Anda di halaman 1dari 6

MATERI PERUBAHAN PERKEMBANGAN IPTEK DI INDONESIA

Nama : Restu Ramdani


Kelas : XII - MIPA - 2

Mata Pelajaran :
1. Bahasa Indonesia
2. Seni Budaya
3. Prakarya dan Kewirausahaan
4. Biologi
1. Perancanaan Pengaktifan
Lahan Hidroponik Hidroponik adalah aktivitas pertanian yang memanfaatkan air
sebagai media bercocok tanam (Halim, 2016). Hidroponik merupakan salah satu strategi
bercocok tanam yang saat ini berkembang pesat di masyarakat. Dari hanya sekadar hobi
hingga saat ini ada yang menjadikannya sebagai lahan bisnis yang menjanjikan. Tren di
masyarakat saat ini sudah mengalami perubahan yang dahulu tidak memperhatikan gizi
dan saat ini sangat memperhatikan gizi terutama makanan yang bahan bakunya berasal
dari tanaman yang ditanam secara organik. Tanaman organik ialah hasil dari budi daya
tanaman yang ditanam dengan cara alami atau dengan cara organik. Bahan yang
digunakan dalam teknik budi daya ialah bahan-bahan biologis guna mempertahankan
kesuburan dan keseimbangan ekologis dengan cara menghindari bahan sintetis atau
kimia. Berkembangnya pasar produk pertanian organik di dunia juga harus diantisipasi
Indonesia. Negara kita harus berperan dalam perdagangan pertanian organik. Saat ini di
beberapa daerah di Indonesia, telah bermunculan kebun-kebun sayuran organik. Namun,
dalam budidayanya belum seluruhnya menerapkan kaidah-kaidah budi daya secara
organik. Sayuran organik dapat dibudidayakan, baik di dataran rendah maupun dataran
tinggi. Komoditas sayuran organik antara lain, bayam, kangkung, Kacang Panjang,
brokoli, timun, terung, kentang, kapri, cabai, tomat, sawi, selada, dan lain-lain
(Nurhayati, 2019). Perencanaan pengaktifan lahan hidroponik UPT SMA Negeri 4
diawali dengan proses observasi pada tanggal 5 oktober 2020, dari hasil observasi ada
beberapa fasilitas sekolah tidak berjalan atau aktif selama pandemi covid-19, salah
satunya yaitu lahan hidroponik UPT SMA Negeri 4 Parepare. Berdasarkan hal itu, kami
melakukan diskusi bersama kepala sekolah UPT SMA Negeri 4 Parepare. Dari hasil
diskusi tersebut, kepala sekolah sangat mendukung untuk pelaksanaan program kerja ini.
Setelah diskusi panjang, kami melakukan diskusi dengan penaggung jawab hidroponik
UPT SMA Negeri 4 Parepare, kegiatan diskusi ini kami lakukan selama 2 pekan dengan
berbagai pembicaraan. Setelah pelaksanaan tersebut kami mulai melakukan pembersihan
seluruh peralatan yang akan digunakan selama proses pelaksanaan bercocok tanam
hidroponik ini seperti, talang, pipa, pompa air, dan tempat penampungan pupuk. Selain
proses pembersihan kami juga melakukan perbaikan beberapa talang yang mengalami
kerusakan. Dilakukan pula pemasangan atap untuk mengatasi masalah hujan yang
memungkinkan merusak tanaman. Gambar 1. Pembersihan Lahan Hidroponik UPT SMA
Negeri 4 Parepare Gambar 2. Pembersihan Lahan Hidroponik UPT SMA Negeri 4
Parepare Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 1 Nomor 3, 2021| 463 email :
lepalepa@unm.ac.id halaman 459-470
2. Menentukan Jenis Tanaman
Dalam pelaksanaan program kerja Pengaktifan Lahan Hidroponik UPT SMA
