Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FISIOLOGI KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS

DAN BAYI BARU LAHIR

“Proses adaptasi fisiolgis dalam masa kehamilan,persalinan,dan nifas”


Dosen pembembing : Devy lestari N.A,S.ST.M.Biomed

Disusun Oleh Kelompok 2 :


1. Rini Rahmadhani (102722009)
2. Aura azdzikra (102722003)
3. Zalfa denise herlambang (102722001)

PROGRAM STUDI S-1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BATAM
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. karena atas karunia dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Modul “Proses adaptasi fisiolgis dalam
masa kehamilan,persalinan,dan nifas” makalah ini berisi proses fisiologi pada ibu
hamil, perubahan fisiologi pada ibu bersalin, perubahan fisiologi pada ibu nifas.
Makalah ini disusun berdasarkan kebutuhan akan pengetahuan tentang
proses adaptasi secara fisiologis pada masa kehamilan, masa persalinan, masa
nifas. makalah kesehatan ini disusun untuk membantu para ibu dalam mengetahui
proses adaptasi fisiologi kehamilan, masa persalinan, masa nifas, dengan
melibatkan semua pihak yang ada di lingkungan sekitarnya. Peranan dari pihak
sekitar, seperti suami, keluarga, dan bidan sangat berpengaruh dalam proses
kehamilan hingga lahiran.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga makalah ini bermanfaat untuk banyak orang.

Batam, 17 mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUS MASALAH

C. TUJUAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN

A. FISIOLOGI PADA IBU HAMIL DAN BERSALIN


Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan
janin dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel
sperma, saat hamil akan terjadi perubahan fisik dan hormon yang sangat
berubah drastis.

Fisiologi pada Persalinan sebelum Anda mengetahui perubahan -


perubahan Fisiologi pada kehamilan, persalinan dan Nifas Anda harus
mengetahui arti dari ketiga fisiologi tersebut.

Fisiologi Persalinan ialah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi


yang dapat hidup di dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan
jalan lain.Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dgn pengeluaran
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.

B. FISIOLOGI PADA IBU NIFAS DAN BAYI BARU LAHIR


Dimulai setelah kelahiran plasenta dan selaput membran, berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil,
berlangsung +/-6 minggu / 40-44 hari

1. immediate post partum


2. early post partum
3. late post partum

Memulai segera pernafasan dan perubahan dalam pola sirkulasi


merupakan hal yang esensial dalam kehidupan ekstra uterin. Setelah lahir,
bayi baru lahir harus mampu beradaptasi dari keadaan yang sangat
tergantung (plasenta) menjadi mandiri secara fisiologi. Setelah lahir bayi
harus memenuhi kebutuhan oksigennya dengan menggunakan sistem
pernafasannya sendiri, begitu juga dengan sistem sirkulasi darahnya.
Perubahan ini merupakan hal yang sangat penting dan terjadi pertama
kali setelah bayi lahir, karena transisi yang paling cepat terjadi adalah pada
sistem pernafasan, sirkulasi darah. Dalam 24 jam setelah lahir, sistem ginjal,
gastrointestinal, hematologi, metabolik, dan sistem neurologi bayi baru lahir
harus berfungsi secara memadai untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan
ektra uteri, dan mempertahankan kehidupan ekstrauterin.

C. PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA


IBU HAMIL
a.) Sistem reproduksi
b.) Payudara
c.) Sistem endokrin
d.) Sistem kekebalan
e.) Sistem perkemihan
f.) Sistem pencernaan
Terjadi nya konstipasi pada ibu hamil karena pengaruh hormon
progesteron yang meningkat selain itu perut kembung juga terjadi
karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut
yang mendesak ke arah organ dalam perut kususnya saluran
pencernaan,usus besar,ke arah atas dan lateral.
Beberapa wanita mengalami konstipasi pada masa nifas,
dikarenakan kurangnya makanan berserat selama proses persalinana
dan adanya rasa takut dari ibu karena perineum sakit, terutama jika
terdapat luka perineum. namun kebanyakan kasus sembuh secara
spontan, dengan adanya ambulasi dini dan dengan mengonsumsi
makanan yang berserat. Jika tidak, dapat diberikan supositoria
biskodil per rektal untuk melunakan tinja. Defakasiharus terjadi dalam
3 hari post partum.
g.) Sistem muskuloskeletal
Pengaruh dari peningkatan ekstrogen,peogesteron,dan elastin dalam
kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat serta ketidakseimbangan
persendian
Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan adalah :
1.) peregangan otot
2.) pelunakan ligamen-ligamen
Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan tersebut adalah
1.) tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan)
2.) otot abdominal (meregang ke atas uterus hamil)
3.) otot dasar panggul (menahan berat badan tekanan uterus)
Perubahan sistem muskuloskeletal pada masa kehamilan pada trimester
I,II,III
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada
muskuloskeletal keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya
normal apabila asupan nutrisi khususnya produk susu terpenuhi sehingga
belum terjadi lord osis hanya nyeri pada punggung
Pada trimester kedua sudah terjadi lordosis yang diakibatkan
kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior, lordosis menggeser
pusat daya berat kebelakang ke arah dua tungkai
pada trimester ketiga
sendi pelvis pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak perubahan tubuh
secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur
dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok.
peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring
kedepan,penurun tonus otot perut dan peningkatan berat badan pada
kehamilan

h.) Sistem kardiovaskuler


Selama kehamilan jumlaj leukosit akan meningkat berkisar anatar 5000-
12.000 dan mencapai puncaknya pada saat persalinan dan masa berkisaran
14.000-16.000. penyebab peningkatan ini belum diketahui. Pada
kehamilan terutama trimester III terjadi peningkatan jumlah
granulosit,limfosit dan monosit.
Setelah terjadi diuresis yang mencolok akibat penurunan kadar estrogen,
volume darah kembali kapada keadaan tidak hamil. Jumlah sel darah
merah dan haemoglobin kembali normal pada hari ke-5. Meskipun kadar
estrogen mengalami penurunan yang sangat besar selama masa nifas,
namun kadarnya masih tetap lebih tinggi daripada normal. Plasma darah
tidak begitu mengandung cairan dan dengan demikian daya koagulasi
meningkat. Pembekuan darah harus dicegah dengan penangan yang cermat
dan penekanan pada ambulansi dini.
i.) Sistem integumen
Perubahan fisiologi sistem integumen pada ibu hamil
Trimerster I
Perubahan keseimbangan hormon dan peregagangan mekanis
menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integumen
selama masa kehamilan. Perubahan yang umum terjadi adalah peningkatan
penebalan kulit dan lemak subdermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan
rambut dan kuku, percepatan aktifitas kelenjar keringat dan kelenjar
sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktifitas vasomotor. Jaringan elastis
kulit mudah pecah, menyebabkan strie-gravidarum, atau tanda regangan.
Trimester II
Akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH pun
meningkat. Pada terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh MSH dan pengaruh kelenjar suprarenalis.
Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae-gravidarum livide atau alba, areola
mammae, papila mammae, linea nigra, pipih (chloasma gravidarum).
Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang.
Trimester III
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha
perubahan ini dikenal dengan striae gravidarum. Pada mutipara selain
striae kemerahan itu sering kali di temukan garis berwarna perak berkilau
yangmerupakan sikatrik dari striae sebelumnya. Pada kebanyakan
perempuan kulit digaris pertengahan perut akan berubah menjadi hitam
kecoklatan yang di sebut dengan linea nigra.
j.) Metabolisme
Metabolis kehamilan meningkatnta metabolisme energi karna itu
kebutuhan energi dari zat gizilainna meningkat selama kehamilan.
Metbolisme yang terjadi selama kehmilan
- Basal metabolic rate
Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi saat
hamil,kebutuhan protein wanita hamil tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan janin dan
persiapan laktasi.
a.) Kalori
Kebutuhan kalori meningkat selam kehamilan dan laktasi
b.) Metabolisme karbohidrat
Seorang ibu hamil menngkatnya nafsu makan, dan sering kencing
kadang kala dijumpai glukosurai yang meningkatkan kita pada DM
c.) Metabolisme lemak
Metabolisme lemak juga tejadi kadar kolestrol meningkat sampai
350 mg atau lebih per 100 cc.
- Perubahan metbolisme pada trimester ibu hamil
1. Trimester I setelah haid terlambat kadar diamoni eksidae
meningkat dari 3-6 satuan dari masa tidak hamil ke – 200 satuan
dala masa hamil 2 minggu.
Peningkatan ini terjadu karena ada pertumbuhan dan
perkembangan dalam rahim
Plasenta sendru menghasilkan enzim-enzim untuk
oksidasi,reduksi,hidrolisa
2. Trimester II kadar diamino oksidase ini mencapai puncaknya 400-
500 satuan pada kehamilan 16 minggu. Kadar alkalimfosfatase
meningkat 4 kali lipat dengan wanita tidak hamil
3. Trimester III basal metabolisme rate (BMR) meningkat hingga 15-
20% dari semula.
Pada trimester ini janin membutuhkan 30 sampai 40 gr kalsium
untuk pembentukan tulangnya.
k.) Berat badan dan indeks masa tubuh (IMT)
Indeks massa tubuh (IMT) merupakan cara pengukuran berat badan
yang disesuaikan dengan tinggi badan, dihitung mengunakan cara berat
badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter
(kg/m 2 ), IMT telah dibuktikan berkorelasi kuat dengan estimasi
persentase lemak tubuh. Ibu hamil yang memiliki IMT 18,5−24,9 (berat
badan normal) sebelum kehamilan, disarankan menaikkan berat badan
sebanyak 11−16 kg. Ibu hamil yang memiliki IMT 25−29,9 (overweight)
sebelum kehamilan, disarankan menjaga kenaikan berat badan pada
kisaran 7−11 kg.

