Anda di halaman 1dari 5

Al Qodiri; Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan

Vol. 0, No 0: 0-11. September 20xx. ISSN: 2252-4371(Cetak), ISSN: 2598-8735 (Online)


Terakreditasi Nasional. SK. No.21/E/KPT/2018
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. CC BY SA

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN FLASH CARD GUNA


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MI NU WEDORO
KELAS 2 MATERI BANGUN DATAR

Achmad Haqqul Yaqin1, Siti Rodliyah Eka Agustina2, Puput Restyanggih S3


Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Ampel Surabaya
Email: rodliyaheka@gmail.com
Abstract: (150-200 word). Berbahasa Inggris, berbahasa Arab dan bahasa Indonesia,
panjang maksimal 200 kata, menjelaskan tentang isu dan fokus penelitian secara singkat,
tujuan penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian serta kesimpulan), spasi 1, italic,
font Times New Roman 12.
Keyword: Bahasa, Sosial dan Masyarakat (3-6 word)

Pendahuluan
Indonesia merupakan negara yang saat ini terus berjuang untuk memperbaiki kualitas
sumber daya manusianya, salah satu cara yang bisa ditempuh yakni memperbaiki kualitas
pendidikan. Hal ini sejalan dengan pendidikan nasional yang bertujuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, membentuk masyarakat yang religius, menjunjung kebhinekaan,
demokratis dan bermartabat, memajukan peradaban, serta menyejahterakan umat manusia
lahir dan batin1.
Pendidikan termasuk usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara2.
Berkaitan dengan pendidikan, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
memiliki urgensi bagi tumbuh kembang peserta didik. Sebuah penelitian dari Oxford
University pada tahun 2021 telah berhasil membuktikan bahwa setelah 19 bulan, remaja yang
berhenti belajar Matematika pada umur 16 tahun memproduksi lebih sedikit GABA
dibandingkan dengan siswa yang melanjutkan proses belajar matematika mereka. GABA
adalah asam gamma-aminobutirat yang dapat meningkatkan daya ingat dan kemampuan
belajar siswa3.
Dalam paragraf pembuka dari laporan National Research Council (NRC), Everybody
Counts (1989) bahwa matematika adalah kunci dari kesempatan, bukan lagi hanya pada
bahasa, melainkan saat ini matematika berkontribusi secara langsung dan mendasar terhadap
bisnis, keuangan, kesehatan dan pertahanan. Bagi siswa, hal ini akan membuka pintu karir ke

1
Kemendikbudristek, "Dasar, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan Nasional”, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi, 25 Agustus, 2022, https://sisdiknas.kemdikbud.go.id/dasar-fungsi-dan-tujuan-pendidikan-
nasional/
2
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
3
Daiki Miura, dkk., “Hypocholesterolemic action of pre-germinated brown rice in hepatoma-bearing rats”,
National Library of Medicine, (2006), 259-264
depan nantinya. Bagi masyarakat, merupakan keputusan yang tepat. Bagi negara, hal tersebut
menyediakan pengetahuan untuk bersaing dalam bidang ekonomi teknologi. Bagi Amerika
memanfaatkan kekuatan matematika merupakan cara untuk berpartisipasi sepenuhnya pada
masa depan.
Pentingnya Matematika dipelajari sejak dini karena selalu digunakan di seluruh jenjang
pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Namun hal ini sering diremehkan dan dianggap
membosankan oleh pelajar dan mahasiswa di Indonesia4. Kesuksesan sebuah pembelajaran
ditentukan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Guru sangat berperan penting
dalam suatu pembelajaran. Selain itu, cara menyampaikan materi melalui penerapan model,
metode, dan strategi pembelajaran juga menjadi perhatian khusus. Seorang siswa bisa saja
tidak suka dengan matematika karena penyampaian materi yang tidak mudah mereka tangkap
dan cenderung membosankan.
Oleh karena itu, guru harus mampu memutar otak untuk mewujudkan pembelajaran
yang menyenangkan dan materi yang mudah dicerna oleh siswa. Pembelajaran yang dituntut
untuk lebih berpusat kepada siswa (Student Centered) menjadikan guru harus memilah
berbagai variasi pendekatan yang nantinya akan dilakukan kepada siswa dengan menyesuaikan
strategi, tujuan, model dan aspek-aspek lainnya yang mendukung di dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan suatu proses belaja mengajar.
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi bangun datar yang
relatif masih rendah mempengaruhi model dan metode yang digunakan guru dalam mengajar
kurang interaktif terhadap siswa. Banyak guru yang mengajar secara monoton dan tidak
memperhatikan gaya belajar siswa. Oleh karena itu, guru harus memiliki kreativitas yang
tinggi dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa agar
mampu mengatur dan mengolah informasi secara maksimal. Salah satunya yaitu melalui media
pembelajaran flash card.

