Sop Klinik PSG
Sop Klinik PSG
PENGERTIAN Naso Gastric Tube adalah suatu alat yang digunakan untuk
memasukan makanan lewat hidung langsung kelambung untuk
membantu pasien memenuhi kebutuhan nutrisinya atau untuk
tindakan pengebotan.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
tindakan keperawatan memasang NGT.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang tidak sadar, yang tidak dapat makan dan
pasien yang tidak mampu menelan dengan baik.
PROSEDUR Persiapan :
1. Baki berisi :
1. Alat dan bahan
1) Slang NGT yang nomornya sesuai dengan usia pasien.
2) Bak instrument yang berisi (sepasang sarung tangan
steril, kassa, pinset, bila perlu)
3) Jelly
4) Plester dan gunting
5) Bengkok
6) Spuit 50 cc lubang tengah
7) Perlak dan alasnya
8) Klem bila perlu
9) Tissue/kassa
10) Stetoscope
2. Pasien
1) Pasien (jika sadar) dan keluarga diberi penjelasan tentang
tindakan yang akan di lakukan. Keluarga menandatangani
surat persetujuan tindakan.
2) Mengatur posisi pasien semi fowler/sesuai keadaan
Pelaksanaan :
1. Perawat mencucitangan.
2. Memasangan perlak di dada pasien, meletakan bengkok di
samping pasien.
3. Memakai sarung tangan.
4. Menentukan panjang NGT yang masuk ke dalam lambung,
dengan cara mengukur dari efigastrium/prosesus xypoidius ke
dahi/ke hidung dan dari hidung ke ujung telinga. Selanjutnya
diberi tanda sesuai tanda garis yang ada. Lubang hidung
dibersihkan dengan kassa/tissue.
5. Ujung slang NGT sampai batas yang sudah diukur diolesi
dengan jelly.
6. Bila pada pangkal ngt dilengkapi dengan penutup, tutup
bagian pangkalnya, bila tidak ada gunakan klem.
7. Memasukkan slang NGT pelan-pelan ke dalam lambung
melalui lubang hidung sampai perkiraan ujung NGT berada di
daerah uvula. Bagi pasien yang sadar dianjurkan untuk
menelan slang NGT sampai batas yang telah di tentukan.
8. Meyakinkan NGT masuk lubang dengan car: memasukan
ujung NGT sampai terendam dalam mangkok berisi air, jika
tidak ada gelembung bearti masuk kedalam lambung, dan bila
air berbusa/ada gelembung bearti NGT masuk kedalam
saluran pernafasan dan harus di cabut kembali. Cara kedua
adalah demgan cara memasukan udara ke spuit ke slang
NGT , jika terdengar suara ~blub~(melalui stetoskop pada
daerah lambung) bearti NGT posisinya tepat. Cara ke tiga
adalah dengan cara melihat cairan lambung yang keluar dari
slang NGT. Minta orang lain melakukan auskultrasi kembali
untuk memastikan bahwa NGT sudah masuk dengan benar.
Udara yang masuk ditarik kembali dengan spuit yang sama.
9. Setelah yakin NGT masuk kedalam lambung, bagian yang
telah diberi tanda dilakukan fiksasi ke bagian puncak hidung
dengan plester. Pastikan bagian tersebut terfiksasi dengan
baik dan kuat.
10. Posisi pasien diatur kembali sampai pasien merasa nyaman.
11. Apabila pemasangan sudah selesai, beri informasi kepada
pasien dan keluarganya untuk tidak menarik atau mecabut
NGT.
12. Perhatikan pasien selama beberapa menit.
13. Alat-alat dibereskan kembali, bukan sarung tangan ,
perawatan mencuci tangan.
14. Dokumentasikan kegiatan keperawatan pada rekam medic
asuhan keperawatan.
Perlu diperhatikan :
1. Jika NGT diperlukan dalam jangka panjang, NGT diganti
setelah 7 hari.
2. Pada saat pemasangan saat pemasangan dan pencabut NGT,
harus dalam keadaan tertutup.
3. Pasien yang dipasang NGT, dilakukan oral hygiene 2x/hari.
DOKUMEN Prosedur tindakan keperawatan.
