712 Eksum Pendanaan PDF
712 Eksum Pendanaan PDF
Pendanaan Dalam
Memaksimalkan
Pengelolaan Persampahan
Peran Penting Aspek Pendanaan Dalam Memaksimalkan Pengelolaan Persampahan Rp.
Peran Penting Aspek Pendanaan Dalam
Memaksimalkan Pengelolaan Persampahan
Pengelolaan sampah yang berhasil, tidak saja ditentukan oleh kemampuan lembaga pengelola dalam
memperoleh pendapatan yang nantinya akan digunakan untuk operasional dan pemeliharaan. Pembiayaan
juga diperlukan untuk memastikan keberlanjutan penanganan layanan, rehabilitasi sarana, termasuk dana
pendukung di hulu untuk upaya pengurangan.
Hingga saat ini, pembiayaan masih dominan berasal dari anggaran pemerintah (pusat-daerah) dan baru
sebagian dari retribusi. Padahal, tuntutan perluasan layanan persampahan dari masyarakat dengan
sendirinya memerlukan berbagai sumber pembiayaan yang lebih andal, termasuk di dalamnya kontribusi dari
pemungutan retribusi.
Selain 4 hal diatas, peran kapasitas kelembagaan memegang posisi strategis yang tentunya perlu disesuaikan
dengan karakteristik daerah dan masyarakatnya. Pasalnya, daerah dengan kepadatan penduduk tinggi
memerlukan pendanaan dan kapasitas kelembagaan yang khusus. Demikian juga daerah industri atau daerah
tujuan wisata yang juga memerlukan kekhususan penanganan.
Dari sisi kapasitas pendanaan yang terdapat didaerah, salah satu hal yang diperhatikan dan biasa digunakan
untuk penyesuaian Lembaga pengelola adalah melihat keseimbangan antara pendapatan dengan biaya.
Apabila pendapatan sekurang-kurangnya sama besar dengan total biaya, maka lembaga yang diusulkan ialah
UPTD dengan penerapan PPK-BLUD. Kemudian, jika pendapatan lebih besar dari total biaya, maka bentuk
yang disarankan adalah BUMD. Tetapi, Jika kedua kondisi belum tercapai, maka Dinas-UPTD adalah pilihan
realistis untuk saat ini.
Menyoal keseimbangan antara pendapatan dengan total biaya, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa
kondisi ideal tersebut belum sepenuhnya terjadi. Bahkan, pendapatan retribusi tidak kunjung mampu
dikumpulkan secara keseluruhan. Akibatnya banyak daerah yang melakukan subsidi untuk kegiatan
pengelolaan, bahkan untuk operasional dan pemeliharaan.
Fakta riil yang terjadi saat ini ialah lebih dari 80 persen pendanaan berasal dari pemerintah dan selebihnya
berasal dari non-pemerintah. Kondisi ini tentunya semakin menguatkan kenyataaan bahwa hingga saat
ini pendanaan persampahan di banyak daerah belum berjalan dengan optimal, karena pendanaan masih
bertumpu dari anggaran pemerintah yang cukup terbatas.
Terkait hal itu, untuk mencapai pengelolaan sampah yang optimal dan berkelanjutan disarankan bahwa
setidaknya terdapat gabungan pendanaan dengan sebaiknya dominasi anggaran pemerintah mulai digeser
menjadi 60 persen dari pemerintah dan 40 persen dari non-pemerintah (di dalamnya 20 persen kontribusi
retribusi, 20 kontribusi dari kerjasama non pemerintah).
Secara umum, seiring tuntutan kualitas dan pengelolaan persampahan sesuai standar dalam jangka pendek
dan menengah ini, beberapa hal dapat diusulkan kepada pemerintah pusat dan daerah agar terus bersama
sama melakukan sinergitas pendanaan persampahan, dimana penekanannya antara lain sebagai berikut: