalah proses dimana penjual menghubungi supplier atau si
pemilik barang(dropshipper). Kemudian, menentukan informasi yang
ditentukan oleh supplier. Harga yang tercantum di toko online atau blog
ditambah dengan keuntungan yang ditetapkan oleh penjual sesuai dengan
keinginan sendiri.Penjual menerima keuntungan dari pembayaran atau
transfer dari pembeli.
c. Supplier mengemas serta mengirim barang ke konsumen penjual sesuai
dengan info pemesanan yang penjual teruskan di proses kedua tadi.

2.2.3 Reseller

Reseller merupakan sebuah penjual yang menjual barang milik penjual


lain (bukan barang miliknya). Sehingga reseller sendiri mampu membantu
memasarkan penjualan dari penjual lain. Sistem yang diterapkan reseller dalam
ilmu manajemen termasuk sebagai strategi distribusi tak langsung (indirect).
Distribusi tak langsung sendiri memiliki pengertian penyaluran atau penjualan
barang dari produsen kepada konsumen melalui perantara yang dilakukan oleh
agen, makelar atau reseller. Reseller pun memilik keunggulan tersendiri daripada
agen atau makelar, kelebihannya adalah reseller tidak mendapatkan upah dari
produsen secara langsung melainkan mereka mendapatkan upah melalui harga
khusus yang diterapkan untuk reseller sehingga reseller akan mendapat upah dari
harga yang kurang dari harga yang dipasarkan produsen. Kemudian baik
produsen atau pihak reseller sama sama mengalami keuntungan meski tidak ada
ikatan resmi yang terjalin dari kedua belah pihak. Pada dasarnya reseller diatur
dengan kebijakan pelaku usaha utama atau dengan kesepakatan perjanjian yang
telah dibuat dan disepakati. (RI, 2019)

2.2.4 Franchaise

Menurut (Berowitz Kerin Rudelius (1986), 2016). Franchise adalah


kontrak kerjasama antara seseorang atau perusahaan (Fran chise) dengan
perusahaan induk (Franchisor) untuk mengaiur perdagangan atau toko eceran.
Franchise membayar fee per tahun berdasarkan penjualan. Sebagai imbalannya.
Franchisor memberikan hak kepada Franchise untuk menggunakan kumpulan,
merk dagang, membantu dalam pengaturan toko, pemilihan lokasi, advertising,
dan pelatihan tenaga kerja. Jadi, pada prinsipnya "Franchise" dapat terwujud
manakala terjadi jalinan bisnis antara dua belah pihak yaitu franchisor selaku
pcmilik franchise dengan franchise selaku pemegang franchise melalui kerjasama
kedua belah pihak masing-masing dengan hak dan kewajibannya. Membeli
franchise Mc Donald's misalnya, akan meniberikan hak untuk menjual hamberger
dengan cara Mc Donald's serta menggunakan logo, merk dagang dan sistem
bisnisnya.

Kategori Franchise Uniuk mengklasifikasikan suaiu kegiatan bisnis


franchise dapat dipakai empat indicator yaitu:

1. Franchisor mcnawarkan suatu pakci usaha.


2. Franchisee memiliki unit usaha(outlet) yang memanfaatkan pakcl usaha
milik franchisor.
3. Ada kerjasama antara franchisee dan franchisordalam halpengelolaan
usaha.
4. Ada kontrak teitulis yang mengatur kerjasama antara franchisor dan
franchisee.

Empat kategori tersebut membedakan bisnisfranchise dengan jenis bisnis


independen yanglain. Bilaseseorang telah membeli suatu perusahaan
konvensional, setelah menjadi miliknya, pemilikbaruberhakmenetapkan
kebijakan perusahaan sekehendaknya. Sedang bila seseorang telah membeli
"franchise", franchisee berkewajiban untuk mematuhi segala aturan yang
ditetapkan franchisor.
2.3 Contoh Kasus

2.3.1 Sistem Affiliate

Sistem affiliate adalah sistem pemasaran dari pihak ketiga dengan hanya
menawarkan barang melalui sosmed kepada para pengguna sosmed itu sendiri.
Jika ada dari para pengguna sosmed itu beriminat dengan produk yang kita
pasarkan dan membelinya melalui link yang sudah kita bagikan maka kemudian
kita akan mendapatkan komisi dari platform e-commerce yang menjual barang
tersebut dan bukan dari produsen/suplier barang tersebut. Ambil contoh si A jual
rumah, nah Anda membantu mencarikan pembeli untuk si A tadi. Lalu datang si
C, si C ini mau beli rumah. Lalu, Anda arahkanlah si C tadi dengan si A.
Akhirnya si A berhasil menjual rumah kepada si C karena upaya Anda. Nah, si A
akan memberikan komisi kepada Anda. Agar kita bisa menjalankan kegiatan
menghasilkan uang di internet dengan affiliate marketing (pemasaran afiliasi),
maka kita perlu bekerja sama dengan penyedia layanan afiliasi. Di internet, ada
banyak situs penyedia layanan afiliasi, mulai dari yang lokal Indonesia sampai
yang dari luar negeri. Contohnya seperti: Clickbank.com, Amazon.com,
Jvzoo.com, Shopee, Tokopedia, Lazada dll.

2.3.2 SHOPEE AFFILIATE PROGRAM

Ketentuan Bergabung:

1. Pastikan media sosial media kamu aktif, terbuka untuk umum, dan memiliki
konten yang original.
2. Pastikan akun Shopee yang terdaftar adalah akun pribadi, bukan akun toko
atau penjual Shopee.
3. Memenuhi 8.000 subscciber untuk akun Youtube, dan 10.000 Follower
untuk akun Instagram dan Tiktok.

