Anda di halaman 1dari 11

LK-9b: Modul Ajar (MA)

Modul Ajar Format Lengkap (Model 1)


Modul Ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Informasi Umum

Nama Penyusun : HADINDAH, S.Pd.I


Institutsi : TK PEMBINA BANGKALA.
Tahun Penyusunan : 2023.
Jenjang Sekolah : TK
Kelas : B (5-6)
Elemen : Sejarah Peradaban Islam
Tema : Kisah Nabi Ibrahim
Alokasi Waktu : 70 menit.
Kompetensi Awal : Peserta didik mampu meneladani, menganalisis hikmah, dan
meyakini kebenaran kisah Nabi Ibrahim a.s, serta dapat
menceritakan kebenaran kisah Nabi Ibrahim a.s.
......................................................................................
Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin :
• Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah
1) Beriman
2) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
3) Mandiri
4) Bergotong-royong
5) Berkebinekaan global
6) Bernalar kritis, dan
7) Kreatif

Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang ingin dicapai adalah


1) kemampuan pelajar yang memiliki sikap dan perilaku beriman
2) bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
3) berkebinekaan global
4) bergotong-royong
5) mandiri
6) bernalar kritis
7) dan kreatif.
Sarana prasana : Laptop, LCD proyektor, Gambar, Lembar kerja peserta
didik, Video pembelajaran
......................................................................................
Target Peserta Didik : .Peserta didik kelas B.
......................................................................................
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan dan
Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis
Masalah )
......................................................................................

Kompetensi Inti
A. Tujuan Pembelajaran
1.1 Peserta didik mampu menceritakan kisah nabi Ibrahim, a.s
1.2 Peserta didik mampu mengambil hikmah dari kisah nabi Ibrahim a.s
1.3 Peserta didik mampu meneladani kisah nabi Ibrahim a.s
1.4 Peserta didik mampu menceritakan kebenaran kisah Nabi Ibrahim a.s.

B. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1.3.1 Meyakini kebenaran kisah Nabi Ibrahim a.s.
1.3.2 Menyebutkan keteladanan dari kisah singkat Nabi Ibrahim a.s.
1.3.3 Menjelaskan keteladanan dari kisah singkat Nabi Ibrahim a.s.
1.3.4 Menjelaskan hikmah dari kisah Nabi Ibrahim a.s.
1.3.5 Menceritakan keteladanan kisah singkat Nabi Ibrahim a.s.

C. Pemahaman Bermakna
• Mengenalkan murid untuk mencintai Nabi dan rasul
• Mengajak murid untuk meneladani Nabi Ibrahim a.s
D. Pertanyaan Pemantik
• Apa keistimewaan Nabi Ibrahim a.s sejak kecil?
• Kisah nabi Ibrahim a.s menceritakan tentang apa ?
• Nabi Ibrahim di karuniai anak pada usia berapa?
• Apa saja keteladanan nabi Ibrahim a.s ?

E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Pengkondisian peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
2. Memberi dan membalas salam
3. Menyapa peserta didik, menanyakan kabar/kondisi kesehatan peserta didik
dan dilanjutkan dengan berdo’a
4. Menanyakan tentang materi yang usdah dipelajari dan terkait dengan materi
yang akan di pelajari
5. Menyampaikan garis besar cakupan materi
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti (50 menit)


1. Guru menyapa semua anak dan mengenalkan materi keteladanan nabi
Ibrahim a.s
2. Guru menampilkan video keteladanan nabi Ibrahim a.s, dan mengajak anak-
anak untuk menonton bersama guru
3. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengerjakan lembar
kerja (LKPD) yang telah disediakan oleh guru
4. Guru mengajak siswa bernyanyi lagu berirama . Sambil menyanyi anak-
anak di arahkan untuk mewarnai dan menggambar lembar kerja yang
disiapkan.

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Refleksi: duduk melingkar, menanyakan perasaan, minta anak bertukar
kesan dan pengalaman belajar selama hari ini
2. Anak dibimbing untuk membereskan meja dan perlengkapan pribadi
3. Mengajak anak-anak untuk menyanyikan lagu bersama
4. Informasi: menyampaikan rencana belajar untuk hari berikutnya.
5. Berdoa bersama dan mengucapkan terima kasih atas pengalaman belajar
hari ini
6. Menutup kegiatan dengan salam atau slogan bersama.

