Puji dan syukur Penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas ridho-Nya sehingga
modul pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMK kelas XI ini dapat diselesaikan.
Modul pembelajaran Bahasa Indonesia dirancang dengan berbasis teks dan pengalaman agar
belajar Bahasa Indonesia semakin meningkatkan kemampuan berbahasa dan bersastra melalui beragam
teks.
Materi yang akan dipelajari di kelas XI meliputi Teks Prosedur, Teks Eksplanasi, Teks Ceramah,
Buku Pengayaan (Nonfiksi), dan Cerita Pendek. Aktivitas yang harus ditempuh berupa mengenal dan
memahami teks, kemudian diakhiri dengan menyusun, membuat, atau memproduksi teks tersebut.
Tersusunnya modul ini, tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada;
1. Bapak Drs. Agus Jumaedi, M.Si, selaku Kepala Sekolah SMK Pasundan 2 Banjaran,
2. Bapak/ Ibu guru/ Rekan-rekan di SMK Pasundan 2 Banjaran,
3. Para siswa SMK Pasundan 2 Banjaran, dan
4. Orang Tua.
Penyusun menyadari, bahwa dalam penyusunan modul ini masih belum sempurna. Namun,
Penyusun berharap semoga modul ini bermanfaat dan dapat menunjang proses pembelajaran.
Penyusun
1. Baca bahan/ materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan
mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
2. Buat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
3. Pikirkanlah bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang telah Anda miliki.
4. Rencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
5. Coba kerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.
6. Ajukan pertanyaan kepada guru tentang konsep sulit yang Anda temukan.
7. Melaksanakan tugas-tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
8. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
9. Jika ada sesuatu yang tidak Anda mengerti pada Modul ini, tanyakan pada guru untuk membantu Anda.
10. Pusatkan pada pencapaian pengetahuan dan keterampilan baru.
PENDAHULUAN
A. Petunjuk Penggunaan Modul ............................................................................................................ iii
B. Kompetensi Inti/ Kompetensi Dasar ................................................................................................ iv
DAFTAR PUSTAKA
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu
1. Mengungkapkan kembali struktur teks prosedur dengan benar dan percaya diri.
2. Mengungkapkan kembali unsur kebahasaan teks prosedur dengan tepat dan bekerja keras.
3. Mengembangkan teks prosedur dengan memperhatikan isi, struktur, dan aspek kebahaasaan
dengan tepat dan bekerja keras.
Latihan 1
Gaya rambut bob pendek kini mulai disukai lagi. Meski terlihat sederhana, untuk gaya rambut
seperti itu juga diperlukan perawatan yang benar. Ada beberapa langkah dan cara yang harus
kamu lakukan untuk merawat rambut pendek dengan baik, yaitu sebagai berikut.
1. Keringkan dengan Handuk
Banyak orang yang mengeringkan rambut pendeknya dengan cara mengacakacaknya dengan
handuk agar air cepat meresap. Padahal cara ini bisa membuat rambut mudah patah. Keringkan
rambut sambil dipijat perlahan
2. Gunakan Produk Styling
Gunakan produk styling dan perawatan rambut seperti serum untuk menyehatkan akar rambut.
Produk perawatan rambut yang alami akan membuat rambut kamu terlihat bersinar dan indah.
Rambut juga tampak halus dan memberikan extra glow. Pastikan menggunakannya di batang
rambut.
3. Blow dry dari Akar Rambut Terlebih Dahulu
Latihan 2
PRODUKSILAH SEBUAH TEKS PROSEDUR DARI SEBUAH KEGIATAN YANG PALING ANDA
MINATI DENGAN MEMPERHATIKAN STRUKTUR DAN KAIDAH KEBAHASAANNYA!
UJI KOMPETENSI
Pilihlah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E!
Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu
1. Mengidentifikasi struktur dan unsur kebahasaan teks eksplanasi dengan tepat dan percaya diri.
2. Menganalisis teks eksplanasi dengan memerhatikan struktur dan unsur kebahasaan dengan
tepat dan percaya diri.
3. Menentukan pola pengembangan dalam menyusun teks eksplanasi dengan tepat dan
percaya diri.
