DISKRIMINAN
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada bapak Moch. Bisyri Effendi, S.Si, M.Si. sebagai
Dosen Pengampu pada mata kuliah Statistika II dan kami juga berterima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Besar harapan semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari – hari.
Makalah ini memuat tentang “Discriminant Analysis” Adapun maksud
penulis menyusun makalah ini yaitu memberikan pengetahuan yang dapat membantu
rekan – rekan dalam memahami pelajaran yang ada pada mata kuliah Statistika II.
Penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga dengan kehadiran makalah ini dapat memberikan
manfaat yang maksimal. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Kelompok x
Statistika II
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
Kasus ............................................................................................................................. 3
PENUTUP ................................................................................................................... 13
KASUS:
Seorang peneliti (Urdi, 2020) ingin meneliti fenomena perusahaan yang telah go
public yang saat ini banyak mengalami delisting yang umumnya dikaitkan dengan
yang merugikan para investor ritel. Maka dari itu, ada model prediksi financial distress
yang dapat digunakan untuk langkah antisipasi kebangkrutan bagi investor. Financial
yang menjadi faktor penjelas dari financial distress. Rasio keuangan ini terdiri dari rasio
likuiditas yang didapat dari current ratio, rasio leverage yang didapat dari debt to equity
ratio, rasio profitabilitas yang didapat dari revenue on asset dan ukuran perusahan..
Statistika II
3
No Perusahaan CR DER ROA Size FD
1 Betonjaya Manunggal Tbk 421,98 19,04 -3,37 5,25 0
2 Lion Metal Works Tbk 3,56 46 7,08 6,86 1
3 PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk 116 128 1,7 6,78 1
4 PT. Sarana 96,65 40 3,5 7,99 1
5 Barito Pacific Tbk 1,09 51 8,8 6,57 1
6 Ekadharma International Tbk 488,56 118,67 12,91 5,85 1
7 Eterindo Wahanatama Tbk 0,49 123,15 -5,9 6,06 0
8 Indo Acidatama Tbk 174,26 43,94 1,54 4,86 1
9 Intanwijaya Internasional Tbk 5,81 110,92 3,7 5,43 1
10 PT Chandra Asri Petrochemical 1,5 90 15 6,33 1
11 Unggul Indah Cahaya Tbk 295,49 40,78 9,31 5,36 1
12 Argha Karya Prima Ind. Tbk 112,88 133,56 2 5,42 1
13 Asiaplast Industries Tbk 159,11 43,39 6,52 5,58 1
14 Berlina Tbk 1,39 10,3 0,01 6,32 1
15 Indopoly Swakarsa Industry Tbk 96 81 2 5,45 1
16 Siwani Makmur Tbk 651,94 41 1,04 10,61 0
17 Tirta Mahakam Resources Tbk 112,5 15,54 4,37 5,91 1
18 Alkindo Naratama Tbk 116 104 3 5,62 1
19 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 159,8 144 2,9 5,84 1
20 Kedawung Setia Industrial Tbk 123,19 172,11 4,13 12,06 1
21 Toba Pulp Lestari Tbk 73,4 13 11,9 5,5 0
22 Indo Kordsa Tbk 189,08 149,72 6,51 8,47 1
23 Indospring Tbk 303,3 19,8 2 6,39 1
24 Indorama Synthetics Tbk 1,1 19 0,2 8,93 1
25 Panasia Indo Resources Tbk 147,1 65,5 0,3 9,61 0
26 PT Sri Rejeki Isman Tbk 354,06 168,06 11,87 8,98 1
27 Ricky Putra Globalindo Tbk 1,15 21,2 1 12,11 1
28 Sunson Textile Manufacturer 1,17 17,3 -2,52 11,81 0
29 Kabelindo Murni Tbk 130,16 99,31 3,32 11,81 1
30 Sat Nusapersada Tbk 2,58 31 1,68 8,46 1
31 Indofood CBP Sukses Makmur 2,41 156 13,1 6,46 1
32 Indofood Sukses Makmur Tbk 1,51 87 6,1 6,91 1
33 Mayora Indah Tbk 3,4 137 7,9 13,17 1
34 Prasidha Aneka Niaga Tbk 106 133 -6 11,82 0
35 Tri Banyan Tirta Tbk 0,75 14,2 -2,24 5,07 0
36 Ultra Jaya Milk Industry Tbk 484,36 21,49 20,97 6,63 1
37 Gudang Garam Tbk 205,8 53,1 11,3 7,8 1
Statistika II
4
38 Wismilak Inti Makmur Tbk 3,4 137 7,9 6,13 1
39 PT. Jaya Pri Stell Tbk 124 51,13 2,52 11,55 0