F. Asesmen
1. Penilaian sikap
Tehnik penilaian : observasi
Instrumen penilaian : rubrik, catatan anekdot

2. Penilaian Pengetahuan :
Tehnik penilaian : tes tertulis, tes lisan
Instrumen penilaian : soal

G. Pengayaan dan Remidial


1. Pengayaan
Kegiatan tambahan yang diberikan kepada
peserta didik yang telah mampu menyimpulkan
dan mengambil hikmah dari kisah keteladanan
nabi Ibrahim a.s atau telah memenuhi target
pencapaian tinggi.
2. Remidial
Kegiatan perbaikan hasil belajar peserta didik yang belum mampu
menyimpulkan dan mengambil hikmah dari kisah keteladanan nabi
Ibrahim a.s atau belum memenuhi target pencapaian, dibawah
bimbingan guru dan melakukan penilaian kembali.
H. Glosarium
• Zalim = Zalim adalah tindakan menganiaya kapada sesama manusia
maupun diri sendiri
• Budak = manusia yang tidak mendapatkan hak-hak hidupnya karena
diperdaya atau diperalat oleh manusia yang lainnya.

I. Daftar Pustaka
Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SD
Kelas 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Buku Guru Sejarah Peradaban Islam MI kelas 1, Jakarta ; Kementrian Agama
Republik Indonesia

Bangkala,15 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Islam

BUAKANA MULUK,S.Pd HADINDAH,S.Pd.I


198007022007012010
 LKPD
 Penilaian Sikap
 Rubrik Penilaian
Guru mengadakan penilaian sikap (afektif ) yaitu : Menilai kisah Nabi Ibrahim a.s
peserta didik dengan memberikan tanda cek (√ pada kolom.

No Peserta didik Aspek yang di nilai


Kerapian Keindahan
BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB
1 Al. Ghifari Syawal. A
2 Al Ghazali Ananda A
3 Al Ghazali Ananda A
4 Andi Ahmad Azakiandra A
5 Al Kayla Arisya Risman
6 Aqila Arsy Fitri A
7 Andi Ahmad Azakiandra A
8 Ayu Adrianti
9 Andi Naufal Riada
10 Fitrah Ramadhan S
11 M. Rafa Azka Putra Faizal
12 Muh. Arfan
13 Muh. Arsya Syam
14 Muh. Fahdil Abyan
15 Aila Bunga Varisha Erwin

Keterangan Hasil Penilaian :


★ = Belum Berkembang (BB)
★★ = Mulai Berkembang (MB)
★★★ = Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
★★★★ = Berkembang Sangat Baik (BSB
Materi

Kisah Keteladhanan kebenaran kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s.
. Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s lahir di Babilonia (sekarang
Irak). Ayahnya bernama Azar bin Nahur. Kala itu, Babilonia dipimpin oleh seorang raja
yang sangat zalim, yaitu Namrud bin Kan’an bin Kush. Babilonia adalah negeri yang
kaya. Rakyatnya hidup makmur, tetapi mereka tidak mengenal Allah Swt. Penduduk
Babilonia justru menyembah patung. Lucunya, patung- patung itu dibuat oleh mereka
sendiri.
1. Anak Nabi Ibrahim a.s.
Nabi Ibrahim a.s memiliki anak bernama Ismail dan Ishaq. Antara Ismail
dan Ishaq berbeda ibu, tetapi ayahnya tetap Ibrahim. Ibunda Ismail bernama Hajar
dan Ibunda Ishaq bernama Sarah. Menurut riwayat, keturunan Nabi Ishaq a.s
menurunkan Nabi Musa a.s. dan dari keturunan Nabi Ismail a.s. menurunkan Nabi
Muhammad saw. Oleh karena itu, Nabi Ibrahim a.s. dikenal sebagai Bapak Para
Nabi.
2. Kehidupan Nabi Ibrahim a.s.
Ibrahim sejak kecil hidup di lingkungan yang penuh kemusyrikan dan
kekufuran. Beliau dibesarkan oleh seorang ayah yang tidak seiman dengannya.
Ayah Ibrahim ahli dalam memahat patung. Patung-patung ini dijual kepada
penduduk Babilonia. Patung-patung itulah yang kemudian dijadikan sesembahan.
Ayah Ibrahim menyuruh Ibrahim untuk menjual patung-patung itu. Namun,
berkat bimbingan Allah Swt., Ibrahim dengan halus menolak perintah ayahnya.
Menurut Ibrahim, kebiasaan penduduk Babilonia, termasuk ayahnya sendiri
keliru. Satu-satunya cara menyadarkan penduduk Babilonia kembali ke jalan yang
benar adalah menyadarkan atas kelemahan patung sebagai sesembahan. Hanya
Allah Swt Yang Maha Esa dan Mahakuasa yang berhak disembah. Dialah
pencipta alam semesta beserta isinya. Patung-patung itu tidak dapat membela
dirinya sendiri, apalagi membela kawannya.
3. Nabi Ibrahim a.s. Mencari Tuhan yang Sebenarnya
Masyarakat Babilonia sudah lama sebagai penyembah bintang-bintang dan
patung-patung. Ibrahim terus berusaha mencari kebenaran agama yang dianut
oleh keluarganya. Ketika malam telah gelap Ibrahim menyaksikan sebuah
bintang. Dia sempat berpikir bahwa bintang itu Tuhannya, tetapi tatkala bintang
itu tenggelam, dia berkata, "Saya tidak suka kepada yang tenggelam."Kemudian,
tatkala dia melihat bulan terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku." Setelah bulan itu
terbenam, dia berkata, "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk
kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat."
Kemudian, tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku,
ini yang lebih besar." Tatkala matahari itu terbenam, dia berkata, "Hai kaumku,
sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan."
"Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit
dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar dan aku bukanlah
termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan."Inilah yang dianugerahkan
Allah Swt. kepada Nabi Ibrahim a.s. dalam menolak agama yang dipercayai
kaumnya serta menerima Tuhan yang sebenarnya.
4.Menyaksikan Kekuasaan Allah Swt.
5.Menunjukkan Kelemahan Patung
Nabi Ibrahim a.s. berdakwah tak kenal lelah, tetapi penduduk Babilonia
menolak keras. Mereka tetap pada keyakinannya menyembah patung-patung yang
mereka buat sendiri. Namun, Nabi Ibrahim a.s. tidak kehilangan akal. Ada
rencana lain, barangkali penduduk
Babilonia memerlukan bukti. Orang-orang Babilonia mempunyai suatu
tradisi, yaitu setiap tahun mereka pergi meninggalkan negerinya. Sewaktu Raja
Namrud dan kaumnya meninggalkan negeri, kampung mereka ditinggalkan
kosong. Kesempatan itu dipergunakan Nabi Ibrahim a.s. untuk
menghancurkanpatung-patung Raja Namrud dan kaumnya. Denga kapak yang
telah dipersiapkan, mulailah Nabi Ibrahim a.s. menghancurkan patung-patung itu
satu per satu.Hanya satu patung yang paling besar tidak dihancurkan.Lalu, kapak
yang dipergunakan menghancurkan patung-patung itu dikalungkan di leher
patung yang paling besar tadi.
6.Raja Namrud yang Zalim
Raja Namrud memerintah dengan kejam. Semua orang harus taat, tidak
boleh melawannya. Jika ada yang berani melawan, nyawa taruhannya. Rakyat
hidup bagaikan budak. Keadaan itu tidak membuat Namrud puas. Ia merasa
dirinya layak disembah. Ia ingin dipertuhankan.
7.Akibat Perbuatan Ibrahim
Raja Namrud dan kaumnya datang ke pusat pemujaan, betapa terkejutnya
mereka semua karena patung-patung sembahan mereka hancur. Maka, tak pelak
lagi, Ibrahimlah yang dituduh. Nabi Ibrahim a.s. akhirnya dipanggil dan diadili.
Tidak bisa melihat, tidak bisa mendengar, tidak bisa bicara. Melihat keadaan
demikian Raja Namrud makin murka. Raja Namrud akhirnya memutuskan bahwa
Nabi Ibrahim a.s. harus dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup.

Anda mungkin juga menyukai