Disusun Oleh :
Kelompok : 8 Kelas : E
Puji syukur tim penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tim penyusun dapat
menyusun makalah ini dengan lancar.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Manajemen Pemasaran Bank dengan judul “Identifikasi & Strategi
People, Process, Physical Evidence pada Tabungan Impian Bank BRI
Syariah”.
Makalah ini tentunya tidak lepas dari dukungan beberapa pihak. Untuk itu,
perkenankan tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Ellen Theresia Sitohang, SE, Ak, MBA dan Drs.Ec.Herizon, M.Si, selaku
dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran Bank kelas E.
2. Teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Tim penyusun menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, tim penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran perbaikan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................II
DAFTAR ISI............................................................................................III
ABSTRAK..................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................2
BAB IV PENUTUP..................................................................................11
4.1 KESIMPULAN.................................................................................11
4.2 SARAN...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................12
iii
ABSTRAK
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bank syariah sebagai salah satu sektor jasa harus senantiasa berinovasi,
menyesuaikan dan mengembangkan produk dan jasanya agar sesuai dengan
perubahan selera nasabah dan tingkat persaingan yang ada. Salah satu persaingan-
persaiangan antar bank yang terjadi adalah dalam mengumpulkan dana pihak
ketiga oleh beberapa bank konvensional dan syariah. Selain itu, adanya keinginan
dan pelayanan yang diberikan oleh bank juga menjadi aspek yang penting bagi
nasabah untuk memutuskan pemilihan suatu bank. Jika bank memberikan
pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabahnya maka
nasabah pun akan tertarik dengan bank dan memutuskan untuk menjadi nasabah
bank tersebut.
Bank berlomba-lomba untuk memasarkan produk dan jasanya dengan
banyak cara. Salah satunya yaitu dengan mengembangkan strategi bauran
pemasaran. Pembeda bauran pemasaran perusahaan jasa seperti bank syariah
dengan perusahaan lainnya adalah terletak pada strategi people, process, dan
physical evidence. Jika bank mengimplementasi strategi bauran pemasaran
tersebut dapat mendorong dan mempengaruhi keputusan masyarakat dalam
menabung di bank syariah. Begitu pula dengan BRI Syariah, dalam memasarkan
produk dan jasanya juga menggunakan bauran pemasaran tersebut untuk
meningkatkan minat nasabah terhadap BRI Syariah. Pada kesempatan kali ini tim
penyusun akan menuangkan dan menuliskan strategi people, process, dan
physical evidence pada Tabungan Impian BRI Syariah yang telah diobservasi.
Adapun manfaat yang diperoleh dalam pembuatan makalah ini, antara lain:
1. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui strategi people Tabungan Impian
BRI Syariah.
2. Mahasiswa dapat mengetahui strategi process Tabungan Impian BRI Syariah.
2
3. Mahasiswa dapat menjelaskan strategi physical evidence Tabungan Impian BRI
Syariah.
3
BAB II
TELAAH PUSTAKA
People atau manusia yang dimaksud disini adalah sumber daya manusia
pada industri jasa merupakan setiap orang yang secara langsung maupun tidak
langsung terlibat dalam proses produksi sekaligus konsumsi dari sebuah jasa
keuangan syariah. Pada konsep pemasaran jasa, strategi people berfungsi sebagai
service provider yang sangat mempengaruhi kualitas jasa keuangan syariah yang
diberikan. Hal ini dikarenakan setiap personal yang terlibat dalam penyajian jasa
keuangan dapat menjadi tanda-tanda fisik yang dapat dilihat secara langsung oleh
nasabah. Bagaimana karyawan bank berpakaian, penampilan personal mereka,
serta sikap dan perilaku mereka terhadap nasabah akan mempengaruhi persepsi
nasabah terhadap jasa keuangan yang ditawarkan. Sebagai upaya dalam
meningkatkan kepuasan nasabah, maka perusahaan harus menekankan pada
karyawan untuk menyadari pentingnya pekerjaan mereka. Perusahaan juga harus
memperoleh orang-orang yang bekualitas melalui seleksi karyawan dengan ketat,
training, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia yang baik (Wijayanti &
Sumekar, 2009).
