Anda di halaman 1dari 42

Grounding

• Untuk memproteksi terhadap unwanted Interferensi dan


Emisi.
• Grounding dikatagorikan menjadi dua yaitu:
1. Safety Ground
2. Signal Ground

1
1
Safety Grounds
• Syarat untuk keamanan peralatan listrik chassis harus
digrounding, seperti pada gambar di bawah ini.
• Jika chassis digrounding maka Z2 adalah nol dan
tegangan V chassis adalah nol.

 Z2 
Vchasiss   V1
 Z1  Z 2 

2
Contoh standar 220 V AC Power Distribution Circuit

220 V

3
4
Signal Grounds
• Sistem signal grounding yang benar
ditentukan oleh tipe rangkaian, frekuensi yang
digunakan, dan ukuran dari sistem.
• Signal ground terdiri dari tiga katagori yaitu:
– Single point ground
– Multipoint ground
– Hybrid ground

5
Dua jenis single-point grounding connection

• Multipoint grounding connection

6
Single-point ground sistem
• Dengan menganggap Noise sebagai hal yang tidak
diinginkan, sistem perlu diground. Normalnya
bekerja pada frekuensi di bawah 1 MHz.

Common
ground system

VA  (I1  I 2  I3 ) Z1 VC  (I1  I 2  I3 ) Z1  (I 2  I3 ) Z 2  I3 Z3
7
Paralel Ground Connection

VA  I1 Z1 VC  I 3 Z 3

Pada frekuensi rendah,


Paralel Connection lebih
Sesuai karena tidak ada
Lintasan kopling antara
Arus ground dari rangkaian
Yang berbeda.

8
Multipoint Ground Sistem
• Multipoint ground sistem ini baik digunakan pada frekuensi tinggi (di atas
10 MHz).
• R1 – R3 dan L1 – L3 dibuat sekecil mungkin.
• Penambahan ketebalan ground plane tidak mempunyai pengaruh pada
impedansi frekuensi tinggi, karena pada frekuensi tinggi arus mengalir di
permukaan ground plane karena Skin Effect

9
Frekuensi Noise antara frekuensi 1–10 MHz
• Dapat menggunakan Single Point Ground
1
Sistem jika panjang konduktor  panjang
20
gelombang.
1
• Jika panjang konduktor  panjang
20
gelombang dari Frekuensi Noise maka dapat
menggunakan Multi Point Ground Sistem

10
Hybrid Grounds

• Grounding sistem dengan berbeda frekuensi, single


point ground untuk frekuensi rendah dan multipoint
ground untuk frekuensi tinggi (diatas 10 MHz).

11
Hybrid Grounds
• Gambar di bawah menunjukkan bahwa multipoint ground
untuk frekuensi rendah dan single point untuk frekuensi
tinggi.
• Choke (induktor) juga digunakan sebagai safety ground
impedansi rendah pada power line frekuensi dan sebagai
ground isolasi pada frekuensi tinggi.

12
Functional Ground Layout
• Ketika berbagai jenis rangkaian (Analog, Digital dan lain-lain)
digunakan dalam PCB yang sama, maka tiap rangkaian
tersebut harus diground sesuai dengan jenis rangkaiannya,

• kemudian
ground dari
berbagai, jenis
rangkaian
tersebut saling
dihubungkan
pada single
point.

13
14
Practical Low-frequency Grounding
• Hampir kebanyakan sistem memerlukan minimum
tiga saluran ground. Signal ground digunakan untuk
rangkaian elektronik low-level sebaiknya dipisah dari
“Noisy” ground yang digunakan untuk rangkaian
seperti relay dan motor. “Hardware” ground
digunakan untuk chassis dan rack.
• Jika power AC didistribusikan keseluruh sistem,
power ground harus dihubungkan ke hardware
ground. Ketiga ground tersebut harus dihubungkan
secara bersama-sama pada satu titik.

15
Tiga jenis kelas ground harus dihubungkan
bersama pada satu titik.

16
17
Hardware Ground
• Rangkaian elektronik untuk sistem yang besar biasanya
ditempatkan dalam satu rack atau cabinet. Cabinet dan rack
tersebut harus digroundkan untuk keamanan.

18
Single-Ground Reference For A Circuit
Pada gambar di bawah sumber sinyal Vs diground pada titik A dan Amplifier
Diground pada titik B. Tegangan VG merupakan tegangan Noise yang
menunjukkan perbedaan potensial ground antara Titik A dan B.
Total tegangan masukan amplifier adalah Vs + V G, untuk menghilangkan
Noise, salah satu koneksi ke ground harus dihilangkan.

