Combined PPT SusAcc
Combined PPT SusAcc
Management
&
Sustainability
Policy
KELOMPOK 4
RAMIZ FIRAS
NIM. 4132210052
TABLE OF CONTENT
What is Sustainability
Management?
CONTEXT
● Isu keberlanjutan dan perlindungan lingkungan telah menjadi inti dari berbagai
dialog ekonomi dan politik
● Bumi yang semakin padat penduduk mengakibatkan sumber daya tak
terbarukan menjadi semakin menipis
● Manajemen energi, air, dan limbah oleh perusahaan perlu dilakukan namun
tentunya akan menambah biaya
● Semakin baik organisasi mengadopsi fundamental keberlanjutan pada
organisasi, semakin baik organisasi tersebut menjalankan operasinya
● Sustainability management akan berkontribusi mengelola perekonomian global,
memastikan pertumbuhan jangka panjang, dan mengamankan masa depan
yang berkelanjutan
WASTE COMMITTED
HOME CO₂ EMISSIONS SOCIAL ACTION
MANAGEMENT EMPLOYEES
Sustainability Perspectives
● Dengan sustainability perspective, akan muncul upaya untuk menggunakan teknik dan
kebijakan publik yang dapat mewujudkan proses produksi dan konsumsi yang efektif dan
efisien
● CEO harus memahami seluruh aspek terkait organisasi, termasuk hal seperti penggunaan
SDA, proses produksi, dan dampak atas produk dan limbah terhadap lingkungan
● Perlindungan lingkungan dan penggunaan sumber daya dengan efisien lebih diutamakan
● Dalam sustainability framework, perusahaan seharusnya:
1) Menggunakan bahan baku dengan efisien dan meminimalisasi limbah
2) Berganti ke material yang dapat diperbaharui
3) Mencari inovasi dari segi proses maupun material yang berdampak ringan terhadap
lingkungan
WASTE COMMITTED
HOME CO₂ EMISSIONS SOCIAL ACTION
MANAGEMENT EMPLOYEES
Measuring Sustainability
● Pentingnya alat ukur: untuk formulasi kebijakan dan sarana perbandingan
● Ada berbagai scorecard, index, rating, tools, program yang dikembangkan oleh
perusahaan, external standard groups, NGO, pemerintah, consulting firm, dan akademisi.
CONTEXT
● Banyak hal terkait mempromosikan sustainability terjadi pada sektor privat,
namun pemerintah memiliki pengaruh dalam mempromosikan sustainability
dalam sektor publik
● Pemerintah dapat mendukung sustainability efforts melalui kombinasi kebijakan,
seperti kredit pajak, hibah, dan peraturan terkait.
WASTE COMMITTED
HOME CO₂ EMISSIONS SOCIAL ACTION
MANAGEMENT EMPLOYEES
What is Working?
Market-based Tools
● Menggunakan pajak, subsidi, dan insentif atau disinsentif ekonomi untuk melakukan
perubahan
● Tax adalah yang paling sering digunakan. Tujuannya untuk menginternalisasi eksternalitas.
Dibandingkan peraturan yang membutuhkan monitoring dan penegakan, tax lebih efisien
WASTE COMMITTED
HOME CO₂ EMISSIONS SOCIAL ACTION
MANAGEMENT EMPLOYEES
Mitigasi:
- Mendorong penggunaan energi
terbarukan
- Mengurangi emisi gas rumah
kaca Latar belakang:
Ancaman perubahan iklim
WASTE COMMITTED
HOME CO₂ EMISSIONS SOCIAL ACTION
MANAGEMENT EMPLOYEES
Mitigasi:
- Meningkatkan efisiensi bahan bakar
- Mengurangi jumlah emisi
- Mendorong penggunaan transportasi
publik
Latar belakang:
Transportasi menyumbang >⅔
konsumsi minyak dan ⅓ emisi gas
rumah kaca
WASTE COMMITTED
HOME CO₂ EMISSIONS SOCIAL ACTION
MANAGEMENT EMPLOYEES
Mitigasi:
Membangun infrastruktur yang
memadai
Latar belakang:
Dampak perubahan iklim dapat berupa
kekeringan, perubahan curah hujan,
perubahan suhu global, dan badai besar.