4. Menyusun teks eksplanasi dengan memerhatikan struktur dan kaidah kebahasaan secara tepat
dan percaya diri.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri
oleh aliran sungai. Secara sederhana, banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu
kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang
luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di
permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume
air yang mengalir di permukaan bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah. Air hujan sampai di permukaan bumi dan mengalir di permukaan
bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini dimulai
di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan,
dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut. Secara sederhana, segmen aliran
sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu, tengah, dan hilir. Di daerah hulu yang
biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung, atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran
besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu
tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki
bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai
tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar,
dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Apabila debit air
meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air
sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat
lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai
dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur
terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap sehingga
dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur
sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang
mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.
Modul Bahasa Indonesia SMK Kelas XI Semester 1
Analisis struktur Teks Eksplanasi di atas
1. Pernyataan umum (gambaran awal tentang apa yang disampaikan) (paragraf 1)
2. Deretan penjelas (inti penjelasan apa yang disampaikan) (praragraf 2)
3. Interpretasi (pandangan/simpulan) (paragraf 3)
Latihan 1
Demonstrasi Massa
Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat.
Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita.
Menanggapi fenomena tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab
demonstrasi dan anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia mencontohkan
rakyat Malaysia dan Brunei yang adem ayem, lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi maka
demonstrasi di negara-negara itu jarang terjadi.
Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan
meminta sang bupati mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tidak terima dan tidak
merasa memiliki motif serendah itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa mereka
lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran yang terjadi di
hadapannya.
Persoalannya kemudian, pendapat manakah yang benar; sang bupati atau pihak mahasiswa
ataupun komponen-komponen masyarakat lainnya? Barangkali logika sang bupati dikaitkan
dengan kebiasaan bayi atau anak kecil yang memang begitu adanya. Kalau seorang bayi merasa
lapar, ia akan ngamuk: menangis dan meronta-ronta. Namun, apabila logika sang bupati dibawa
pada konteks yang lebih luas, jelaslah tidak relevan, misalnya membandingkan dengan kondisi
rakyat di Malaysia ataupun Brunei yang adem-ayem, tidak seperti halnya rakyat Indonesia yang
gampangan.
Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa
yang sama sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia,
Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar
adalah makan dan minum. Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi
diri.
Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh kebutuhan
tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah
ataupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan,
hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha untuk menunjukkan jati
dirinya dengan cara berdemonstrasi.
Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awalawal reformasi di negeri
ini pada tahun 1997–1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang lapar. Justru
hal itu dilakukan oleh warga dari kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa
dan golongan intelektual. Belum lagi kalau merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri.
Dalam beragam skala (besar atau kecil), demonstrasi bukan hal aneh lagi bagi negara-negara
Eropa. Demonstrasi yang mereka lakukan sudah tentu tidak didorong oleh kondisi perut yang lapar
arena mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat makmur.
Perbandingan yang cukup kontras dengan melihat peristiwa terbaru di Korea Utara. Kondisi
sosial ekonomi warga negaranya sangat jauh terbelakang. Kemiskinan menjadi pemandangan
umum hampir melanda di seluruh pelosok negeri. Akan tetapi, ketika Kim Jong-Il, pimpinannya itu
meninggal, tak ada upaya penggulingan kekuasaan ataupun demonstrasi untuk menuntut
Modul Bahasa Indonesia SMK Kelas XI Semester 1
perubahan politik di negerinya. Padahal peluang untuk itu lebih terbuka. Justru yang terjadi
kemudian hampir seluruh warganya menunduk hidmat, mengantar jenazah pimpinannya ke liang
lahat.
Demikian pula jika kita melihat kembali kondisi masyarakat di negara tersebut. Kemiskinan
sangat akrab di pinggiran kota dan di sudut-sudut desa di berbagai pelosok. Akan tetapi, mereka
jarang melakukan demonstrasi: hanya satu-dua peristiwa. Justru yang jauh lebih getol melakukan
hal itu adalah warga yang tinggal pusat-pusat kota, yang secara umum mereka lebih makmur.
Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama untuk
terjadinya gelombang demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh
kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti pula
bahwa di sekitarnya telah terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka kemudian
melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Apabila faktor-faktor itu tidak ada di
dalam diri mereka, apa pun yang terjadi di sekitarnya, mereka akan seperti kerbau dicocok hidung:
manggutmanggut dan berkata “ya” pada apa pun tindakan dari pimpinannya meskipun
menyimpang, dan bahkan menzalimi mereka sendiri.
