Abstrak
Pandemi yang terjadi pada tahun 2020 ini ialah masa-masa yang sangat sulit terutama
bagi sektor perekonomian. Banyak hal yang tidak terduga yang terjadi, wabah yang
memakan banyak korban, tenaga medis yang mengorbankan kesehatan demi merawat
banyak pasien , pengusaha-pengusaha yang bangkrut, serta banyak hal lain yang tak
terduga terjadi. Adanya virus Covid-19 membuat banyak masyarakat kehilangan
pekerjaan mereka, banyak pula pengusaha yang harus menutup perusahaannya, dan
banyak pula sebagaian orang yang terus berusaha untuk bertahan hidup di masa
pandemi. Akan tetapi tidak hanya dampak negatif yang terjadi, namun ada sisi positif
yang dapat kita ambil dari masa yang serba sulit. Tulisan ini membahas bagaimana
seseorang bisa dapat bertahan di masa pandemi dan bagaimana mengambil pelajaran
dari masa-masa sulit ini untuk terus memotovasi diri serta mengubah pola pikir untuk
tetap dapat bertahan hidup.
A. Pengantar
Hal menarik dari profil pemilik Clarome.co yaitu Rahma Larasati wanita cantik
yang mempunyai bakat serta hobby yang membawanya pada dunia bisnis. Diumur yang
masih sangat muda menginjak usia 19 tahun Rahma sudah berhasil membangun bisnis
yang dimilikinya berkat hasil jerih payahnya. Selain berprofesi sebagai pembisnis Rahma
sendiri juga seorang mahasiswa Universitas Negeri Jakarta program studi Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial. Terjun dalam dunia bisnis bukan hal yang mudah diusianya
yang masih sangat muda, tetapi keberaniaan dirinya serta hobby yang ia memiliki
membuatnya dapat membuka bisnis online shop Clarome.co
Clarome.Co sendiri terbentuk di tahun 2019 pada Bulan Mei. Awalnya pemilik
membuat sebuah Clothing Line yaitu bisnis pakaian dengan hasil karya desain yang
dibuatnya sendiri, namun karena pasar persaingan fashion khususnya pakaian sangatlah
kuat yang pada akhirnya pemiliki beralih pada peluang lain yaitu bisnis bucket gift.
Bisnis Bucket gift mulai dijalankan di tahun 2020 pada bulan Februari yang mana
ditahun tersebut sudah merebaknya isu mengenai Covid-19. Tetapi itu tidak memutuskan
semangat pemiliki toko untuk dapat beralih membuka bisnis di era Covid-19. Clarome.co
memiliki perjalanan yang cukup unik, yang awal mula nya terbentuk karena sebuah
hobby pemiliki yang suka mendesain dan menyukai bunga. Bisnis bucket gift yang
dijalankannya sekarang bermula dari pemilik toko yang sering memberi gift/hadiah untuk
orang di sekitarnya. Yang tidak dapat dipungkiri ternyata lingkungan sekitarnya
memberikan support dan inspirasi tanpa disadari, yang berawal dari membuat sebuah
bucket untuk orang-orang terdekatnya sekarang sudah mempunyai online shope sendiri
yang dikenal di kalangan anak muda khususnya remaja SMA hingga Mahasiswa. Jenis-
jenis produk yang dijualkan bukan hanya bucket bunga saja, melainkan ada juga snack
bucket, money bucket, dan gift-gift lainnya yang sesuai dengan permintaan konsumen.
5 bunga 50.000
10 bunga 100.000
15 bunga + daun 150.000
15 bunga + daun + tambahan 200.000
20 bunga + daun 250.000
20 bunga + daun + tambahan 300.000
20 bunga + daun + 2 tambahan pelengkap 350.000
25 bunga + daun + tambahan pelengkap 400.000
25 bunga + daun + 2 tambahan pelengkap 450.000
30 bunga + daun + tambahan pelengkap 500.000
Snack bucket 50.000-150.000 (tergantung snacknya)
Money bucket 100.000-150.000
C. Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Pemasaran
Kehadiran media sosial Instagram suskes menjadi aplikasi yang diminati banyak
orang, karena selain untuk kepentingan pribadi, Instagram juga dijadikan peluang bisnis
bagi para penggunanya. Sekarang ini terdapat banyak pengguna akun Instagram yang
memanfaatkan aplikasi ini untuk memasarkan dan menjual produk/jasa melalui hasil
foto-foto produk yang dipasarkan. Instagram menjadi sarana yang paling tepat dalam
melakukan promosi penjualan yang mudah dan efektif, sebab instagram memiliki banyak
keuntungan bagi pelaku usaha bisnis untuk melakukan promosi sepuasnya agar produk
mereka bisa dikenal dan dapat menguasai pasar.