Berat bayi lahir rendah dipengaruhi oleh kenaikan berat badan ibu
selama hamil. Penelitian ini bertujuan mencari indikator status gizi ibu
trimester pertama yang paling berperan terhadap kenaikan berat badan ibu
selama hamil. Kohort ini dilakukan selama tahun 2014 yang merupakan
bagian dari Tanjungsari Cohort Study di Jawa barat. Variabel status gizi
ibu trimester pertama (indeks massa tubuh (IMT), massa lemak (ML),
massa lemak bebas (MLB), lingkar lengan atas (LLA)) dihubungkan
dengan kenaikan berat badan (BB) ibu selama hamil dari trimester pertama
sampai ketiga dengan analisis bivariat Pearson dilanjutkan dengan regresi
linier multivariat. Perbedaan kenaikan berat badan ibu selama hamil pada
tiap kelompok dengan uji ANOVA satu arah. Perubahan asupan energi
dan protein diuji dengan uji T independen pada semua kelompok.
Diperoleh 37 subjek yang telah mencapai trimester ketiga menunjukkan
korelasi antara IMT, ML, MLB, LLA dengan kenaikan BB ibu selama
hamil. Terdapat hubungan negatif IMT dengan KBB (p=0,002 dan
r2=0,234). Kenaikan berat badan ibu selama hamil pada IMT kurang,
normal, overweight, obes 1 dan obes 2 masing-masing 7,38; 8,54; 6,73;
4,38 dan 3,30 kg. Perubahan asupan energi dan protein pada subjek dengan
IMT tinggi dan rendah masing-masing p=0,09 dan p=0,96. Simpulan,
indeks massa tubuh ibu trimester pertama merupakan indikator yang
paling berperan terhadap kenaikan berat badan ibu selama hamil, IMT
berbanding terbalik dengan kenaikan berat badan ibu selama hamil kecuali
pada IMT kurang.

https://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/mkb/article/view/847