(Sumber: Kosasih)
Latihan 2
Latihan 3
UJI KOMPETENSI
Pilihlah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E!
Arus urbanisasi yang kian meningkat perlu mendapat perhatian yang serius dari aparat pemerintah.
Oleh sebab itu, diharapkan seluruh masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi guna menekan arus
urbanisasi yang kian meningkat. Berbagai masalah kini bermunculan akibat arus urbanisasi yang sulit
dihentikan.
Kota-kota semakin padat. Secara otomatis tempat tinggal menjadi kurang memadai. Lapangan kerja
menjadi berkurang sehingga tidak mustahil bila banyak terjadi kasus kriminalitas demi sesuap nasi.
Kesehatan menjadi menurun karena lingkungan yang kumuh, dan semakin banyaknya pencemaran.
Hal-hal semacam itu tentunya sangat mengganggu jalannya pembangunan.
Berikut ini adalah kesimpulan dari informasi yang disajikan pada paragraf di atas, kecuali ....
a. Arus Urbanisasi mengakibatkan lapangan kerja di kota menjadi berkurang.
b. Urbanisasi menyebabkan padatnya penduduk.
c. Pemerintah sangat memperhatikan arus urbanisasi yang kian meningkat.
d. Banyaknya kasus kriminalitas juga diakibatkan tingginya urbanisasi.
e. Padatnya penduduk kota lingkungan menjadi kumuh dan kesehatan masyarakat menurun.
2. Pernyataan umum dalam paragraf di atas terletak pada kalimat nomor ... .
a.1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5
3. Urutan peristiwa sebab akibat dalam paragraf tersebut adalah ... .
a. 1, 2, 3 b. , 3, 5 c. 3, 4, 5 d. 2, 3, 5 e. 2, 3, 4
4. Jenis kalimat yang digunakan dalam kalimat nomor 1 paragraf di atas adalah ... .
a. kalimat definisi b. kalimat interogatif c. kalimat imperatif d. kalimat kompleks e. kalimat
deskriptif
5. Ciri bahasa yang dipakai dalam kalimat (5) dalam teks paragraf di atas adalah ... .
a. Menggunakan istilah asing dan berupa klausa simpleks
b. Menggunakan konjungsi dan verba relasional
c. Menggunakan verba material dan berupa kalimat definisi
d. Menggunakan konjungsi sebab akibat dan berupa klausa kompleks
e. Menggunakan verba relasional dan istilah asing
6. Bacalah teks berikut.
Gempa es adalah gempa yang terjadi di daerah Antartika akibat adanya gletser. Seorang peneliti
mempelajari bagaimana gletser membuat gempa es di Antartika. Gempa es tersebut disebabkan oleh
gravitasi dan gelombang pasang-surut. Gaya gravitasi menyebabkan aliran Es Whilans tertarik.
Tarikan gaya gravitasi menimbulkan daratan es pecah dengan lebar sekitar 96.5 km dan panjang
sekitar 482 km ke arah Laut Ross. Gelombang dan pasang mendorong lempeng Es Ross,
menghantam gletser yang turun. Gletser terhenti. Saat gelombang surut, es tiba-tiba maju dengan
gerakan yang setara dengan gempa berkekuatan 7 pada skala Richter.
Teks di atas memiliki struktur….
a. Pernyataan umum (aspek yang dilaporkan) d. Pernyataan umum (urutan sebab-akibat)
b. Tujuan (langkah-langkah) e. Pernyataan umum (argumentasi, reorientasi)
c. Orientasi (krisis, reaksi, koda)
7. Bacalah tekss Gunung es terbuat dari kumpulan es air tawar yang terbawa ke laut karena adanya pecahan
gletser, atau ketika potongan es terpisah dari lapisan es yang mengapung. Sebagian kecil es mengapung di
antara air laut yang asin, sedangkan bagian yang tebal tidak terlihat di bawahnya. Gunung es berasal dari
daratan. Oleh karena itu, gunung es mengandung batuan besar maupun kecil yang terbawa gletser atau lapisan
es dari batuan padat. Batuan itu menyebabkan gunung es menjadi berat sehingga melesap lebih dalam di laut.