Instagram memiliki berbagai fitur kreatif yang dapat dimanfaatkan oleh sebuah
brand untuk menjangkau para audiens mulai dari Feed, Instagram Stories, hingga IGTV
yang tersedia bagi akun personal maupun akun bisnis untuk dapat berkomunikasi kepada
audiens ataupun para pelanggannya. Dengan memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan
oleh instagram, online shop Clarome.co dapat dengan mudah mengelola akun sesuai
dengan yang mereka inginkan. Dengan cara memperkenalkan produk dan menarik
perhatian konsumen dengan mengunggah foto dan video yang menarik nilai jual, serta
juga dapat me-repost foto dan video dari para konsumen yang membeli produk tersebut.
Pemasaran yang dilakukannya melalui Instagram ini menjadi pilihan untuk memasarkan
dan menarik calon konsumen karena proses penyebaran informasi yang sangat cepat
khususnya di kalangan remaja yang sedang mencari hadiah/gift berupa bucket bunga,
bucket snack dalam rangka ulang tahun, graduation, ataupun perayaan-perayaan lainnya.
Dalam mengembangkan bisnis Cloating Line khusus nya dalam dunia fashion
dibutuhkan usaha yang extra, karena dunia fashion saat ini sangat kuat daya saingnya
sebab masing-masing memiliki kelebihan, dan keunikkannya sendiri. Bisnis Cloting Line
yang dijalnkan oleh Rahma Larasati selaku pemilik toko Clarome.co pada saat sebelum
adanya pandemi mempunyai ide menjual baju dengan berbagai jenis desain hasil
karyanya sendiri. Pemilik toko melakukan pemasaran terhadap bisnis bajunya
menggunakan media sosial instagram untuk mempromosikan harga serta model desain
baju yang akan dijualnya. Melalui media sosial Instagram pemilik toko terkadang
memberikan harga diskon kepada produk serta juga memberikan give away kepada
pengikut setianya. Hal ini dilakukan oleh pemilik toko untuk menarik minat para pembeli
terhadap produk yang ditawrkannya. Pada saat itu karena belum terjadinya pandemi,
pemiliki toko juga mencoba melakukan penjualan pada saat adanya event atau bazar yang
diselenggarakan secara langsung. Pemilihan lokasi penjualan secara offline juga menjadi
strategi yang dapat mempengaruhi penjualan produk, dikarenakan lokasi yang strategis
menentukan banyak tidaknya pembeli. Pemilik toko juga membangun komunikasi yang
baik terhadap konsumen dalam media sosial Instagram maupun pada saat penjualan
offline berlangsung.
3. Paid Promote
1
Gondokusumo, R. “Cara Beriklan Di Instagram ads, Tingkatkan potensi Sales Anda!
https://blog.sribu.com/id/instagram-ads/. diakses pada 5 Mei 2021
Istilah paid promote belakangan ini semakin populernya berkat kemjuan media
sosial Instagram dalam hal promosi. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia
istilah Paid Promote berarti Promosi Berbayar. Dari pengertian tersebut dapat
diambil gambaran bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk mengenalkan
bisnis atau produk, barang maupun jasa ke pasaran namun berbayar. 2 Online shop
Clarome.co juga melakukan bentuk promosi dengan cara paid promote kepada
pihak panitia acara kampus yang sedang mencari dana untuk menjalankan sebuah
acara. Sistem yang dilakukan biasanya dengan memposting konten foto ataupun
video produk dari Clarome.co yang dibuat khusus agar menggiring followers
untuk membeli atau memperkenalkan bisnisnya kepada masyarakat luas. Dengan
kepopulerannya di Instagram tentunya cara tersebut sangat berpengaruh
besardalam meningkatkan penjualan.