40 PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 147,1 35,5 0,3 5,4 0
Catatan :
1 = Financial Distress
Statistika II
5
A. Tabel Group Statistics
Analisis Deskriptif:
1. Rata Rata Current Ratio (CR) perusahaan dalam kondisi Non Financial Distress
> Financial Distress (167,3930 > 124,8700). Hal ini menandakan kelompok
perusahaan dalam kondisi Non Financial Distress memiliki tingkat likuiditas yang
2. Standar deviasi Current Ratio (CR) perusahaan dalam kondisi Financial Distress
< Non Financial Distress (140,51434 < 210,33499). Hal ini menandakan Current
Ratio dari kelompok perusahaan dalam kondisi Financial Distress lebih merata
3. Rata Rata Debt Equity Ratio (DER) perusahaan dalam kondisi Financial Distress
> Non Financial Distress (82,4297 > 51,2820). Hal ini menandakan kelompok
Statistika II
6
lebih besar daripada kelompok perusahaan dengan kondisi Non Financial
Distress.
4. Standar deviasi Debt Equity Ratio (DER) perusahaan dalam kondisi Non
Financial Distress < Financial Distress (44,01353 < 52,57345). Hal ini
menandakan Debt Equity Ratio dari kelompok perusahaan dalam kondisi Non
Financial Distress.
5. Rata Rata Revenue on Assets (ROA) perusahaan dalam kondisi Financial Distress
> Non Financial Distress (6,0733 > -0,3970). Hal ini menandakan kelompok
Distress.
Distress < Non Financial Distress (5,03916 < 5,17667). Hal ini menandakan
Distress.
7. Rata Rata Size perusahaan dalam kondisi Non Financial Distress > Financial
Distress (8,2680 > 7,3493). Hal ini menandakan kelompok perusahaan dalam
kondisi Non Financial Distress memiliki ukuran yang lebih besar daripada
8. Standar deviasi Size perusahaan dalam kondisi Financial Distress < Non
Financial Distress (2,25876 < 3,04262). Hal ini menandakan Size dari kelompok
Statistika II
7
perusahaan dalam kondisi Financial Distress lebih merata daripada kelompok
Tabel Tests of Equality of Group Menas digunakan untuk menguji variabel untuk
mengetahui masing masing variabel CR, DER, ROA, dan Size secara univariate berbeda
diantara kelompok perusahaan yang Non Financial Distress dan Financial Distress.
Hasil Analisis :
1. CR
Hal ini menandakan tidak ada perbedaan CR antara kelompok perusahaan kondisi Non
2. DER
Hal ini menandakan tidak ada perbedaan DER antara kelompok perusahaan kondisi Non
Statistika II
8
3. ROA
Hal ini menandakan ada perbedaan ROA antara kelompok perusahaan kondisi Non
4. Size
Hal ini menandakan tidak ada perbedaan Size antara kelompok perusahaan kondisi Non
Tabel Wilks’ Lambda digunakan untuk menguji variabel CR, DER, ROA, dan Size
secara simultan dapat digunakan untuk membedakan kelompok perusahaan dalam kondisi
Non Finanacial Distress dan Financial Distress dengan menggunakan uji Wilks’ Lambda
Hasil Analisis:
1. Merumuskan H0 dan H1
H0: CR, DER, ROA, dan Size tidak mampu membedakan kelompok perusahaan dalam
Statistika II
9
kondisi Non Finanacial Distress dan Financial Distress
H1: CR, DER, ROA, dan Size mampu membedakan kelompok perusahaan dalam
3. Kriteria Pengujian
0
H0 diterima :X2hit <= 5,99
5.99
5. H0 ditolak karena X2hit: 15,003 > 5,99 √ Sig. 0.000 < 0.05, sehingga pernyataan
bahwa CR, DER, ROA, dan Size mampu digunakan sebagai pembeda untuk
Distress
D. Tabel Eigenvalues
Analisis:
Statistika II
10
CC2 = 0.5842 = 0.341056. Hal ini dapat dijelaskan bahwa variasi antara kelompok
perusahaan dalam kondisi Non Finanacial Distress dan Financial Distress sebesar
34.10% dapat dijelaskan oleh CR, DER, ROA, dan Size dan sisanya sebesar 65,90%
E. Tabel SCDFC
Analisis:
SCDFC CR < Size < DER < ROA (-0,465 < -0,244 < 0,401 < 0,907) , Hal ini
dalam kondisi Non Finanacial Distress dan Financial Distress dari paling banyak
berkontribusi hingga kontribusi paling sedikit berkontribusi adalah ROA, DER, Size, CR.
Statistika II
11
Analisis:
Total Daya klasifikasi Model 80% , artinya tingkat akurasi model dalam
Statistika II
12
PENUTUP
Kesimpulan:
1. Rata Rata Current Ratio (CR) perusahaan dalam kondisi Non Financial
Distress > Financial Distress (167,3930 > 124,8700). Hal ini menandakan
Financial Distress.
Distress < Non Financial Distress (140,51434 < 210,33499). Hal ini
Financial Distress.
3. Rata Rata Debt Equity Ratio (DER) perusahaan dalam kondisi Financial
Distress > Non Financial Distress (82,4297 > 51,2820). Hal ini menandakan
leverage yang lebih besar daripada kelompok perusahaan dengan kondisi Non
Financial Distress.
4. Standar deviasi Debt Equity Ratio (DER) perusahaan dalam kondisi Non
Financial Distress < Financial Distress (44,01353 < 52,57345). Hal ini
menandakan Debt Equity Ratio dari kelompok perusahaan dalam kondisi Non
Statistika II
13
Financial Distress lebih merata daripada kelompok perusahaan dalam kondisi
Financial Distress.
Distress > Non Financial Distress (6,0733 > -0,3970). Hal ini menandakan
Distress < Non Financial Distress (5,03916 < 5,17667). Hal ini menandakan
Distress.
7. Rata Rata Size perusahaan dalam kondisi Non Financial Distress > Financial
Distress (8,2680 > 7,3493). Hal ini menandakan kelompok perusahaan dalam
kondisi Non Financial Distress memiliki ukuran yang lebih besar daripada
8. Standar deviasi Size perusahaan dalam kondisi Financial Distress < Non
Financial Distress (2,25876 < 3,04262). Hal ini menandakan Size dari
Statistika II
14
1. CR
Hal ini menandakan tidak ada perbedaan CR antara kelompok perusahaan kondisi
2. DER
Hal ini menandakan tidak ada perbedaan DER antara kelompok perusahaan kondisi
3. ROA
Hal ini menandakan ada perbedaan ROA antara kelompok perusahaan kondisi Non
4. Size
Hal ini menandakan tidak ada perbedaan Size antara kelompok perusahaan kondisi
H0 ditolak karena X2hit: 15,003 > 5,99 √ Sig. 0.000 < 0.05, sehingga pernyataan
Statistika II
15
bahwa CR, DER, ROA, dan Size mampu digunakan sebagai pembeda untuk
Distress
CC2 = 0.5842 = 0.341056. Hal ini dapat dijelaskan bahwa variasi antara kelompok
perusahaan dalam kondisi Non Finanacial Distress dan Financial Distress sebesar
34.10% dapat dijelaskan oleh CR, DER, ROA, dan Size dan sisanya sebesar
SCDFC CR < Size < DER < ROA (-0,465 < -0,244 < 0,401 < 0,907) , Hal ini
perusahaan dalam kondisi Non Finanacial Distress dan Financial Distress dari paling
banyak berkontribusi hingga kontribusi paling sedikit berkontribusi adalah ROA, DER,
Size, CR.
Penelitian ini kami lakukan dengan tujuan untuk dapat menganalisis perusahaan
Equity Ratio, Revenue on Assets, dan Siza perusahaan terkait. Berdasarkan uji
kelayakan yang telah kami lakukan terhadap 40 perusahaan manufaktur yang ada
di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 dengan melakukan analisis diskriminan, layak
Statistika II
16
dikelompokkan diklasifikasikan dengan benar. Dengan demikian, tingkat akurasi
tinggi.
Statistika II
17
DAFTAR PUSTAKA
Semarang.
Statistika II
18
PEMBAGIAN TUGAS KELOMPOK
menginput data
data
data
kesimpulan
Statistika II
19