Topik teks di atas adalah….
a. Fenomena gunung es c. Pecahan gletser e. Gunung es terlihat dari
atas
b. Proses terjadinya gunung es d. Air tawar membantu terjadinya es
8. Perhatikan langkah membuat teks eksplanasi Berikut.
1. Menentukan topik 3. Membuat kerangka karangan
2. Menyusun tulisan 4. Menyunting tulisan
Langkah-langkah yang tepat untuk membuat teks eksplanasi adalah….
a. 1-2-3-4 b. 4-3-1-2 c. 1-3-2-4 d. 2-3- 4-1 e. 2-3-1-4
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu
1. Memahami informasi dan permasalahan yang didengar atau yang dibaca penuh dengan tanggung jawab.
2. Menemukan informasi dan permasalahan aktual dalam video/teks ceramah dengan penuh
tanggung jawab.
3. Menelaah bagian-bagian penting dalam video/teks ceramah dengan benar.
4. Menemukan kalimat majemuk bertingkat dalam teks ceramah dengan benar.
Setelah mengetahui pengertian dari ceramah, pidato dan khotbah maka terdapat beberapa
perbedaan yang harus kalian ketahui!
Perbedaan ceramah, khutbah dan pidato?
Ceramah Khotbah Pidato
Komunikasi dua arah Komunikasi satu arah Komunikasi satu arah
Berbicara pengetahuan, Berbicara mengenai pengetahuan Berbicara dengan mengubah
nasihat, dan sebagainya, keagamaan atau praktik pandangan karena bersifat
termasuk ada ceramah khusus peribadatan. ajakan
D. Mengonstruksi Ceramah
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengonstruksi ceramah
1. Menentukan Topik
2. Merumuskan Tujuan Ceramah
Ada dua macam tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
a. Tujuan umum ceramah biasanya dirumuskan dalam tiga hal yaitu memberitahukan (informatif),
memengaruhi (persuasif), dan menghibur (rekreatif).
1) Ceramah informatif, ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar. Misalnya,
ceramah tentang peranan para pelajar pada masa perang kemerdekaan, posisi Indonesia
di kancah internasional.
Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas adalah hal yang memiliki dampak negatif. Selain melanggar norma sosial dan agama, pergaulan
bebas dapat memudahkan kita tertular sebuah enyakit mematikan, dan masih banyak lagi dampak negatif lainnya.
Oleh karena itu ceramah tentang pergaulan bebas juga menjadi ceramah yang cukup penting agar setiap orang
khususnya kaum muda dapat menjauhi pergaulan bebas. Berikut adalah salah satu contoh ceramah tersebut:
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan banyak nikmat dan karunianya kepada kita. Mulai dari
nikmat sehat, nikmat lapang hingga nikmat yang tiada tara nilainya berupa nikmat iman dan islam. Semoga kita
senantiasa diberi hidayah oleh Allah SWT sehingga kita bisa mensyukuri semua nikmat yang Allah berikan kepada
kita.Tak lupa sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita
dari jaman kegelapan menuju jaman yang terang benderang yaitu agama islam rahmatalill alamin.
Saudara sekalian yang saya cintai,
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan sedikit pengetahuan saya tentang
pergaulan bebas yang telah menjadi momok paling menakutkan bagi masyarakat, khususnya kalangan
remaja.Sudah kita ketahui, jika dalam jaman yang seperti ini, orang tua kita sudah tidak bisa selalu mengawasi kita
100 %. Kebanyakan orang tua hanya bisa mengawasi anaknya ketika berada di rumah atau ketika kita masih
kecil. Tetapi, semakin hari usia anak akan semakin besar dan akan lebih mengenal dunia luar yang sangat bebas,
baik dari lingkungan sekolah atau lingkungan bermain. Apalagi jika seorang anak sudah bisa merasakan
ketertarikan dengan lawan jenis, sehingga perhatian orang tua sangatlah dibutuhkan untuk menghindarkan
pergaulan bebas.
Tanpa adanya fitrah tersebut, mungkin kita tidak bisa berada disini. dari cinta inilah, muncul sebuah nafsu
seksual. Nafsu seksual ini tidak akan menjadi masalah jika nafsu itu disalurkan ketika sudah halal / sudah
menikah. Tapi jika nafsu itu disalurkan sebelum waktunya atau sebelum menikah, Maka kita akan dianggap
negatif oleh lingkungan kita. Remaja saat ini, menyalurkan nafsu sudah dianggap biasa. Bahkan dianggap
ketinggalan jaman jika tidak melakukannya, Naudzubillah. Maka dari itu, mengikuti kajian seperti ini memang
sangat diperlukan, agar kita selalu didekatkan dengan teman-teman yang bisa membawa kita ke hal-hal yang
positif. Bagi para bapak-bapak dan ibu-ibu semoga selalu bisa menjaga anaknya dari pergaulan bebas.