TERKAIT
MEMBERIKAN MAKAN DAN MINUM MELALUI NGT
No. No. Revisi Halaman
Dokumen
PENGERTIAN Memasukkan cairan atau obat dalam tertentu melalui vena secara
terus menerus dalam jangka waktu agak lama, dengan menggunakan
infus set steril.
Kriteria :
1. Pasien dengan dehidrasi, syok.
2. Pasien sebelum transfusi darah.
3. Pasien pra dan pasca bedah.
4. Pasien tidak bisa makan dan minum melalui mulur.
5. Pasien yang memerlukan pengobatan melalui vena/intravena.
TUJUAN Sebagai acuan tindakan pengobatan dan untuk mencukupi kebutuhan
tubuh akan cairan dan elektrolit.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien dengan dehidrasi, sebelum transfusi darah,
pasien pra dan pasca bedah, sesuai dengan program pengobatan.
PROSEDUR Persiapan :
1. Standar infus
2. Baki berisi :
a. Infus set steril/blood set, abbocath dengan nomor yang
sesuai.
b. Cairan yang akan diberikan.
c. Kapas, alkohol 70% dalam tempatnya.
d. Bak steril berisi kassa steril
e. Hansaplast, bethadin salep.
f. Karet pembendung/tourniquet.
g. Hansaplast, bethadin, gunting,plester.
h. Pengalas.
i. Bengkok
j. Leukomed.
k. Spalk yang sudah dibalut (kalau perlu).
l. Sarung tangan.
Pelaksanaan :
1. Pasien diberi penjelasan.
2. Siapkan area yang akan dipasang infus.
3. Memeriksa ulang cairan yang akan diberikan dan gantungkan
Di standar infus
4. Keluarkan udara dari selang infus
5. Menentukan vena yang akan ditusuk, bagian atasnya
dibendung dengan karet pembendung, supaya vena terlihat
jelas
6. Pasang pengalas
7. Perawat memakai sarung tangan
8. Desinfektan area yang akan ditusuk dnegan diameter 5-10 cm,
dnegan cara tindakan aseptik; bilas dengan kassa yang telah
dibasahi betadin tunggu 15-30 detikselanjutnya usap dengan
kasaa yang telah dibasahi alkohol 70%
9. Tusukkan iv cath dnegan nomor sesuai usia pada vena yang
telah ditentukan dengan lubang jarum menghadap ke atas
10. Bila jarum/iv cath masuk vena, maka akan keluar darah dari
lubang iv cath, tidak ada darah berarti tidak masuk ke
pembuluh darah vena dan aiv cath dicabut lagi
11. Bila iv cath sudah masuk vena, bagian yang ditusuk diberi
setetes salep bethadin, kemudian bagian sayap abbocath
difiksasi lalu ditutup dengan leukomed, siang infusnya
difiksasi memakai plester sebanyak 5cm.
12. Menghitung jumlah tetesan infusan sesuai dengan
kebutuhan/instruksi dokter.
13. Memperhatikan reaksi pasien.
14. Pasien diharap kembali ,alat-alat dibersihkan.
15. Perawat mencuci tangan.
16. Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah tetesan,
dalam catatan rekam medik asuhan keperawtan pasien.
Perlu diperhatikan :
Infus set/ blood set diganti dalam waktu 3x24 jam, kecuali terjadi
plebitis.
DOKUMEN Prosedur tindakan keperawatan.
TERKAIT
PEMASANGAN KATETER
(KATETERISASI KANDUNG KEMIH)
No. No. Revisi Halaman
Dokumen
PENGERTIAN Nebulizer adalah suatu alat yang digunakan untuk memberikan obat
inhalasi yang berefek melebarkan pembuluh darah alveolus dan
saluran bronchus, mengencerkan mucus yang kental
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
tindakan keperawatan pemberian nebulizer
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien gangguan pernapasan dengan sekret kental,
penyempitas bronchus.