HOME
WASTE
MANAGEMENT SUMMARY CO₂ EMISSIONS
COMMITTED
EMPLOYEES
SOCIAL ACTION
Reducing Costs
Peningkatan
Proses dan
Persyaratan Perizinan dan
Prosedur
Peraturan yang Rumit
Fast-Tracking Approvals
TINGKAT KOTA
Pembuatan Kebijakan
Holistik
WASTE COMMITTED
HOME CO₂ EMISSIONS SOCIAL ACTION
MANAGEMENT EMPLOYEES
Mitigasi:
- Mengurangi konsumsi energi
- Menghemat sumber daya keuangan
- Meningkatkan jumlah energi
terbarukan yang dapat digunakan Latar belakang:
Keterbatasan sumber daya
tingkat kota
WASTE COMMITTED
HOME CO₂ EMISSIONS SOCIAL ACTION
MANAGEMENT EMPLOYEES
Tujuan:
- Merevitalisasi lingkungan
- Mendukung kesehatan masyarakat,
kesejahteraan, dan pemerataan pembangunan
- Melindungi ekosistem
- Meningkatkan vitalitas ekonomi Instrumen Kebijakan:
- Park and Green Spaces
Mitigasi:
- Menambah jumlah ruang terbuka
dan taman
Latar belakang:
Tujuan keberlanjutan dalam menciptakan
pertumbuhan jangka panjang
WASTE COMMITTED
HOME CO₂ EMISSIONS SOCIAL ACTION
MANAGEMENT EMPLOYEES
Mitigasi:
Membangun infrastruktur yang
memadai
Latar belakang:
Dampak perubahan iklim dapat berupa
kekeringan, perubahan curah hujan,
perubahan suhu global, dan badai besar.
06.
Sustainability
Measurement and
Metrics
WASTE COMMITTED
HOME CO₂ EMISSIONS SOCIAL ACTION
MANAGEMENT EMPLOYEES
INDIKATOR ESG
FRAMEWORK INDICES
ORGANISASI
GRI SASB
Sejak 1999. menjadi rumah bagi Berdiri 2011, mengembangkan
kerangka kerja global yang mungkin standar khusus per sektor untuk
paling populer, melaporkan dampak utama
keberlanjutan pada laporan
keuangan
IIRC
Terbentuk pada tahun 2009 didirikan
untuk mengembangkan kerangka
kerja internasional untuk pelaporan
terintegrasi
WASTE COMMITTED
HOME CO₂ EMISSIONS SOCIAL ACTION
MANAGEMENT EMPLOYEES
“More is less”
WASTE COMMITTED
HOME CO₂ EMISSIONS SOCIAL ACTION
MANAGEMENT EMPLOYEES
Parris dan Kates menunjukkan bahwa “sampai saat ini, tidak ada
rangkaian indikator yang diterima secara universal, didukung oleh
teori yang meyakinkan, pengumpulan dan analisis data yang ketat, dan
berpengaruh dalam kebijakan” (2003, 581). Mereka memberikan tiga
alasan untuk ini:
-Peter Ducker
07.
The Politics of
Sustainability
WASTE COMMITTED
HOME CO₂ EMISSIONS SOCIAL ACTION
MANAGEMENT EMPLOYEES
Hubungan antara pemerintah dengan sektor private menjadi begitu rumit kalo dilihat dalam bagaimana
menciptakan situasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah dituntut untuk dapat
membuat peraturan yang cukup masuk akal bagi para pimpinan bisnis sehingga pertentangan terhadap
peraturan tersebut dapat diminimalisir dan memastikan bahwa setiap orang bermain dengan aturan
yang sama.
WASTE COMMITTED
HOME CO₂ EMISSIONS SOCIAL ACTION
MANAGEMENT EMPLOYEES
● Money
● Lobbyst
● Media
WASTE COMMITTED
HOME CO₂ EMISSIONS SOCIAL ACTION
MANAGEMENT EMPLOYEES
Green
01 Intellectual
Capital
02 Green
Innovation 03 Hubungan GCI
dengan GI
01
Green Intellectual
Capital
Latar Belakang
Green Intellectual Capital (GIC), adalah suatu konsep yang dikenalkan pada 2008
dan semakin terkenal sebagai salah satu konsep manajemen beberapa tahun
terakhir.
