Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

AGAMA ISLAM
HAJI DAN UMROH

Kelompok 8

Disusun Oleh:

1. Alifito Zhafir Gehan (2020210370)


2. Yopie Pujianto (2020210429)
3. Nur Candra Farhaq (2020210453)

STIE PERBANAS SURABAYA

Jurusan Manajemen

2020 / 2021

I
DAFTAR ISI

BAB 1............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................1
C. TUJUAN.............................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
1. Pengertian Haji dan Umroh............................................................................3
2. Tujuan, Dasar Hukum dan Hubungan Haji dan Umroh.................................3
3. Hubungan Haji dengan Umroh.......................................................................5
4. Syarat-syarat Wajib, Rukun, Wajib dan Sunnah Haji Umroh........................7
5. Dam / Denda...................................................................................................9
6. Hikmah Pelaksanaan Haji dan Umroh..........................................................10
BAB III........................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13

II
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul haji dan umroh
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Agama Islam S1/D3. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang haji dan umroh bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. Ali Fauzi Shahib, M.Si.
selaku dosen Agama Islam S1/D3 yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Surabaya, 11 Maret 2021

Kelompok 8

III
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia,


dan membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan
aqidah yang murni sesuai kehendak Allah, insya Allah akan menjadi orang yang
beruntung. Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji dan umroh adalah
salah satunya. Haji merupakan rukun iman yang kelima setelah syahadat, sholat,
zakat, dan puasa. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan
hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat
dan harta.
Dalam mengerjakan haji, diperlukan penempuhan jarak yang demikian jauh
untuk mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan,
berpisah dengan sanak keluarga hanya dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan
batin dan kenikmatan rohani.
Untuk memperdalam pengetahuan kita, kami mencoba memberi penjelasan
secara singkat mengenai pengertian haji dan umrah, dasar hukum perintah haji dan
umrah, syarat, rukun dan wajib haji dan umrah serta hal-hal yang dapat membatalkan
haji dan umrah.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengertian haji dan umroh?


2. Apa tujuan, dasar hukum dan hubungan haji dan umroh?
3. Apa saja syarat-syarat wajib, rukun, wajib dan sunnah haji dan umroh?
4. Apa saja dam/denda saat haji dan umroh?
5. Apa saja hikmah melaksanakan haji dan umroh?

1
C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian haji dan umroh.


2. Mengetahui tujuan dan dasar hukum haji dan umroh.
3. Mengetahui syarat, rukun, wajib dan sunnah haji dan umroh.
4. Mengetahi dam/denda saat haji dan umroh.
5. Mengetahui hikmah melaksanakan haji dan umroh.

2
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Haji dan Umroh
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang ke lima dalam ajaran Islam, yang
mana ibadah tersebut hukumnya wajib dilaksanakan bagi orang yang mampu.
Ibadah haji hanya dapat dilaksanakan sekali dalam setahun yaitu pada pada
tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu saat wuquf di Arafah, karena ibadah haji pada
hakikatnya adalah wuquf di Arafah.
Selain hanya bisa dilakukan sekali dalam setahun ibadah haji juga
memerlukan waktu pelaksanaan yang lebih lama dan juga menggunakan
Pengertian dan Perbedaan Haji dan Umroh tenaga yang lebih banyak untuk
menjalaninya. Ibadah umrah merupakan ibadah yang hukumnya sunnah atau
tidak wajib dilaksanakanan, waktu untuk melaksanakan ibadah umrah tidak
terbatas atau dapat dilakukan disetiap hari kecuali jika waktu pelaksanaan haji
maka hanya ibadah haji yang bisa berlangsung.
2. Tujuan, Dasar Hukum dan Hubungan Haji dan Umroh

a. Tujuan Pelaksanaan Haji dan Umroh

3
QS. Al-Baqarah : 189
Artinya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan tsabit. Katakanlah: "Bulan tsabit itu
adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah
kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu
ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari
pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”.

b. Dasar Hukum Pelaksanaan Haji dan Umroh

Mengenai hukum ibadah haji, asal hukumnya adalah wajib ‘ain bagi yang
mampu. Melaksanakan haji wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam dan
apabila kita “nazar” yaitu seorang yang bernazar untuk haji, maka wajib
melaksanakannya, kemudian untuk haji sunat, yaitu dikerjakan pada
kesempatan selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji wajib.
Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap
muslim yang mampu untuk mengerjakan. Jumhur Ulama sepakat bahwa mula-
mulanya disyari’atkan ibadah haji tersebut pada tahun ke enam Hijrah, tetapi
ada juga yang mengatakan tahun ke sembilan hijrah.

4
1. Al-Qur’an

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 97)

Artinya : "Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam
Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara)
kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke
Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.
Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam."
2. Al-Hadits
“Dari ibnu Abbas, telah berkata Nabi SAW : Hendaklah kamu bersegera
mengerjakan haji, maka sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari
sesuatu halangan yang akan merintanginya”.