PROSEDUR Persiapan :
1. Alat dan bahan
a. Seperangkat mesin nebulizer siap pakai
b. Obat-obatan inhaler (Nacl 0,9%, ambroxol, salbutamol, dan
lain-lain sesuai instruksi dokter)
c. Kassa
d. Sputum pot yang berisi larutran desinfektan
e. Sarung tangan
2. Pasien
a. Pasien dan keluarganya diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan
b. Mengatur posisi pasien
Pelaksanaan :
1. Perawat mencucui tangan kemudian memakai sarung tangan
2. Mengisi cairan Nacl 0,9% sebanayak 10 cc pada tempatnya dan
mengisi campuran obat-obatan sesuai program dokter pada
tempatnya.
3. Membuang mesin stopkontak
4. Menghidupkan mesin nebulizer
5. Pasang timer (10-15 menit)
6. Pasangkan masker nebulizer ke daerah hidung pasien dan pasien
mengnhirup asap tersebut
7. Jika timer sudah berbunyi cabut masker dan matikan mesin
nebulizer
8. Membantu pasien untuk mengeluarkan sekretnya, dengan teknik
batuk efektif
9. Merapikan pasien
10. Observasi tanda-tanda vital dan keadaan umum pasien
11. Merapikan alat
12. Menuliskan tindakan dalam catatan observasi/kontrol istimewa
Yang perlu diperhatikan :
1. Nebulizer habis pakai segera dibersihkan kembali dan sebaiknya
jangan digunakan untuk pasien lain
2. Jika ada efek samping pasien segera laporkan kepada dokter
ruangan/dokter jaga atau kepada dokter yang merawatnya.
DOKUMEN Prosedur tindakan keperawatan.
TERKAIT
MEMBERIKAN GLYCERIN SPUIT
No. No. Revisi Halaman
Dokumen
PENGERTIAN Glycerin spuit adalah suatu alat yang digunakan untuk memasukan
glycerin untuk membantu pasien memenuhi kebutuhan elimenasi
bab.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
tindakan keperawatan memberikan glycerib spuit.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien dengan :
1. Mengalami konstipasi karena bedrest/lain sebab.
2. Persiapan pemeriksaan radiology.
PROSEDUR Persiapan :
1. Alat dan bahan
a. Glycerin spuit.
b. Cairan glycerin 100-500 cc.
c. Bengkok berisi larutan densifektan.
d. Pispot.
e. Tissue toilet
f. Perlak dan alasnya.
g. Sarung tangan
2. Pasien
a. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang
tindakan yang akan diberikan.
b. Mengatur posisi Sim mingiring ke kiri atau kekanan.
Pelaksanaan :
1. Sampiran dipasang/gorden di tutup.
2. Perlak dipasang di bawah bokong.
3. Pasang selimut, pakaian bawah ditanggalkan.
4. Perawat memakai sarung tangan.
5. Glycerin spuit diisi dengan cairan glycerin 50-100 cc.
6. Daerah rectum dibuka dengan menggunakan kassa dan
glycerin spuit dimasukkan ke dalam rectum.
7. Glycerin spuit didorong dengan cairannya dialirkan perlahan-
lahan, pasien disuruh menarik napas panjang.
8. Bila cairan sudah habis, glycerin spuit dikeluarkan, lalu
disimpan dalam bengkok.
9. Pasien tetap dalam posisi miring dan beritahu untuk menahan
sebentar, kemudian pispot dipasangan serta pasien dalam
posisi telentang.
10. Setelah selesai pasien dibersihkan dan dirapihkan.
11. Observasi dan catat respon pasien.
12. Alat-alat dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula,
perawat mencuci tangan.
13. Dokumentasikan tindakan keperawatan dalam lembar rekam
medik asuhan keperawatan.
DOKUMEN Prosedur tindakan keperawatan.
TERKAIT
MELAKSAKAN VULVA HYGIENE
No. No. Revisi Halaman
Dokumen
PENGERTIAN Memberikan rasa hangan dengan memberikan cairan atau alat yang
menimbulkan rasa hangat pada bagian tubuh yang memerlukan.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tindakan keperawatan
memberikan kompres panas dengan menggunakan waslap basah dan
warm water zack, untuk mempelancar pelayanan perawatan.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien :
1. Radang persendian
2. Spasme otot.
3. Nyeri lambung, perut, pinggang.
4. Pasien dengan panas yang tinggi.
PROSEDUR Persiapan :
1. Alat
a. WWZ/waslap
b. Kain pembungkus WWZ/handuk tipis
c. Air panas secukupnya
d. Mangkok tempat air hangat
2. Pasien
Pasien dan keluarganya diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan.