Benevene et. al., 2021
Hasil studi empiris menunjukkan bahwa tiga tipe GIC yaitu green human capital
(GHC), green structural capital (GSC), dan green relational capital (GRC)
berpengaruh positif terhadap keunggulan kompetitif perusahaan.
Chen, 2008
Definisi
–Chen (2008)
Pengukuran GHC
apakah produktivitas dan kontribusi Produktivitas &
01 karyawan terkait perlindungan lingkungan
lebih baik daripada pesaing utamanya Kontribusi
–Chen (2008)
Green Relational Capital
Example of its items (Chen, 2008)
Asadi et al., (2020). Investigating influence of green innovation on sustainability performance: A case on Malaysian hotel industry.
Journal of Cleaner Production, 258, 120860.
Green Innovation Contributed to:
- Mitigating environmental risks - Supporting strategic goals
- Augmenting resource efficiency - Enhancing positive performance in an
- Creating new opportunities for organization
environmentally friendly practices - Upgrading quality of service provision
- Reducing pollution rates - Giving a lift to economic performance
- Increasing recycling designing
- Saving energy - Producing eco-friendly products or
- Achieving competitive advantages services (green product design)
- Improving environmental performance - Bringing about ecological reputation
- Diminishing use of hazardous products
and non-operational technologies
Takalo, S. K., & Tooranloo, H. S. (2021). Green innovation: A systematic literature review. Journal of Cleaner Production, 279, 122474.
Benefits of Green Innovation
Takalo, S. K., & Tooranloo, H. S. (2021). Green innovation: A systematic literature review. Journal of Cleaner Production, 279, 122474.
Success Implementation Require:
Takalo, S. K., & Tooranloo, H. S. (2021). Green innovation: A systematic literature review. Journal of Cleaner Production, 279, 122474.
Challenges and Barriers
- Green new technologies and their environmental problems
- Risk of failure in implementation process
- High costs of research and development
- Difficulties in data collection
- Increased workload and job dissatisfaction among employees
- Insufficient funds for implementation of green projects
- Negative impact of external knowledge
- Lack of risk-taking in organizations
- Inadequate understanding of green initiatives
- Inefficient government support
Takalo, S. K., & Tooranloo, H. S. (2021). Green innovation: A systematic literature review. Journal of Cleaner Production, 279, 122474.
Bagaimana Green Innovation
berpengaruh pada
keberlanjutan?
The Perspective of RBV Theory
Dari perspektif RBV, faktor-faktor yang memperkuat green innovation adalah environmental
regulations, green innovation strategy, green organizational culture, and energy saving yang
memungkinkan organisasi untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja keberlanjutan
organisasi baik dari sisi lingkungan, ekonomi maupun sosial serta keunggulan kompetitif
organisasi.
Asadi et al., (2020). Investigating influence of green innovation on sustainability performance: A case on Malaysian hotel industry.
Journal of Cleaner Production, 258, 120860.
The Perspective of RBV Theory
Environmental
01 Regulation
Social Performance
Green Innovation
02 Strategy
Green
Environmental Performance
Green Innovation
03 Organizational
Culture
Economic Performance
Energy
04 Conservation
Asadi et al., (2020). Investigating influence of green innovation on sustainability performance: A case on Malaysian hotel industry.
Journal of Cleaner Production, 258, 120860.
Environmental Regulation
“Perusahaan perlu menerapkan inovasi dengan tujuan untuk efisiensi sumber
daya dan peningkatan produktivitas, karena aturan terkait lingkungan dan
konsekuensi biaya kepatuhan” (Porter & Van der Linde, 1995)
Asadi et al., (2020). Investigating influence of green innovation on sustainability performance: A case on Malaysian hotel industry.
Journal of Cleaner Production, 258, 120860.
Green Innovation Strategy
Asadi et al., (2020). Investigating influence of green innovation on sustainability performance: A case on Malaysian hotel industry.
Journal of Cleaner Production, 258, 120860.
Green Organizational Culture
“Green organizational culture adalah konsep yang sangat penting yang harus
disadari oleh organisasi, dengan tujuan tetap produktif dan kompetitif dalam
jangka panjang” (Mokhtar et al., 2016)
Menurut Hart (1995), salah satu sumber daya yang dapat mendukung
keunggulan kompetitif dan kinerja hijau adalah green organizational culture.
Asadi et al., (2020). Investigating influence of green innovation on sustainability performance: A case on Malaysian hotel industry.
Journal of Cleaner Production, 258, 120860.
Energy Conservation
Organisasi menghabiskan banyak energi dan sumber daya, yang sebagian
besar dialokasikan untuk penyediaan layanan/produk dan menjadi masalah
apabila energi digunakan secara tidak efisien;
Asadi et al., (2020). Investigating influence of green innovation on sustainability performance: A case on Malaysian hotel industry.
Journal of Cleaner Production, 258, 120860.
Pengaruh GI terhadap
Kinerja Keberlanjutan
Asadi et al., (2020). Investigating influence of green innovation on sustainability performance: A case on Malaysian hotel industry.
Journal of Cleaner Production, 258, 120860.
Social Performance
“Green innovation mempengaruhi kinerja sosial secara positif” (Zailani et al., 2015)
Asadi et al., (2020). Investigating influence of green innovation on sustainability performance: A case on Malaysian hotel industry.
Journal of Cleaner Production, 258, 120860.
Environmental Performance
“Green innovation terkait dengan skema manajemen lingkungan perusahaan dan merangsang
environmental performance”
(Adegbile et al., 2017).
“Melalui aplikasi ramah lingkungan, bisnis dapat memperoleh manfaat biaya atau mendapatkan
perhatian pelanggan, terutama dari mereka yang menghargai masalah lingkungan”
(Küçükoglu dan Pÿnar, 2015).
Asadi et al., (2020). Investigating influence of green innovation on sustainability performance: A case on Malaysian hotel industry.
Journal of Cleaner Production, 258, 120860.
Economic Performance
“Green innovation dianggap sebagai pendorong signifikan pembangunan ekonomi.
Banyak perusahaan telah mulai menggunakan next generation of clean technology
untuk mendorong perkembangan finansialnya” (Sezen dan Cankaya, 2013)
“Praktik green innovation dapat mempengaruhi biaya organisasi secara positif. Dengan
cara ini, biaya konsumsi energi akan berkurang, bersamaan dengan pengurangan biaya
pengolahan dan pembuangan limbah, serta menghindari penalti jika ada masalah
lingkungan” (Zhu & Sarkis, 2004)
Asadi et al., (2020). Investigating influence of green innovation on sustainability performance: A case on Malaysian hotel industry.
Journal of Cleaner Production, 258, 120860.
Green Technology
Sebagai bagian integral dari green Inovasi green technology Green technology memberikan
innovation, inovasi green diharapkan menghasilkan kontribusi untuk
technology mendapat perhatian keuntungan ganda yaitu menyeimbangkan perlindungan
terus menerus karena mengurangi beban lingkungan lingkungan dan pembangunan
meningkatnya kepedulian sekaligus berkontribusi pada ekonomi
terhadap keadaan lingkungan modernisasi teknologi ekonomi
Wang et al., (2020). Green technology innovation development in China in 1990–2015. Science of the Total Environment, 258, 120860.
Green Technology
Wang et al., (2020). Green technology innovation development in China in 1990–2015. Science of the Total Environment, 258, 120860.
Green Technology
Wang et al., (2020). Green technology innovation development in China in 1990–2015. Science of the Total Environment, 258, 120860.
Hubungan GIC dan GI
GIC mendorong adopsi GI (Ali et al., 2021)
GIC memediasi hubungan green strategy intent dengan GI (Jirakraisiri & Badir, 2021).
Untuk mengimplementasikan green strategy demi meningkatkan environmental
performance, organisasi perlu mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
03 04
Bridging supply chain and Sustainable GSCM:
environmental management Trends and Practices
orientation
01
Environmental
management
orientation and
GSCM
Environmental Management Orientation
Management
Environmental management is the process of
coordinating and overseeing an organization's
efforts to minimize its negative impact on the
environment.