Tegangan Noise VG dikopling


ke Amplifier jika diground pada
lebih dari satu titik

19
Jika maka tegangan derau VN pada terminal
masukan amplifier adalah:

Sumber dapat diisolasi dari ground dengan menambahkan impedansi Z G


Umumnya harga impedansi tersebut tak terhingga. Dalam kasus:

dan

Maka tegangan Noise VN:

20
Contoh 1 :
Pada gambar di bawah tegangan Ground VG: 100 mV ground
resistansi 0,01Ω jika Rs 500Ω, RC1 = RC2=1Ω
dan RL=10kΩ, carilah tegangan Noise Amplifier VN di titik A-B ?

21
Penyelesaian Contoh 1:

Dari hasil perhitungan Tegangan Noise VN di titik A-B hasilnya hampir sama
denganTegangan Noise Grounding VG yaitu 100 mV
22
Contoh 2:
jika impedansi ZSG (infinite) dari sumber ke ground adalah 1
MΩ dan nilai yang lain sama dengan contoh 1. Carilah
Tegangan Noise pada Amplifier tersebut?

23
Penyelesaian Contoh 2:

24
𝑉𝑁
𝑑𝐵 𝑉𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑁𝑜𝑖𝑠𝑒 (𝑉𝑁 ) = 20 𝐿𝑜𝑔
𝑉𝐺
0,095 𝑥 10−6
= 20 𝐿𝑜𝑔
100 𝑥 10−3

= 20 𝐿𝑜𝑔 10−6

= 20 (-6) = -120 dB

Dari hasil perhitungan di atas, setelah ada penambahan impedansi


ZSG Tegangan Noise VN pada titik A-B menjadi kecil sekali
yaitu: 0,095uV.
Sehingga terjadi penurunan Tegangan Noise 120 dB.

25
Amplifier Shields
• Amplifier dengan penguatan tinggi biasanya ditutupi/
dibungkus dengan shield (pelindung) dari metal
untuk perlindungan dari medan listrik.
• Dari gambar berikut terlihat kapasitansi stray C3S dan
C1s menimbulkan jalur umpan balik dari output ke
input. Jika jalur umpan balik tidak dihilangkan maka
amplifier akan berisolasi, untuk menghilangkannya
dengan menghubungkan shield ke terminal common
(bersama) amplifier.

26
Pelindung amplifier sebaiknya dihubungkan ke
terminal bersama amplifier

27
Grounding pada pelindung kabel
• Shield (pelindung) pada kabel yang digunakan
untuk sinyal frekuensi rendah sebaiknya
diground hanya pada satu titik dimana sinyal
rangkaian mempunyai single point ground.
• Jika shield diground pada lebih dari satu titik,
maka arus noise akan mengalir.

28
• Pada gambar berikut tegangan VG1 menyatakan potensial dari
terminal bersama amplifier di atas
ground tanah (earth ground)
• Sedangkan tegangan VG2 menyatakan perbedaan potensial
ground antara dua titik ground.

29
Jika sumber tidak diground dan amplifier di ground, maka posisi C yang sangat baik
untuk menghilangkan Tegangan Noise V12 pada masukan amplifier.
30
• Jika sumber diground dan amplifier tidak
diground, maka shield harus dihubungkan ke
terminal bersama sumber meskipun titik
tersebut tidak pada earth ground

31
Jika sumber diground dan amplifier tidak diground maka posisi A yang sangat baik
untuk menghilangkan tegangan Noise V12 pada masukan amplifier.
32
Grounding untuk shield pada kabel Twisted Pair dan kabel
Coaxial pada frekuensi rendah

33
Ground Loops
• Ground Loop dapat juga sebagai sumber Noise
ketika banyak titik ground dipisahkan oleh jarak
yang jauh.
• Ground Loop dapat dikurangi dengan:
1. Menghilangkan salah satu ground sehingga
sistem mempunyai single point ground.
2. Mengisolasi rangkaian dengan Transformator,
common mode choke, optical coupler, rangkaian
balance, hybrid ground (frequency selective
grounding)
34
Ground Loop antara dua rangkaian

35
Pemutusan Ground Loop dengan Transformator

36
Pemutusan Ground Loop dengan Common
mode Choke

37
Pemutusan Ground Loop dengan Balance Circuit

38
Shield grounding pada frekuensi tinggi
• Pada frekuensi di bawah 1 MHz, shield diground
pada ujung satu titik (single-point ground). Single
pioint ground tersebut dapat juga menghilangkan
ground loop dan medan magnet yang terkait
dengannya.
• Pada frekuensi di atas 1 MHz atau panjang kabel
melebihi 1/20 panjang gelombang, shield diground
pada lebih dari satu titik.
• Pada frekuensi tinggi dan pada rangkaian digital
dengan cara menggroundkan shield kabel pada
kedua ujungnya, sedangkan tegangan noise akibat
perbedaan potensial ground dapat dihilangkan
melalui suatu filter.
39
Contoh Sistem Grounding

40
Sistem ground yang jelek.

Sistem grounding
yang bagus.

41
Sistem ground yang jelek.

Sistem grounding
yang bagus.

42

Anda mungkin juga menyukai