Demikianlah penjelasan sedikit dari saya, semoga bisa memberikan manfaat bagi saudara sekalian.
Wasalamualaiksum. Warahmatullahi wabarakatuh.
Latihan 2
UJI KOMPETENSI
Pilihlah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E!
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Yang kami hormati bapak dan ibu serta para hadirirn sekalian yang berbahagia.
Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan dan karunia-Nya kita bisa
berkumpul di sini. Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad saw, karena beliau menyiarkan agama yang haq, yakni agama islam, agama yang diridai oleh
Allah swt. Semoga kita sekalian termasuk ke dalam umat-Nya yang diberkahi. Amin ya rabbal alamin.
Hadirin sekalian yang berbahagia!
Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu
1. Menentukan unsur-unsur penting buku yang dibacanya dengan tepat dan benar.
2. Menelaah unsur penting yang terkandung di dalam satu buku pengayaan nonfiksi dengan tepat.
3. Menyusun laporan dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dengan benar dan
tepat.
1. Carilah buku pengayaan tentang berbagai ilmu pengetahuan dari berbagai sumber dengan berbagai cara!
2. Bacalah buku pengayaan yang telah Anda temukan dengan saksama! Sambil membaca, tentukan butir - butir penting
buku pengayaan tersebut!
3. Susunlah laporan tentang butir-butir penting buku pengayaan yang Anda baca! Susunlah menjadi sebuah
rangkuman!
4. Buatlah laporan kegiatan membaca buku sebagaimana format laporan berikut!
C. Berdasarkan pokok-pokok informasi di atas, rangkailah menjadi teks yang utuh dengan konjungsi yang tepat!
UJI KOMPETENSI
Pilihlah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E!
1. Buku yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang. Pernyataan
tersebut merupakan pengertian dari....
a. Buku b. Buku fiksi c. Buku nonfiksi d. Buku pengayaan e. Buku pendamping
2. Buku nonfiksi dibuat berdasarkan...., realita, atau hal-hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
a. Opini b. Pendapat c. Pandangan seseorang d. Fakta e. fiksi
3. Salah satu contoh dari buku nonfiksi adalah....
a. Buku biografi b. Cerpen c. Novel d. Puisi e. Balada
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu
1. Menemukan nilai-nilai kehidupan dalam cerita pendek dengan penuh rasa percaya diri
2. Mengidentifikasi informasi tentang nilai-nilai kehidupan dalam teks cerita pendek. dengan penuh rasa
percaya diri
3. Membangun nilai kehidupan dalam teks cerita pendek dengan kritis
4. Mendemonstrasikan nilai kehidupan dalam teks cerita pendek dengan tepat.
Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di dunia terpanggang
panas, merintih kesakitan. Dan ia tambah tak mengerti lagi dengan keadaan dirinya, karena semua orang
yang dilihatnya di neraka tak kurang ibadatnya dari dia sendiri. Bahkan, ada salah seorang yang telah
sampai empat belas kali ke Mekah dan bergelar Syeh pula. Lalu Haji Saleh mendekati mereka, lalu
bertanya kenapa mereka di neraka semuanya. Tetapi sebagaimana Haji Saleh, orang-orang itu pun tak
mengerti juga.
“Bagaimana Tuhan kita ini?” kata Haji Saleh kemudian. “Bukankah kita disuruh-Nya taat beribadah,
teguh beriman? Dan itu semua sudah kita kerjakan selama hidup kita. Tapi kini kita dimasukkan ke
neraka.”
“Ya. Kami juga berpendapat demikian. Tengoklah itu, orang-orang senegeri kita semua, dan tak
kurang ketaatannya beribadat.”
“Ini sungguh tidak adil.”
“Memang tidak adil,” kata orang-orang itu mengulangi ucapan Haji Saleh.
“Kalau begitu, kita harus minta kesaksian kesalahan kita. Kita harus mengingatkan Tuhan, kalau-kalau
ia silap memasukkan kita ke neraka ini.”