Pelaksanaan :
1. Kompres basah-hangat
a. Waslap dicelupkan dalam air hangat dalam baskom yang
telah disediakan.
b. Waslap diperas, lalu diletakan pada bagian yang
memerlukan.
c. Waslap diganti apabila sudah dingin kembali.
2. Kompres dengan menggunakan WWZ/buli-buli panas
a. Bulu-buli diisi air panas 1/3 sampai dengan 2/3 bagian
b. Udara dikeluarkan dengan cara buli-buli ditempatkan di
tempatkan di tempat yang rata, lalu bagian atasnya di
tekuk sampai air kelihatan,selajutnya ditutup.
c. WWZ dibungkus dengan kain pembungkus buli-buli , lalu
letakan pada bagian yang akan dikompres.
d. Air diganti bila sudah dingin dan pasien masih
memerlukannya.
e. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan dan respon
pasien pada lembar rekamedic keperawatan.
Perlu diperhatika :
Cegah terjadinya luka bakar, pada pemberian kompres, karena luka
bakar bisa bila air terlalu panas.
DOKUMEN Prosedur tindakan keperawatan.
TERKAIT
MENGATUR POSISI BERBARING PASIEN POSISI
LITHOTOMI
No. No. Revisi Halaman
Dokumen
PENGERTIAN Menyiapkan dan memberikan obat untuk pasien melalui mulut dan
selanjutnya ditelan.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tindakan keperawatan
memberikan obat oral untuk memperlancar tindakan dan pelayanan
keperawatan.
KEBIJAKAN Diberikan kepada pasien yang mempunyai program pengobatan
melalui obat oral.
PROSEDUR Persiapan :
1. Alat
a. Baki
b. Obat yang diperlukan pada tempatnya, sendok obat bila
perlu
c. Air minum dalam tempatnya
d. Pasien diberi penjelasan
e. Buku catatan obat yang mencantumkan secara lengkap
(nama pasien, jenis obat, nama obat, dosis, dan jadwal
pemberian obat)
Pelaksanaan :
1. Obat diberikan langsung kepada pasien dan ditunggu sampai
obat ditelan habis, bila perlu perawat membantunya.
2. Setiap pemberian obat harus dicatat dalam lembar rekam
medik keperawatan
Perlu perhatikan :
1. Pemberian obat harus tepat waktu, macam, dan dosisnya serta
benar cara pemberiannya
2. Pada waktu menyiapkan obat, cek lagi etiket/keamanan obat,
dosis, jadwal pemberian.sekurang-kurangnya tiga kali
3. Bila terjadi kesalahan dalam memberikan obat, harus segera
lapor kepada penanggungjawab ruangan atau dokter yang
bersangkutan.
4. Bila terjadi reaksi pada saat dan setelah pemberian obat, harus
segera lapor kepada penanggungjawab ruangan atau dokter
yang bersangkutan dan pemberian obat segera dihentikan
DOKUMEN Prosedur tindakan keperawatan.
TERKAIT
MEMBERIKAN OBAT MATA
No. No. Revisi Halaman
Dokumen
a. Intra muskular
Pengertian : memasukkan obat melalui suntikan ke dalam
jaringan otot, dilakukan pada otot pangkal lengan, otot paha
bagian luar yaitu 1/3 tengah paha sebelah luar, atau pada otot
bokong 1/3 bagian dari spina liaca anterior superior atau
s.i.a.s.
Cara penyuntikan :
1) Tentukan daerah yang akan disuntik harus tepat dan
benar, lalu permukaan kulit tersebut didesinfektan dengan
kapas alkohol
2) Jarum ditusukkan tegak lurus 90 derajat dengan
permukaan kulit
3) Aspirasi untuk menentukkan masuk tidaknya ke
pembuluh darah, bila ada darah obat jangan dimasukkan,
tapi bila tidak ada darah, obat dimasukkan perlahan-lahan
4) Perhatikan reaksi pasien
5) Setelah obat masuk semua, jarum cabut dengan cepat
6) Bekas tusukkan jarum ditekan dengan kapas alkohol
b. Intravena
Pengertian : memberikan obat melalui suntukan ke dalam
pembuluh darah vena yang dilakukan pada vena anggota
gerak
Cara penyuntikan :
1) Tentukan daerah yang akan disuntik, kemudian lakukan
pembendungan di bagian atasnya. Selanjutnya daerah
tersebut didesinfektan dengan kapas alkohol
2) Jarum ditusukkan ke dalam pembuluh darah yang
dimaksud dengan lubang jarum menghadap ke atas
3) Aspirasi untuk menentukan masuk tidaknya jarum, bila
ada darah, berarti berhasil masuk ke dalam vena, setelah
berhasil bukalah karet pembendung, masukkan obat
perlahan-lahan sampai habis
4) Setelah obat masuk semua, jarum dicabut agak cepat,
bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol. Bila tidak
ada darah yang keluar berarti tidak berhasil dan
penyuntikan harus dipindahkan ke vena lain
5) Bila pemberian cairan/obat melalui vena dilakukan dalam
jumlah besar dan waktu yang lama, maka pemberiannya
dilakukan dengan cara infus sesuai dengan program
pengobatan.
c. Suntikan subcutan
Pengertian : memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit
yang dilakukan pada lengan atas sebelah luar.
Cara penyuntikan :
1) Permukaan kulit didesinfektan, lalu diangkat sedikit
dengan tangan kiri
2) Jarum ditusukan dengan lubang menghadap ke atasa dan
membentuk sudut 45 derajat dengan permukaan kulit
3) Penghisap spuit ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan
dimasukkan. Tapi bila tidak ada darah, obat masukkan
perlahan-lahan
4) Perhatikan reaksi pasien
5) Stelah obat masuk semua, jarum dicabut dengan cepat
6) Bekas tusukan jarum ditekan dengan kapas alkohol
7) Catat dalam buku pemberian obat dan lembar rekam
medik keperawatan.
d. Intra cutan
Pengertian : memberikan obat melalui suntikan ke dalam
jaringan kulit yang dilakukan pada lengan bawah bagian
dalam atau tempat lain yang dianggap perlu.
Cara penyuntikkan :
1) Jarum yang digunakan biasanya nomor 18,20 atau jarum
khusus (spuit 1 cc)
2) Permukaan kulit didesinfektan, lalu ditegangkan dengan
tangan kiri
3) Lubang jarum menghadap ke atas dan membuat sudut
antara 15-20 derajat dengan permukaan kulit
4) Obat dimasukan sampai permukaan kulit pada tempat
yang disuntik menggembung
5) Setelah obat masuk semua, jarum suntik dicabut dengan
cepat. Bekas tusukan jarum dilarangn ditekan maupun
dihapus dengan kapas alkohol
6) Setelah jangka waktu yang ditentukan, lihat dan catat
reaksi yang terjadi pada daerah tusukkan. Hasilnya segera
dilaporkan kepada penanggungjawab ruangan atau dokter
yang bersangkutan untuk menentukan tindakn
selanjutnya.
PENGERTIAN Menukar balutan atau penutup luka yang sudah kotor atau lama, dengan
penutup atau pembalut luka yang baru.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah melaksanakan tindakan
keperawatan menggati balutan luka untuk memperlancar pelayanan
keperawatan.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang mendapat pengobatan melalui mata, sesuai
petunjuk dokter yang merawat.
PROSEDUR Persiapan :
1. Bak steril berisi peralatan steril
a. Pinset anatomis 2 buah
b. Pingset cirugis 1 buah
c. Gunting lurus 1 buah
d. Kapas lidi 2 buah
e. Kassa steril secukupnya
f. Mangkok kecil berisi bethadin
g. Mangkok kecil berisi larutan NaCl0.9%
h. Sarung tangan
2. Peralatan tidak steril
a. Gunting balutan
b. Plester
c. Alkohol, bethandin dalam tempatnya
d. Washbensin dalam tempatnya
e. Bengkok
f. Obat luka sesuai kebutuhan dan program dokter
g. Verband secukupnya
Pasien diberikan penjelasan tentang tindakan yangt akan dilakukan.