Orientation
the set of objectives, plans, and mechanisms
that determine a firm's responsiveness to
environmental issues.
Environmental Proactive Subjective
Management
Anticipating and
The values of senior
addressing new
Orientation
management, the
environmental issues,
availability of resources
integrating
and opportunities, and
environmental concerns
the level of involvement
throughout the
of frontline personnel
organization's
can all influence an
operations, and
organization's
exhibiting leadership in
environmental
environmental matters
management orientation
STANDARDS/PRINCIPLES/CODES OF PRACTICES
ISO 14001
designed to be applicable to organizations of all sizes and
sectors, and can be used to help organizations demonstrate
their commitment to environmental protection and
sustainability
Souhli, A. & el Hilaly, Jaouad. (2020). Green and Sustainable Supply Chain Management
Green Supply Chain Management
Reverse Logistics
Interaction between buying
4 Important Element
Firm and its upstream
suppliers
Extended downstream
Interaction
Gathered Environmental
Information
Sumber: New, S., & Westbrook, R. (Eds.). (2004). Understanding supply chains: concepts, critiques, and futures. OUP Oxford.
Partnership Orientation - Unilever (an example)
Sumber: https://www.unilever.co.id/planet-and-society/aksi-nyata-kami/dunia-yang-bersih-dari-sampah/
4
1
Network Orientation - Adaro
Group (an example)
3
2
Sumber: https://www.unilever.co.id/our-company/
Sumber: New, S., & Westbrook, R. (Eds.). (2004). Understanding supply chains: concepts, critiques, and futures. OUP Oxford.
03
Green Supply
Chain Practices
Green Supply Chain Practices
]]
GAMES TIME!
GUESS THE THEME SONG!
GREEN HUMAN
CAPITAL &
SUSTAINABILITY
PERFORMANCE
Kelompok 2 :
Friska Dwi Enita - 4132210013
Rizky Tiaro S - 4132210035
Yulina Wilujeng N - 4132210031
TABLE OF CONTENTS
A Study of INTERESTS
03 GHRM 04 You can describe the
topic of the section here
01
GREEN HUMAN
RESOURCE
MANAGEMENT
-GHRM-
GHRM GHRM defined as policies, practices and
systems of an organization green that make
its employees green for the benefit of the
DEFINITON individuals, society, natural environment and
business.
- Opatha and Arulrajah (2014)
Bashirun & Noranee. 2022.What influences employee green behaviour? A scoping review. AIP (American
Institute of Physics) Conference Proceedings 2644, 050028. https://doi.org/10.1063/5.0127142
Outcomes of GHRM
Employer Employee
Customer Supplier
GREEN HUMAN RESOURCE
MANAGEMENT PRACTICES
According to Renwick et al. (2013), three components of GHRM
practices may be developed. Recent scholars following
Renwick et al. have taken on and applied these components,
which are: developing green ability (recruitment and selection,
training and development, job description); motivating green
employees (performance management/appraisal; pay and
reward system); and providing green opportunities (employee
involvement and empowerment, supportive climate/culture,
unions’ role in EM, organizational learning) (e.g. Moraes et al.,
2018; Tang et al., 2018)
GH EP
GPMC SP
Anggota Kelompok:
Parlindungan Ramot Adyaksa (4132210004 |
Sigit Lutvian (4132210048) | Ulfa Gita Rusmala (4132210055 / 23)
H
01
The Concept of
Green Tax
H
PIGOUVIAN
TAXES?
H
Definition of
Pigouvian Tax
Pigouvian Tax merupakan pajak pada
suatu aktivitas ekonomi yang
menghasilkan eksternalitas negatif,
yang mana menciptakan biaya bagi
pihak ketiga yang tidak terlibat
H
Purpose of
Pigouvian Tax
Biaya yang dihasilkan dari eksternalitas
negatif tidak direfleksikan dalam biaya
final dari suatu produk atau servis
sehingga pasar menjadi tidak efisien.