“Benar. Benar. Benar,” sorakan yang lain membenarkan Haji Saleh.
“Kalau Tuhan tak mau mengakui kesilapan-Nya, bagaimana?” suatu suara melengking di dalam
kelompok orang banyak itu.
“Kita protes. Kita resolusikan,” kata Haji Saleh.
“Apa kita revolusikan juga?” tanya suara yang lain, yang rupanya di dunia menjadi pemimpin gerakan
revolusioner.
“Itu tergantung pada keadaan,” kata Haji Saleh. “Yang penting sekarang, mari kita berdemonstrasi
menghadap Tuhan.”
“Cocok sekali. Di dunia dulu dengan demonstrasi saja, banyak yang kita peroleh,” sebuah suara
menyela.
“Setuju! Setuju! Setuju!” mereka bersorak beramai-ramai.
Lalu, mereka berangkatlah bersama-sama menghadap Tuhan. Dan Tuhan bertanya, “ Kalian mau
apa?”
Haji Saleh yang menjadi pemimpin dan juru bicara tampil ke depan. Dan dengan suara yang
menggeletar dan berirama indah, ia memulai pidatonya.
“O, Tuhan kami yang Mahabesar. Kami yang menghadap-Mu ini adalah umat-Mu yang paling taat
beribadat, yang paling taat menyembah-Mu. Kamilah orang-orang yang selalu menyebut nama-Mu,
memuji-muji kebesaran-Mu, mempropagandakan keadilan-Mu, dan lain-lainnya. KitabMu kami hafal di
luar kepala kami. Tak sesat sedikit pun membacanya. Akan tetapi, Tuhanku yang Mahakuasa, setelah
kami Engkau panggil kemari, Engkau masukkan kami ke neraka. Maka sebelum terjadi halhal yang tidak
diingini, maka di sini, atas nama orang-orang yang cinta pada-Mu, kami menuntut agar hukuman yang
Kau jatuhkan kepada kami ditinjau kembali dan memasukkan kami ke surga sebagaimana yang Engkau
janjikan dalam kitab-Mu.”
Cerita yang telah kamu baca itu dinamakan cerita pendek. Sesuai dengan namanya, cerita pendek (cerpen)
adalah cerita yang menurut wujud fisiknya berbentuk pendek. Ukuran panjang pendeknya suatu cerita memang
relatif. Namun, pada umumnya cerita pendek merupakan cerita yang habis dibaca sekitar sepuluh menit atau
setengah jam. Jumlah katanya sekitar 500 – 5.000 kata. Olek karena itu, cerita pendek sering diungkapkan dengan
“cerita yang dapat dibaca dalam sekali duduk”.
Untuk memahami isi suatu cerpen, termasuk nilai-nilai yang ada di dalamnya, kita sebaiknya mengawalinya
dengan sejumlah pertanyaan. Dengan demikian, pemahaman kita terhadap cerpen itu akan lebih terfokus dan
lebih mendalam. Pertanyaan-pertanyaan itu dapat dikelompokkan yakni mulai dari pemahaman literal,
interpretatif, intergratif, kritis, dan kreatif. Untuk itu, kita pun dapat mengujinya dengan sejumlah pertanyaan
seperti berikut.
1. Pertanyaan literal
a. Di mana dan kapan cerita itu terjadi?
b. Siapa saja tokoh cerita itu?
2. Pertanyaan interpretatif?
a. Apa maksud tersembunyi di balik pernyataan tokoh A?
b. Bagaimana makna lugas dari perkataan tokoh B?
3. Pertanyaan integratif
a. Bercerita tentang apakah cerpen di atas?
b. Apa pesan moral yang hendak disampaikan pengarang dari cerpennya itu?
Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena, tidaklah sepatutnya hal
itu kulaporkan? Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus diutamakan ialah kerukunan
kampung. Soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan kericuhan dalam kampung. Setiap soal mesti
diselesaikan dengan sebaik- baiknya. Tidak boleh main seruduk. Masih ingatkah kau pada peristiwa Dullah
dan Bidin tempo hari? Hanya karena soal dua kilo beras, seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk
di penjara.