Negeri 4 Parepare ini, kami menggunakan tanaman selada (Lactuca sativa). Dilansir dari
Marisca (2015) tanaman selada memiliki tingkatan taksonomi sebagai berikut: Kingdom :
Plantae (Tumbuhan) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae Ordo : Asterales Spesies : Lactuca sativa L. Tanaman selada adalah
tanaman sayur hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Penanaman selada
dengan teknik budi daya secara hidroponik sering ditemui di Indonesia khususnya jika
tanaman selada dijual untuk keperluan memenuhi supply pasar modern seperti
supermarket. Aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan keberhasilan
budi daya hidroponik adalah pengelolaan tanaman yang meliputi persiapan bahan media,
larutan nutrisi, pemeliharaan, aplikasi larutan nutrisi, panen dan pasca panen Rosliana &
Sumarni dalam Palupi & Maghfoer (2020). Meskipun tanaman dalam teknik budi daya
hidroponik tidak menggunakan tanah, tanaman mendapatkan vitamin dan mineral yang
biasanya didapatkan dari tanah dari larutan nutrisi. Menurut Thoyib (2015), selada
merupakan tanaman yang cocok digunakan jika kita baru memulai menanam secara
hidroponik. Ada beberapa faktor menjadi alasan menggunakan tanaman selada, sebagai
berikut: a. Memiliki nilai ekonomis tinggi, selada saat ini masih tergolong sebagai
sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, di beberapa supermarket dipasarkan
dengan harga berkisar 20-60 ribu/250 gram selain sebagai kebutuhan rumah tangga,
selada juga dijadikan sebagai bahan pelengkap dalam beberapa hidangan di kafe atau
rumah makan. b. Memiliki tekstur yang lembut, tekstur lembut selada dimanfaatkan
seseorang sebagai salah satu bahan makanan misalnya burger dan salad. c. Baik untuk
kesehatan, selada selain memiliki nilai ekonomi tinggi dan tekstur yang lembut, ternyata
selada juga bermanfaat untuk kesehatan. Selada mampu meningkatkan kesehatan kulit
dan juga penglihatan, karena selada kaya vitamin a dan juga betakaroten. Selain itu,
selada juga bisa mencegah kanker dan juga penuaan dini, menguatkan tulang dan
meningkatkan kesuburan. d. Tahan terhadap hama, selada merupakan salah satu jenis
tanaman yang lebih tahan terhadap serangan penyakit. e. Memiliki banyak varietas,
selada salah satu tanaman yang memiliki banyak jenis.
3. Menentukan Jenis Pupuk
Nutrisi hidroponik yang baik ialah yang memiliki kandungan tersedia unsur hara
makro dan mikro. Nitrogen sebagai unsur hara yang tergolong dibutuhkan banyak oleh
tanaman khususnya sayuran daun berperan pembentukan asam amino untuk
pembentukan protein dan akan mempengaruhi pembentukan klorofil. Peranan nitrogen
yang sangat penting untuk pertumbuhan vegetatif, komoditas tanaman budi daya yang
dikonsumsi bagian vegetatifnya seperti sawi, kailan, selada dan sebagainya. Unsur
nitrogen harus dalam keadaan tersedia bagi tumbuhan. Kecukupan nitrogen untuk
komoditas tersebut sangat berpengaruh pada kualitas dari tanaman. Nitrogen merupakan
unsur hara utama bagi Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 1 Nomor 3, 2021| 464 email :
lepalepa@unm.ac.id halaman 459-470 pertumbuhan tanaman, kekurangan nitrogen akan
menyebabkan hambatan pertumbuhan tanaman yang berakibat pada rendahnya hasil
tanaman (Maulido, Tobiga, & Adimiharja, 2016). Jenis pupuk yang digunakan yaitu AB
mix, pupuk khusus hidroponik dijual dipasaran bebas dalam bentuk pekatan atau serbuk
A dan B. setiap merek memiliki formula yang berbeda dari bahan kimia menghasilkan
total komposisi akhir yang sama. Bahan kimia kelompok nutrisi makro yang dipakai
antara lain kalium nitrat, kalsium nitrat, kalium fosfat dan magnesium sulfat. Sedangkan
nutrisi mikro yang digunakan yakni Fe (zat besi), Mn (mangan), Cu (tembaga), Zn
(seng), B (boron), Cl (clorin), dan Ni (nikel) (Syariefa & Duryatmo, 2014). Kunci utama
dalam pemberian larutan nutrisi atau pupuk pada sistem hidroponik adalah pengontrolan
konduktivitas elektrik (electro conductivity = EC) atau aliran listrik di dalam air dengan
menggunakan alat EC meter. Selain EC, pH juga merupakan faktor yang penting untuk
dikontrol. Formula nutrisi yang berbeda mempunyai pH yang berbeda, karena garam-
garam pupuk mempunyai tingkat kemasaman yang berbeda jika dilarutkan dalam air.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, pH larutan yang direkomendasikan untuk tanaman
sayuran pada kultur hidroponik adalah antara 5,5 sampai 6,5. Pengenceran pupuk AB mix
ini dilakukan sebanyak dua kali. Kami mengambil untuk ukuran EC 3,2 sebanyak 80 ml
pupuk A ditambahkan dengan air 5 liter. Begitu pula dengan pupuk B sebanyak 80 ml
ditambahkan dengan air 5 liter. Karena tempat penampungan bisa menampung 20 liter air
maka dilakukan lagi pengenceran jadi total ada 10 liter pupuk A dan 10 liter pupuk B
yang dicampur dalam satu penampungan.
4. Pemindahan Media Tanam
Pemindahan media tanam dilakukan setelah benih sudah mengeluarkan beberapa
daun. Untuk prosesnya selada kami pindahkan di hari kesebelas sejak penyemaian benih.
Dari proses penyemaian sebanyak 450 benih, yang siap dipindahkan ada 420 benih.
Proses pemindahan ini dilakukan karena kami menggunakan metode bercocok tanam
hidroponik dengan sistem NFT. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan cocok tanam
hidroponik ini adalah metode NFT. Nutrient film technique (NFT) merupakan model
budi daya dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan air yang dangkal. Air tersebut
tersirkulasi dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman selama 24 jam terus
menerus (Syariefa & Duryatmo, 2014). Pemberian nutrisi hidroponik yang tepat akan
memberikan hasil yang optimal bagi pertumbuhan tanaman selada. Gambar 4. Tanaman
selada (Lactuca sativa) yang siap dipindahkan. Gambar 5. Proses pemindahan benih yang
siap berkembang Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 1 Nomor 3, 2021| 465 email :
lepalepa@unm.ac.id halaman 459-470 Gambar 6. Proses pemindahan benih yang siap
berkembang bersama peserta didik Media tanam yang menjadi dasar pertumbuhan yaitu
rockwoll. Menurut Syariefa & Duryatmo ( 2014), rockwoll adalah bahan nonorganik
yang dibuat dengan cara meniupkan udara atau uap ke dalam batuan yang dilelehkan.
Hasilnya berupa sejenis fiber yang berongga-rongga dengan diameter 6-10 mikrometer.
Sifatnya mampu menahan air dan udara dalam jumlah yang baik untuk mendukung
pertumbuhan akar (kemampuan memegang air tinggi). Satu bongkah rockwoll itu mampu
menyerap air hingga 15 liter. Untuk pemakaiannya, pekebun perlu memotong rockwoll
kecil-kecil sekitar 2 cm x 2 cm x 2-3 cm. Bongkahan rockwoll yang rapi membuatnya
gampang diatur dibandingkan media yang berupa butiran. 5. Pemeliharaan tanaman
Tahap pemeliharaan baik untuk lahan maupun tanaman merupakan hal yang harus selalu
diperhatikan. Kegiatan pemeliharaan tanaman adalah merawat tanaman yang hidup,
mengangkat tanaman yang mati dan membersihkan tanaman dari gulma dan atau
tanaman pengganggu yang tumbuh di sekeliling tanaman, agar pertumbuhan tanaman
berlangsung secara baik dan efektif. Pemeliharaan tanaman meliputi beberapa aspek yang
harus diperhatikan yaitu pengecekan pupuk, pengaliran air dan pengendalian hama dan
penyakit. Pemeliharaan tanaman dilakukan setiap hari sejak pemindahan media ke dalam
talang hidroponik. Pengecekan yang paling serius adalah pengendalian hama. Tanaman
hidroponik sangat rentang diserang hama dan cuaca yang saat ini tak menentu. Gambar 7.
Proses pemeliharaan tanaman bersama peserta didik Selain pengaliran dan pengendalian
hama, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat pemeliharaan tanaman yang
ditanam secara hidroponik. Mengecek sinar matahari, proses fotosintesis pada tanaman
akan maksimal ketika asupan cahaya matahari yang diserap maksimal oleh daun.
Mengecek media tanam agar tetap bersih. Senantiasa memperhatikan penampungan
pupuk agar terhindar dari jentik-jentik nyamuk. Serta terakhir, tetap menjaga sanitasi
lingkungan area lahan hidroponik agar tetap bersih. Menurut Purwanti (2018), ada tujuh
cara merawat tanaman hidroponik, sebagai berikut: a. Cek kondisi air dan bak
penampungan Faktor penting dalam budi daya tanaman hidroponik adalah ketersediaan
air. Karena pada prinsipnya media tanam yang digunakan tidak mampu menyediakan air
secara alami bagi pertumbuhan tanaman. b. Cek selalu kondisi larutan nutrisi Poin
penting selanjutnya dalam merawat tanaman hidroponik adalah ketersediaan larutan
nutrisi. Selain tidak dapat menyediakan air, media yang digunakan juga tidak mampu
menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. c. Bersihkan wadah media
tanam dan larutan nutrisi Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 1 Nomor 3, 2021| 466 email :
lepalepa@unm.ac.id halaman 459-470 Kebersihan wadah media tanam dan larutan nutrisi
juga harus terjaga. Hal ini sangat penting dilakukan karena jika wadah dalam kondisi
bersih maka resiko serangan hama dan penyakit tidak akan terjadi. d. Jaga sanitasi
lingkungan Sanitasi lingkungan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam merawat
tanaman hidroponik. Karena lingkungan yang bersih akan mendukung pertumbuhan
tanaman secara optimal. Pada lingkungan yang bersih, hama penyakit akan enggam
tumbuh dan berkembang. Sebaliknya pada lingkungan yang kotor dan lembab maka
peluang tanaman terserang hama dan penyakit akan lebih tinggi. e. Cek kondisi tanaman
secara berkala Dengan melakukan pengecekan secara intensif maka dapat diketahui yang
terjadi pada tanaman. Karena jika terserang hama atau penyakit atau bahkan kekurangan
larutan nutrisi. Maka tanaman akan menunjukkan gejala, tentunya dalam hal ini perlu
kepekaan untuk mengetahui langkah selanjutnya untuk menghindarkan tanaman dari
kematian. f. Cek kondisi media tanam Selain tanaman, kondisi media tanam juga dapat
berpengaruh terhadap kesehatan tanaman hidroponik. Karena itu, selalu cek kondisi
media tanam. Jika memang sudah tidak layak maka jangan ragu-ragu untuk mengganti
media tanam yang baru. Selain itu, tidak disarankan menggunakan media tanam bekas
yang telah digunakan. Karena dikhawatirkan media lama yang digunakan kembali tanpa
proses sterilisasi dapat membawa inang hama dan penyakit yang akan berbahaya bagi
pertumbuhan tanaman itu sendiri. g. Buang dan jauhkan tanaman yang sakit dari tanaman
yang sehat Tidak bisa dipungkiri bahwa, intensitas serangan hama dan penyakit dapat
menimbulkan keadaan kritis pada tanaman. Bahkan tanamanpun bisa mati karenanya.
Oleh karena itu, jika menemukan tanaman yang terkena serangan hama atau penyakit.
Maka segera cabut, buang dan jauhkan dari tanaman yang sehat. Cara terbaik adalah
dengan membakarnya. Dikhawatirkan jika Anda tidak segera mengambil langkah ini
maka akan bisa menular kepada tanaman yang sehat. Jadi jangan ragu-ragu untuk
membuangnya. 6. Proses panen dan Pasca Panen Secara umum, pasca panen dapat
diartikan sebagai tindakan meliputi pemetikan hasil, pembersihan lahan, pengangkutan
hasil, penyimpanan hingga pengemasan. Adapun tujuan utama dari pasca panen adalah
guna menghasilkan panen sesuai yang diharapkan. Tindakan pasca panen ini bertujuan
untuk meminimalisir hasil yang kurang memuaskan pada periode tanam selanjutnya.
Sedangkan, panen merupakan tindakan akhir dari sebuah proses penamaman. Namun di
sisi lain, panen dapat dikatakan sebagai permulaan dari kegiatan pasca panen. Panen
adalah kegiatan pemungutan atau pemetikan hasil bumi. Pemanenan dapat dilakukan
dengan teknik apa saja dan dengan bantuan alat apa saja, yang penting adalah mengarah
pada pencapaian hasil bumi. Dalam pasca panen selada juga harus ada tindakan-tindakan
yang diperlukan yaitu penanganan pasca panen. Penanganan pasca panen merupakan
sebuah tindakan lanjutan dari pasca panen. Penanganan pasca panen adalah tindakan
pengolahan hasil panen dengan tujuan akhir untuk dipasarkan kepada konsumen.
Penanganan pasca panen bertujuan untuk menghasilkan selada yang aman dan siap
dikonsumsi. Penanganan pasca panen dimaksudkan untuk menjaga hasil panen selada
dan lahan hidroponik tetap terjaga kondisinya. Teknik penanganan sesuai prosedur akan
membuat lahan hidroponik tetap menjadi produktif hingga masa tanam selada berikutnya.
Alhasil pada penanaman selada periode berikutnya hasil yang didapat sesuai dengan
harapan. Dalam melakukan pasca panen, ada beberapa tahapan yang harus dilalui
gunanya untuk menjaga kualitas dan mutu tanaman selada tidak berubah. Tindakan pasca
panen yang sesuai akan menghasilkan komoditas yang super sehingga memenuhi unsur-
unsur keamanan tanaman selada. Pada umumnya, pemanenan dapat dilakukan ketika
tanaman sudah dewasa dan terlihat ada perubahan pada tanaman selada. Pemanenan
harus dilakukan pada waktu yang tepat. Waktu pemanenan yang tidak tepat akan
mengurangi hasil maupun mutu tanaman selada. Tanaman selada siap panen pada saat
berusia 35 hari sejak pemindahan media atau sekitar 45 hari. Namun, bisa saja selada
dapat dipanen kurang dari umur tersebut tanaman sudah layak konsumsi, sehingga bisa
dipanen lebih cepat. Berikut ini adalah cara yang tepat untuk memanen selada yang baik:
Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 1 Nomor 3, 2021| 467 email : lepalepa@unm.ac.id
halaman 459-470 a. Ambillah selada dari wadahnya. b. Pilahlah selada daun yang masih
segar. c. Jika daun selada sudah layu atau kering, buanglah. d. Cuci selada dengan air
yang mengalir hingga bersih. e. Kelompokkan selada berdasarkan besar daun yang sama.
f. Kumpulkan dalam satu keranjang bersih

Anda mungkin juga menyukai