Pigouvian Tax bertujuan untuk
menetralkan ketidakefisienan ini
dengan meningkatkan marginal private
cost (MPC) sesuai dengan jumlah
eksternalitas yang dihasilkan
H
PIGOUVIAN TAX
GREEN TAX
Green Tax merupakan turunan dari Pigouvian
Tax yang mana penerapan pajaknya lebih
berfokus pada eksternalitas negatif yang
dapat merusak keberlangsungan lingkungan.
H
Principles of
Green Tax
Internalisation of
externalities
Mengintegrasikan biaya polusi ke
dalam biaya produksi perusahaan.
Polluter-pay principle Green Tax hadir sebagai media
untuk memformulasikan nilai biaya
Biaya untuk mencegah, mengurangi dan optimal
mengontrol polusi harus ditanggung
oleh pihak yang menghasilkan polusi.
Prinsip ini mengandung dua komponen
yaitu preventive dan curative
H
Instrument of Green Tax
H
PRO-CONS
GREEN
TAXES?
H
Pro Green Tax
H
Cons Green Tax
H
02
Carbon Tax
H
Pajak Karbon
Pajak yang dikenakan atas
penggunaan bahan bakar
berbasis karbon seperti produk
olahan minyak bumi, gas bumi,
dan batubara
H
Perkembangan Pajak Karbon
The United Nations
Framework Convention on Implementasi
Paris Agreement
Climate Change (UNFCCC) bertahap
1992 2016 2022
H
-
Carbon Tax Emission Trading Systems
Pengenaan pajak Diberikan batasan
apabila melebihi tertentu dalam
batasan tertentu produksi emisi karbon
Indonesia
Menggunakan kedua
mekanisme Carbon
37 Tax d an Emission
Trading Systems 34
H
H
Penerapan Pajak Karbon
H
Dampak Pajak Karbon
01 03
MERCURY JUPITER
Mercury is the Jupiter is the
smallest planet biggest planet
Pertama et al, 20 22
Perkembangan Pajak Karbon
di Indonesia
H
Pro Carbon Tax
H
Cons Carbon Tax
H
ISU PERPAJAKAN LAIN
03 DALAM KEBERLANJUTAN
H
Tax avoidance, corporate
governance and
corporate responsibility
(The case of Egyptian
capital market)
H
Introduction
Theory Previous Studies Objective
Studi ini dilandaskan pada Penelitian yang dilakukan oleh Hoi, Studi ini bertujuan untuk
institutional theory yang Wu dan Zhang (20 13) menyatakan mengembangkan penelitian
dikembangkan DiMaggio & bahwa perusahaan yang sebelumnya di dalam
Powell (20 13), yaitu organisasi bertanggungjawab terhadap isu konteks negara berkembang
akan menyesuaikan sosial akan berusaha tidak terlibat yaitu Mesir, apakah terdapat
karakteristiknya jika ada di dalam penghindaran pajak. hubungan komplemen atau
tekanan pada institusi. Namun penelitian yang dilakukan substitusi antara praktik
Tekanan ini termasuk oleh Preus (20 10 ) menyatakan penghindaran pajak dengan
diantaranya kebijakan bahwa perusahaan yang terlibat pengungkapan CSR
pemerintah, regulasi dan dengan praktik penghindaran pajak
hubungan dengan supplier. akan berusaha meningkatkan
pengungkapan CSR untuk offset
persepsi negatif masyarakat akibat
pembayaran pajak yang rendah
H
Hipotesis
Tax Avoidance Corporate Market Reaction
and CSR Governance and CSR to CSR
H1 : Terdapat hubungan H2 : Terdapat hubungan positif dan H4 : Terdapat hubungan
positif dan signifikan antara signifikan antara kehadiran anggota positif dan signifikan antara
pengungkapan CSR dengan keluarga di dalam board dan tingkat pengungkapan CSR
praktik penghindaran pajak pengungkapan CSR dengan returns saham
H
Conclusion
Tax Avoidance Corporate Market Reaction
and CSR Governance and CSR to CSR
Penelitian menunjukkan Penelitian menunjukkan bahwa Penelitian ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi kehadiran anggota keluarga atau bahwa perusahaan yang
kemungkinan perusahaan anggota dari luar negeri di dalam mengungkapkan CSR lebih
melakukan penghindaran jajaran direksi perusahaan akan banyak akan mendapatkan
pajak, maka semakin tinggi meningkatkan pengungkapan CSR. return saham yang lebih
pengungkapan CSR yang Hal ini karena kehadiran anggota besar. Hal ini menunjukkan
akan dilakukan perusahaan. keluarga dan anggota board yang bahwa pengungkapan CSR
Hal ini dilakukan perusahaan berasal dari luar negeri akan mendorong peningkatan
untuk mengurangi public menghasilkan pengelolaan nilai perusahaan bukan
concerns dan menunjukkan perusahaan yang lebih efektif menghancurkan nilai
kepada publik bahwa perusahaan
perusahaan comply
ekspektasi komunitas
H
Tax Avoidance: Do Board Gender
Diversity and Sustainability Performance
Make a Difference?
Anis Jarboui and Maali Kachouri Ben Saad and Rakia Riguen
Introduction
Beberapa Peneliti telah mencari hubungan antara tata kelola perusahaan dan tax avoidance,
namun belum banyak penelitian seperti bagaimana direksi wanita mempengaruhi tax avoidance
sehingga terfikir untuk adanya penelitian seperti hubungan gender diversity dan tax avoidance .
H
Board Gender Diversity and
Sustainability Performance.
Firms with the presence of women on the board a re associated with higher
engagement Sustainability Performance.
Galbreath (20 11) explains that the presence of women on boards provides new
insights, new information and new perspectives, which help in taking better
decisions.
H
Board Gender Diversity
and Tax Avoidance
● Sustainability Performance fully m e d ia t e s the Relation between Board
Gender Diversity and Tax Avoidance
● Ga lb re a t h , 20 11, high presence of women in the firms is a social dimension
type of Sustainability Performance
● He n d ry a n d Kie l (20 0 4 ) reveal that the most important internal
factors/ drivers that influence sustainability are the board of directors
● The presence of women on boards provides new insights, new information
and new perspectives, which help in taking better decisions
● Cla rkson (1995) provides that women board members are expected to
influence the social dimension of sustainability by the way reducing tax
avoidance.
H
04 CONCLUSIONS
H
OUR
STANDPOINTS
“GREEN TAX”
H
THANKS!
Do you h a ve a n y q ue st io n s?
H
Isu
Kebijakan Pemerintah
dan Keberlanjutan
Kelompok 6
Table of contents
Green Infrastructure
1. Indonesia’s
Sustainable
2. Investment
Transformation Opportunities
Source: ADB2022 Report
Source: PwC Report Dec 2021
PWC This can be the part of the
presentation where you introduce
yourself, write your email…
Introduction
ESG in Indonesia: Executive Summary
1. 4.
ESG is a top business Dedicated financing
priority for Indonesia key for ESG potential
2. 5.
Harmonised standards Indonesia’s presence on
will enable reporting global stage is growing
ESG is a journey
3. 6.
Technology can accelerate
ESG achievement
and an opportunity
Green
Technologies
Green technologies offer a
competitive and sustainable
solution to Indonesia’s
growing demand for utilities
and natural resources, and
could help address
infrastructure challenges
Sustainability Advances in Agri-business
Challenges Opportunities
Green Bond Market Development Green Taxonomy Green Bond Market Infrastructure
❏ OJK) published a sustainable finance roadmap in
❏ Some issuers still face challenges with
❏ As of 2021, Indonesia MoF had issued 8 2014, and OJK Regulation No. 51/
the issuance process, especially during
green and sustainable bonds. POJK.03/2017 in 2017, which includes plans for
pre- and post-issuance.
❏ In 2021, there was an announcement of the implementation of a green taxonomy.
❏ The lack of domestic expertise— such as
❏ Taxonomy approach in Indonesia is taken by
green and sustainability bonds from verifiers and external reviewers.
designing a traffic light system for each activity
major SOEs, such as PLN and Pertamina. where green represents business activities that ❏ Second party opinion (SPO) providers,
❏ As of November 2021, the Indonesia protect, restore, and improve the quality of verifiers, and green bond impact
GSS bond market stood at USD7.7bn, environmental protection and management, as reporting advisory firms is not well
with green bonds contributing USD6.3bn well as climate change mitigation and developed.
to the total adaptation...’, yellow represents practices that
❏ Issuers also have to meet the costs of
do no significant harm, and red represents
harmful activities.
establishing credibility.