l.) Darah dan pembekuan darah


Gangguan pembekuan darah adalah kondisi saat terjadinya gangguan
dalam proses koagulasi alias pembekuan darah. Normalnya, darah akan
mulai membeku setelah terjadinya cedera untuk mencegah kamu
mengalami kehilangan darah dalam jumlah besar. Beberapa kondisi
tertentu dapat memengaruhi kemampuan darah untuk membeku dan
menggumpal dengan baik, sehingga bisa mengakibatkan perdarahan berat
atau berlangsung lama.
Perubahan hormonal pada kehamilan akan menginduksi adaptasi
fisiologi kardiovaskular yang signifikan pada ibu. Saat trimester pertama,
terjadi lonjakan estrogen, progesteron, dan relakson (hormon yang
memediasi pelepasan nitric oxide), sehingga terjadi vasodilatasi sistemik.
Secara bersamaan, sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS) meningkat
aktivitasnya dan menghasilkan retensi garam dan air yang menyebabkan
ekspansi volume plasma.
Massa dinding ventrikel juga bertambah sehingga terjadi peningkatan
stroke volume. Ekspansi volume darah plasma ini menyebabkan anemia
fisiologis pada kehamilan dikarenakan laju peningkatan plasma lebih cepat
daripada peningkatan massa sel darah merah. Untuk mengkompensasi
vasodilatasi sistemik dan anemia fisiologis tersebut, denyut jantung
meningkat.
Kegagalan remodeling arteri spiralis diduga merupakan penyebab
peningkatan tekanan darah pada hipertensi dalam kehamilan. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya perfusi uteroplasenta. Hipoksia plasenta
menginduksi kaskade inflamasi, mengganggu keseimbangan faktor
angiogenik, dan menginduksi agregasi platelet. Selanjutnya terjadi
disfungsi endotel yang secara klinis tampak sebagai peningkatan tekanan
darah.
Penggumpalan darah punya bahasa medis, yaitu thrombophilia.
Kondisi ini bisa terjadi pada siapapun termasuk ibu hamil. Thrombophilia
merupakan merupakan kondisi di mana darah ibu hamil kekurangan cairan
dan mengandung protein ACA (Anticardiolipin Antibody) yang tinggi.
Jika ibu hamil mengalami kurangnya omega 3 juga dapat membuat ibu hamil
mengalami penyakit tersebut dikarenakan perubahan hormon dan
patofisiologi pada ibu hamil.
Ketika cardiac output meningkat kurang lebih sebanyak 40 %
daripada pada wanita yang tidak hamil. Sekitar 50% peningkatan dari
cardiac output telah terjadi pada masa minggu kedelapan kehamilan.
Perubahan denyut jantung sangat sulit untuk dihitung, tetapi diperkirakan
ada peningkatan sekitar 20% yang terlihat pada minggu keempat
kehamilan (Birnbach,et.al., 2009). Selama kehamilan, dengan adanya
peningkatan volume darah pada hampir semua organ dalam tubuh, maka
terlihat adanya perubahan pada sistem kardiovaskuler (Dewi, 2012)
file:///C:/Users/HP/Downloads/2447-7522-1-PB.pdf
Ibu akan mengalami peningkatan denyut jantung 10 sampai 20 kali
permenit pada awal trimester 3, bersamaan dengan adanya penigkatan
stroke volume sebanyak 25% maka terjadi peningkatan cardiac output
secara keseluruhan sebanyak 50%. Kebanyakan dari perubahan ini
bertujuan untuk menunjang suplai darah ke uterus, plasenta dan payudara
ibu. Uterus dan payudara akan menerima masing - masing 17 % dan 2%
dari cardiac output. Adanya peningkatan cardiac ouput adalah sebuah
kompensasi yang dikarenakan adanya peningkatan laju jantung, penurunan
tahanan vaskular dan peningkatan stroke volume. Penurunan tahanan
vaskular akan sistemik terus berlangsung hingga aterm, hal disebabkan
oleh hormon progesteron yang menyebabkan
relaksasi pada otot polos dan berdampak pada vasodilatasi pada pembuluh
darah.
m.)Sistem pernafasan
Selama masa kehamilan, fungsi paru, pola ventilasi dan pertukaran
gas akan terpengaruh pada perubahan biokimia dan juga mekanikal. Salah
satu yang menjadi penyebab utama dari perubahan ventilasi pada fungsi
pernapasan adalah sistem kerja hormon pada masa kehamilan.
Hormon progesteron secara bertahap akan meningkat selama masa
kehamilan, dari 25 ng.mL pada 6 minggu pertama sampai 150 ng.mL pada
37 minggu kehamilan. Dalam hal ini progesteron adalah sebuah pemicu
utama pada pusat pernapasan menjadi lebih sensitif terhadap
karbondioksida karena alveolar menunjukan perubahan sensitifitas yang
signifikan terhadap karbondioksida. Progesteron mengubah struktur otot
polos pada jalan pernapasan dan menyebabkan efek bronkodilator. Maka
dari itu hal ini akan menjadikan adanya keadaan hyperaemia dan oedem
pada permukaan mukosa yang juga menyebabkan kongesti nasal. Selain
itu kadar estrogen juga meningkat pada saat masa
kehamilan, hormon ini menjadi sebuah mediator terhadap reseptor
progesteron. Hal ini menyebabkan peningkatan sensitifitas terhadap
reseptor progesteron pada hipotalamus dan medulla yang fungsinya
sebagai pusat dari saraf pernapasan. Hormon yang juga
mempunyai peran yang sangat penitng adalah prostaglandin, dimana
hormon ini akan menstimulasi otot polos pada uterus disaat masa
persalinan. Prostaglandin akan selalu ada di setiap trimester masa
kehamilan. Prostaglandin F2a akan meningkatkan tahanan jalan
napas dengan memberikan efek konstriksi pada otot polos bronkus,
sedangkan efek bronkodilator dapat disebabkan oleh prostaglandin E1 dan
E2.