Syarat dan Ketentuan Shopee Affiliate :

1. Produk yang akan menghasilkan komisi tetap adalah produk valid dari Shopee
Mall, Shopee Supermarket, Star++, dan Star seller.
2. Produk yang dilarang adalah produk seperti rokok, vape, ganja, obat obatan
terlarang, produk dewasa, dan produk tidak original atau palsu.
3. Komisi dan bonus yang tervalidasi akan dibayarkan setiap satu minggu sekali.
4. Shopee berhak untuk menguugah ulang konten di media sosial dan aplikasi
Shopee.

Cara Mendaftar Shopee Affiliate :

a. Search Shopee Affiliate Program.

b. Klik masuk daftar Affiliate lewat akun google, facebook, atau nomor telpon.

c. Masukkan kode yang tertera dan kirim lewat via sms.

d. Tunggu sampai kode verifikasi dikirim, masuk dan isi biodata berupa: Tipe
akun, nama, alamat, nomor telpon, kode verifikasi.

e. Pilih spesifikasi produk (bebas).

f. Nanti akan muncul notifikasi bahwa pendaftaran telah diterima dan akan
ditinjau oleh tim shopee kurang lebih lima hari kerja.

g. Isi google from meliputi: nama lengkap, alamat email, pilih jenis affiliate,
masukkan nomor telpon, isi unsername sosial media yang didaftarkan, alamat
lengkap beserta kode pos, nomor rekening dan pemilik rekening

2.3.3 Cara Kerja Sistem Shopee Affiliate

Cara kerja afiliasi pemasaran itu beragam, tetapi tetapi yang lebih popular ialah
semua affiliate marketer melakukan penjualan melalui link khusus (affiliate link)
yang diberikan oleh merchant. Ketika ada pengguna internet yang mengklik link
tersebut dan melakukan transaksi, maka affiliate marketer berhak atas komisi.
Untuk pembayaran biasanya kita diminta nama, alamat lengkap, nama penerima
“cek” (untuk komisi), email, nomor telepon dan sebagainya. Selanjutnya kita
akan membaca affiliate agreement (perjanjian afiliasi) yang berisi pernyataan
kesepakatan terhadap syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh merchant.

Dalam affiliate marketing, seorang affiliate akan mendapatkan link/url afiliasi


khusus yang akan digunakan untuk berpromosi. Affiliate marketer harus
mengarahkan calon pembeli tadi ke url tersebut. Ketika url dibuka, maka si calon
pembeli diarahkan ke website penjualan milik vendor. Ketika calon pembeli
membeli produk, maka transaksi akan tercatat atas nama affiliate marketer
tersebut.

Langkah pertama yang dilakukan oleh seorang affiliate marketer adalah


menentukan bidang bisnis yang akan dijalani di internet. Misalkan kalau kita jadi
affiliate marketer di bidang fashion, maka kita akan fokus di bidang fashion.
Alhasil produk yang kita pasarkan berupa produk-produk yang relevan dengan
dunia fashion, misalnya baju, kemeja, kursus celana dan sebagainya tujuan
utama.

Cara kerja Afiliasi

1. Mencantumkan Link
Link Afiliasi biasanya dicantumkan pada bio media sosial yang digunakan
oleh affiliator. Jika link tersebut di klik oleh calon pembeli maka akan
diarahkan ke produk yang sudah di affiliasi.
2. Mencantumkan pada Blog/website
jika ada yang berkunjung ke dalam Blog dan mencari sesuatu menggunakan
pencarian afiliasi, kemudian hasil pencarian akan diarahkan langsung ke
dalam web milik affiliator

2.3.4 Keuntungan Sebagai Affiliate Marketer

Sebelum terjun dalam internet marketing, alangkah lebih baik jika kita
mengetahui perihal keunggulan dan kekurangan suatu pekerjaan yang akan
digeluti. Berikut ini adalah beberapa keunggulan atau keuntungan salah satu jenis
internet marketing yakni affiliate marketing :

a. Tidak perlu membuat produk

b. Tidak perlu stok barang

c. Tidak perlu modal

d. Dapat dilakukan dimana saja

2.4 Soal Essay


2.3.5 BAB III
2.3.6 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

(Eapen, Jihye, & George, 2017). (2019). Strategi Pemilihan Channel Penjualan
Sebagai Implementasi Dalam Model Afiliasi Bisnis Pengelolaan Hotel Non
Jaringan Di Kota Batam. Jurnal Manajemen, 4(3), 1017.
https://doi.org/10.30736/jpim.v4i3.268
2019, K. (2022). Membangun Ketahanan Keluarga Di Masa Pandemi: Studi
Fenomenologi Terhadap Bisnis Dropship Di Kota Langsa. In Al-Qadha :
Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan (Vol. 9, Issue 1).
https://doi.org/10.32505/qadha.v9i1.3670
Berowitz Kerin Rudelius (1986). (2016). Prospek bisnis franchise di Indonesia.
Economic Journal of Emerging Markets, 42–48.
https://doi.org/10.20885/ejem.v2i1.6566
Purnomo. (2020). Meretas Etos Digital Preneur Melalui Dropship Online
Business Berbasis E-Commerce. Conference on Islamic Studies FAI 2019,
0(0), 50–64.
RI, M. K. (2019). No TitleΕΛΕΝΗ. Αγαη, 8(5), 55.
(RI, 2019)
Jefferly Helianthusonfri, Affiliate Marketing Modal Dengkul (Jakarta: Elex Media
Computindo, 2016).
S’to, Internet Business Classroom Affiliate Marketing, 31.
https://affiliate.shopee.co.id/

Anda mungkin juga menyukai