People disini adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun penjualan,
atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
proses layanan itu sendiri, diantaranya adalah para reception, dokter, dan beauty
therapis (Nugroho & Japarianto, 2013). Menurut Nirwana (2004:48) people
adalah orang yang memiliki andil dalam memberikan atau menunjukkan
pelayanan yang diberikan kepada nasabah selama melakukan pembelian barang.
Karyawan berperan aktif dalam memberikan pelayanan kepada nasabah selama
melakukan pembelian, faktor people ini berperan aktif dan bisa pengaruh positif
terhadap keputusan pembelian, sehingga semakin positif kinerja yang diberikan
kepada nasabah, semakin baik pula dampaknya dalam melakukan keputusan
pembelian.
Pegawai bank merupakan sumber daya penting yang memberikan pelayanan
langsung kepada nasabah. Bagi masyarakat Indonesia, unsur kompetensi, sikap,
keramahan, dan aspek perilaku lainnya dari pegawai ketika melayani merupakan
hal yang sangat penting dalam menciptakan kepuasan kepada nasabah. Bank yang
menawarkan manfaat utamanya adalah kepercayaan dalam bisnis sangat
dipengaruhi oleh sikap dan perilaku pegawainya. Beberapa dimensi penting dalam
pelayanan, seperti keahlian, kompetensi, dan kemampuan dalam melayani perlu
menjadi perhatian utama (Tatik Suryani, 2017).
4
2.2 Strategi Process
Langkah aktual yang dialami nasabah, atau aliran operasional jasa
perbankan syariah akan menjadi bukti yang akan dipakai nasabah untuk menilai
jasa. Proses pada sejumlah jasa sangatlah kompleks, sehingga mengharuskan
nasabah untuk mengikuti serangkaian tindakan yang rumit agar proses jasa yang
dipesannya menjadi sempurna. Dari situ, yang penting dipahami adalah
karakteristik-karakteristik proses ini merupakan bentuk lain dari bukti yang dapat
digunakan oleh nasabah untuk menilai jasa (Wijayanti & Sumekar 2009).
Proses adalah sesuatu yang diharapkan nasabah terhadap bank syariah
dalam melayani nasabah. Indikator-indikator dari variabel ini adalah kemudahan
transaksi, kecepatan transaksi, ketelitian transaksi, dan prinsip transaksi (Yulianto,
Yuniarinto, & Surachman, 2010). Kecepatan dan kemudahan proses untuk
menabung maupun mendapatkan kredit serta memanfaatkan layanan perbankan
yang lain berperan penting dalam mempengaruhi keputusan pemilihan bank.
Dalam proses kredit, sering yang ditanyakan nasabah adalah bagaimana
prosesnya, berapa hari dana kredit dapat cair dari proses aplikasi, dan lain-lain. Ini
menunjukkan bahwa proses bernilai bagi nasabah dalam memanfaatkan layanan
perbankan (Tatik Suryani, 2017).
5
5. Ruang tunggu untuk nasabah.
6. Sistem antrian.
7. Suasana dalam kantor.
Penampilan fisik berupa fasilitas pelayanan yang ada di bank, seperti
perlengkapan, penampilan para pegawai, dan sarana komunikasi yang digunakan
merupakan aspek penting dalam strategi pemasaran perbankan. Bank yang ruang
tunggunya tidak nyaman, pegawai yang kurang rapi dan ketersediaan
perlengkapan minim, tentu kurang menarik bagi nasabah dibandingkan dengan
bank yang ruangannya nyaman, pegawainya berpenampilan baik dan rapi, serta
fasilitasnya terpelihara dengan baik. Hal tersebut sifatnya umum yang diharapkan
oleh nasabah ketika berada di kantor. Jika bank ingin mendapatkan informasi yang
pasti tentang atribut atau aspek yang dianggap paling penting menurut nasabah,
maka bank dapat melakukan survei untuk melihat tingkat kepentingan nasabah
atas aspek-aspek yang ada dalam kantor bank. Survei ini penting karena pada
kelompok masyarakat yang berbeda sering kali kebutuhan dan keinginannya
berbeda. Adanya survei memungkinkan bank bisa menentukan priotitas dalam
merancang kantor sehingga bank dapat memenuhi harapan nasabah (Tatik
Suryani, 2017).