Kajian Teori
1) Definisi Media Pembelajaran Flash Card
Flash Card diartikan sebagai kartu yang berukuran kecil dan didalamnya berisi
gambaran, teks, atau tanda5 yang dijadikan sebagai petunjuk siswa dalam mengerjakan dan
menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Biasanya media ini dibuat dengan semenarik
dan sekreatif mungkin sehingga mampu mengikat ketertarikan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas.
Salah satu media yang dijadikan sebagai solusi untuk menciptakan Pembelajaran

4
Susilowati, Heni, S.Pd..Mudah Pahami Materi Bangun Datar dengan Flash card. Artikel dapat diakses melalui
web https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu-guruku/2020/10/15/mudah-pahami-materi-bangun-datar-
dengan-flash card/._____ (Semarang, 2022)
5
Masrufah. Catatan “Media Flash Card”. Artikel Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan dapat diakses melalui web Catatan “Media Flashcard” – FITK (uin-malang.ac.id) _______ (Januari,
2020)
yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. Disini siswa mampu menemukan kata
kunci dari sebuah permasalahan dan pertanyaan yang didapatkan dari seorang guru melalui
media kartu (Flash Card). Seperti Contoh, pada bangun datar mempunyai kata kunci
berupa ciri-ciri dari bangun datar itu sendiri.
Kegiatan Pembelajaran Matematika dapat digunakan dengan media flash card
sebagai solusi agar siswa tersebut mampu memahami dan cepat dalam menghafalkan
berbagai rumus yang didapatkan khususnya pada materi bangun datar. Materi yang
mempunyai spesifikasi luas dan keliling menjadikan titik kunci dalam menemukan sebuah
ciri-ciri dari bangun datar.
2) Langkah Penerapan Media Pembelajaran Flash Card
Menurut Azha Arsyad ( 2010: 117-119) langkah pembelajaran dengan menggunakan
flashcard adalah sebagai berikut: (a) guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai,
(b) guru mengemukakan konsep yang akan ditanggapi oleh siswa, (c) siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok, (d) kartu yang berisi gambar dibagikan kepada masing-masing
kelompok secara acak, (e) anggota kelompok bersama-sama mengelompokkan kartu sesuai
dengan golongannya, (f) masing-masing kelompok memahami kartu yang berisi gambar
kemudian menjawab pertanyaan yang ada di LKS, (g) lakukan koreksi bersama setelah
semua kelompok selesai, (h) Mintalah salah satu penanggung jawab kelompok untuk
menjelaskan hasil penyusunan hasil kelompok. Kemudian mintalah komentar dari
kelompok lainnya, (i) kelompok yang paling baik akan mendapatkan reward, (j) berikan
apresiasi setiap hasil kerja murid., (k) lakukan klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut,
(l) setelah semuanya selesai, kemudian guru mengevaluasi dan menutup pelajaran.
3) Keunggulan dan Kelemahan Media Pembelajaran Flash Card
Media pembelajaran pasti memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing,
adapun keunggulan media pembelajaran flash card diantaranya yaitu: a) Mudah dibawa
kemana-mana karena memiliki ukuran kecil, tidak membutuhkan tempat luas dan dapat
digunakan dimana saja, b) Praktis, dalam penggunaan flash card tidak perlu menggunakan
listrik dan tidak perlu memiliki keahlian khusus, c) Mudah diingat, gambar yang
dilengkapi teks memudahkan peserta didik mengingat pesan yang diterima, d)
Menyenangkan, flash card dapat diterapkan dengan permainan seperti mencari benda,
nama tertentu yang diletakkan disuatu tempat acak, e) Menarik dan memotivasi semangat
peserta didik. Selain kelebihan flash card juga memiliki kekurangan, yaitu: a) Hanya
gambar yang semi kongkret, b) Untuk kelompok besar ukuran flash card seringkali kurang
tepat untuk pembelajaran, c) Untuk dapat memanfaatkan media flash card diperlukan
keterampilan dalam efisiensi waktu, dan kejelian guru dalam penggunaannya (Milla, 2018;
Budi & Haryanto, 2014)
Metode
Penelitian ini telah dilaksanakan pada Kamis, 17 Oktober 2022 di Madrasah Ibtidaiyah
Nahdlatul Ulama Wedoro, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur .
Penelitian dimulai sejak siswa melakukan pembelajaran, yakni dimulai pada pukul 07.30
WIB hingga selesai.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualintitatif, yaitu jenis penelitian yang lebih
menekankan kepada realitas sosial sebagai sesuatu yang utuh, komplek, dinamis, dan bersifat
interaktif, untuk meneliti kondisi yang alamiah. Penelitian ini berusaha memahami situasi
sosial secara mendalam. Objek pada penelitian ini adalah pembelajaran Matematika pada
siswa siswi kelas 2.
Instrumen pengambilan data pada penelitian ini dilakukan melalui lembar observasi dan
pedoman wawancara. Peneliti mengadakan penelitian secara sistematis terhadap objek yang
akan diteliti. Lembar observasi yang akan digunakan peneliti dalam hal ini adalah untuk
mencatat hasil observasi sedangkan pedoman wawancara kami gunakan sebagai acuan dalam
memberikan pertanyaan kepada narasumber.
Teknik pengumpulan data atau data collection adalah proses riset dimana peneliti
menerapkan metode ilmiah dalam mengumpulkan data secara sistematis untuk dianalisa.
Selain itu, teknik pengumpulan adalah sebuah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti
untuk bisa mengumpulkan data yang terkait dengan permasalahan dari penelitian yang
diambilnya. Pada penelitian kualitatif ini kami menerapkan teknik pengumpulan data berupa
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
tampak pada objek penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data lalu
mengamati secara langsung di lapangan. Kegiatan mengamati tersebut tidak sekadar melihat,
akan tetapi juga merekam, menghitung, mengukur serta mencatat kejadian-kejadian yang ada
di lapangan tersebut untuk mencapai tujuan observasi.
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung kepada responden atau narasumber. Dalam wawancara, terdapat
instrumen yang baru wawancara, yaitu uraian penelitian yang disajikan dalam bentuk daftar
pertanyaan. Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat
fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata,
jurnal kegiatan dan sebagainya atau bisa disebut sebagai metode dokumentasi.
Analisis data merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam kegiatan
penelitian. Proses melakukan analisis data ini memerlukan teknik-teknik yang sesuai dengan
jenis data. Pada penelitian ini kami menggunakan teknik analisis data statistik deskriptif,
teknik ini merupakan salah satu teknik atau metode yang digunakan dalam penelitian
kuantitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih menekankan pada
pengamatan fenomena dan memerlukan insting yang tajam dari peneliti.
Teknik analisis data statistik deskriptif pada penelitian kuantitatif ini berupa proses
menganalisis, menggambarkan dan meringkas kejadian atau fenomena dari data yang
diperoleh melalui proses wawancara maupun pengamatan langsung ke lapangan. Adapun
tujuan dari analisis statistik deskriptif kuantitatif adalah untuk menggambarkan secara utuh
dan mendalam mengenai kejadian berbagai fenomena yang diteliti.