Pelaksanaan :
1. Posisi pasien diatur sesuai lokasi luka.
2. Alat-alat dibawaa kedepan pasien.
3. Perawat memakai sarung tangan. Balutan lama dibuka dan di
buang.
4. Luka dibersihkan dengan NaCl 0,9% ke satu arah dengan
menggunakan pinset steril.
5. Kapas kotor dibuang pada tempatnya.
6. Pinset yangsudah digunakan untuk membersihkan luka disimpan
pada bengkok.
7. Luka diberi obat yang telah ditentukan misalnya kompres
bethadin / sesuai program dokter.
8. Luka ditutup dengan kassa steril secukupnya denganmenggunakan
pinset steril. Usahakan serat kassa tidak menempel pada luka.
9. Luka dibalut atau diplester dengan rapi.
10. Setelah selesai pasien dirapikan.
11. Peralatan dibersihkan, dibereskan, dab dikembalikan ke tempat
semula.
12. Catat hasil observasi dan respon pasien pada lembar rekam medik
keperawatan.
DOKUMEN Prosedur tindakan keperawatan.
TERKAIT
MENGANGKAT JAHITAN PADA LUKA
No. No. Revisi Halaman
Dokumen
PENGERTIAN Adalah mengangkat atau membuka jahitan pada luka yang dijahit.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah melaksanakan tindakan
keperawatan mengangkat jahitan pada luka yang dijahit.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien :
1. Luka operasi yang sudah waktunya diangkat jahitannya.
2. Luka pasca bedah yangsudah sembuh.
3. Luka infeksi oleh jahitan.
PROSEDUR Persiapan :
Persiapan alat dan pasien sama dengan persiapan mengganti balutan,
tambahan gunting aff hecting.
Pelaksanaan :
1. Posisi pasien disiapkan sesuai kebutuhan.
2. Balutan lama dibuka dan dibuang ketempatnya
3. Luka dibersihkan dengan kassa yang dibasahi larutan NaCl 0,9%
dilakukan satu arah
4. Kassa kotor dibuang ketempatnya
5. Simpul jahitan ditarik sedikit keatas secara hati-hati dengan
mengunakan pinset cirugis sehingga kelihatan benang yang
didalam kulit
6. Benang ditarik dan digunting dengan hati-hati, kemudian dibuang
ke kassa yang telah disediakan.
7. Luka diolesi kembali dengan kassa yang telah dibasahi bethadin
8. Luka ditutup dengan kassa steril dan kering secukupnya lalu
diplester
9. Ser=telagh selesai pasien dirapihkan
10. Peralatan dibersihkan, dibereskan, dan dikembalikan ke tempat
semula.
DOKUMEN Prosedur tindakan keperawatan.
TERKAIT
MELAKUKAN BILASAN LAMBUNG (GASTRIC LAVAGE)
No. No. Revisi Halaman
Dokumen
PENGERTIAN Mencabut slang NGT, karena pasien sudah bisa makan sendiri atau atas
instrksi dokter.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tindakan keperawatan
mencabut slang NGT.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang di pasang slang NGT.
PROSEDUR Persiapan :
1. Alat dan bahan
a. Sarung tangan
b. Pinset
c. Bengkok
2. Pasien
a. Pasien dan keluarganya diberi penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan
b. Posisi pasien diatur senyaman mungkin
Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Memakai sarung tangan.
3. Serbet diletakkan si atas dada.
4. Bengkok diletakan di atas dada.
5. Pasien dianjurkan untuk menarik napas panjang, tarik slang
perlahan – lahan dengan atau tanpa pinset.
6. Cegah masuknya udara ke dalam lambung, dengan cara menutup
pangkal slang/klem.
7. Buang slang ke bengkok.
8. Observasi keadaan dan respon pasien.
9. Pasien dirapikan, alat-alat dibersihkan dan dikembalikan ke tempat
semula.
10. Perawat mencuci tangan.
11. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan dalam lembar rekam
medik keperawatan.
DOKUMEN Prosedur tindakan keperawatan.
TERKAIT