(Cerpen “Gerhana”, Muhammad Ali)
Penggalan cerpen tersebut mengungkapkan perlunya menjaga diri, yakni untuk tidak melebih-lebihkan
persoalan sepele karena hal tersebut bisa berakibat fatal. Dalam unsur-unsur intrinsik karya sastra, pernyataan
tersebut dinamakan dengan amanat. Pernyataan seperti itulah yang dianggap bernilai atau sesuatu yang berguna,
sebagai “obor” atau petunjuk jalan bagi seseorang dalam berperilaku. Oleh karena itu, berkaitan dengan baik-
buruknya perilaku dalam bermasyarakat, hal itulah yang dinamakan dengan nilai moral.
Nilai dari sebuah cerpen tidak hanya berkaitan dengan keindahan bahasa dan kompleksitas jalinan cerita.
Nilai atau sesuatu yang berharga dalam cerpen juga berupa pesan atau amanat. Wujudnya seperti yang
dikemukakan di atas: ada yang berkenaan dengan masalah budaya, moral, agama, atau politik.
Realitas pesan-pesan itu mungkin berupa pentingnya menghargai tetangga, perlunya kesetiaan pada kekasih,
ketawakalan kepada Tuhan, dan sebagainya. Hanya kadang-kadang kita tidak mudah untuk merasakan kehadiran
pesan-pesan itu. Karya-karya semacam itu perlu kita hayati benar-benar.
Untuk menemukan keberadaan suatu nilai dalam cerpen, kamu dapat mengajukan sejumlah pertanyaan,
misalnya, sebagai berikut.
1. Mengapa tokoh A mengatakan hal itu berkali-kali?
2. Mengapa latar cerita itu di sekolah dan pada sore hari?
Agar kamu dapat lebih memahami materi ini, kamu dapat mengerjakan pada kegiatan dua di bawah ini.
Latihan 2
Laporan Diskusi
1. Nilai-nilai kehidupan apa saja yang dapat kamu peroleh dari penggalan cerpen-cerpen di bawah ini?
Jelaskan alasan-alasannya!
a. “Memesan tulisan di depan itu mahal!” akhirnya Salijan teringat lagi kepraktisannya dalam keuangan,
harga papan, ongkos pencatatan tulisan – ah, sepuluh ribu sendiri habis ke situ! Tentulah suaminya
tidak akan setuju. Jumlah itu besar, lebih baik ditambahkan ke tabungan guna mengurus sertifikat
baru tanah yang masih mereka miliki. Demikian sukar, berbelit, dan mahal untuk mendapatkan surat-
surat tersebut, kata Samijo. Dan katanya lagi semakin lama akan menjadi semakin mahal, pegawai di
UJI KOMPETENSI
Pilihlah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E!
1. Bacalah kutipan teks cerpen berikut!
Aku tak bisa diam, setengah tahun aku ditempatkan di sekolah ini pengelolaan BK aku ubah secara mendasar.
Mulai administrasi, cara penanganan siswa, termasuk ruang konsultasi siswa. Namun, langkahku membuat
lukman terusik, terutama dalam kasus Diah telah banyak menerima penderitaan, anakitu perlu bimbingan dan
kasih sayang bukan penghakiman.
Tema dalam cerpen tersebut adalah ….
a. kehidupan seorang guru BK di sekolah
b. kesedihan seorang guru BK melihat kondisi siswanya
c. keinginan seorang guru BK untuk melaksanakan tuganya dengan baik
d. seorang guru BK yang ingin membantu mengatasi masalah siswanya
e. memerlukan penanganan khusus
2. Berdasarkan kutipan tersebut, tema cerpen termasuk masalah adalah ….
a. kemanusiaan
b. masalah pendidikan
c. kehidupan sosial
d. permasalahan ekonomi
10. Kedudukan tokoh pak Usman dan Larasati dalam kutipan cerpen di atas adalah ….
a. tokoh antagonis, tokoh penengah d. tokoh protagonis, tokoh protagonis
b. tokoh protagonis, tokoh penengah e. tokoh antagonis, tokoh antagonis
c. tokoh antagonis, tokoh protagonis
Kemendikbud. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XI. Jakarta: Mendikbud.
Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI. Jakarta: Mendikbud.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya
http://johanaalfatih501.blogspot.com/2017/11/pengertian-buku-non-fiksi.html
https://www.youtube.com/watch?v=CHvnRdcMlgg
https://www.youtube.com/watch?v=gLYk4k7Mu7o