Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : PENGEMBANGAN PROFESI GURU


B. Kegiatan Belajar : KONSEP DASAR PROFESI (KB 1)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

Konsep Dasar Profesi

1. PENGERTIAN PROFESI

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata


dalam bahasa Belanda: professie, yang dalam bahasa
Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk
memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus
secara tetap/permanen".

Profesi berarti pekerjaan yang membutuhkan suatu


pengetahuan dan keterampilan tertentu. Suatu profesi
biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut.
Konsep (Beberapa istilah
1
dan definisi) di KB Dalam Pedoman BNSP 201: Peraturan No.1 Tahun 2014,
profesi diartikan sebagai bidang pekerjaan yang memiliki
kompetensi tertentu yang diakui oleh masyarakat.

Gilley dan Eggland (1989) mendefinisikan profesi sebagai


bidang usaha manusia berdasarkan pengetahuan,
dimana keahlian dan pengalaman pelakunya diperlukan
oleh masyarakat.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan,


bahwa profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang
didasarkan pada standardisasi kompetensi tertentu yang
mencakup dua pilar utama, yaitu:

a) Pengetahuan (kapasitas kognitif individu yang


diperolehnya melalui suatu proses belajar).
b) Keahlian (kemampuan spesifik individu pada bidang
tertentu).

2. ISTILAH YANG TERKAIT DENGAN PROFESI

a) Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut


seseorang memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan standard tertentu.

b) Profesional

Profesional berarti bersangkutan dengan profesi.

Menurut Sudjana (2008), profesi yang bersifat profesional


merupakan profesi yang hanya bisa dilakukan oleh orang
yang secara khusus dipersiapkan untuk hal itu dan bukan
profesi yang dilakukan oleh mereka yang tidak dapat atau
tidak mendapatkan profesi lainnya.

Jadi bisa disimpulkan, bahwa profesional adalah orang


yang menjalankan pekerjaan sesuai dengan pengetahuan
dan keterampilan yang dimilikinya.

c) Profesionalisme

Profesionalisme berarti mutu, kualitas, dan tindak-tanduk


yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang ahli di
bidangnya, atau profesional.

Gunawan sebagaimana dikutip oleh Alex Sobur (2001)


mendefinisikan profesionalisme sebagai usaha kelompok
masyarakat untuk memperoleh pengawasan atas sumber
daya yang berhubungan dengan bidang pekerjaan
tertentu.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa


profesionalisme merupakan sebutan yang mengacu pada
sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota
suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas keprofesionalannya.

d) Profesionalitas

Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas


sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya
serta derajat pengetahuan dan keahlian
yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-
tugasnya.

Jadi, berbeda dengan pengertian profesionalisme yang


mengacu pada sikap mental dalam bentuk komitmen,
pengertian profesionalitas lebih menggambarkan suatu
keadaan derajat keprofesian seseorang dilihat dari sikap,
pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas.

e) Profesionalisasi

Profesionalisasi merupakan suatu proses menuju kepada


perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai
suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.

Dedi Supriadi (1998), mendefinisikan profesionalisasi


sebagai pendidikan prajabatan dan/atau dalam jabatan
yang biasanya dilakukan secara intensif

Eric Hoyle (1980) menjelaskan, bahwa konsep


profesionalisasi mencakup dua dimensi, yaitu
peningkatan status dan peningkatan pelatihan.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa profesionalisasi


adalah proses peningkatan status dan peningkatan
pelatihan yang dilakukan secara intensif.

3. SYARAT PROFESI

Beberapa syarat profesi adalah sebagai berikut:

a) Memiliki bakat, minat, panggilan, dan idealisme.

b) Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang


pendidikan sesuai dengan bidang tugas.

c) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan


bidang tugas.

d) Memiliki ikatan kesejawatan dan kode etik profesi.

e) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas


keprofesionalan.

f) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai


dengan prestasi kerja.
g) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesi
berkelanjutan.

h) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam


melaksanakan keprofesionalan.

i) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai


kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan
keprofesian.

Karakteristik profesi
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan
adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri
yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar
karakteristik ini tidak memuat semua karakteristik yang
pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini
berlaku dalam setiap profesi:

1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan


teoretis: Profesional diasumsikan mempunyai
pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasar
pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan
dalam praktik.
2. Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan
yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang
dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya
memiliki persyaratan khusus untuk menjadi
anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius
biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam
jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi
profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari
suatu tes yang menguji terutama pengetahuan
teoretis.
5. Pelatihan institusional: Selain ujian, juga biasanya
diprasyaratkan untuk mengikuti pelatihan institusional
di mana calon profesional mendapatkan pengalaman
praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
Peningkatan keterampilan melalui pengembangan
profesional juga diprasyaratkan.
6. Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan
proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang
memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan
kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar
adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode
etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan
bagi mereka yang melanggar aturan.
9. Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur
organisasinya sendiri tanpa campur tangan
pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih
senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang
berkualifikasi paling tinggi.
10. Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya
penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan
selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti
layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan
masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling
sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan
imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal
tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap
layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.

4. URGENSI PROFESIONALISME

Secara umum, profesionalisme dan sikap professional


merupakan motivasi intrinsik yang terdapat pada diri
seseorang sebagai pendorong untuk mengembangkan
dirinya menjadi tenaga profesional.

Motivasi intrinsik ini akan berdampak pada munculnya


etos kerja yang unggul (exellence) yang ditunjukkan
dalam lima bentuk kerja, yaitu:

a) Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang


mendekati standar ideal.

b) Meningkatkan dan memelihara citra profesi.

c) Memanfaatkan setiap kesempatan pengembangan


profesional

d) Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi

e) Memiliki kebanggaan terhadap profesinya


Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS
Pasal 39 (ayat 2) dijelaskan, bahwa jabatan guru
merupakan jabatan professional.

Menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan


Dosen, penempatan kedudukan guru sebagai tenaga
profesional itu sangat urgen, karena selain berfungsi
untuk meningkatkan martabat guru itu sendiri, juga untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional.

5. GURU SEBAGAI PROFESI

Profesi diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan


yang menuntut keahlian, yang didapat melalui pendidikan
dan pelatihan tertentu, menurut persyaratan khusus
memiliki tanggung jawab dan kode etik tertentu. Profesi
juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan
tertentu yang menyaratkan pengetahuan dan
keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan
akademis yang insentif.

Adapun salah satu profesi yang ada di tingkat pendidikan


yaitu profesi guru. Guru dapat digolongkan sebagai
profesi karena guru mempunyai keahlian, yang didapat
melalui pendidikan dan latihan khusus; memiliki tanggung
jawab; kode etik tertentu; dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang diluar bidang pendidikan. Sehingga
guru dapat digolongkan sebagai profesi.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 mengartikan, Guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah. Dosen adalah pendidik
profesional dan ilmuan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Menurut National Education Association (NEA), syarat
guru sebagai profesi terpenuhi karena memiliki kreteria:
(1) Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual, (2)
Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang
khusus, (3) Jabatan yang memerlukan persiapan
professional yang lama, (4) Jabatan yang melibatkan atau
memerlukan latihan dalam jabatan yang
berkesinambungan, (5) Jabatan yang menjanjikan karier
hidup dalam keanggotaan yang permanen, (6) Jabatan
yang menentukan baku (standar) sendiri, (7) Jabatan
yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan
pribadi, (8) Jabatan yang mempunyai organisasi
profesional yang kuat dan terjalin erat.
Profesi guru adalah posisi yang strategis bagi
pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa yang
tidak mungkin digantikan oleh unsur manapun dalam
kehidupan sebuah bangsa sejak dulu.

Daftar materi pada KB profesionalisme dan sikap professional merupakan


2
yang sulit dipahami motivasi intrinsik

syarat guru sebagai profesi terpenuhi karena memiliki


kreteria: (1) Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual,
(2) Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu
yang khusus, (3) Jabatan yang memerlukan persiapan
professional yang lama, (4) Jabatan yang melibatkan atau
Daftar materi yang sering memerlukan latihan dalam jabatan yang
3 mengalami miskonsepsi berkesinambungan, (5) Jabatan yang menjanjikan karier
dalam pembelajaran hidup dalam keanggotaan yang permanen, (6) Jabatan
yang menentukan baku (standar) sendiri, (7) Jabatan
yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan
pribadi, (8) Jabatan yang mempunyai organisasi
profesional yang kuat dan terjalin erat.

Anda mungkin juga menyukai