Hasil
(memuat data penelitian didukung oleh sumber data yang valid)
Pembahasan
(memuat temuan penelitian, analisis dan pembahasan)
Kesimpulan (memuat intisari dari pembahasanyang ditindaklanjuti dengan rekomendasi)
Daftar Pustaka (hanya dikutip dalam artikel dan ditulis secara alfabet)
Contoh buku: Chaer, Abdul Psikolinguistik Kajian Teoritik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003.
Contoh jurnal: Ainul Yaqin, Muhammad. 2019. Bahasa Sebagai Cermin Sosial Masyarakat.
Al-Qodiri: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan, Vol. 16, No 1:17-27.
Tabel dan gambar (diberi nomor, judul, sumber dan tahun yang jelas)
Penulisan transliterasi Arab (menggunakan library of conggres)
Pengiriman artikel (berupa attached file yang terformat MS Word (rtf) ke alamat email
berikut: jurnalalqodiri@gmail.com, atau bisa Submit OJS (Open Journal System)
alamat link ini http://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/qodiri/about/
submissions dan harus mencantumkan nomor HP untuk verifikasi)
Penulis yang artikelnya dimuat (memberikan kontribusi dan mendapatkan Surat
Keterangan Publish Artikel Jurnal)

Anda mungkin juga menyukai