file:///C:/Users/HP/Downloads/4492-8390-1-PB.pdf

http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/
18932/1/1a5f1d85a073161bfa1a60ec10cac696.pdf

n.) Sistem persyarafan


1) Trimester I
Perubahan pada telinga, hidung dan laring terjadi karena perubahan
gerak cairan dan  permeabilitas pembuluh darah. - Persepsi bau dan
rasa erat kaitannya dan penurunan sensitifitas bau mungkin terjadinya
perubahan sensasi dan perubahan makanan yang lebih disukai. -
Perubahan dalam persepsi rasa mungkin disebabkan rasa pusing dan
perasaan tidak suka terhadap makanannya, terutama untuk makanan
yang rasanya pahit selama kehamilan. - Ibu hamil mengalami
kesulitan untuk mulai tidur, sering terbangun, jam tidur malam yang
lebih sedikit serta efisiensi tidur yang mulai berkurang. - Nyeri kepala
ringan, rasa ingin pingsan, dan bahkan pingsan (sinkop) sering terjadi
pada awal kehamilan.
2) Trimester II
Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa cemas
dan tidak pasti tentang kehamilannya. Nyeri kepala dapat juga
dihubungkan dengan gangguan penglihatan, sinusitis, atau migran. -
kram tungkai disebabkan pembesaran uterus memberikan tekanan
pada pembuluh darah  panggul yang dapat mengganggu sirkulasi dan
saraf yang menuju ektremitas bagian bawah. - masalah neuromuskular
seperti kram otot/ tetani akibat kekurangan kalsium (hipoklasemia) -
Meralgia Paresthetica (kesakitan, mati rasa, berkeringat, terasa gatal di
daerah paha), bisa disebabkan oleh tekanan uterus pada saraf kutan
lateral femoral. - Pusing dan perasaan seperti melihat kunang-kunang
disebabkan oleh hipotensi supine syndrome (vena cava sindrom). Hal
ini terjadi karena ketidakstabilan vasomotor dan hipotensi  postural
khususnya setelah duduk atau berdiri dengan periode yang lama.
3) Trimester III
Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada
saraf atau kompresi akar syaraf - rasa sering kesemutan atau
acroestresia pada ekstremitas disebabkan postur tubuh ibu yang
membungkuk. - Edema yang melibatkan saraf perifer dapat
menyebabkan carpal tunel syndrom selama trimester akhir kehamilan.
Edema menekan saraf median di bawah ligamentum karpalis
pergelangan tangan. Sindrom ini ditandai parestesia (sensasi abnormal
seperti rasa terbakar atau gatal akibat gangguan pada sistem saraf
sensori) dan nyeri pada tangan yang menjalar ke siku. -
Pembengkakan yang melibatkan saraf pherifera dan tangan.
Pembengkakan tersebut menekan saraf median dibawah ligmen
persendian antara lengan dan tangan. - Akroestesia ( kaku dan gatal di
tangan ) yang timbul akibat posisi bahu yang membungkuk. Keadaan
ini berkaitan dengan tarikan pada segmen fleksus brachialis.
file:///C:/Users/HP/Downloads/189-Article%20Review-1302-1-10-
20220213.pdf
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai