Anda di halaman 1dari 69

HALAMAN SAMPUL

RANCANG BANGUN SMART TRAFFIC LIGHT BERBASIS


ARDUINO ATMEGA 2560 STUDI KASUS TRAFFIC LIGHT
MAKALEUW FANINDI KABUPATEN MANOKWARI
PROVINSI PAPUA BARAT

SKRIPSI

HELDI RATUK

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2020

i
HALAMAN JUDUL

RANCANG BANGUN SMART TRAFFIC LIGHT BERBASIS


ARDUINO ATMEGA 2560 STUDI KASUS TRAFFIC LIGHT
MAKALEUW FANINDI KABUPATENMANOKWARI
PROVINSI PAPUA BARAT

HELDI RATUK

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Teknik Dari Universitas Papua

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2020

ii
ABSTRAK

Heldi Ratuk, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Papua, Februari
2020. Rancang Bangun Smart Traffic Light berbasis Ardunino ATmega 2560 Studi Kasus
Traffic Light Makaleuw Fanindi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Dibimbing
oleh Parma Hadi Rantelinggi dan Julius Naibaho.
Traffic Light adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu lintas di
suatu persimpangan jalan. Traffic Light Makaleuw terletak di Kabupaten Manokwari,
Provinsi Papua Barat. Traffic Light ini memiliki empat simpangan namun Traffic Light
tersebut hanya menggunakan tiga simpangan dan satu simpangan lainnya merupakan jalan
satu arah. Saat ini pengaturan lampu lalu lintas yang diterapkan adalah dengan penetapan
durasi nyala lampu merah, kuning, maupun hijau yang sama saat kondisi terjadinya
kepadatan kendaraan pada waktu tertentu. Pengaturan ini berlaku sepanjang hari,
sementara jumlah arus lalu lintas tidaklah sama setiap waktu, sehingga diperlukan suatu
simulasi sistem yang dapat mengendalikan durasi nyala lampu lalu lintas yang dapat
disesuaikan dengan kepadatan kendaraan yang terjadi pada Traffic Light Makaleuw
Fanindi. Modul RTC DS3231 digunakan untuk mendeteksi waktu dan hari tertentu pada
setiap kondisi, selanjutnya data dikirim ke Arduino ATmega 2560 sebagai sistem untuk
diolah, kemudian sistem akan menjalan sesuai dengan pembagian setiap kondisi yang telah
ditetapkan sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu dari pengguna jalan saat melewati
persimpangan dengan berdasarkan kondisi Traffic Light. Data yang telah diolah sistem
akan ditampilkan pada Modul Traffic Light dan Modul Seven Segments sebagai pemberi
informasi. Hasil pengujian miniatur Smart Traffic Light apabila waktu sudah menunjukan
pada kondisi normal, durasi waktu lampu merah yang diberikan yaitu sebesar 70 detik ,
sementara durasi lampu hijau sebesar 30 detik. Sedangkan pada kondisi terjadinya
kepadatan kendaraan, durasi waktu lampu merah yang diberikan yaitu sebesar 90 detik,
sementara durasi waktu lampu hijau sebesar 40 detik. Sementara itu apabila sudah
memasuki kondisi waktu tengah malam maka Traffic Light hanya berkedip kuning.

Kata kunci : Traffic Light, Arduino ATmega 2560, Modul RTC DS3231, Modul
Traffic Light, Modul Seven Segments.

iii
LEMBAR PENGESAHAN

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, yang
oleh karena anugerah, kemurahan, kebaikan-Nya dan atas segala hikmat yang telah
diberikan sehingga penulis skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Smart Traffic
Light Berbasis Arduino ATmega 2560 Studi Kasus Traffic Light Makaleuw
Fanindi Kabupatenmanokwari Provinsi Papua Barat” ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
dalam jenjang perkuliahan Strata satu Universitas Papua. Dalam penulisan skripsi
ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan yang dialami penulis, namun berkat
bimbingan, ketekunan, bantuan serta saran dan kerja sama dari berbagai pihak,
segala hambantan tersebut dapat teratasi dengan baik.
Selama penulisan skripsi ini berlangsung ada banyak pihak-pihak yang telah
membantu dalam penulisan maupun penyelesaian skripsi. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Parma Hadi
Rantelinggi, S.Kom., M.Kom selaku pembimbing 1 dan Bapak Julius Panda Putra
Naibaho, S.Kom., M.Kom selaku pembimbing 2 yang telah mencurahkan segenap
pikiran, waktu dan tenaga dalam membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dan juga seluruh staf dosen Teknik Informatika yang telah banyak
memberikan ilmu kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Dinas Parhubungan Provinsi Papua Barat yang telah memberikan kesempatan dan
juga memberikan ide serta saran kepada penulis dalam melalukan penelitian tentang
Smart Traffic Light ini. Serta tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Fridolin F. Paiki, S.Kom., M.Sc yang telah membantu dan memberikan semangat
kepada penulis agar dapat menyelasaikan penelitian ini. Ungkapan rasa sayang dan
cinta kepada orang tua dan saudara-saudara yang telah memberikan dorongan dan
motivasi dari masa kuliah hingga pada penulisan skripsi ini. Ungkapan rasa terima
kasih juga kepada sahabat terkasih Wintuahe Macpal ST, Yosia Gadi, Steven Pola,
Moses sapari, Rezky Barahima dan teman-teman Teknik Informatika Angkatan

v
2015 atas kebersamaan dalam susah maupun senang yang juga telah membantu
penulis secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk
mengembangkan penulisan laporan kedepannya dan penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca. Terima Kasih Tuhan Yesus
Memberkati.

Manokwari, 14 Februari 2020

Penulis

Heldi Ratuk

vi
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Heldi Ratuk, lahir di Manokwari pada tanggal 12 Juni
1997. Penulis merupakan anak tunggal dari pasangan suami istri bernama Herman
Ratuk dan Martha Noya.
Riwayat Pendidikan: Penulis menempuh Pendidikan Sekolah Dasar pada
Tahun 2003 di Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Kristen (SD YPK) 1
Manokwari, Kabupaten Manokwari dan lulus pada tahun 2009. Setelah itu, penulis
melanjutkan Pendidikan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Manokwari, Kabupaten Manokwari, dan lulus pada tahun 2012, setelah itu, pada
tahun yang sama penulis melanjutkan Pendidikan ke Sekolah Menengah Atas
Negeri (SMAN) 1 Manokwari Kabupaten Manokwari Jurusan Ilmu Pengetahuan
Alam dan lulus pada tahun 2015. Setelah lulus SMA, penulis melanjutkan
Pendidikan ke Perguruan Tinggi Universitas Papua (UNIPA) Kabupaten
Manokwari Papua Barat sebagai Mahasiswa Program Studi S1 Teknik Informatika
Fakultas Teknik.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam beberapa organisasi
kemahasiswaan, seperti anggota Himpunan Mahasiswa Komputer (HIMAKOM)
dibidang kebersihan pada periode 2016/2017, menjadi ketua DPMJ pada Himpunan
Mahaiswa Komputer (HIMAKOM). Pada tahun 2017 melakukan kerja Praktek dan
dipercayakan sebagai staf teknisi di UPT TIK Universitas Papua hingga sampai
sekarang ini.

vii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii
ABSTRAK ......................................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ...................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian..................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian................................................................................... 4
II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 5
2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 5
2.2 Mikroprosesor ......................................................................................... 6
2.3 Mikrokontroler ........................................................................................ 6
2.4 Traffic Light............................................................................................. 6
2.5 Smart Traffic Light .................................................................................. 7
2.6 Arduino .................................................................................................... 8
2.7 Arduino ATmega 2560 ............................................................................ 8
2.8 Arduino IDE ............................................................................................ 10
2.9 Modul RTC DS3231 (Real Time Clock) ................................................. 10
2.10Kabel Jumper........................................................................................... 11
2.11Seven Segments ....................................................................................... 12
2.12PCB (Printed Circuit Board) .................................................................. 13
2.12.1. Fungsi PCB ..................................................................................... 13
2.12.2. Jenis PCB ........................................................................................ 14
III METODE PENELITIAN............................................................................ 16
3.1 Waktu dan Tempat .................................................................................. 16
3.2 Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak ................................................... 16
3.2.1. Perangkat Keras................................................................................ 16
3.2.2. Perangkat Lunak ............................................................................... 18
3.3 Prosedur Penelitian .................................................................................. 18

viii
3.3.1. Analisa .............................................................................................. 18
3.3.2. Desain ............................................................................................... 23
3.3.3. Pengembangan ................................................................................. 25
3.3.4. Pengujian .......................................................................................... 26
3.4 Flowchart Program ................................................................................. 27
IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 28
4.1 Analisa Sistem ......................................................................................... 28
4.1.1. Analisa Sistem Berjalan ................................................................... 28
4.1.2. Rancangan Sistem Simulasi Smart Traffic Light Yang Diusulkan .. 28
4.2 Penginstalan Aplikasi Arduino IDE ........................................................ 29
4.2.1. Tampilan software Arduino IDE ...................................................... 29
4.2.2. Arduino Setup Installation Options .................................................. 30
4.2.3. Arduino Setup Installation ............................................................... 31
4.2.4. Arduino IDE Setup Installing .......................................................... 31
4.2.5. Windows Security ............................................................................ 32
4.2.6. Penginstalan Selesai ......................................................................... 32
4.2.7. Tampilan Aplikasi Arduino .............................................................. 33
4.3 Pembuatan Program Smart Traffic Light ................................................ 33
4.4 Implementasi Miniatur Smart Traffic Light ............................................ 34
4.4.1. Bentuk Fisik Dan Cara Kerja Komponen ........................................ 35
4.4.2. Keterangan Cara Kerja Alat ............................................................. 36
4.5 Pengujian Alat ......................................................................................... 37
4.5.1. Pengujian Modul RTC DS3231 ....................................................... 37
4.5.2. Pengujian Seven Segments............................................................... 39
4.5.3. Pengujian Dan Analisis Sistem Secara Keseluruhan ....................... 40
4.6 Penulisan Sketch/Program Pada Arduino IDE ........................................ 43
4.7 Proses Verify dan Upload Program Ke Arduino ATmega 2560 ............. 53
V PENUTUP ...................................................................................................... 55
5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 55
5.2 Saran ........................................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 57

ix
DAFTAR TABEL

3.1 Kebutuhan Perangkat Keras. ...................................................................... 16


3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak. ..................................................................... 18
3.3 Data pengamatan simpangan pertama Traffic Light. ................................. 19
3.4 Data pengamatan simpangan kedua Traffic Light...................................... 20
3.5 Data pengamatan simpangan ketiga Traffic Light. .................................... 22
3.6 Pembagian durasi waktu pada masing-masing kondisi. ............................. 24
4.1 Hasil pengujian Modul RTC DS3231. ....................................................... 38
4.2 Hasil Pengujian Secara Keseluruhan ......................................................... 41
4.3 Durasi Waktu Kondisi Normal Pada masing-masing Simpangan ............. 42
4.4 Durasi Waktu Kondisi Padat Pada masing-masing Simpangan ................. 42

x
DAFTAR GAMBAR

2.1 Traffic Light. .............................................................................................. 7


2.2 Arduino. ..................................................................................................... 8
2.3 Arduino ATmega 2560 .............................................................................. 9
2.4 RTC DS3231 .............................................................................................. 11
2.5 Kabel Jumper. ............................................................................................ 12
2.6 Seven Segments. ........................................................................................ 12
2.7 Posisi Kaki-kaki Seven Segments. .............................................................. 13
2.8 PCB Bolong. .............................................................................................. 14
2.9 PCB Polos. ................................................................................................. 15
3.1 Rancangan Miniatur Smart Traffic Light Berbasis Arduino ATmega 2560. 23
3.2 Alur kerja Smart Traffic Light Berbasis Arduino ATmega 2560. ............. 25
3.3 Schematic Smart Traffic Light Berbasis Arduino ATmega 2560. ............. 26
3.4 Flowchart Program .................................................................................... 27
4.1 Icon Arduino IDE. ...................................................................................... 29
4.2 Setup License Agreement. .......................................................................... 30
4.3 Arduino Setup Installation Options. .......................................................... 30
4.4 Arduino Setup Installation. ........................................................................ 31
4.5 Arduino IDE Setup Installing. ................................................................... 31
4.6 Windows Security. ...................................................................................... 32
4.7 Arduino IDE Setup Completed. ................................................................. 32
4.8 Tampilan Aplikasi Arduino IDE. ............................................................... 33
4.9 Program Smart Traffic Light. ..................................................................... 33
4.10 Program Smart Traffic Light. ................................................................... 34
4.11 Perencanaa Miniatur Smart Traffic Light................................................. 34
4.12 Komponen Miniatur Smart Traffic Light ................................................. 35
4.13 Pengujian RTC DS3231 Kondisi Normal ................................................ 39
4.14 Pengujian RTC DS3231 Kondisi Padat ................................................... 39
4.15 Proses Pemeriksaan Program ................................................................... 53
4.16 Proses Pemeriksaan Program Telah Berhasil ........................................... 53
4.17 Proses Upload Program ............................................................................ 53
4.18 Hasil Proses Upload Program .................................................................. 54

xi
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah suatu wadah besar yang
mencakup keseluruhan peralatan teknis dalam hal memproses dan menyampaikan
suatu informasi dengan cepat. Perkembangan teknologi di era modern saat ini
berjalan sangat pesat dimana proses pertukaran suatu informasi dapat dilakukan
dengan mudah. Berbagai macam karya teknologi dibuat untuk memudahkan
manusia dalam menjalankan berbagai macam aktivitas sehari-hari, salah satunya
yaitu Traffic Light.
Traffic Light adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu
lintas dipersimpangan jalan dengan cara memberi kesempatan pengguna jalan dari
masing-masing arah untuk berjalan secara bergantian.(Aria & Faizal, 2017). Pada
tahun 2018 dan 2019 pengguna kendaraan di Manokwari baik motor dan mobil
meningkat, akibatnya jumlah kendaraan semakin banyak namun jumlah jalan masih
tetap sama sehingga menambah kepadatan lalu lintas di Kabupaten Manokwari.
Kemacetan yang muncul tersebut dapat disebabkan dari beberapa faktor, salah
satunya adalah faktor pengatur Traffic Light.
Teknologi Traffic Light saat ini sudah banyak diterapkan di kota-kota di
Indonesia, salah satu contohnya Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat yaitu
Traffic Light Makaleuw Fanindi. Tujuan didirikannya Traffic Light ini yaitu agar
mengurangi kemacetan dan juga berperan dalam peningkatan keselamatan lalu
lintas pada Traffic Light tersebut. Traffic Light yang saat ini diterapkan dianggap
belum begitu optimal dalam mengatasi suatu kemacetan lalu lintas di Kabupaten
Manokwari secara khusus pada Traffic Light Makaleuw Fanindi. Dalam hal ini saat
beberapa simpangan disetiap jalan sepi, kendaraan pada simpangan lain tetap harus
menunggu sampai lampu hijau menyala dalam waktu yang lama. Sama halnya juga
terjadi pada saat kondisi dan waktu tertentu, kendaraan dari satu atau dua
simpangan padat, sedangkan pada simpangan yang lain tidak, tentunya hal ini akan
mengakibatkan antrian kendaraan yang panjang, jika tetap menggunakan durasi

1
waktu dengan pengaturan awalnya. Dan juga permasalahan yang lain dari Traffic
Light Makaleuw tersebut yaitu perbedaaan kecepatan waktu pada setiap simpangan
yang mengakibatkan jarak durasi waktu yang sangat jauh. Jadi, tujuan utama dari
sistem pengendali lampu lalu-lintas dalam mengatasi penumpukan dan kemacetan
lalu-lintas belum tercapai.
Dari uraian diatas, penulis merasa perlu dibuat sebuah simulasi alat pengatur
lalu lintas yang mampu membagi masing-masing kondisi dari Traffic Light tersebut
dan mengatur durasi waktu dari Traffic Light dengan menggunakan Arduino
ATmega 2560 dan Modul RTC DS3231. Penulis akan membuat simulasi Smart
Traffic Light berbasis Arduino Atmega 2560, dengan menggunakan Modul RTC
DS3231 yang berfungsi menentukan kondisi pada jam-jam tertentu maka durasi
waktu pada setiap simpangan Traffic Light akan naik secara otomatis.
Simulasi ini diharapkan dapat membuktikan bagaimana cara mengurangi
kemacetan kendaraan disetiap simpangan dan mengatur manajemen waktu Traffic
Light pada Traffic Light Makaleuw Fanindi, Kabupaten Manokwari, Provinsi
Papua Barat dengan cara megatur pada saat kondisi pada jam-jam tertentu melalui
Modul RTC DS3231 maka durasi waktu pada Traffic Light akan naik secara
otomatis pada masing-masing simpangan Traffic Light. Komponen utama dalam
perencanaan simulasi ini adalah Arduino Atmega 2560, dan Modul RTC DS3231.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan maka yang menjadi
rumusan masalah penelitian yaitu:

1. Bagaimana membuat simulasi Smart Traffic Light menggunakan


Microkontroler Arduino ATmega 2560 dan Modul RTC DS3231?
2. Bagaimana cara mengatur pembagian masing-masing kondisi Traffic Light
secara otomatis melalui Modul RTC DS3231 pada setiap simpangan simulasi
Smart Traffic light sebagai pemicu kenaikan durasi waktu pada masing-masing
simpangan?

2
3. Bagaimana simulasi Smart Traffic Light dapat membantu mengurangi masalah
kemacetan di Traffic Light Makaleuw Fanindi, Kabupaten Manokwari,
Provinsi Papua Barat?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah diambil untuk mengetahui faktor mana saja yang termasuk
dalam ruang lingkup batasan masalah penelitian dan faktor apa saja yang tidak
termasuk di dalamnya. Adapun batasan masalah penelitian yang termasuk dalam
penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Sebelum melakukan penelitian penulis terlebih dahulu melakukan observasi


awal di Traffic Light Makaleuw Fanindi, dan Dinas Perhubungan Provinsi
Papua Barat untuk melihat kondisi di Traffic Light Makaleuw Fanindi,
Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat dan memastikan bahwa Traffic
Light Makaleuw Fanindi di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat
belum menggunakan penerapan Smart Traffic Light.
2. Merancang, membuat flowchart simulasi Smart Traffic Light.
3. Menguji coba kinerja simulasi Smart Traffic Light berbasis Arduino ATmega
2560.
4. Mengidentifikasi apakah simulasi Smart Trafiic Light berbasis Arduino
ATmega 2560 telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka yang menjadi
tujuan penelitian yaitu:

1. Mengetahui apakah simulasi Smart Traffic Light berbasis Arduino ATmega


dapat berjalan secara optimal sesuai dengan yang diharapkan.
2. Mengamati seberapa besar kontribusi simulasi Smart Traffic Light berbasis
Arduino ATmega 2560 dalam membantu mengurangi masalah kemacetan
kendaraan di Traffic Light Makaleuw Fanindi, Kabupaten Manokwari, Provinsi
Papua Barat.

3
1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini yaitu:

1. Memberi wawasan baru kepada mahasiswa tentang pengembangan dan


penerapan bahasa pemograman C yang digunakan pada pembuatan miniatur
Smart Traffic Light Berbasis Arduino ATmega 2560.
2. Memberikan informasi kepada Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat
selaku instansi pengelolah Traffic Light Makaleuw Fanindi, Kabupaten
Manokwari, Provinsi Papua Barat tentang penerapan Smart Traffic Light di
Provinsi Papua Barat.
3. Memberikan solusi manajemen lalu lintas di Traffic Light Makaleuw Fanindi,
Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.

4
II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian tentang Smart Traffic Light berbasis Microkontroler


Arduino. Hasil Penelitian tersebut dapat digunakan sebagai perbandingan dalam
melakukan penelitian ini. Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Prototipe
Smart Traffic Light System, peneliti membuat miniatur Traffic Light, dengan empat
simpangan, dan menggunakan delapan modul sensor ultrasonic (Nugroho et al.,
2018). Empat modul ultrasonik diantaranya digunakan untuk menghitung banyak
kendaraan kemudian mengirim data ke mikrokontroler Arduino dan diproses agar
dapat menentukan durasi waktu di setiap simpangan. Sedangkan empat modul
ultrasonik lainnya digunakan untuk medeteksi pelanggar lalu lintas Traffic Light
kemudian mengirim data ke Arduino dan diproses agar dapat mengirim notifikasi
memalui sms kepada admin. Selain itu, pada penelitian sebelumnya yang berjudul
Sistem Pakar Sebagai Pengendali Lampu Lalu-Lintas Pada Persimpangan Jalan
Menggunakan Fuzzy Logic Berbasis Android, peneliti membuat miniatur Traffic
Light, dengan empat simpangan, dan menggunakan delapan modul sensor
(Siswaya, Sunardi, & Yudhana, 2017). Dari delapan modul sensor tersebut
digunakan untuk menghitung banyak kendaraan kemudian mengirim data ke
mikrokontroler Arduino dan diproses agar dapat menentukan durasi waktu di setiap
simpangan. Dan juga, penelitian sebelumnya yang berjudul Optimasi Lampu Lalu
Lintas Cerdas Menggunakan Metode Webster, peneliti membuat miniatur Traffic
Light, dengan tiga simpangan, dan menggunakan tiga modul sensor infrared
(Noval, Virgono, & Saputra, 2018). Dari tiga modul sensor Infrared tersebut
digunakan untuk menghitung banyak kendaraan kemudian mengirim data ke
mikrokontroler Arduino dan diproses agar dapat menentukan durasi waktu di setiap
simpangan.

5
2.2 Mikroprosesor

Mikroprosesor adalah sebuah chip (keping) yang dapat melaksanakan


operasi-operasi hitungan, operasi nalar, dan operasi kendali secara elektronis
(digital). Biasanya mikroprosesor dikemas dengan plastik atau keramik.
Kemasannya dilengkapi dengan pin-pin yang merupakan terminal masukan dan
keluaran dari chip. Mikroprosesor merupakan rangkaian terpadu (integreted circuit)
dalam bentuk komponen chip VLSI (very large scale integration) yang mampu
menjalankan perintah secara berurutan dalam bentuk program sehingga dapat
bekerja sesuai yang diinginkan programer. Perintah atau instruksi yang diberikan
pada suatu mikroprosesor haruslah dapat dimengerti oleh mikroprosesor itu sendiri.
Pada umumnya instruksi yang diberikan dalam bentuk besaran-besaran biner atau
dalam bahasa mesin (machine language).

2.3 Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di


dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang
digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi
komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan
pemrograman Input-Output (Santoso, Martinus, & Sugiyanto, 2013).

2.4 Traffic Light

Traffic Light adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu
lintas di suatu persimpangan jalan. Cara kerja yang digunakan adalah dengan cara
memberi kesempatan pengguna jalan dari masing-masing arah untuk berjalan
secara bergantian. Karena fungsinya yang penting maka lampu lalu lintas harus
dapat dikendalikan dengan mudah. Sistem lampu lalu lintas menggunakan jenis
nyala tiga lampu, yaitu lampu hijau, lampu kuning dan lampu merah. Alat Traffic
Light dapat dilihat pada Gambar 2.1.

6
Gambar 2.1 Traffic Light.
Tujuan diterapkannya pengaturan lampu lalu lintas adalah:

1. Menciptakan pergerakan-pergerakan dan hak berjalan secara bergantian dan


teratur.
2. Hirarki (pengaturan) rute bisa dilaksanakan : rute utama diusahakan untuk
mengalami kelambatan (delay) minimal.
3. Mengurangi terjadinya kecelakaan dan kelambatan lalu lintas.
4. Memberikan mekanisme pengaturan lalu lintas yang lebih efektif dan murah
dibandingkan pengaturan manual.
Secara otomastis, setiap lampu lalu lintas akan mengatur laju kendaraan yang
akan berjalan lurus dan berbelok ke kanan. Sedangkan belok kiri ada lampu lalu
lintas atau rambu-rambu lalu lintas lain yang mengatur belokan ke kiri, apabila tidak
ada maka belok ke kiri mengikuti nyala lampu berjalan lurus.(Rizqi, Kartiko, &
Khoerunnisa, 2014).

2.5 Smart Traffic Light

Smart Traffic Light merupakan salah satu teknologi yang berkembang setelah
adanya perubahan dan permasalah yang timbul dalam hal kemacetan dan kepadatan
arus lalu lintas pada Traffic Light. (Martha & Marpaung, 2018). Penerapan Smart
Traffic Light di kota-kota di Indonesia saat ini belum begitu banyak, salah satu kota
di Indonesia yang sudah melakukan penerapan Smart Traffic Light saat ini adalah
Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur. Penerapan Smart Traffic Light di Kota
Surabaya yaitu melakukan pengontrolan melalui kamera cctv untuk dapat

7
mengontrol kepadatan kendaraan pada setiap Traffic Light yang sudah terpasang
kamera cctv.

2.6 Arduino

Arduino merupakan sebuah perangkat keras (hardware) berbasis


mikrokontroler yang diprogram menggunakan software IDE arduino dan
menggunakan bahasa C arduino. Alat ini berfungsi sebagai perangkat inti pada
proses pengolahan data dimana input didapatkan kemudian diproses oleh
mikrokontroler sehingga menghasilkan suatu output (Aria & Faizal, 2017). Alat
Arduino dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Arduino.


Adapun beberapa jenis arduino antara lain : Arduino Uno, Arduino Due,
Arduino Mega 2560, Arduino Leonardo, Arduino Fio, Arduino Lilypad, Arduino
Nano, Arduino Mini, Arduino Micro, Arduino Ethernet, Arduino Esplora, Arduino
Robot. Pada penelitian ini Microkontroler yang di gunakan yaitu Arduino ATmega
2560 karena memiliki lebih banyak pin dibanding dengan Arduino yang lainnya.

2.7 Arduino ATmega 2560

Arduino ATmega 2560 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang


berbasis Arduino dengan menggunakan chip ATmega 2560. Board ini memiliki pin
I/O yang cukup banyak, sejumlah 54 buah digital I/O pin (15 pin diantaranya adalah
PWM), 16 pin analog input, 4 pin UART (serial port hardware). Arduino ATmega
2560 dilengkapi dengan sebuah oscillator 16 Mhz, sebuah port USB, power jack
DC, ICSP header, dan tombol reset. Board ini sudah sangat lengkap, sudah
memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan untuk sebuah mikrokontroler. Dengan

8
penggunaan yang cukup sederhana, pengguna dapat menghubungkan power dari
USB ke PC anda atau melalui adaptor AC/DC ke jack DC (Thayeb, 2018). Alat
Arduino ATmega 2560 dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Arduino ATmega 2560.


Ada beberapa keunggulan dari Arduino ATmega 2560 yaitu spesifikasi yang
dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino ATmega 2560.
Spesifikasi Keterangan

ATmega 2560. Chip Mikrokontroller.

Tegangan Operasi. 5 V.

Tegangan input ( yang 7 – 12 V.


direkomendasikan, via jack DC).

Tegangan input ( yang 6 – 20 V.


direkomendasikan, via jack DC).

Digital I/O pin. 54 buah, diantaranya menyediakan


PWM.

Analog Input. 16 buah.

Arus DC per pin I/O. 20 mA.

Arus DC pin 3.3. 50 mA.

9
Memori Flash. 256 KB, 8 KB telah digunakan untuk
bootloader.

SRAM. 8 KB.

EEPROM. 4 KB.

Clock speed. 16 Mhz.

Ukuran. 101.5 mm x53.4 mm.

Berat. 37 g.

2.8 Arduino IDE

Arduino IDE (Integrated Development Environment) adalah software yang


digunakan untuk memprogram di Arduino, dengan kata lain Arduino IDE sebagai
media untuk memprogram board Arduino. Arduino IDE bisa diunduh secara gratis
diwebsite resmi Arduino IDE.
Arduino IDE ini berguna sebagai text editor untuk membuat, mengedit, dan
juga mevalidasi kode program. Bisa juga digunakan untuk mengupload ke board
Arduino. Kode program yang digunakan pada Arduino disebut dengan istilah
Arduino “Sketch” atau disebut juga source code arduino, dengan ekstensi file
source code .ino.

2.9 Modul RTC DS3231 (Real Time Clock)

RTC atau Real Time Clock DS3231 merupakan komponen yang diperlukan
untuk memberikan informasi mengenai waktu. Waktu disini dapat berupa detik,
menit, jam, hari, bulan dan tahun. Arduino tidak dilengkapi secara internal dengan
RTC. Dengan demikian, untuk aplikasi yang memerlukan pewaktuan, kita harus
menyertakannya secara tersendiri. Agar tetap dapat bekerja, sebuah RTC dilengkapi
dengan baterai, yang umumnya disebut sebagai baterai CMOS (Kusuma Wardana,
2016).
RTC DS3231 merupakan IC RTC yang mempunyai keakuratan lebih
dibandingkan dengan IC RTC DS1307 dan DS1302. Didalam modul RTC DS3231

10
juga terdapat IC EEPROM yang berguna untuk menyimpan data misalnya hari libur
di setiap bulan, jadwal, dan alarm (Agung Puji Santoso, 2017). Modul RTC DS3231
dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 RTC DS3231.

2.10 Kabel Jumper


Kabel jumper adalah kabel yang digunakan sebagai penghubung antar
komponen yang digunakan dalam membuat perangkat prototype atau miniatur.
Kabel jumper bisa dihubungkan ke controller seperti Arduino melalui breadboard.
Kabel jumper akan ditancapkan pada pin GPIO di Arduino. Sesuai kebutuhannya
kabel jumper bisa di gunakan dalam bermacam-macam versi, contohnya seperti
versi male to female, male to male dan female to female. Karakteristik dari kabel
jumper ini memiliki panjang antara 10 sampai 20 cm namnu, bagi sebagian lainnya
biasa di gunakan sesuai kebutuhan dari pengguna tersebut. Jenis kabel jumper ini
jenis kabel serabut yang bentuk housingnya bulat.
Dalam merancang sebuah desain rangkain elektronik, maka dibutuhkan
sebuah kabel yang digunakan untuk menghubungkannya. Kabel jumper ini sangat
wajib ada dalam penelitian ini. Berikut bentuk dari kabel jumper dapat dilihat pada
Gambar 2.5.

11
Gambar 2.5 Kabel Jumper.

2.11 Seven Segments

Layar Seven segment adalah bentuk layar perangkat elektronik untuk


menampilkan angka desimal. Tujuh unsur layar bisa menyala dalam kombinasi
yang berbeda untuk mewakili angka Arab. Mereka banyak digunakan dalam jam
digital, meter elektronik, kalkulator dasar, dan perangkat elektronik lain yang
menampilkan informasi numerik. Bentuk Seven Segments dapat dilihat pada
Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Seven Segments.


Gabungan anoda jika dihubungkan dengan tegangan positif dari kaki a, b
dan c dihubungkan dengan negatif maka akan terbentuk angka 7. Untuk
mendapatkan bentuk angka-angka yang lain tinggal cara kita menghubungkan
katoda LED yang sesuai. Posisi masing-masing kaki dari Seven Segments dapat
dilihat pada Gambar 2.7.

12
Gambar 2.7 Posisi Kaki-kaki Seven Segments.
BCD to Seven Segment Decoder adalah untuk mengubah bilangan biner
(kode 8421) ke dalam bilangan desimal yang dibentuk oleh Seven Segment LED.
Inputnya ada 4 yang masing-masing adalah A, B, C, D sedangkan outputnya ada
7 yakni a, b, c, d, e, f, g. Logic IC yang berfungsi sebagai BCD to Seven Segment
decoder diantaranya tipe 7447 dan 7446.

2.12 PCB (Printed Circuit Board)


PCB (Printed Circuit Board) adalah suatu papan tipis yang digunakan
sebagai tempat untuk meletakkan dan merangkai komponen- komponen elektonika,
dimana PCB ini tersusun atas 2 bagian yaitu bagian isolator dan konduktor. PCB
pada umumnya akan kita temui di seluruh barang-barang elektronika seperti tv,
radio, amplifier, dan lain-lain.

2.12.1. Fungsi PCB

Dalam dunia elektronika PCB memiliki banyak fungsi berikut fungsi-


fungsinya:

1. Sebagai tempat untuk meletakkan komponen-komponen elektronika.


2. Sebagai penghubung kaki- kaki komponen yang satu dengan yang lainnya baik
yang pasif maupun aktif.
3. Sebagai pengganti kabel dalam penyambungan komponen.
4. Untuk memperindah tampilan suatu rangkaian elektronika.

13
2.12.2. Jenis PCB

PCB dapat dibagi 2 sesuai dengan jenisya yaitu:

1. Single Layer (satu sisi/ lapisan)


Adalah suatu Pcb yang hanya memiliki satu lapisan atau sisi konduktor berupa
tembaga, sedangkan sisi lainnya berisi isolator berupa bahan yang tahan panas
seperti pertinax, fenolik,dll. PCB jenis ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

a. PCB Bolong
PCB Bolong yaitu jenis PCB yang memiliki lubang pada semua lapisann
yang berisi tebaga, dimana lapisan tembaganya sudah di layout (dibuatkan
jalur/dibentuk) berupa lingkaran- lingkaran kecil. Berikut bentuk PCB dapat lihat
pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 PCB Bolong.

b. PCB Polos
PCB polos yaitu jenis PCB yang memiliki/ berbentuk polos, dimana semua
bagian pada PCB tersebut masih dalam keadaan utuh. Kata utuh disini berarti PCB
tersebut masih memiliki lapisan tembaga yang utuh dan tidak ada yang hilang serta
belum dilubangi. Bentuk PCB polos dapt dilihat Gambar 2.9.

14
Gambar 2.9 PCB Polos.

2. Double Layer (Dua Sisi/ Lapisan)


PCB ini adalah suatu PCB yang memiliki dua lapisan tembaga pada masing-
masing sisinya baik sisi atas maupun bawahnya, untuk isolator jenis ini diletakkan
pada bagian tengah PCB yang fungsinya sebagai pembatas tembaga yang satu
dengan yang lainnya. Jenis PCB ini biasa digunakan pada pembutan multimeter.

15
III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Pada penelitian ini penulis mengambil studi kasus di Traffic Light Makaleuw
Fanindi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. dengan meliputi
pengambilan data. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama dua
semester.
Penulis mengambil data pada kantor Dinas Perhubungan Provinsi Papua
Barat untuk mencari tahu apakah Traffic Light Makaleuw Fanindi, Kabupaten
Manokwari, Provinsi Papua Barat belum menggunakan prinsip Smart Traffic Light.
Setelah memastikan prinsip kerja Traffic light Makaleuw Fanindi, Kabupaten
Manokwari, Provinsi Papua Barat pada Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat
selanjutnya, penulis melakukan pengamatan kendaraan langsung di Traffic Light
Makaleuw Fanindi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Tujuan
pengamatan tersebut yaitu bagaimana kita mengambil suatu keputusan bahwa pada
jam-jam tertentu suatu simpangan dinyatakan dalam kondisi Normal dan kondisi
terjadinya kepadatan kendaraan, dan juga waktu renggang atau tengah malam.
Setelah pengambilan data di Traffic Light Makaleuw Fanindi, Kabupaten
Manokwari, Provinsi Papua Barat tahapan selanjutnya yaitu pengujian miniatur
dilakukan selama 1 hari untuk memastikan bahwa miniatur Smart Traffic Light
sudah berjalan dengan baik.

3.2 Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak

Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi.

3.2.1. Perangkat Keras

Pada penelitian dilakukan dengan menggunakan beberapa perangkat keras


sebagai berikut:

16
Tabel 3.1 Kebutuhan Perangkat Keras.

No Perangkat Keras Banyak Fungsi


1 Mikrokontroler Arduino 1 Buah. Berfungsi untuk
ATmega 2560. mengolah, memprogram
data input modul RTC
DS3231 untuk
menghasilkan durasi
waktu pada Traffic Light
disetiap simpangan
miniatur Traffic Light.
2 Kabel Jumper. 51 Buah. Berfungsi untuk
menghubungkan antar
komponen yang ada di
minatur Traffic Light ke
mikrokontroler Arduino.
3 Modul RTC DS3231. 1 buah. Berfungsi untuk
mengatur waktu, jam dan
hari tertentu secara
otomatis durasi waktu
Traffic Light akan naik.
4 Modul LED Traffic Light. 3 Buah. Berfungsi untuk
menentukan lampu
isyarat dari Traffic Light.
5 Akrilik (30cm x 60cm). 1 Buah. Berfungsi untuk bahan
dasar membuat miniatur
Traffic Light.
6 PCB Bolong. 1 Buah. Berfungsi untuk
menghubungkan setiap
komponen dari masing-
masing modul yang akan

17
dipasang agar dapat
dihubungkan dengan
microkontroler Arduino
ATmega 2560 pada
miniatur Smart Traffic
Light.

3.2.2. Perangkat Lunak

Pada penelitian dilakukan dengan menggunakan beberapa perangkat lunak


sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak.
No Perangkat Lunak Fungsi
1 Arduino IDE. Sebagai text editor untuk membuat,
membuka, mengedit, dan juga
mevalidasi kode untuk di upload ke
Arduino ATmega 2560.
2 Ms. Office Visio 2013. Untuk membuat Flowchart atau
diagram alur program.

3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan dalam pembuatan miniatur Smart Traffic


Light berbasis Arduino ATmega adalah sebagai berikut:

3.3.1. Analisa

Penulis menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam pembuatan miniatur


Smart Traffic Light berbasis Arduino ATmega 2560. Tahapan awal ini penulis
melakukan observasi langsung dengan melihat kondisi Traffic Light Makaleuw
Fanindi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat dan juga mencari informasi
tentang Traffic Light Makaleuw Fanindi di Dinas Perhubungan Provinsi Papua
Barat selaku pengelolah Traffic Light Makaleuw Fanindi, Kabupaten Manokwari,
Provinsi Papua Barat. Pada tahap analisa ini penulis menganalisa kasus kepadatan

18
kendaraan pada jam-jam tertentu disetiap simpangan pada Traffic Light Makaleuw
Fanindi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat yang mengakibatkan
kemacetan yang panjang pada masing-masing simpangan dan melihat kondisi
secara teknis Traffic Light Makaleuw Fanindi, Kabupaten Manokwari, Provinsi
Papua Barat agar dapat disesuaikan pada miniatur Traffic Light yang akan dibuat.
Berikut merupakan hasil data pengamatan simpangan pertama Traffic Light
Makaleuw Fanindi dapat di lihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Data pengamatan simpangan pertama Traffic Light.

Ruas Volume
Simpangan Jam Keterangan
Jalan Kendaraan
Pada waktu pukul
06.00 - 07.00
Jln. Yos 05.30 -
1 18 kendaraan waktu tersebut
Sudarso 07.15
dinyatakan pada
kondisi "normal"
Pada waktu pukul
07.00 - 09.00
Jln. Yos 07.15 -
1 40 kendaraan waktu tersebut
Sudarso 09.15
dinyatakan pada
kondisi "padat"
Pada waktu pukul
09.00 - 12.00
Jln. Yos 09.15 -
1 20 kendaraan waktu tersebut
Sudarso 12.15
dinyatakan pada
kondisi "normal"
Pada waktu pukul
07.00 - 09.00
Jln. Yos 12.15 -
1 40 kendaraan waktu tersebut
Sudarso 13.15
dinyatakan pada
kondisi "padat"

Pada waktu pukul


13.00 - 16.00
Jln. Yos 13.15 -
1 20 kendaraan waktu tersebut
Sudarso 16.15
dinyatakan pada
kondisi "normal"

19
Ruas Volume
Simpangan Jam Keterangan
Jalan Kendaraan

Pada waktu pukul


16.15 - 18.15
Jln. Yos 16.15 -
1 57 Kendaraan waktu tersebut
Sudarso 18.15
dinyatakan pada
kondisi "padat"

Pada waktu pukul


18.15 - 23.00
Jln. Yos 18.15 -
1 30 Kendaraan waktu tersebut
Sudarso 20.00
dinyatakan pada
kondisi "normal"

Pada Tabel 3.3 dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi normal terjadi pada
waktu pukul 06.00 - 07.00, 09.00 – 12.00, 13.00 – 16.00, dan 18.00 – 23.00 dengan
maksimal volume kendaraan yaitu 30 kendaraan. Sedangkan kondisi terjadinya
kepadatan kendaraan terjadi pada waktu pukul 07.00 - 09.00, 12.00 – 13.00, dan
16.00 – 18.00 dengan maksimal volume kendaraan yaitu 57 kendaraan. Dari kedua
kondisi tersebut pemberian durasi waktu dari lampu merah yaitu 48 detik sedangkan
lampu hijau yaitu 34 detik. Tabel berikut merupakan hasil data pengamatan
simpangan kedua Traffic Light Makaleuw Fanindi dapat di lihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Data pengamatan simpangan kedua Traffic Light.

Ruas Volume
Simpangan Jam Keterangan
Jalan Kendaraan
Pada waktu pukul
06.00 - 07.00
Jln. 05.30 -
2 15 kendaraan waktu tersebut
Brawijaya 07.15
dinyatakan pada
kondisi "normal"
Pada waktu pukul
07.00 - 09.00
Jln. 07.15 -
2 40 kendaraan waktu tersebut
Brawijaya 09.15
dinyatakan pada
kondisi "padat"
Pada waktu pukul
09.00 - 12.00
Jln. 09.15 -
2 17 kendaraan waktu tersebut
Brawijaya 12.15
dinyatakan pada
kondisi "normal"

20
Ruas Volume
Simpangan Jam Keterangan
Jalan Kendaraan
Pada waktu pukul
07.00 - 09.00
Jln. 12.15 -
2 39 kendaraan waktu tersebut
Brawijaya 13.15
dinyatakan pada
kondisi "padat"

Pada waktu pukul


13.00 - 16.00
Jln. 13.15 -
2 15 kendaraan waktu tersebut
Brawijaya 16.15
dinyatakan pada
kondisi "normal"

Pada waktu pukul


16.15 - 18.15
Jln. 16.15 -
2 42 Kendaraan waktu tersebut
Brawijya 18.15
dinyatakan pada
kondisi "padat"

Pada waktu pukul


18.15 - 23.00
Jln. 18.15 -
2 10 Kendaraan waktu tersebut
Brawijaya 20.00
dinyatakan pada
kondisi "normal"

Sama halnya pada Tabel 3.3, Tabel 3.4 dapat diambil kesimpulan bahwa
kondisi normal terjadi pada waktu pukul 06.00 - 07.00, 09.00 – 12.00, 13.00 –
16.00, dan 18.00 – 23.00 dengan maksimal volume kendaraan yaitu 15 kendaraan.
Sedangkan kondisi terjadinya kepadatan kendaraan terjadi pada waktu pukul 07.00
- 09.00, 12.00 – 13.00, dan 16.00 – 18.00 dengan maksimal volume kendaraan yaitu
42 kendaraan. Dari kedua kondisi simpangan kedua pemberian durasi waktu dari
lampu merah yaitu 70 detik sedangkan lampu hijau yaitu 12 detik. Tabel selanjutnya
merupakan hasil data pengamatan simpangan ketiga Traffic Light Makaleuw
Fanindi dapat di lihat pada Tabel 3.5

21
Tabel 3.5 Data pengamatan simpangan ketiga Traffic Light.

Ruas Volume
Simpangan Jam Keterangan
Jalan Kendaraan
Pada waktu pukul
Jln. 06.00 - 07.00
05.30 -
Gunung 3 15 kendaraan waktu tersebut
07.15
Salju dinyatakan pada
kondisi "normal"
Pada waktu pukul
Jln. 07.00 - 09.00
07.15 -
Gunung 3 40 kendaraan waktu tersebut
09.15
Salju dinyatakan pada
kondisi "padat"
Pada waktu pukul
Jln. 09.00 - 12.00
09.15 -
Gunung 3 14 kendaraan waktu tersebut
12.15
Salju dinyatakan pada
kondisi "normal"
Pada waktu pukul
Jln. 07.00 - 09.00
12.15 -
Gunung 3 42 kendaraan waktu tersebut
13.15
Salju dinyatakan pada
kondisi "padat"
Pada waktu pukul
Jln. 13.00 - 16.00
13.15 -
Gunung 3 13 kendaraan waktu tersebut
16.15
Salju dinyatakan pada
kondisi "normal"

Pada waktu pukul


Jln. 16.15 - 18.15
16.15 -
Gunung 3 45 Kendaraan waktu tersebut
18.15
Salju dinyatakan pada
kondisi "padat"
Pada waktu pukul
Jln. 18.15 - 23.00
18.15 -
Gunung 3 15 Kendaraan waktu tersebut
20.00
Salju dinyatakan pada
kondisi "normal"

22
Sama halnya pada Tabel 3.4, Tabel 3.5 dapat diambil kesimpulan bahwa
kondisi normal terjadi pada waktu pukul 06.00 - 07.00, 09.00 – 12.00, 13.00 –
16.00, dan 18.00 – 23.00 dengan maksimal volume kendaraan yaitu 15 kendaraan.
Sedangkan kondisi terjadinya kepadatan kendaraan terjadi pada waktu pukul 07.00
- 09.00, 12.00 – 13.00, dan 16.00 – 18.00 dengan maksimal volume kendaraan yaitu
45 kendaraan. Dari kedua kondisi pada simpangan ketiga pemberian durasi waktu
dari lampu merah yaitu 63 detik sedangkan lampu hijau yaitu 19 detik.
Berikut adalah rancangan miniatur Smart Traffic Light berbasis Arduino
ATmega 2560 dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Rancangan Miniatur Smart Traffic Light Berbasis Arduino


ATmega 2560.

3.3.2. Desain

Setelah melakukan analisa pada Traffic Light penulis melakukan proses


desain. Pada proses desain kali ini setelah mendapat hasil data analisa yang sesuai
dengan kondisi pada Traffic Light tersebut kemudian penulis merancang miniatur
Traffic Light agar dapat sesuai pada masing-masing kondisi di Traffic Light
Makaleuw Fanindi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Dari data analisa
yang dilakukan pada Traffic Light ditemukan beberapa kondisi Traffic Light, yaitu
kondisi kepadatan kendaraan normal (Normal), kondisi terjadinya kepadatan
kendaraan (Padat), dan kondisi waktu renggang atau waktu tengah malam.

23
Setelah mendapatkan data kondisi Traffic Light diatas, maka sistem yang
akan dibuat yaitu akan melakukan pemisahan ketiga kondisi tersebut dengan
memberikan durasi-durasi tertentu pada setiap kondisi tersebut pada setiap harinya.
Pemberian durasi pada masing-masing kondisi yaitu dilakukan pembagian pada
jam-jam tertentu melalui modul RTC DS3231 agar dapat memicu kenaikan durasi
yang dapat dilihat melalui modul Traffic Light dan juga modul Seven Segments.
Sementara itu, untuk lebih jelasnya pembagian durasi waktu pada masing-masing
kondisi dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.6 Pembagian durasi waktu pada masing-masing kondisi.
Durasi Waktu Traffic Durasi Waktu Traffic
Kondisi Light (Hijau) Light (Merah)
S1 S2 S3 S1 S2 S3
30 30 30 70 70 70
Normal
Detik Detik Detik Detik Detik Detik
40 40 40 90 90 90
Padat
Detik Detik Detik Detik Detik Detik
Renggang/Waktu - - - - - -
Tengah Malam

Pada Tabel 3.6 yang menjadi dasar pembagian durasi waktu masing – masing
kondisi pada Traffic Light yaitu perhitungan jarak kepadatan kendaraan pada
simpangan prioritas Traffic Light. Dalam hal ini, simpangan prioritas dari Traffic
Light yaitu terdapat pada simpangan pertama. Dimana simpangan tersebut
merupakan simpangan penyangga daerah manokwari selatan, manokwari utara, dan
manokwari timur yang banyak terjadi penumpukan kendaraan baik motor maupun
mobil. Jarak kepadatan kendaraan yang dinyatakan terjadinya kondisi normal yaitu
pada jarak kurang lebih 45 meter dari posisi Traffic Light. Sedangkan jarak
kepadatan kendaraan yang dinyatakan terjadinya kondisi padat yaitu pada jarak
lebih dari 100 meter dari posisi Traffic Light.

24
Mengacu pada (UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22
TAHUN 2009 Pasal 12 Ayat 3, 2009) pasal 112 ayat 3 yang menyatakan “Pada
persimpangan Jalan yang dilengkapi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, Pengemudi
kendaraan dilarang langsung berbelok kiri, kecuali ditentukan lain oleh Rambu Lalu
Lintas atau Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas”. Dari pernyataan tersebut sistem
Smart Traffic Light yang dirancang ini memperbolehkan kendaraan yang akan
berbelok ke kiri, tujuannya yaitu apabila memperbolehkan kendaraan yang
berbelok ke sebelah kiri maka akan mengurangi terjadinya kepadatan kendaran roda
dua dan roda empat pada masing-masing simpangan, seperti yang sudah diterapkan
pada Traffic Light Makaleuw Fanindi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua
Barat.
Desain dari keperluan yang telah dianalisa ke dalam bentuk yang lebih mudah
dimengerti yaitu alur kerja Smart Trafic Light berbasis Arduino ATmega 2560
dapat dilihat pada Gambar 3.2, pada tahap ini penulis mendesain rangkaian program
mengunakan Ms. Office Visio 2013.

Gambar 3.2 Alur kerja Smart Traffic Light Berbasis Arduino ATmega 2560.

3.3.3. Pengembangan

Penulis menerjemahkan data yang telah dirancang pada miniatur Traffic Light
kedalam algoritma bahasa pemograman yang telah ditentukan. Pada tahap ini
penulis menulis perintah (Sketch) mengunakan bahasa C yang langsung ditulis pada
Arduino IDE.
Dalam program yang dibuat penulis pertama kali mendeklasikan setiap port
pin yang akan dipasang dari setiap modul yang digunakan pada miniatur Traffic

25
Light ke Papan (Board) Arduino ATmega 2560. Setelah melakukan deklarasi setiap
pin yang akan dipasang pada Arduino, selanjutnya membuat program yang akan
membaca pada kondisi kepadatan kendaraan pada jam-jam tertentu yang telah di
atur melalui modul RTC DS3231 agar dapat memberikan durasi waktu pada Traffic
Light.
Sementara itu, untuk lebih jelasnya rangkaian Schematic Smart Traffic Light
berbasis Arduino ATmega 2560 dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Schematic Smart Traffic Light Berbasis Arduino ATmega 2560.
Dari Schematic yang telah dibuat untuk menjalankan simulasi Smart Traffic
Light, masing-masing modul yang digunakan pada miniatur Smart Traffic Light
diberikan daya tegangan sebesar 5 volt, Setelah Arduino ATmega 2560 telah
diberikan daya maka dari daya yang didapat tersebut diberi tegangan 5 volt pada
modul RTC DS3231 agar dapat digunakan untuk menentukan setiap kondisi pada
Traffic Light untuk kemudian dapat menaikan durasi waktu Traffic Light pada jam-
jam secara otomastis pada masing-masing simpangan.

3.3.4. Pengujian

Pengujian terhadap Simulasi Smart Traffic Light berbasis Arduino ATmega


2560 dengan studi kasus Traffic Light Makaleuw Fanindi Kabupaten Manokwari

26
Provinsi Papua Barat, dilakukan selama 1 (satu) hari untuk mengetahui apakah
simulasi yang telah dibuat ini dapat diterapkan secara optimal.

3.4 Flowchart Program

Berdasarkan flowchart pada Gambar 3.4, cara kerja sistem Smart Traffic
Light adalah dimulai dengan menginisialisasi waktu melalui modul RTC DS3231,
jika terkoneksi dengan Modul RTC DS3231 maka sistem akan mengidentifikasi
ketiga kondisi yaitu kondisi normal, kondisi padat, dan juga kondisi renggang atau
tengah malam. Namun, jika sistem tidak terkoneksi dengan Modul RTC DS3231
maka program akan kembali menginisialiasi waktu melalui modul RTC DS3231.
Selanjutnya, apabila proses inisialisasi waktu melalui modul RTC DS3231 sukses
maka sistem akan menjalakan dan menampilkan durasi waktu sesuai kondisi yang
telah ditentukan,

Gambar 3.4 Flowchart Program.

27
IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai analisa sistem dan hasil penelitian
terhadap Rancang Bangun Smart Traffic Light Berbasis Arduino ATmega 2560
yang dijalankan sesuai dengan perancangan yang telah dibahas pada bab
sebelumnya.

4.1 Analisa Sistem

Pada penjelasan analisa sistem ini membahas tentang bagaimana sistem


Traffic Light seharusnya berjalan atau yang akan diusulkan melalui permasalahan
yang ada saat ini.

4.1.1. Analisa Sistem Berjalan

Traffic Light merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk mengatur arus
lalu lintas di suatu persimpangan jalan salah satunya simpangan Makaleuw Fanindi.
Sistem Traffic Light yang berjalan saat ini pada Traffic Light Makaleuw Fanindi
Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat hanya menggunakan dua kondisi yaitu
kondisi normal dan kondisi renggang atau waktu tengah malam. Selain itu, proses
pembagian durasi waktu yang berjalan pada masing-masing simpangan mengalami
selisih waktu yang sangat jauh. Dimana pengaturan delay waktu setiap simpangan
tidak sama dikarenakan setiap simpangan memiliki microkontroler masing untuk
menjalankan Traffic Light tersebut.

4.1.2. Rancangan Sistem Simulasi Smart Traffic Light Yang Diusulkan

Pembuatan Simulasi Smart Traffic Light berbasis Arduino ATmega 2560


bertujuan agar dapat mensimulasikan bagaimana cara penanganan kemacetan dan
perbedaan delay waktu pada setiap simpangan yang mengakibatkan jarak durasi
waktu yang sangat jauh. pada Traffic Light Makaleuw Fanindi, Kabupaten
Manokwari, Provinsi Papua Barat, dan dengan adanya Simulasi Smart Traffic Light
ini dapat memberikan saran kepada Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat

28
tentang penerapan Smart Traffic Light di Provinsi Papua Barat. Dengan Program
dibuat dengan langkah pertama membuat inisialisasi atau deklarasi pada setiap
variabel (Modul RTC DS3231) berfungsi sebagai input dan modul Traffic Light dan
modul Seven Segments berfungsi sebagai output. Modul RTC DS3231 berfungsi
menaikan durasi waktu Traffic Light pada jam dan hari tertentu secara otomatis
pada masing-masing simpangan dari Traffic Light (Input), sedangkan modul Traffic
Light dan modul Seven Segments (output) digunakan sebagai penentuan hasil durasi
waktu dari Traffic Light apabila sudah merupakan jam kanaikan durasi waktu pada
Traffic Light.

4.2 Penginstalan Aplikasi Arduino IDE

Aplikasi Arduino IDE merupakan aplikasi open source yang mudah untuk
ditemukan. Untuk mendapatkan aplikasi Arduino IDE bisa didapat dengan
mengunduh atau didownload pada alamat website www.arduino.cc. Setelah
mendapatkan aplikasi Arduino IDE maka proses selanjutnya proses penginstalan
aplikasi tersebut. Berikut adalah proses penginstalan aplikasi Arduino IDE.

4.2.1. Tampilan software Arduino IDE

Seperti pada pembahasan sebelumnya untuk mendapatkan aplikasi Arduino


IDE dapat diunduh atau didownload pada website www.arduino.cc, dan dapat
disesuiakan dengan sistem operasi komputer masing – masing windows 7, 8, atau
10, baik sistem 32 bit maupun 64 bit. Berikut adalah tampilan aplikasi Arduino IDE
dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Icon Arduino IDE.


Pada Gambar 4.1 Icon Arduino IDE menampilkan gambaran icon Arduino
IDE dan cara penginstalan aplikasi ini dengan klik 2 kali pada icon maka akan
memulai pengistalan Arduino IDE.

29
Gambar 4.2 Setup License Agreement.
Pada Gambar 4.2 Setup License Agreement merupakan tampilan aturan yang
telah ditetapkan oleh Arduino IDE, bila user atau pengguna menyetujui semua
peraturan yang ditetapkan maka klik tombol I Agree untuk melanjutkan proses
penginstalan.

4.2.2. Arduino Setup Installation Options

Gambar 4.3 Arduino Setup Installation Options.


Pada Gambar 4.3 Arduino Setup Installation Options menjelaskan paket
apa saja yang akan dipasang, penulis memilih untuk mencentang semua pilihan
yang ada lalu klik tombol next untuk melanjutkan proses penginstalan berikutnya.

30
4.2.3. Arduino Setup Installation

Gambar 4.4 Arduino Setup Installation.


Pada Gambar 4.4 adalah tampilan Arduino Setup Installation Folder, ada dua
pilihan install dan back, penulis memilih instal, agar pengistalan di lanjutkan.

4.2.4. Arduino IDE Setup Installing

Gambar 4.5 Arduino IDE Setup Installing.


Pada Gambar 4.5 Arduino Setup Installing adalah tampilan proses Arduino
IDE Setup Installing, tampilan ini menampilkan proses penginstalan sedang
berjalan untuk ke tahap berikutnya.

31
4.2.5. Windows Security

Gambar 4.6 Windows Security.


Pada Gambar 4.6 Windows Security menjelaskan bahwa pada saat proses
Arduino Setup Installing berlangsung, akan muncul tampilan Windows Security
dan penulis memilih install, proses ini akan muncul beberapa kali hingga
penginstalan selesai.

4.2.6. Penginstalan Selesai

Gambar 4.7 Arduino IDE Setup Completed.


Pada Gambar 4.7 Penginstalan Selesai adalah tampilan proses pengistalan
selesai dan akan muncul icon Arduino IDE pada desktop laptop, selanjutnya
memilih Close untuk mengakhiri penginstalan karena sudah selesai pengistalan.

32
4.2.7. Tampilan Aplikasi Arduino

Gambar 4.8 Tampilan Aplikasi Arduino IDE.


Pada Gambar 4.8 Tampilan Aplikasi Arduino IDE, adalah tampilan interface
Arduino IDE, dimana tempat untuk mengetikan sintaks program menggunakan
bahasa C yang akan dimasukkan ke microkontroler Arduino (Arduino ATmega
2560).

4.3 Pembuatan Program Smart Traffic Light

Sesudah menginstal aplikasi Arduino IDE maka langkah selanjutnya adalah


pembuatan program yang ada dijalan pada miniatur Smart Traffic Light yang telah
dibuat .

Gambar 4.9 Program Smart Traffic Light.

33
Gambar 4.10 Program Smart Traffic Light.
Program yang telah dibuat kemudian diupload ke dalam Microkontroler
Arduino ATmega 2560 dari aplikasi Arduino IDE, agar fungsi dan kondisi yang
telah dirancang dalam yang program yang telah dibuat dapat berjalan didalam
miniatur Smart Traffic Light yang telah buat.

4.4 Implementasi Miniatur Smart Traffic Light


Perangkat keras pada miniatur Smart Traffic Light terdiri dari beberapa
komponen yaitu Arduino ATmega 2560, Modul RTC DS3231, Modul Traffic Light,
Modul Seven Segments. Gambar 4.11 merupakan hasil perencanaan miniatur Smart
Traffic Light.

Gambar 4.11 Perencanaa Miniatur Smart Traffic Light.

34
Pada Gambar 4.11 ukuran miniatur Smart Traffic Light yang dibuat berbentuk
persegi dengan ukuran 30 cm x 60 cm dengan ukuran jalan setiap simpangan 10 cm
x 30 cm

4.4.1. Bentuk Fisik Dan Cara Kerja Komponen

Beberapa komponen pada miniatur Smart Traffic Light dapat dilihat pada
Gambar 4.12 dibawah.

Gambar 4.12 Komponen Miniatur Smart Traffic Light.


Keterangan pada Gambar 4.12 sebagai berikut :

1. Arduino ATmega 2560


Adalah mikrokontroler yang berfungsi untuk mengolah data input modul
Modul RTC DS3231 dan selanjutnya sistem kapan menentukan kapan
akan memberikan durasi waktu pada Traffic Light melalui pembagian
ketiga kondisi Traffic Light yaitu kondisi Normal, kondisi terjadinya
kepadatan kendaraan, dan juga kondisi renggang atau .tengah malam.
2. Modul RTC DS3231
Adalah modul yang berfungsi untuk mendeteksi jam dan hari tertentu
pada masing-masing kondisi dari Traffic Light. Modul RTC DS3231

35
merupakan input dari sistem dimana modul akan mengirim data pada
microkontroler Arduino ATmega 2560 untuk diolah.
3. Modul Traffic Light
Adalah alat untuk menampilkan indikator lampu kapan pengendara akan
berhenti, berjalan, dan isyarat untuk hati-hati pada miniatur Smart
Traffic Light.
4. Modul Seven Segments
Adalah alat untuk menampilkan durasi waktu setiap indikator dari
modul Traffic Light pada miniatur Smart Traffic Light.

4.4.2. Keterangan Cara Kerja Alat

Berikut merupakan penjelasan cara kerja miniatur Smart Traffic Light yang
telah dibuat:

1. Miniatur yang telah dibuat dapat berfungsi dengan memberikan tegangan


DC sebesar 5 volt untuk mengaktifkan Arduino ATmega 2560 sebagai
sistem dan juga masing-masing modul diberikan tegangan 5 volt,
tegangan yang didapat berasal dari adaptor dengan tegangan 5 volt yang
telah disambungkan dari aliran listrik.
2. Ketika semua sistem telah aktif miniatur Smart Traffic Light yang dibuat,
secara otomatis sistem akan menjalan kondisi kepadatan kendaraan dan
durasi waktu yang normal pada awal.
3. Setelah kondisi normal selesai maka sistem mendeteksi waktu jam dan
hari yang sudah diatur pada modul RTC DS3231 agar dapat menentukan
setiap kondisi yang telah di tentukan pada masing-masing simpangan dari
Traffic Light.
4. Apabila semua modul dari miniatur Smart Traffic Light sudah
Standby/siap makanya sistem secara otomasis akan mendeteksi masing-
masing kondisi yang telah di atur berdasarkan jam tertentu untuk
menaikan durasi waktu Traffic Light.

36
5. Waktu-waktu yang diatur pada hari senin sampai hari sabtu dari modul
RTC DS3231 untuk menaikan durasi waktu Traffic Light atau untuk
menunjukan kondisi terjadinya kepadatan kendaraan yaitu pada jam
07.00 – 09.00 (Pagi), 12.00 – 13.00 (Siang), 16.00 – 18.00 (sore). Namun
dalam simulasi yang dibuat ini, dalam pembagian masing-masing kondisi
ditentukan berdasarkan menit dalam penentuan setiap kondisi agar dapat
menghemat waktu.

4.5 Pengujian Alat

Pengujian alat sangat berguna untuk mendapatkan data-data spesifikasi dari


hardware yang telah dibuat sehingga akan mempermudah menganalisa kesalahan
dan kerusakan yang terjadi pada saat alat bekerja.

4.5.1. Pengujian Modul RTC DS3231

Pengujian Modul RTC DS3231 dalam penentuan jam-jam masing-masing


kondisi kepadatan kendaraan kemudian menaikan durasi waktu setiap simpangan
dilakukan dengan cara mengamati perubahan durasi waktu Traffic Light pada jam-
jam kondisi normal Traffic Light (normal), kondisi terjadinya kepadatan kendaraan
(padat) dan juga kondisi renggang atau waktu tengah malam. Posisi modul RTC
DS3231 diletakan disamping Microkontroler Arduino ATmega 2560. Selanjutnya
Modul RTC DS3231 diprogramkan apabila waktu atau jam sudah menunjukan jam
masing-masing kondisi Traffic Light yaitu kondisi normal, kondisi terjadinya
kepadatan kendaraan, dan juga kondisi renggang atau tengah malam agar dapat
nantinya akan memberikan durasi waktu masing-masing simpangan pada Traffic
Light. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan dalam mendeteksi masing-
masing kondisi dari Traffic Light yang nantinya akan berhubungan dengan cara
kerja dari Sistem Smart Traffic Light. Hasil pengujian Modul RTC DS3231 sama
halnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.

37
Tabel 4.1 Hasil pengujian Modul RTC DS3231.
Waktu/Jam Durasi Waktu
Kondisi Traffic Light (Hijau)
Pagi Siang Sore Malam S1 S2 S3
06.00- 13.00- 15.00- 18.00- 30 30 30
07.00, 15.00 16.00 23.00 Detik Detik Detik
Normal
09.00-
12.00
07.00- 12.00- 16.00- - 40 40 40
Padat
09.00 13.00 18.00 Detik Detik Detik
Renggang/Waktu - - - 23.00- - - -
Tengah Malam 06.00

Pada pengujian Modul RTC DS3231 dengan menggunakan pembagian


masing-masing kondisi Traffic Light dapat dilihat bahwa Modul RTC DS3231
dapat mendeteksi pembagian kondisi Traffic Light berdasarkan waktu atau jam
yaitu kondisi normal, kondisi terjadinya kepadatan kendaraan, dan juga kondisi
renggang atau tengah malam. Maka untuk melihat sistem pengandalian lalu lintas
berjalan dengan baik tanpa membutuhkan waktu yang lama, simulasi Smart Traffic
Light tersebut disimulasi berdasarkan menit untuk dapat melihat simulasi tersebut
berjalan sesuai dengan rancangan.
Selanjutnya pengujian Modul RTC DS3231 untuk mendeteksi pembagian
kondisi pada miniatur Smart Traffic Light dilakukan dengan beberapa simpangan.
Cara kerja pengujian Modul RTC DS3231 ini yaitu Modul RTC DS3231
diprogramkan dengan kondisi ketika jam pada hari senin sampai hari sabtu sudah
menunjukan pukul 06.00-07.00, 08.30-12.00, 13.00-16.00,dan 18.00-23.00 maka
dianggap kondisi tersebut dinyatakan normal pada Traffic Light. Sedangkan ketika
jam sudah menunjukan pukul 07.00-08.30, 12.00-13.00, dan 16.00-18.00 maka
dianggap kondisi tersebut terjadinya kepadatan kendaraan, dan apabila jam sudah
menunjukan pukul 23.00-06.00 maka dianggap kondisi tersebut dinyatakan dalam
kondisi renggang atau tengah malam. Berikut merupakan gambar-gambar

38
pengujian Modul RTC DS3231 dengan menggunakan pembagian masing-masing
kondisi Traffic Light.

Gambar 4.13 Pengujian RTC DS3231 Kondisi Normal.

Gambar 4.14 Pengujian RTC DS3231 Kondisi Padat.

4.5.2. Pengujian Seven Segments

Pengujian Seven Segments dilakukan dengan cara memastikan durasi Traffic


Light sudah sesuai dengan kondisi kepadatan kendaraan “Normal” dan kondisi
kepadatan kendaraan “Padat” yang telah diatur pada jam-jam tertentu dengan
menggunakan modul RTC DS3231. Pengujian dilakukan dengan cara membagi
setiap kondisi berdasarkan menit tertentu dengan menggunakan Modul RTC
DS3231 yang telah ditentukan.
Seperti pada Gambar 4.14 dapat dilihat bahwa durasi waktu yang ditunjukkan
pada Seven Segments tersebut merupakan durasi waktu dalam kondisi terjadinya
kepadatan kendaraan di salah satu simpangan pada Traffic Light. Sedangkan pada

39
Gambar 4.13 tersebut merupakan durasi waktu dalam keadaan tidak terjadinya
kepadatan kendaraan (Normal) di salah satu simpangan pada Traffic Light.

4.5.3. Pengujian Dan Analisis Sistem Secara Keseluruhan

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang


mampu bekerja dengan baik sesuai dengan perancangan yang telah di tentukan
sebelumnya. Pengujian sistem secara keseluruhan dilakukan tahap demi tahap
sesuai dengan cara kerja sistem yang dibuat. Modul RTC DS3231 diprogramkan
dengan kondisi ketika modul mendeteksi jam dalam hal ini menit pada masing-
masing kondisi maka dianggap bernilai “1” dan jika modul tidak mendeteksi jam
dalam hal ini menit pada masing-masing kondisi maka dianggap bernilai “0”. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan modul dalam mendeteksi masing-
masing kondisi Traffic Light yang nantinya berhubungan dengan cara kerja sistem.
Proses pengujian dilakukan dengan cara mengatur waktu secara manual
(menit) pada perintah program (Sketch) pada Arduino IDE agar dapat mendeteksi
ketiga kondisi yang sudah rancang yaitu kondisi normal, kondisi terjadinya
kepadatan kendaraan, dan juga kondisi renggang atau tengah malam. Selanjutnya
data dikirim ke Arduino ATmega 2560 sebagai sistem untuk diolah. Setelah diolah,
Microkontroler Arduino ATmega 2560, sistem akan menyimpulkan masing-masing
kondisi dari Traffic Light tersebut dan data tersebut akan dikirimkan ke modul
Traffic Light dan juga modul Seven Segments dalam bentuk durasi waktu dari
masing-masing simpangan pada miniatur Traffic Light yang telah dibuat. Hasil
pengujian sistem secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar-gambar dan Tabel
4.2.

40
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Secara Keseluruhan
Kondisi Traffic Light(1/0) Durasi Waktu (Detik)
No Simpangan
Normal Padat Renggang Merah Kuning Hijau

1 1 1 0 0 70 5 30
2 2 1 0 0 70 5 30
3 3 1 0 0 70 5 30
1 1 0 1 0 90 5 40
2 2 0 1 0 90 5 40
3 3 0 1 0 90 5 40
1 1 0 0 1 - - -
2 2 0 0 1 - - -
3 3 0 0 1 - - -

Dari Gambar pengujian sistem secara keseluruhan pada masing-masing


simpangan dan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa hasil uji coba sistem Smart Traffic
Light berhasil sesuai dengan perencanaan. Pada uji coba sistem mendeteksi masing-
masing kondisi Traffic Light pada setiap simpangan. Traffic Light akan mendeteksi
waktu atau jam masing-masing kondisi pada Traffic Light dan data pembacaan
dikirim dari modul RTC DS3231 dan diterima oleh Microkontroler Arduino
ATmega 2560 sebagai sistem untuk diolah. Selanjutnya sistem akan menyimpulkan
kondisi dari Traffic Light dan akan ditampilkan pada Modul Traffic Light dan juga
Modul Seven Segments sebagai penampil atau output yang meliputi warna situasi
Traffic Light dan durasi waktu dari modul Seven Segments.
Dari Gambar dan Tabel 4.2 data uji coba sistem secara keseluruhan dapat
dilihat bahwa jika pembacaan Modul RTC DS3231 bernilai 1 maka dianggap
mendeteksi salah satu kondisi dari Traffic Light, sedangkan jika pembacaan modul
RTC DS3231 bernilai 0 maka dianggap tidak mendeteksi salah satu kondisi dari
Traffic Light. Berikut penjelasan Gambar dan Tabel 4.2 uji coba sistem secara
keseluruhan.

41
1. Ketika pembacaan kondisi normal pada masing-masing simpangan bernilai
1, maka maka dianggap kondisi Traffic Light tersebut dalam kondisi
“Normal”. Jumlah durasi waktu pada masing-masing simpangan dapat
dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Durasi Waktu Kondisi Normal Pada masing-masing Simpangan

Durasi waktu Durasi waktu Durasi waktu


Warna situasi
Simpangan 1 Simpangan 2 Simpangan 3
Traffic Light

70 70 70
Merah

5 5 5
Kuning

30 30 30
Hijau

2. Ketika pembacaan kondisi terjadinya kepadatan kendaraan pada masing-


masing simpangan bernilai 1, maka dianggap kondisi Traffic Light tersebut
dalam kondisi “Padat”. Jumlah durasi waktu pada masing-masing
simpangan dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Durasi Waktu Kondisi Padat Pada masing-masing Simpangan

Durasi waktu Durasi waktu Durasi waktu


Warna situasi
Simpangan 1 Simpangan 2 Simpangan 3
Traffic Light

90 90 90
Merah

5 5 5
Kuning

40 40 40
Hijau

3. Ketika pembacaan kondisi renggang atau waktu tengah malam pada


masing-masing simpangan bernilai 1, maka dianggap kondisi Traffic Light
tersebut dalam kondisi “Renggang atau Menunjukan Waktu Tengah
Malam”. Kondisi renggang atau waktu tengah malam ini tidak
menunjukkan durasi waktu hanya indikator lampu kuning dari Traffic light

42
akan berketip sampai waktu pukul 06.00 barulah kondisi Traffic Light akan
kembali ke kondisi Normal.
4. Sedangkan, apabila ketika pembacaan setiap kondisi Traffic Light pada
masing-masing simpangan bernilai 0 maka dianggap tidak mendeteksi salah
satu kondisi dari Traffic Light pada masing–masing simpangan.
5. Dari hasil pengujian sistem secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
setiap kondisi Traffic Light memiliki durasi waktu yang berbeda-beda.
Dimana yang memiliki durasi waktu terkecil yaitu kondisi Normal,
kemudian durasi waktu terbesar yaitu terdapat pada kondisi Padat.
Sedangkan, kondisi renggang atau waktu tengah malam tidak menunjukan
durasi waktu, hanya indikator lampu kuning dari Traffic Light akan berketip
sampai waktu pukul 06.00.

4.6 Penulisan Sketch/Program Pada Arduino IDE

Sketch atau program yang terdapat pada Arduino ATmega 2560 dibuat untuk
menunjang kerja dari miniatur Smart Traffic Light berdasarkan masing-masaing
kondisi Traffic Light dengan menggunkan Modul RTC DS3231 untuk menentukan
setiap kondisi dari Traffic Light. Yaitu sistem melalui Modul RTC DS3231 akan
mendeteksi waktu atau jam masing-masing kondisi dari Traffic Light.
Program utama berisi inisialisasi pada Arduino sebagai input dan output,
Modul Traffic Light dan Modul Seven Segments sebagai output atau penampil
indikator warna lampu Traffic Light dan durasi waktu masing-masing warna Traffic
Light, sedangkan Modul RTC DS3231 untuk mendeteksi waktu atau jam dari
masing-masing kondisi pada Traffic Light. Inisialisasi I/O bertujuan agar komponen
yang terpasang pada Arduino ATmega 2560 dapat berfungsi dengan baik sesuai
dengan yang ditentukan. Pengaturan ini dapat dilakukan dengan cara perintah
pinMode(). Inisialisasi I/O ini ditulis didalam perintah void setup() pada program
tersebut. Untuk lebih jelas program inisialisasi I/O ditunjukan pada Sketch dibawah.
void setup()
{
Serial.begin(9600);
pinMode (12,OUTPUT);
delay(100);

43
if (! rtc.begin())

{
Serial.println("RTC Tidak Tersedia");
while (1);
}
// Baris dibawah ini untuk setting waktu awal RTC (tahun, bulan,
tanggal, jam, menit, detik)
rtc.adjust(DateTime(2019, 2, 10, 13, 00, 00));

pinMode(PIN_0,OUTPUT);
pinMode(PIN_1,OUTPUT);
pinMode(PIN_2,OUTPUT);
pinMode(PIN_3,OUTPUT);
pinMode(PIN_4,OUTPUT);
pinMode(PIN_5,OUTPUT);
pinMode(PIN_6,OUTPUT);

pinMode(S1_1,OUTPUT);
pinMode(S1_2,OUTPUT);
pinMode(S2_1,OUTPUT);
pinMode(S2_2,OUTPUT);
pinMode(S3_1,OUTPUT);
pinMode(S3_2,OUTPUT);

pinMode(H1, OUTPUT);
pinMode(K1, OUTPUT);
pinMode(M1, OUTPUT);

pinMode(H2, OUTPUT);
pinMode(K2, OUTPUT);
pinMode(M2, OUTPUT);

pinMode(H3, OUTPUT);
pinMode(K3, OUTPUT);
pinMode(M3, OUTPUT); }
Sketch diatas yang merupakan input sistem adalah Modul RTC DS3231
sedangkan output adalah Modul Traffic Light dan Modul Seven Segments. Fungsi
dari input sistem yaitu mendeteksi waktu atau jam pada masing-masing kondisi,
sedangkan fungsi dari ouput sistem yaitu memberikan indikator lampu dari Traffic
Light dan juga durasi waktu dari Traffic Light tersebut. Dalam penelitian ini Modul
RTC DS3231 menjadi peran utama, yaitu sebagai pemicu kenaikan durasi waktu
Traffic Light berdasarkan waktu atau jam kondisi Traffic Light.
Selanjutnya data input yang telah diperoleh dari Modul RTC DS3231 akan
diolah oleh Microkontroler Arduino ATmega 2560 sebagai sistem. Berikut
merupakan Sketch program Modul RTC DS3231.

44
#include <Wire.h>
#include "RTClib.h"
RTC_DS3231 rtc;

//Inialisasi hari
char dayOfTheWeek[7][12] = {"Minggu", "Senin", "Selasa", "Rabu",
"Kamis", "Jumat", "Sabtu"};

int PIN_0 = 17; // PIN_A


int PIN_1 = 2; // PIN_B
int PIN_2 = 3; // PIN_C
int PIN_3 = 4; // PIN_D
int PIN_4 = 5; // PIN_E
int PIN_5 = 6; // PIN_F
int PIN_6 = 7; // PIN_G
int S1_1 = 8; // 7Segment1 D1
int S1_2 = 18; // 7Segment1 D2
int S2_1 = 37; // 7Segment2 D1
int S2_2 = 11; // 7Segment2 D2
int S3_1 = 12; // 7Segment3 D1
int S3_2 = 13; // 7Segment3 D2

// Jalur 1
int H1 = 14; // 2
int K1 = 15; // 3
int M1 = 16; // 4

// Jalur 2
int H2 = 26; // 5
int K2 = 31; // 6
int M2 = 32; // 7

// Jalur 3
int H3 = 40; // 8
int K3 = 41; // 9
int M3 = 42; // 10

void setup()
{
Serial.begin(9600);
pinMode (12,OUTPUT);
delay(100);

if (! rtc.begin())
{
Serial.println("RTC Tidak Tersedia");
while (1);
}
//Baris dibawah ini untuk setting waktu awal RTC
//(tahun, bulan, tanggal, jam, menit, detik)
rtc.adjust(DateTime(2019, 12, 02, 19, 30, 10));
//Menuliskan tgl dan jam pada serial monitor
Serial.print(now.year(), DEC);
Serial.print('/');
Serial.print(now.month(), DEC);

45
Serial.print('/');
Serial.print(now.day(), DEC);
Serial.print(" (");
Serial.print(dayOfTheWeek[now.dayOfTheWeek()]);
Serial.print(") ");
Serial.print(now.hour(), DEC);
Serial.print(':');
Serial.print(now.minute(), DEC);
Serial.print(':');
Serial.print(now.second(), DEC);
Serial.println();

Pada Sketch diatas, pemanggilan library Modul RTC DS3231 yang telah
diunduh untuk menetapkan pin SDA, SDL, GND, dan juga pin tegangan 5 volt
untuk menjalankan Modul RTC DS3231, dan juga merupakan inisialisasi pin dari
modul Traffic Light dan Modul Seven Segments untuk masing-masing simpangan.
Sedangkan pada Gambar 4. Merupakan sketch pemanggilan hasil perhitungan
waktu pada Serial Monitor pada aplikasi Arduino IDE, dimana program yang
dibuat sudah diatur secara manual pada pro gram yang dibuat. Secara keseluruhan,
program ini dibuat agar dapat mengidentifikasi kondisi dari dari Traffic Light
berdasarkan waktu atau jam yang sudah diatur.
Sketch atau program selanjutnya merupakan lanjutan program sistem secara
keseluruhan, yaitu program dari ketiga kondisi dari Traffic Light yaitu kondisi
normal, kondisi terjadinya kepadatan, dan juga kondisi renggang atau tengah
malam. Pembacaan programnya yaitu ketika sistem megolah data dari modul RTC
DS3231 sebagai input dari sistem maka sistem akan secara otomatis menyimpulkan
kondisi dari Traffic Light berdasarkan waktu atau jam yang sudah diatur. Berikut
merupakan Sketch dari program.
if (now.hour()==7 || now.hour()==12 || now.hour()==16){
int count = 0;
//-----------------
// 40 second (a2a1 = 40)
a2 = 4; // digit 2
a1 = 0; // digit 1
//-----------------

//-----------------
// 45 second (b2b1 = 45)
b2 = 4; // digit 2
b1 = 5; // digit 1
//-----------------

//-----------------

46
// 90 second (c2c1 = 90)
c2 = 9; // digit 2
c1 = 0; // digit 1
//-----------------

for(i=134;i>=0;i--) // 90 + 45
{
count++;
for(TIME=0;TIME<=250;TIME++)
{
//LDR_Sensor();
s1d1();
s1d2();
s2d1();
s2d2();
s3d1();
s3d2();
//---------------------------- conditional
a1--;
b1--;
c1--;

//----------------
if(a1<0)
{
a1 = 9;
a2--;
} // End If a1<9
if(b1<0)
{
b1 = 9;
b2--;
} // End If b1<9
if(c1<0)
{
c1 = 9;
c2--;
} // End If c1<9

if (count < 40)


{
digitalWrite(H1, 1); //hidupkan lampu hijau jalur 1
digitalWrite(M2, 1);
digitalWrite(M3, 1);
digitalWrite(M1, 0);
digitalWrite(K1, 0);
digitalWrite(K2, 0);
digitalWrite(H3, 0);
digitalWrite(K3, 0);
digitalWrite(H2, 0);
}

else if(count==40)
{
digitalWrite(K1, 1); //hidupkan lampu kuning jalur 1 dan 2

47
digitalWrite(K2, 1);
digitalWrite(H1, 0);
digitalWrite(M2, 0);
a2 = 0;
a1 = 5;
b2 = 0;
b1 = 5;

}
else if (count==45) // 40 + 5
{
digitalWrite(M1, 1); //hidupkan lampu hijau jalur 2
digitalWrite(H2, 1);
digitalWrite(M3, 1);
digitalWrite(H1, 0);
digitalWrite(K1, 0);
digitalWrite(K2, 0);
digitalWrite(H3, 0);
digitalWrite(K3, 0);
digitalWrite(M2, 0);
a2 = 9;
a1 = 0;
c2 = 4;
c1 = 5;
b2 = 4;
b1 = 0;
}

else if (count==85) // 45 + 40
{
digitalWrite(K3, 1); //hidupkan lampu kuning jalur 2 dan 3
digitalWrite(K2, 1);
digitalWrite(M3, 0);
digitalWrite(H2, 0);
digitalWrite(M1, 1);
b2 = 0;
b1 = 5;
c2 = 0;
c1 = 5;
}
else if(count==90) // 85 + 5
{
digitalWrite(H3, 1); //hidupkan lampu hijau jalur 3
digitalWrite(M1, 1);
digitalWrite(M2, 1);
digitalWrite(H1, 0);
digitalWrite(K1, 0);
digitalWrite(H2, 0);
digitalWrite(K2, 0);
digitalWrite(K3, 0);
digitalWrite(M3, 0);
b2 = 9;
b1 = 0;
c2 = 4;
c1 = 0;
a2 = 4;

48
a1 = 5;
}

else if(count==130) // 90 + 40
{
digitalWrite(K3, 1); //hidupkan lampu kuning jalur 3 dan 1
digitalWrite(K1, 1);
digitalWrite(M2, 1);
digitalWrite(H3, 0);
digitalWrite(M1, 0);
a2 = 0;
a1 = 5;
c2 = 0;
c1 = 5;
}
}
}
Sketch diatas meurupakan Sketch kondisi normal pada Traffic Light. Kondisi
normal akan secara otomatis hidup apabila sudah menunjukan waktu pukul 06.00–
07.00, 09.00-12.00, 13.00-16.00. Kondisi normal ini aktif disaat keadaaan Traffic
Light dalam keadaan lancar dan setiap simpangan pada Traffic Light tidak terjadi
penumpukan kendaraan pada waktu yang sudah diatur.
Program selanjutnya merupakan program sistem yang menunjukan kondisi
terjadinya kepadatan kendaraan. Berikut merupakan Sketch dari program yang
menunjukan kondisi terjadinya kepadatan (Padat).
if (now.hour()==6 || now.hour()==9 || now.hour()==13 ||
now.hour()==15){
int count = 0;
//-----------------
// 30 second (a2a1 = 30)
a2 = 3; // digit 2
a1 = 0; // digit 1
//-----------------

//-----------------
// 35 second (b2b1 = 35)
b2 = 3; // digit 2
b1 = 5; // digit 1
//-----------------

//-----------------
// 70 second (c2c1 = 70)
c2 = 7; // digit 2
c1 = 0; // digit 1
//-----------------

// Jalur 1 10 + 3
// left 20 + 3

for(i=104;i>=0;i--) // 70 + 35

49
{
count++;
for(TIME=0;TIME<=250;TIME++)
{
//LDR_Sensor();
s1d1();
s1d2();
s2d1();
s2d2();
s3d1();
s3d2();

//---------------------------- conditional
a1--;
b1--;
c1--;

//----------------
if(a1<0)
{
a1 = 9;
a2--;
} // End If a1<9
if(b1<0)
{
b1 = 9;
b2--;
} // End If b1<9
if(c1<0)
{
c1 = 9;
c2--;
} // End If c1<9

if (count < 30)


{
digitalWrite(H1, 1); // hidupkan lampu hijau jalur 1
digitalWrite(M2, 1);
digitalWrite(M3, 1);
digitalWrite(M1, 0);
digitalWrite(K1, 0);
digitalWrite(K2, 0);
digitalWrite(H3, 0);
digitalWrite(K3, 0);
digitalWrite(H2, 0);
}

else if(count==30)
{
digitalWrite(K1, 1); //hidupkan lampu kuning jalur 1 dan 2
digitalWrite(K2, 1);
digitalWrite(H1, 0);
digitalWrite(M2, 0);
a2 = 0;
a1 = 5;
b2 = 0;

50
b1 = 5;
}
else if (count==35)// 30 + 5
{
digitalWrite(M1, 1); //hidupkan hijau jalur 2
digitalWrite(H2, 1);
digitalWrite(M3, 1);
digitalWrite(H1, 0);
digitalWrite(K1, 0);
digitalWrite(K2, 0);
digitalWrite(H3, 0);
digitalWrite(K3, 0);
digitalWrite(M2, 0);
a2 = 7;
a1 = 0;
c2 = 3;
c1 = 5;
b2 = 3;
b1 = 0;
}
else if (count==65)//35 + 30
{
digitalWrite(K3, 1); //hidupkan lampu kuning jalur 2 dan 3
digitalWrite(K2, 1);
digitalWrite(M3, 0);
digitalWrite(H2, 0);
digitalWrite(M1, 1);
b2 = 0;
b1 = 5;
c2 = 0;
c1 = 5;
}
else if(count==70)// 65 + 5
{
digitalWrite(H3, 1); //hidupkan lampu hijau jalur3
digitalWrite(M1, 1);
digitalWrite(M2, 1);
digitalWrite(H1, 0);
digitalWrite(K1, 0);
digitalWrite(H2, 0);
digitalWrite(K2, 0);
digitalWrite(K3, 0);
digitalWrite(M3, 0);
b2 = 7;
b1 = 0;
c2 = 3;
c1 = 0;
a2 = 3;
a1 = 5;
}
else if(count==100)//70 + 30
{
digitalWrite(K3, 1); //hidupkan lampu kuning jalur 3 dan 1
digitalWrite(K1, 1);
digitalWrite(M2, 1);
digitalWrite(H3, 0);

51
digitalWrite(M1, 0);
a2 = 0;
a1 = 5;
c2 = 0;
c1 = 5;
}
}
}
Sketch diatas ini merupakan Sketch kondisi terjadinya kepadatan kendaraan
pada Traffic Light. Kondisi padat akan secara otomatis hidup setelah kondisi normal
berakhir atau apabila sudah menunjukan waktu pukul 06.00–07.00, 08.30-12.00,
13.00-16.00 yaitu pada saat waktu pagi hari disaat anak pergi sekolah dan waktu
pergi kantor, pada waktu siang hari disaat anak pulang sekolah serta istirahat kantor,
dan juga pada saat sore hari dimana waktu pulang kantor.
Program selanjutnya merupakan program sistem yang menunjukan kondisi
renggang atau waktu tengah malam. Berikut merupakan Sketch dari program yang
menunjukan kondisi renggang atau waktu tengah malam
if (now.minute()>=12 || now.minute()<=1 ) {
// Menyalakan lampu kuning selama 1 detik
digitalWrite(K1, 1);
digitalWrite(K2, 1);
digitalWrite(K3, 1);
// Pause selama 1 detik
delay(1000);

// Mematikan lampu kuning selama 1 detik


digitalWrite(K1, 0);
digitalWrite(K2, 0);
digitalWrite(K3, 0);
digitalWrite(M1, 0);
digitalWrite(M2, 0);
digitalWrite(M3, 0);
digitalWrite(H1, 0);
digitalWrite(H1, 0);
digitalWrite(H2, 0);
digitalWrite(H3, 0);

digitalWrite(S1_1,0);
digitalWrite(S1_2,0);
digitalWrite(S2_1,0);
digitalWrite(S2_2,0);
digitalWrite(S3_1,0);
digitalWrite(S3_2,0);
// Pause selama 1 detik
delay(1000);
}
}

52
Sketch diatas ini merupakan Sketch kondisi renggang atau waktu tengah
malam pada Traffic Light. Kondisi padat akan secara otomatis hidup setelah kondisi
normal dan kondisi terjadinya kepadatan berakhir atau apabila sudah menunjukan
waktu pukul 23.00-06.00 yaitu pada saat waktu keadaan kendaraan pada simpangan
tersebut dalam keadaan atau waktu sudah menunjukan tengah malam.

4.7 Proses Verify dan Upload Program Ke Arduino ATmega 2560

Setelah program ditulis pada Arduino IDE, maka dilakukan proses


pemeriksaan menggunakan tombol verify (yang diberi lingkaran merah) untuk
mengetahui program telah ditulis sudah benar atau masih ada kesalahan.

Gambar 4.15 Proses Pemeriksaan Program


Setelah proses verify dilakukan dan hasilnya Done Compiling, berarti
program telah ditulis dengan benar.

Gambar 4.16 Proses Pemeriksaan Program Telah Berhasil


Langkah selanjutnya yaitu proses upload ke Arduino ATmega 2560 dengan
cara menyambungkan kabel USB port 2 ke laptop dan board Arduino ATmega
2560. Lalu klik upload (yang diberi lingkaran merah) seperti Gambar 4. 21.

Gambar 4.17 Proses Upload Program

53
Jika proses upload telah berhasil, maka akan muncul pada kolom komentar
Done uploading seperti pada Gambar 4. 22

Gambar 4.18 Hasil Proses Upload Program

54
V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam proses pembuatan Sistem


Rancang Bangun Smart Traffic Light Berbasis Arduino ATmega 2560, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari pengambilan data Pada Traffic Light penulis mendapatkan bahwa waktu
yang terdapat pada sistem Traffic Light terdapat perbedaan atau tidak adanya
singkronisasi delay antara ketiga simpangan yaitu waktu berhenti dengan jalan
kendaraan. Oleh sebab itu, penulis membuat perancangan sistem waktu yang
baru guna menjawab permasalahan diatas.
2. Pembuatan Sistem Smart Traffic Light Barbasis Arduino ATmega 2560 ini
sangat bermanfaat guna memberikan solusi kepada Dinas Perhubungan
Provinsi Papua Barat tentang bagaimana manajemen lalu lintas di Traffic Light
Makaleuw Fanindi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
3. Tingkat kepadatan kendaraan masing-masing simpangan Traffic Light
Makaleuw Fanindi, pada jam-jam tertentu mengalami kenaikan volume atau
kepadatan, yaitu pada pagi hari pukul 07.00 – 09.00 yang merupakan waktu
pergi sekolah dan kantor, sedangkan waktu siang pukul 12.00 – 13.00 yang
merupakan waktu pulang sekolah dan istirahat kantor, dan juga waktu sore hari
pukul 16.00 – 18.00 yang merupakan waktu pulang kantor.
4. Proses kenaikan durasi waktu pada masing-masing simpangan yaitu
kenaikannya sebesar 10 detik dari kondisi normal ke kondisi terjadinya
kepadatan kendaraan. Dikarenakan pada simpangan prioritas Traffic Light
apabila terjadinya kepadatan kendaraan maka dengan diberikannya
peningkatan durasi waktu sebesar 10 detik yang bertujuan mengurangi
kepadatan pada simpangan tersebut. Kenaikan durasi waku kondisi padat
Traffic Light dilakukan pada pukul 07.00-09.00 (Pagi), 12.00-13.00 (Siang),
16.00-18.00 (Sore).

55
5.2 Saran

Sistem Smart Traffic Light berbasis Arduino ATmega 2560 dengan studi
kasus Traffic Light Makaleuw Fanindi ini masih belum belum sempurna, maka dari
itu perlu adanya pengembangan sesuai dengan kemajuan teknologi yang ada dan
yang akan datang. Adapun saran yang dapat dilakukan dari pengembangan sistem
Smart Traffic Light ini adalah:

1. Perlu adanya modul atau sensor pada sistem Smart Traffic Light yang dapat
mendeteksi kendaraan besar dan kecil berdasarkan diameter kendaraan, agar
dapat lebih tepat menentukan durasi waktu Traffic Light.
2. Perlu adanya daya cadangan yang terdapat pada miniature Smart Traffic Light
agar dapat menjalankan simulasi pada saat rangkaian kehilangan arus utama.
3. Untuk pengembangan selanjutnya untuk mengembangan rangkaian ini dengan
menggunakan sensor - sensor pendeteksi volume kendaraan dan menambahkan
logika perhitungan yang sesuai kondisi sebenarnya pada Traffic Light agar
dapat langsung merespon terhadap kondisi yang sebenarnya dilapangan.

56
DAFTAR PUSTAKA

Agung Puji Santoso. (2017). Prototype Pengisian Biji Kakao Dalam Karung
Secara Otomatis Berbasis Arduino.

Aria, M., & Faizal, R. (2017). Sistem Lalu Lintas Terpadu Embedded Traffic
System. 5(2).

Martha, Y. H., & Marpaung, N. L. (2018). APLIKASI PENGONTROLAN


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER TERHADAP SMART TRAFFIC
LIGHT PADA SIMPANG TIGA. 5, 1–7.

Noval, C., Virgono, I. A., & Saputra, R. E. (2018). OPTIMASI LAMPU LALU
LINTAS CERDAS OPTIMIZATION SMART TRAFFIC LIGHT USING
WEBSTER METHOD. 5(3), 6236–6243.

Nugroho, A. A., Muhyiddin, N. M., Wardhani, R. N., Kresno, I. H., Mesin, J. T., &
Jakarta, P. N. (2018). PROTOTIPE SMART TRAFFIC LIGHT SYSTEM. 596–
605.

Rizqi, N. A., Kartiko, S. R., & Khoerunnisa, F. (2014). Prototype Smart Traffic
Light Menggunakan Arduino Uno. (5302412005), 1–18.

Santoso, A. B., Martinus, & Sugiyanto. (2013). PEMBUATAN OTOMASI


PENGATURAN KERETA API, PENGEREMAN, DAN PALANG PINTU
PADA REL KERETA API MAINAN BERBASIS MIKROKONTROLER. 1, 16–
23.

Siswaya, Sunardi, & Yudhana, A. (2017). SISTEM PAKAR SEBAGAI


PENGENDALI LAMPU LALU-LINTAS PADA PERSIMPANGAN JALAN
MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC BERBASIS ANDROID. 220–225.

Thayeb, M. G. S. (2018). PROTOTIPE REKAYASA LAMPU TRAFFIC.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 Pasal


12 Ayat 3. (2009).

57
58

Anda mungkin juga menyukai