3. Hubungan Haji dengan Umroh


Didalam ibadah haji, sebenarnya mengandung dua macam ibadah yang
berhubung-hubungan, yaitu :
a) Haji : biasa dikatakan orang haji besar.

5
b) Umroh : biasa dikatakan orang haji kecil.
Didalam Al-Qur’an diperintahkan sebagai berikut :

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 196)

"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi jika kamu
terkepung (oleh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan
jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat
penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di
kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa,
bersedekah, atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, maka barang

6
siapa mengerjakan umrah sebelum haji, dia (wajib menyembelih) hadyu yang
mudah didapat. Tetapi jika dia tidak mendapatkannya, maka dia (wajib)
berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali.
Itu seluruhnya sepuluh (hari). Demikian itu, bagi orang yang bukan penduduk
Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat
keras hukuman-Nya."

Untuk menunaikan ibadah haji dan umroh, dapat dikerjakan sebagai berikut :
1. Haji Tamattu’ : Lebih utama mengerjakan umroh (haji kecil) hingga selesai.
Kemudian pada waktu haji (haji besar) tanggal 8 Dzulhijjah melakukan
ibadah haji besar sampai selesai.
2. Haji Qiraan : Umroh dan haji dikerjakan menjadi satu, sekali jalan.
3. Haji Ifraad : Pada Syawal-12/13 Dzulhijjah hanya mengerjakan haji saja,
sedang umroh dijalankan sebelum bulan syawal / setelah selesai
mengerjakan haji didalam tahun itu juga.

4. Syarat-syarat Wajib, Rukun, Wajib dan Sunnah Haji Umroh


a. Syarat-syarat wajib haji dan Umroh
Orang-orang yang berkewajiban menjalankan haji dan Umroh itu hanyalah
yang memenuhi syarat-syarat yang tersebut tersebut di bawah ini:
 Islam
 Berakal
 Baligh
 Merdeka
 Mampu secara fisik dan finasial

b. Rukun haji ada enam perkara:


1) Ihram : Berpakaian ihram dan niat ihram haji
2) Wukuf : Berdiam di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah
3) Thawaf : Thawaf haji,yang disebut Thawaf Ifadlaah

7
4) Sa’yi : Berjalan atau lari kecil antara bukit Shofa dan Marwah
5) Tahallul : Membuka ihram dengan cara menggunting rambut sedikitnya 3
helai
6) Tertib.

c. Wajib Haji
 Ihram harus dari batas-batas tempat dan waktu yang telah ditentukan.
Batas-batas tempat dan waktu itu dinamakan “Miqaat”.
 Bermalam di Muzdalifah,yakni sepulangnya dari Arafah ke Mina.
 Bermalam di Mina selama 3 atau 2 malam pada Hari Tasyriq.
 Melontar Jumrah ‘Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah dan melontar
Jumrah ketiga-tiganya pada hari-hari Tasyriq.
 Meninggalkan perkara-perkara yang diharamkan (terlarang), karena
ihram.

d. Sunnah Haji
1) Mandi untuk ihram.
2) Shalat sunnah ihram 2 raka’at.
3) Thawaf qudum, yaitu thawaf karena datang di Tanah Haram.
4) Membaca Talbiyah.
5) Bermalam di Mina pada tanggal 9 Dzulhijjah.
6) Bermalam di Arafah pada siang dan malam.
7) Berhenti di Masy’aril Haram pada hari Nahar (10 Dzulhijjah)
8) Berpakaian ihram yang serba putih.

e. Rukun dan Wajib Umroh


1) Ihram dengan niatnya.
2) Thawaf adalah kegiatan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali
putaran. Kegiatan ini menjadi salah satu amal ibadah yang dilaksanakan

8
oleh umat muslim pada saat menunaikan ibadah haji/umroh di Tanah
Suci.
3) Sa’yi adalah Ibadah Sa'i merupakan salah satu rukun umrah yang
dilakukan dengan berjalan kaki bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke
Bukit Marwah dan sebaliknya.
4) Tahallul adalah diperbolehkan atau dibebaskannya seseorang dari
larangan atau pantangan ihram. pembebasan tersebut ditandai dengan
tahallul yaitu dengan mencukur atau memotong rambut sedikitnya tiga
helai rambut..
5) Tertib.
Adapun wajib umrah ada dua perkara yaitu:
 Ihram dari Miqaat.
 Meninggalkan hal-hal yang diharamkan karena ihram.

5. Dam / Denda
a. Macam-macam dam(denda)
1) Menyembelih seekor kambing, yang sah untuk qurban untuk
disedekahkan kepada fakir miskin. Kalau tidak bisa, boleh diganti dengan
puasa 10 hari (3 hari dikerjakan waktu haji dan yang 7 hari bisa dilakukan
di kampungnya setelah pulang).
Denda ini di berikan kepada yang :
 Mengerjakan haji secara Tamattu.
 Mengerjakan haji secara Qiran
 Mulai ihram tidak dari Miqaat.
 Tidak bermalam di Muzdalifah
 Tidak bermalam di Mina
 Tidak melempar jumrah.
2) Menyembalih kambing untuk disedekahkan, atau puasa 3 hari atau
memberi makan 3 sha’ (kira-kira sebanyak 7 kg) kepada 6 orang miskin.

9
Denda ini diberikan kepada seseorang yang melakukan salah satu hal-
hal di dalam ihram yaitu:
 Memakai pakaian yang berjahit menyarung,bagi laki-laki saja
 Memotong kuku
 Bercukur atau memotong rambut atau bulu badan
 Memakai minyak harum pada pakaian ataupun badan
 Bersentuh dengan perempuan dengan Syahwat
 Bersetubuh sesudah Tahallul-Awwal
3) Menyembelih seekor unta kalau tidak sanggup wajib menyembelih seekor
sapi kalau tidak mungkin dapat diganti menyembelih 7 ekor kambing
kalau tidak bisa harga seekor unta ditaksir harganya sebanyak harganya
dibelikan makanan untuk disedekahkan kepada fakir miskin kalaupun
tidak sanggup maka wajiblah diganti dengan puasa untuk tiap-tiap 1 mud
makanan harga unta itu dengan puasa 1 hari. Denda ini di jatuhkan
kepada orang yang bersetubuh sebelum Tahallul-Awal.
4) Barang siapa yang membunuh hewan buruan di tanah haram maka wajib
membayar dam sebagai berikut:
 Menyembelih hewan yang serupa atau hampir sama dengan binatang
yang terbunuh
 Kalau itu tidak mungkin wajib bersedekah makanan sebanyak harga
binatang tersebut, kalaupun tidak bisa boleh diganti dengan puasa,
dengan perhitungan 1 mud 1 hari.
5) Barang siapa yang memotong kayu di tanah haram maka dendanya
adalah:
 Bagi kayu besar dendanya seekor unta atau sapi.
 Bagi kayu kecil dendanya seekor kambing.
6) Bagi yang terhalang di jalan, sehingga tidak dapat meneruskan pekerjaan
haji atau umrah, maka boleh tahallul dengan menyembelih seekor
kambing di tempat itu, kemudian bercukur atau memotong rambut dengan
niat tahallul.

10
b. Tempat membayar denda
1. Denda yang berupa menyembelih binatang dan memberi makan,
dibayarkan di tanah haram.
2. Denda yang berupa puasa dibayarkan dimana saja kecuali yang telah
ditentukan harus dilakukan di waktu haji.
3. Denda yang berupa menyembelih binatang karena terhalang dibayarkan
di tempat ia terhalang.
6. Hikmah Pelaksanaan Haji dan Umroh
 Setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh
seperti ihrom sebagai upacara pertama maksudnya adalah bahwa manusia
harus melepaskan diri dari hawa nafsu dan hanya mengahadap diri kepada
Allah Yang Maha Agung.
 Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah
tersebut diliputi dengan penuh kekhusyu’an
 Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi
 Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental
dan akhlak yang mulia.
 Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia menjadi
umat yang satu karena mempunyai persamaan atau satu akidah.
 Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang peserta-
pesertanya berdatangan dari seluruh penjuru dunia dan Ka’bahlah yang
menjadi symbol kesatuan dan persatuan.
 Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah merupakan
ibadah yang berat memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya besar dan
memerlukan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi segala godaan
dan rintangan.
 Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji maupun umrah,
banyak meminta pengorbanan baik harta, benda, jiwa besar dan pemurah,
tenaga serta waktu untuk melakukannya.

11
 Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membina
persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia.

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan


beberapa amal badahdengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu
tertentu pula, menurut syarat- syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata
mencari ridho Allah.Umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf
disekelilingnya, bersa’yu antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau
menggunting rambut.Ketaatan kepada Allah SWT itulah tujuan utama dalam
melakukan ibadah haji.Disamping itu juga untuk menunjukkan kebesaran Allah
SWT.Dasar Hukum Perintah Haji atau umrah terdapat dalam QS. Ali- Imran
97.Untuk dapat menjalankan ibadah haji dan umrah harus memenuhi syarat,
rukun dan wajibhaji atau umroh.

12
DAFTAR PUSTAKA

Zarkasyi, Imam.1995.Pelajaran Fiqih 2.Ponorogo:Trimurti Press


http://madaniannida-kumpulanmakalahpai.blogspot.com/2011/02/haji-dan-
umroh.html
http://deluk12.wordpress.com/makalah-haji-dan-umroh
http://madaniannida-kumpulanmakalahpai.blogspot.com/2011/02/haji-dan-
umroh.html
Al-Qur’anul Karim
QS. Ali Imran Surat ke 3 Ayat 97
QS. Al-Baqarah Surat Ke 2 ayat 196
Kitab-Kitab Hadits
H.R. Ahmad

13
14

Anda mungkin juga menyukai