Cara tersebut membawa pengaruh yang cukup besar dalam hal pemasaran
produk, yang mana tadinya banyak orang yang tidak tahu menjadi mengetahui
keberadaan Clarome.co, terbukti dengan meningkatnya jumlah followers/pengikut.
Tentunya hal tersebut juga didukung dengan pelayanan yang baik terhadap konsumen.
Pelayanan yang baik terhadap konsumen sangatlah penting di dalam sebuah bisnis,
karena dengan pelayanan yang baik membuat konsumen akan selalu teringat. Sebab
dalam sebuah bisnis bukan hanya barang ataupun kualitas saja yang dilihat akan tetapi
interaksi antara penjual dan pembeli pun diperlukan, bukan hanya untuk
mempertahankan kuliatas tetapi integritas dalam berbisnis dapat terbentuk. Saat penjual
menujukkan pelayanan yang baik pada konsumen akan membuat konsumen merasa
dihargai dan senang dengan membeli produk yang dijualkan sehingga membentuk
interaksi komunikasi dengan konsumen yang baik.
2
Abisapta, & Kulsum. “Kenali strategi paid Promote untuk INSTAGRAM BISNIS”.
https://www.digitalmarketingschool.id/kenali-strategi-paid-promote-untuk-instagram-bisnis/. diakses pada
5 Mei 2021
bahkan terkadang pemilik dari Clarome sendiri yang mengantarkan langsung pesanan
kepada konsumen untuk menghindari adanya hal buruk terjadi apabila pesanan tersebut
berupa bucket bunga dan money bucket. Yang tentunya pelayanan pesan antar tersebut
memperhatikan protokol kesehatan mengingat masih dalam kondisi pandemic Covid-19.
F. Kerangka Teori
Dalam kerangka teori Swedberg dapat kita pelajari bahwa ide serta rencana
sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis. Seperti halnya online shop Clarome.Co yang
memiliki ide serta rencana didalam stateginya. Walau awal perjalananya tidak berjalan
dengan lancar yang dikarenakan modal serta banyaknya daya saing, tidak mematahkan
diri nya untuk tetap melanjutkan bisnis yang dimilikinya agar terus berjalan. Dengan ide
yang Ia miliki serta banyaknya rencana untuk mengembangkan bisnisnya agar meningkat
dan berkembang terus membuatnya berhasil. Pemilik toko Clarome.Co juga selalu
memiliki kombinasi baru dalam hal strategi jualnya, serta jiwa yang selalu menginginkan
perubahan agar terus menarik perhatian konsumen dan terus didorong dengan karya-
karya serta inovasi yang dimilikinya agar tidak membuat konsumen merasa bosan.
Pemilik toko juga memiliki elemen seni atau kewiraswataan budaya yang mana ia
mampu mengombinasikan bakat yang Ia memiliki sehingga menjadi sebuah kuntungan.
G. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Fikri, A. Z., & Khofifah, K. (2020). Strategi Penjualan Bunga Anggrek Di Era Pandemi
Corona : Studi Kasus Pondok Anggrek Di Jakarta, 1-10.
Florencine, C., & Aulia, D. (2020). Strategi Penjualan Pedagang Kecil Di Era Pandemi:
Kasus Warung Kopi Meteora Di Lenteng Agung, 1-11.
Hadiwinata, K., Mundzir, H., & Muslim, S. (2020). ANALISIS PERAN MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PEMASARAN DAN BRANDING BISNIS DI ERA
PANDEMI COVID 19, Volume 6, 62-68. Dikutip dari
https://prosiding.polinema.ac.id/senabisma/index.php/senabisma
Miladiah, A. F., & Riyanto, S. (2020). Jurnal Indonesia Sosial Sains. PEMANFAATAN
MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DALAM PEMASARAN SAYURAN OLEH
SAYURKITA.MLG SAAT MASA PANDEMI COVID 19, Vol 1, 172-179. Dikutip
dari https://media.neliti.com/media/publications/332208-pemanfaatan-media-sosial-
instagram-dalam-5133dcdc.pdf
Untari, D., & Fajariana, D. E. (2018). Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial
Instagram (Studi Deskriptif Pada Akun @Subur_Batik), Volume 2, 271-278.
Dikutip dari https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta