1, Juni 2021
ISSN 2460-738X (Print)
ISSN 2599-3321 (Online)
Abstrak – Museum Lampung merupakan salah satu Museum Lampung merupakan salah satu tempat
tempat pelestarian, perlindungan, pemeliharaan, dan pelestarian, perlindungan, pemeliharaan, dan pemanfaatan
pemanfaatan benda cagar budaya di Provinsi benda cagar budaya di Provinsi Lampung. Peranan
Lampung. Sampai dengan tahun 2019, Museum Museum Lampung sebagai sarana pendidikan dan
Lampung telah mengelola sepuluh jenis koleksi penelitian telah banyak membantu upaya pelestarian
dengan total koleksi hampir mencapai 5000 koleksi. budaya Lampung. Sampai dengan tahun 2019, Museum
Koleksi benda cagar budaya atau artefak memiliki Lampung telah mengelola hampir 5000 koleksi benda
sifat rapuh dan tidak dapat diperbaharui. Perubahan cagar budaya. Mengingat sifat benda cagar budaya yang
atau kerusakan yang terjadi pada artefak pun bahkan rapuh, terus mengalami kerusakan dan tidak dapat
tidak dapat dihindari, beberapa faktor penyebab diperbaharui maka akan berakibat berkurangnya nilai
kerusakan terhadap artefak antara lain kondisi informasi yang terkandung di dalamnya, hal ini harus
lingkungan yang tidak ideal, dan kontak fisik secara menjadi perhatian penting bagi pengelola benda cagar
langsung. Mengingat sifat artefak yang rapuh, rentan budaya seperti Museum Lampung untuk menjaga
terhadap perubahan, kerusakan, dan tidak dapat informasi sejarah dan dokumentasi benda cagar budaya
diperbaharui, hal ini harus menjadi perhatian penting tersebut agar dapat digunakan kembali di masa
bagi Museum Lampung untuk tetap menjaga mendatang. Proses Digitalisasi pada benda cagar budaya
keutuhan informasi artefak tersebut. Salah satu upaya atau artefak merupakan hal yang harus segera dilakukan
yang bisa dilakukan untuk menjaga informasi koleksi guna menjaga keutuhan informasi yang berisi nilai-nilai
artefak adalah dengan melakukan digitalisasi dalam sejarah yang tak ternilai harganya karena merupakan
bentuk citra. Penelitian ini bertujuan untuk identitas bangsa yang akan terus diwariskan kepada
mendigitalkan koleksi artefak pada Museum generasi muda.
Lampung. Sasaran penelitian ini untuk menghasilkan Pada era teknologi saat ini, media digital
citra 3D koleksi artefak jenis arkeologika. Penelitian membuka cara baru untuk mendokumentasikan benda
ini menggunakan teknik fotogrametri jarak dekat cagar budaya [1]. Salah satu bentuk digitalisasi adalah
untuk pengambilan citra koleksi artefak. Hasil dalam bentuk citra. Namun, pengembangan dan
fotogrametri jarak dekat yaitu berupa foto digital dari pelestarian kebudayaan berbasis teknologi informasi di
berbagai sisi artefak, selanjutnya foto-foto akan Indonesia masih lamban sehingga banyak unsur budaya
diproses lebih lanjut menggunakan grafik komputer yang terancam punah, sedangkan pengembangan dan
dan menghasilkan model 3D yang sama dengan pemanfaatan kebudayaan berbasis teknologi informasi
bentuk fisik artefak. atau digitalisasi merupakan hal yang sangat penting untuk
dibangkitkan dalam rangka pelestarian, pemeliharaan dan
Kata Kunci – Digitalisasi, Fotogrametri Jarak Dekat, pengembangan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia [2].
Artefak 3D Format digital dan potensi format 3D adalah
masalah yang sangat baru, pihak Museum
direkomendasikan mengadopsi format 3D tersebut untuk
PENDAHULUAN menghadapi tantangan baru ini [3]. Pemodelan 3D benda
cagar budaya seperti artefak sekarang dapat diwujudkan
Benda cagar budaya merupakan kekayaan budaya dengan biaya yang rendah dan efisien [4]. Selain itu,
bangsa yang penting artinya bagi pemahaman dan pemanfaatan format 3D pada artefak akan menjaga
pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan keutuhan informasi di setiap detail permukaan artefak
kebudayaan. Benda cagar budaya memiliki sifat unik, tersebut. Salah satu Teknik yang disarankan oleh [5] untuk
langka, rapuh, dan tidak dapat diperbaharui. Perubahan memodelkan 3D artefak adalah fotogrametri.
atau kerusakan yang terjadi pada benda cagar budaya Fotogrametri merupakan teknik untuk memperoleh
merupakan suatu keniscayaan, beberapa faktor penyebab informasi tentang posisi, ukuran dan bentuk suatu objek
kerusakan terhadap artefak antara lain kondisi lingkungan dengan mengukur gambarnya, bukan dengan
yang tidak ideal, dan kontak fisik secara langsung. mengukurnya secara langsung [6]. Salah satu bidang
7
Jurnal CoreIT, Vol.7, No.1, Juni 2021
ISSN 2460-738X (Print)
ISSN 2599-3321 (Online)
8
Jurnal CoreIT, Vol.7, No.1, Juni 2021
ISSN 2460-738X (Print)
ISSN 2599-3321 (Online)
9
Jurnal CoreIT, Vol.7, No.1, Juni 2021
ISSN 2460-738X (Print)
ISSN 2599-3321 (Online)
arsitektur dari sistem yang diadopsi dari [9] dapat harimau Sumatera, etnografika diwakilkan dengan
dilihat pada gambar 7. gambar topeng ksatria, arkeologika diwakilkan
dengan gambar arca, historika diwakilkan dengan
gambar meriam, numismatika/heraldika diwakilkan
dengan gambar uang ori keresidenan Lampung,
filologika diwakilkan dengan gambar buku kulit kayu,
keramologika diwakilkan dengan gambar kibuk, seni
rupa diwakilkan dengan gambar lukisan, dan
teknologika diwakilkan dengan gambar mesin ketik.
Tampilan halaman gallery dapat dilihat pada gambar
9.
10
Jurnal CoreIT, Vol.7, No.1, Juni 2021
ISSN 2460-738X (Print)
ISSN 2599-3321 (Online)
11
Jurnal CoreIT, Vol.7, No.1, Juni 2021
ISSN 2460-738X (Print)
ISSN 2599-3321 (Online)
4. Hasil render foto 2D dalam jumlah kurang lebih 33 [5] C. Erolin, M. Jarron, and L. J. Csetenyi,
foto untuk tiap artefak menggunakan aplikasi Agisoft “Zoology 3D: Creating a digital collection of
Photoscan Professional tidak sepenuhnya specimens from the D′Arcy Thompson
menghasilkan file 3D yang sempurna, beberapa hasil Zoology Museum,” Digit. Appl. Archaeol.
render tidak dapat di export sempurna dikarenakan Cult. Herit., vol. 7, no. March, pp. 51–55, 2017.
hasil foto yang tidak detail, sehingga foto tersebut
[6] K. B. Atkinson, Close Range Photogrammetry
tidak dapat digabungkan dengan foto yang lainnya.
and Machine Vision. Scotland: Whittles
5. Sistem katalog 3D pada Museum Lampung dibangun
Publishing, 1996.
dengan teknolgi Web3D yang dapat menampilkan
galeri artefak dalam bentuk 3D yang interaktif. [7] T. Luhmann, S. Robson, S. Kyle, and I. Harley,
6. Hasil pengujian sistem dari sisi fungsionalitas Close Range Photogrammetry, vol. 2.
menghasilkan persentase kesesuaian terhadap kriteria Scotland: Whittles Publishing, 2011.
pengguna sebesar 100%.
[8] Rahmanto, Y., Utama, R. Y., Penerapan
B. Saran Teknologi Web3D Berbasis Android sebagai
Penelitian berikutnya diharapkan penggunaan Teknik Media Pembelajaran Gerakan Dasar Silat -
fotogrametri jarak dekat yang mampu menghasilkan foto Jurnal TAM (Technology Acceptance Model),
yang lebih detail dengan ukuran yang lebih efisien namun 2018.
mampu menghasilkan 3D objek dengan lebih sempurna. [9] Perdana, F.A., Priyopradono, B. & Hendry,
Selain itu sistem katalog 3D dapat ditambahkan fitur geo- Real-Time Web 3D Maket Perumahan
located seperti penelitian [10]. Berbasis Teknologi WebGL. Seminar Nasional
Teknologi Informasi, pp.171–176, 2012.
UCAPAN TERIMA KASIH
[10] Nishanbaev, Ikrom, “A web repository for geo-
located 3D digital cultural heritage models,”
Penulis ucapkan terimakasih pada pemberi
Digital Applications in Archaeology and
sumber dana Kementerian Riset dan Teknologi / Badan
Cultural Heritage, vol. 16, 2020.
Riset dan Inovasi Nasional (RISTEK-BRIN) Republik
Indonesia dengan disetujuinya program hibah skema
Penelitian Dosen Pemula (PDP) dan Universitas
Teknokrat Indonesia melalui LPPM (Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat) yang sudah
memfasilitasi dan terlaksana kegiatan penelitian ini
dengan baik.
REFERENSI
12