❏ It will be important that the next iteration of this
taxonomy aligns with internationally acceptable
standards.
List of Indonesia GSS bonds Issued
Climate and sustainable finance policy developments in
Indonesia
The MoF created a Indonesia sets a Net- The Indonesian government PLN and PERTAMINA are planning
launched: to issue a green or sustainability
broader financing Zero target by 2060
● The Upgraded Online Single bond to finance their renewable
framework to include and coal phase-out Submission licensing system.
other labelled debt by 2056. portfolio.
This expedites the issuance of In partnership with ADB, PLN has
products such as licensing and simplifies the since launched a Sustainable
sustainability and social investment procedure. Finance Framework in November
bond. ● 19 special economic zones 2021. Pertamina is establishing an
(SEZ) as of 2021. Aimed to ESG framework.
attract investment, develop
new infrastructure, and spur
economic growth in less
developed areas.
Other Barriers to Infra. Financing and Green Bond
Issuance
High Risk
Due to the unique infrastructure cash-flow
profile, large scale infrastructure projects
Currency Risks
infrastructure projects have not met investor
standards. The readiness of municipal and local
government project owners is also a barrier to
the growth of a green municipal bond market.
Currency risk pertains to exchange rate
fluctuations that affect the value of an
investment or—in the case of a bond
Low Capacity and Unreliable issuer— alter the cost of bond
Off-Takers repayments.
Public sector or multinational institutions
typically step into provide revenue
guarantees or other derisking instruments.
The Role of Development Finance Institutions
Market Risk
DFIs can spur green bond DFIs can reduce the high-
market creation through risk and high upfront costs
anchor investing, market from an early state green
facilitation and capacity infrastructure project.
building.
Sustainable Development Goals Indonesia
Investment Needs
● Penyediaan air bersih masih menjadi
4
tantangan bagi banyak daerah terpencil
● Bengkulu dan Papua memiliki akses air ● Btuh Rp253,8 T untuk mencapai tujuan air
bersih terendah, 62% (nasional 72%). minum yang aman pada tahun 2024, pusat
dan daerah hanya dapat menutupi sekitar
74%
● 26% dapat melalui PPP, obligasi daerah,
green bond
Sustainable Waste
Sector Overview Government Action
1 ● Tahun 2020 Indonesia hanya 3 ● 15 pembangkit listrik tenaga sampah
mengumpulkan sekitar 59,7% dari sampah direncanakan untuk dibangun di 12 kota selama
padatnya. Sampah yang terkumpul 2021–2030, mengolah 16 rb ton limbah padat /hr
sebagian besar dibuang ke TPA ● Komitmen untuk mengurangi sampah plastik laut
● 81% sampah perkotaan di Indonesia tidak hingga 70% dan sampah padat hingga 30%, serta
didaur ulang dan berakhir di TPA, menangani 70% sampah padat pada tahun 2025
menyebabkan kebocoran ke sungai dan ● Mengandalkan APBD saja tidak cukup
Investment Needs
lautan
4
● Harus adanya sistem penangkapan gas
yang dipasang untuk meminimalkan emisi ● USD 18,4 M (Rp275 T) diperlukan pada tahun
serta langkah-langkah untuk 2040 untuk membangun infrastruktur
meminimalkan limpasan dan dampak ● consortium debt deals and/or equity stakes,
negatif lainnya terhadap lingkungan green bond
sekitar ● constructing recycling facilities by consumer
goods corporations
RECOMMENDATIONS
Incorporate climate risk exposure and ESG Introduce financial incentives for green,
criteria into new infrastructure plans, social, and sustainability (GSS) bond
including during PPP preparation issuers
Islamic Finance
Green Financial Instruments
Public-private
Partnership
Sample Green Pipeline
Low carbon
transport
Sample Green Pipeline
Renewable energy:
Hydropower
Sample Green Pipeline
Sarulla
Geothermal
Plant
Thanks
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com