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
Gambar 1. Seragam karyawan BRI Syariah
8
7. Costumer service memberikan buku tabungan, slip setoran kepada nasabah.
Kemudian, nasabah memberikan slip setoran, buku tabungan, dan sejumlah
uang yang ditentukan kepada teller.
8. Teller menerima uang dan memeriksa apakah nilai yang tertera di dalam slip
setoran sesuai dengan uang setoran.
9. Teller menandatangani slip setoran dan membubuhi stempel.
10. Teller memasukkan nomor rekening serta jumlah setoran yang diterima.
11. Teller melakukan print out buku tabungan, memberikan paraf pada slip dan
memberikan validasi.
12. Teller menyerahkan buku tabungan dan slip setoran nasabah.
13. Teller menanyakan apakah masih ada yang bisa dibantu lagi, jika nasabah
sudah merasa cukup maka teller mengucapkan terimakasih dan meminta maaf.
Jika nasabah merasa ada yang kurang maka teller akan membantu keluhan
nasabah.
9
Gambar 2. Halaman depan KCP Diponegoro untuk parkir kendaran
10
lain yang dikeluhkan oleh nasabah. Pelayanan dari customer service yang ramah
serta sopan membuat nasabah merasa nyaman dan menambah komunikasi yang
baik antar nasabah dengan pihak bank. BRI Syariah juga menyediakan kotak
saran agar nasabah dapat memberikan masukan untuk pelayanan yang lebih baik
dari BRI Syariah.
6. Sistem antrian.
Sistem antrian yang digunakan adalah dengan menggunakan nomor antrian
sesuai dengan kebutuhan nasabah untuk menemui teller, customer services, atau
pihak lainnya. Nomor antrian ini sangat efektif karena nasabah akan dipanggil
sesuai dengan nomor urut kedatangannya, sehingga tidak akan ada kesalahan
dalam mengurutkan antrian nasabah. Selain itu, hal ini dilakukan agar setiap
nasabah yang datang mendapatkan layanan yang dibutuhkan dengan mudah.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi, BRI Syariah dalam memasarkan produk dan
jasanya menggunakan bauran pemasaran berupa strategi people, process, dan
physical evidence. Hal ini dilakukan BRI Syariah untuk menarik nasabah lebih
banyak dan lebih luas. Stategi people yang dilakukan BRI Syariah yaitu
meningkatkan kuantitas dan kualitas pekerja melalui program pengembangan
kompetensi Sumber Daya Insani yang berkelanjutan. Selain itu, dalam segi
personal BRI Syariah juga mempertimbangkan performa karyawan, baik secara
fisik terutama cara berpakaian maupun secara perilaku.
Strategi process yang digunakan BRI Syariah yaitu memberikan pelayanan
yang cepat dan baik serta tidak berbelit-belit yang dinilai akan memuaskan
nasabah. Pada BRI Syariah khususnya Tabungan Impian dalam proses
pelayanannya mudah dan praktis. Strategi physical evidence BRI Syariah yaitu
berupa kantor bank. Kantor BRI Syariah secara keseluruhan nyaman yang
ditunjang dengan adanya fasilitas yang memadahi dalam kantor BRI Syariah itu
sendiri.
4.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Yulianto, F., Yuniarinto, A., & Surachman, S. 2010. Analisis Pengaruh Faktor
Bauran Pemasaran terhadap Pertimbangan Nasabah dalam Memilih Bank
Syariah di Kota Medan. Wacana, 13(4): 537-551.
13